Pertemuan Dengan Leon

"Kau mau ke mana?"

"Aku mau pulang, aku takut ibuku akan mencariku," jawab Fiona pelan.

Steven mengamati mimik wajah Fiona. "Tinggallah beberapa hari di sini sampai ibumu tenang. Dia bisa saja mengusirmu jika kau menampakkan wajahmu disaat dia masih marah."

"Tapi, aku tidak bisa merepotkanmu terus-menerus." Fiona meremas kedua tangannya, sambil memandang ke Steven yang terlihat sedang menatapnya tanpa ekspresi.

Sebenarnya Fiona juga takut pulang karena ibunya terlihat sangat marah padanya waktu itu, tetapi bagaimanapun dia juga harus tetap pulang.

"Jika kau merasa tidak enak padaku, kau bisa membalasnya nanti, untuk sekarang kau turuti saja perkataanku." Steven tidak membiarkan Fiona pulang ke rumahnya untuk sementara waktu karena merasa khawatir dengan perlakuan ibunya nanti.

Steven langsung berdiri tanpa mendengar jawaban dari Fiona. Terlihat Erick yang juga sudah selesai sarapan ikut berdiri. Mereka berdua melangkah bersama.

Fiona mengejar Steven yang terlihat sudah berjalan keluar mansionnya. "Steve." Langkah Steven terhenti saat mendengar Fiona memanggil namanya. Dia kemudian berbalik. "Bolehkah aku menumpang sampai depan?" Fiona mendekati Steven yang sedang menghadap dirinya.

Steven menatap Fiona dengan tatapan tajam. "Apa kau tidak dengar, apa yang aku katakan tadi? Tinggallah dulu beberapa hari di sini."

Fiona sedikit mengerut, detik kemudian dia tersenyum kaku. "Aku hanya ingin pergi ke makan ayahku," ucap Fiona menjelaskan.

 

Ekspresi Steven melunak. "Kau tunggu di sini." Steven berjalan mendekati Erick. Beberapa saat kemudian, Steven berjalan mendekati Fiona lagi setelah berbicara dengan Erick. "Aku sudah meminta orang untuk mengantarmu ke sana. Dia akan melindungimu jika kau tidak sengaja bertemu dengan ibumu di sana. Kau tunggu saja di dalam. Sebentar lagi dia akan datang."

Fiona tampak sedikit terkejut dengan perkataan Steven, bagaimana bisa dia begitu baik padanya. Bahkan dia baru mengenalnya kemarin. "Terima kasih banyak Steve," ucap Fiona dengan tulus.

"Ingat! Kau harus kembali ke sini lagi setelah kau selesai dari makan ayahmu. Doni akan menunggu dan menjagamu selama di sana." Steven hanya takut kalau kejadian di rumah sakit terulang lagi jika Fiona tidak sengaja bertemu dengan ibunya di makam ayahnya sehingga dia menyuruh pengawal lain untuk menemani Fiona.

Fiona mengangguk. "Terima kasih banyak Steve." Steven berjalan meninggalkan Fiona yang terlihat sedang memandang kepergiannya.

Setengah jam kemudian datanglah orang yang dimaksud oleh Steven. “Pagi Nona, saya Doni yang ditugaskan oleh tuan Steven untuk mengantarkan Nona,” ujar Pria yang memakai setelan jas warna hitam yang tubuhnya sedikit membungkuk.

Fiona yang sedari tadi duduk di ruang tamu menunggu Doni datang menjemputnya, seketika berdiri mendekati Doni. “Panggil saja Fiona. Kau tidak perlu sungkan kepadaku, lagi pula sepertinya kita juga seumuran.”

“Maaf Nona, saya tidak berani. Jika tuan Steven tahu saya memanggil nama anda langsung. Saya bisa dipecat,” ucap Doni.

“Baiklah, terserah kau saja,” ucap Fiona pasrah. Dia tidak mau membuat segalanya menjadi rumit.

“Mari Nona, kita berangkat sekarang,” ajak Doni sambil mengarahkan tangannya ke arah luar.

Fiona mengangguk lalu berjalan menuju mobil. Dalam perjalanan tidak obrolan sama sekali di antara mereka.

Perjalanan menuju makan ayahnya ditempuh selama hampir satu jam lamanya. Sesampainya di tempat tujuan, Fiona lamgsung menghampiri makam ayahnya. “Pa.. Fiona datang,” ujar Fiona saat sudah sampai di makam ayahnya. Cairan bening mulai keluar dari kelopak mata Fiona. Doni hanya memandang dari kejauhan. Dia ingin memberikan ruang untuk Fiona untuk agar lebih leluasa.

Terlihat Fiona berdiri setelah duduk di depan makam ayahnya selama 1 jam. Dengan langkah pelan Fiona menghampiri Doni. “Aku sudah selesai,” ujar Fiona saat sudah berada di depan Doni.

“Mari Nona.” Doni menunggu Fiona untuk jalan mendahuluinya.

Dalam perjalanan pulang ke mansion Steven, Fiona meminta Doni untuk mampir ke supermarket sebentar karena ingin membeli sesuatu. Merekapun menuju supermarket terdekat.

“Fio... Sedang apa kau di sini?" tanya seorang laki-laki yang sudah berdiri di samping Fiona ketika Fiona sedang memilih beberapa sayuran segar, sementara Doni berdiri tidak jauh dari Fiona.

Fiona yang mengenal suara itu langung menoleh. “Kak Leon,” ucapnya dengan wajah senang. “Aku sedang membeli bahan makanan untuk memasak.” Leon adalah kakak sepupu dari sahabatnya.

“Aku dengar dari Jesi bahwa papamu baru saja meninggal kemarin. Aku turut berduka cita. Maaf tidak bisa hadir saat kau sedang berduka karena aku sedang berada di luar kota. Aku baru saja kembali pagi ini.” Leon menatap Fiona dengan sorot mata menyesal.

Fiona tersenyum. “Tidak apa-apa kak. Aku juga lupa mengabarimu, lagi pula pemakamannya dilakukan dengan cepat kemarin,” ungkap Fiona seraya tersenyum canggung. Dia juga merasa tidak enak karena tidak memberitahukan hal tersebut pada Leon padahal mereka sangat dekat.

“Kenapa kau bisa di sini? Bukankah ini jauh dari rumahmu? Kenapa kau belanja daerah sini?” tanya Leon dengan dahi berkerut.

"Tadi aku ada urusan di sini, jadi sekalian aku berbelanja bahan makanan untuk di rumah,” jawab Fiona berbohong.

Dia tidak mungkin menceritakan kalau saat ini, dia tinggal di mansion Steven. Leon pasti tidak akan setuju dan akan langsung menyuruhnya untuk tinggal di apartemen Jesi atau di rumahnya. Jesi adalah sahabat terdekat Fiona.

Leon mangut-mangut. Dia terlihat percaya dengan ucapan Fiona. “Kau bawa mobil sendiri atau diantar supir?”

“Aku bawa mobil sendiri.”

“Kau sedang apa di sini, Kak?” tanya Fiona sambil meletakkan sayuran yang dia pilih ke dalam troli.

“Aku habis meeting dengan client tadi di dekat sini, jadi sekalian aku mampir untuk membeli ini,” ujar Leon sambil mengangkat sebuah plastik transparan yang berisi buah-buahan segar.

“Makanya, carilah pacar atau carilah calon istri secepatnya agar ada yang bisa mengurusi keperluanmu,” saran Fiona yang terlihat tersenyum tipis pada Leon.

Fiona terkadang merasa kasihan dengan Leon karena kedua orang tuanya sudah tidak ada. Semenjak kedua orang tuanya meninggal, Leon tinggal sendiri di rumah peninggalan orang tuanya. Segala sesuatunya dia lakukan sendiri. Dia tidak begitu suka jika ada orang lain di rumahnya. Dia hanya meminta seseorang untuk membersihkan rumahnya setiap pagi. Jika sudah selesai mereka diperbolehkan untuk pulang.

“Aku belum terpikirkan untuk mencari pacar. Kalau kau sendiri bagaimana? Apakah sudah menemukan laki-laki yang bisa membuatmu jatuh cinta?” Leon tahu kalau Fiona sangat sulit untuk jatuh cinta pada laki-laki. Padahal dengan wajah cantiknya itu, banyak sekali laki-laki yang sering mendekatinya, tetapi tidak satupun yang bisa membuatnya jatuh cinta.

“Belum ada. Aku juga masih betah sendiri, lagi pula aku harus menata hidupku lagi setelah kepergian papa,” ucap Fiona sambil berjalan mendorong trolinya menuju ke bagian rak berisikan daging segar dengan kualitas super diikuti Leon di sampingnya. Doni hanya bisa mengikuti Fiona dari kejauhan sambil memantau gerak-gerik Fiona dan laki-laki yang bersama Fiona.

“Aku tahu kau adalah wanita yang kuat, bagaimanapun kau harus tetap melanjutkan hidupmu. Kau harus hidup dengan bahagia. Kau tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Aku tahu ini tidak mudah bagimu, tapi masih banyak orang di sekitarmu yang menyayangimu. Aku mengatakan ini karena aku pernah mengalami hal yang kau alami saat ini. Aku tau rasanya ditinggal oleh orang yang paling kita sayangi,” ucap leon sambil mengusap lembut bahu kepalanya.

Fiona sempat terdiam sesaat karena gerakan tiba-tiba dari leon yang mengusap kepalanya. Dia mengangkat kepalanya lalu tersenyum pada Leon yang saat ini sedang menatapnya dengan wajah serius.

“Terima kasih Kak. Aku hanya butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan melakukan hal bodoh,” ujar Fiona yang menangkap raut kekhawatiran di wajahnya.

Fiona melanjutkan mendorong troli saat dia sudah selesai memilih daging dan seafood. Doni sedikit terkejut saat melihat laki-laki itu terlihat mengelus kepala Fiona. Dia memicingkan matanya melihat ke arah laki-laki itu. Mereka terlihat sangat akrab. Dia bimbang apakah harus melaporkan kepada bosnya atas apa yang dia lihat di depannya.

“Habis belanja kau mau langsung pulang atau bagaimana?" tanya Leon saat Fiona berjalan menuju kasir.

Fiona membawa trolinya ke salah satu kasir yang terlihat kosong. “Aku langsung pulang, masih ada yang harus aku kerjakan.” Fiona meletakkan barang belajaannya di meja kasir.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Fiona umurnya berapa sih Thor??

2023-05-11

0

Irwin Mmf

Irwin Mmf

Leon saingan sang tuan kah 🤭

2023-04-06

0

Edah J

Edah J

ada kandidat baru nihh😊🤔

2022-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Fiona
2 Menunggunya Sadar
3 Membelanya
4 Pingsan Lagi
5 Terkejut
6 Pemandangan mengejutkan
7 Pertemuan Dengan Leon
8 Memasak Untuknya
9 Menahan Fiona
10 Terpancing
11 Harus Bertanggung Jawab
12 Ijin Dari Steven
13 Kesalahan Doni
14 Hilang Kendali
15 Dia Bukan Kekasihku
16 Salah Paham
17 Milik Steven
18 Disukai Banyak Orang
19 Tidak Memiliki Hubungan
20 Kepulangan Fiona
21 Kepergian Steven
22 Mencarinya...
23 Kesalahan Fiona
24 Pertemuan Dengan Reynald
25 Bertemu Tuan Baldwin dan...
26 Bertemu Dengannya
27 Kesalahpahaman
28 Menemuinya
29 Memaksa Bertemu Dengannya
30 Memberikan Pilihan
31 Milik Siapa?
32 Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33 Calon Istri Steven
34 Penolakan Dari Steven
35 Tidak Bisa Bertemu
36 Terkurung..
37 Hal Yang Mengejutkan
38 Kenyataan Yang Sebenarnya.
39 Membawa Pergi Fiona
40 Tinggal di Mansion Steven
41 Bukan Pengantin Baru
42 Kunjungan ke Rumah Steven
43 Tidak Pantas Untukmu
44 Mengikuti kemauan Steven
45 Dugaan Cindy
46 Batal...
47 Mencintaimu...
48 Pertemuan Reynald dan Steven
49 Menggoda Fiona
50 Keanehan Fiona
51 Desakan Ibu Steven
52 Keinginan Sera
53 Menemani Fiona
54 Menghabiskan Waktu Berdua
55 Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56 Meminta Restu
57 Hadiah Untuk Steven
58 Peringatan Dari Steven
59 Keraguan Leon Pada Steven
60 Terkena Imbasnya
61 Penolakan Fiona
62 Kepindahan Fiona
63 Bertemu Lagi
64 Cemburu
65 Tidak Bisa Tidur
66 Kesepakatan
67 Hilangnya Fiona
68 Belum Menemukannya
69 Kemarahan Doni
70 Kemunculan James
71 Menyelamatkan Fiona
72 Ingatan Buruk Fiona
73 Hukuman Untuk James
74 Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75 Persyaratan Yang Sulit
76 Restu Ibu Steven
77 Menjaga Kekasihku
78 Biarkan Aku Membantumu
79 Solusi Yang Tepat
80 Dalang Dari Semuanya
81 Belum Menyentuhnya
82 Kejadian Semalam
83 Arti Fiona Bagi Steven
84 Makan Malam Romantis
85 Mempercepat Pernikahan
86 Rencana Pernikahan
87 Hadiah Pernikahan
88 Menutupi Kebenaran
89 Misteri Kepergian Gwen
90 Sikap Dingin Steven
91 Menunggu Kepastian
92 Berakhir Sudah
93 Aku Pergi
94 Melakukan Pencarian
95 Tidak Bisa Melupakannya
96 Hukuman Untuk Sera
97 Aku menemukanmu
98 Kenyataan Yang Pahit
99 Melepasnya...
100 Fakta Tentang Fiona
101 Syarat Dari Leon
102 Kesempatan Kedua
103 Berusaha Menahan Diri
104 Recana Kepulangan Steven
105 Pengorbanan Leon
106 Acara Lamaran
107 Menjemput Fiona
108 Permintaan Maaf Sarah
109 Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110 Hari Pernikahan
111 Meminta Cucu
112 Resmi Menjadi Milik Steven
113 Datangnya Hujan
114 Makan Malam
115 Permintaan Ayah Sonia
116 Memasak Bersama
117 Hanya Fiona, selamanya
118 Mengabadikan Moment
119 Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Duka Fiona
2
Menunggunya Sadar
3
Membelanya
4
Pingsan Lagi
5
Terkejut
6
Pemandangan mengejutkan
7
Pertemuan Dengan Leon
8
Memasak Untuknya
9
Menahan Fiona
10
Terpancing
11
Harus Bertanggung Jawab
12
Ijin Dari Steven
13
Kesalahan Doni
14
Hilang Kendali
15
Dia Bukan Kekasihku
16
Salah Paham
17
Milik Steven
18
Disukai Banyak Orang
19
Tidak Memiliki Hubungan
20
Kepulangan Fiona
21
Kepergian Steven
22
Mencarinya...
23
Kesalahan Fiona
24
Pertemuan Dengan Reynald
25
Bertemu Tuan Baldwin dan...
26
Bertemu Dengannya
27
Kesalahpahaman
28
Menemuinya
29
Memaksa Bertemu Dengannya
30
Memberikan Pilihan
31
Milik Siapa?
32
Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33
Calon Istri Steven
34
Penolakan Dari Steven
35
Tidak Bisa Bertemu
36
Terkurung..
37
Hal Yang Mengejutkan
38
Kenyataan Yang Sebenarnya.
39
Membawa Pergi Fiona
40
Tinggal di Mansion Steven
41
Bukan Pengantin Baru
42
Kunjungan ke Rumah Steven
43
Tidak Pantas Untukmu
44
Mengikuti kemauan Steven
45
Dugaan Cindy
46
Batal...
47
Mencintaimu...
48
Pertemuan Reynald dan Steven
49
Menggoda Fiona
50
Keanehan Fiona
51
Desakan Ibu Steven
52
Keinginan Sera
53
Menemani Fiona
54
Menghabiskan Waktu Berdua
55
Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56
Meminta Restu
57
Hadiah Untuk Steven
58
Peringatan Dari Steven
59
Keraguan Leon Pada Steven
60
Terkena Imbasnya
61
Penolakan Fiona
62
Kepindahan Fiona
63
Bertemu Lagi
64
Cemburu
65
Tidak Bisa Tidur
66
Kesepakatan
67
Hilangnya Fiona
68
Belum Menemukannya
69
Kemarahan Doni
70
Kemunculan James
71
Menyelamatkan Fiona
72
Ingatan Buruk Fiona
73
Hukuman Untuk James
74
Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75
Persyaratan Yang Sulit
76
Restu Ibu Steven
77
Menjaga Kekasihku
78
Biarkan Aku Membantumu
79
Solusi Yang Tepat
80
Dalang Dari Semuanya
81
Belum Menyentuhnya
82
Kejadian Semalam
83
Arti Fiona Bagi Steven
84
Makan Malam Romantis
85
Mempercepat Pernikahan
86
Rencana Pernikahan
87
Hadiah Pernikahan
88
Menutupi Kebenaran
89
Misteri Kepergian Gwen
90
Sikap Dingin Steven
91
Menunggu Kepastian
92
Berakhir Sudah
93
Aku Pergi
94
Melakukan Pencarian
95
Tidak Bisa Melupakannya
96
Hukuman Untuk Sera
97
Aku menemukanmu
98
Kenyataan Yang Pahit
99
Melepasnya...
100
Fakta Tentang Fiona
101
Syarat Dari Leon
102
Kesempatan Kedua
103
Berusaha Menahan Diri
104
Recana Kepulangan Steven
105
Pengorbanan Leon
106
Acara Lamaran
107
Menjemput Fiona
108
Permintaan Maaf Sarah
109
Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110
Hari Pernikahan
111
Meminta Cucu
112
Resmi Menjadi Milik Steven
113
Datangnya Hujan
114
Makan Malam
115
Permintaan Ayah Sonia
116
Memasak Bersama
117
Hanya Fiona, selamanya
118
Mengabadikan Moment
119
Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!