Harus Bertanggung Jawab

Pagi ini Fiona terbangun lebih dulu, tatapan matanya langsung tertuju pada wajah tampan yang berada di dekat wajahnya. Pandangannya langsung beralih pada tangannya yang sedang memeluk erat tubuh Steven.

Fiona kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat tidur. Matanya terbelalak saat menyadari kalau dirinyalah yang melewati pembatas yang dia buat semalam. Dengan tidak tahu malunya dia juga memeluk pemilik kamar yang dia tempati saat ini. 

Perlahan Fiona berusaha menjauhkan wajahnya kemudian ingin menarik tangannya. Gerakannya terhenti saat sebuah tangan menahan tubuhnya. 

“Apa kau berencana kabur setelah kau mengambil keuntungan dariku?” Suara serak Steven langsung mengangetkan Fiona. Perlahan dia mengangkat sedikit kepala dan langsung bertatapan dengan Steven. Fiona terkejut saat melihat mata Steven sudah terbuka bahkan kini sedang menatap intens dirinya.

“Ap-apa maksudmu? Ak-aku mengambil keuntungan apa?” Fiona langsung tergagap. Dia sedang mencari alasan atas apa yang sudah dia lakukan pada Steven.

“Apa kau akan terus berpura-pura tidak tahu? Sudah jelas kau memeluk erat tubuhku sepanjang malam saat aku sedang tertidur. Kau sudah menyentuh tubuhku, Fio. Kau harus bertanggung jawab kepadaku," ucap Steven seraya menatap lekat mata Fiona. Steven sengaja mengunci tubuh Fiona supaya tidak bisa bergerak. Dia tidak berencana melepaskan Fiona begitu saja.

“Ak-Aku tidak bermaksud memeluk tubuhmu. Aku benar-benar tidak sadar saat melakukannya. Bukankah yang harusnya yang rugi itu aku? Kau bahkan tidak kurang suatu apapun di tubuhmu. Aku hanya secara tidak sadar memelukmu.” Fiona berusaha menghindari tatapan Steven yang terasa sedang mengintimidasinya.

“Apa kau berencana mengelak setelah apa yang telah kau lakukan padaku sepanjang malam? Kau bukan tipe orang yang tidak bertanggung jawabkan?” Steven masih menatap Fiona dengan senyum jahatnya. 

Fiona merasa sedikit canggung saat menyadari kalau mereka sedang berpelukan di atas tempat tidur seperti sepasang suami istri yang romantis. 

“Baiklah, kita bicarakan baik-baik. Kau lepaskan aku dulu. Aku kesulitan bernapas jika kau memelukku seerat ini,” ucap Fiona mengalihkan pandangannya ke samping. Saat ini, jantungnya berdetak kencang dan wajah sudah memerah. 

Steven menyeringai. “Aku tidak mau. Kau harus berjanji terlebih dahulu kalau kau akan bertanggung jawab padaku. Baru aku akan melepaskanmu.” 

Fiona menelan salivanya. Wajahnya sudah memerah karena malu. “Ba-bagaimana aku harus bertanggung jawab padamu? Bukankah biasanya laki-laki yang harus bertanggung jawab kepada wanita?” 

“Baiklah kalau itu memang keinginanmu, maka aku yang akan bertanggung jawab kepadamu,” ucap Steven dengan senyum penuh arti.

Fiona langsung menggeleng dengan kuat. “Kau tidak perlu bertanggung jawab kepadaku. Aku tidak akan menuntut apa-apa. Kau hanya perlu melepaskan aku sekarang.” Fiona terlihat sangat gugup ditatap oleh Steven dari jarak dekat.

Aku bisa pingsan kalau dia terus menatapku seperti itu. Kenapa dia tampan sekali saat baru bangun tidur, batin Fiona.

“Aku bukan tipe laki-laki yang yang akan mengingkari tanggung jawabnya. Bukankah kau sendiri yang bilang laki-laki yang harusnya bertanggung jawab?” Setelah mengatakan hal itu, Steven menjauhkan wajahnya dari telinga Fiona seraya menyungging senyumnya.

“Iyaa, tapi tidak terjadi apa-apa di antara kita. Tidak perlu memperpanjang masalah. Tolong lepaskan aku, Steve,” pinta Fiona memohon dengan tatapan tidak berdaya.

Steven kembali menyeringai. Dia kemudian mendekatkan wajahnya pada telinga Fiona. “Kau jangan menampilkan wajah seperti itu di depanku atau aku akan langsung melahap habis dirimu saat ini juga." Suara parau Steven terdengar menggelitik di telinga Fiona sehingga membuatnya merinding. Telinganya memerah dan panas setelah mendengar bisikan Steven. Dia hanya bisa menunduk. menghindari tatapan Steven.

Fiona memalingkan wajah yang memerah. “Ap-apa maksudmu?” 

Alis Steven naik sebelah. “Apa harus aku praktekkan maksud dari kata-kataku tadi agar kau mengerti?” 

Fiona menggeleng kuat. “Tidak perlu, aku sudah mengerti.” Fiona berusaha untuk membebaskan diri. Dia meletakkan kedua tangannya di dada Steven untuk memberikan jarak sedikit di antara mereka. 

“Jangan bergerak terus, Fio. Kau bisa membuatku hilang kendali,” ucap Steven seraya menahan tubuh Fiona agar tidak lepas darinya.

“Maaf, aku hanya merasa sedikit sesak,” ujar Fiona berbohong. 

Steven tersenyum smirk. “Jadi, bagaimana caramu untuk bertanggung jawab padaku?” 

“Aku tidak tahu,” ucap Fiona sambil menunduk. Wajahnya sekarang sejajar dengan dada bidang Steven. 

“Baiklah, akan aku pikirkan nanti.” Steven lalu melepaskan pelukannya kepada Fiona. Dia langsung bangun dan berjalan ke kamar mandi. 

Fiona yang melihat Steven sudah tidak terlihat, langsung menghela napas panjang. Jantungnya masih berdegup kencang, wajah dan telinganya masih merah dan terasa panas.

“Ada apa dengannya? Kenapa dia tiba-tiba saja langsung pergi?” gumam Fiona yang masih menatap pintu kamar mandi yang sudah tertutup. Fiona merasa heran saat melihat Steven tiba-tiba bangun dan pergi meninggalkannya.

Steven membasuh wajahnya dengan air dingin lalu menatap pantulan dirinya di cermin. Dia kemudian mengusap kasar wajahnya saat teringat kejadian tadi. Awalnya dia hanya berniat untuk menjahili Fiona, tetapi justru itu menjadi boomerang untuknya. Steven tidak menyangka Fiona dengan sukses memancing hasratnya.

Dia masih merasa heran, bagaimana bisa Fiona dengan mudah membuatnya tidak berdaya. Selama ini belum pernah ada yang bisa membuatnya hampir hilang kendali. Steven terus mamandangi dirinya di cermin. Setelah dia merasa gejolak di tubuhnya mereda. Dia memutuskan untuk keluar dari kamar mandi. 

“Kau mau mandi duluan? atau aku yang duluan?” tanya Steven saat dia melihat Fiona sedang duduk di tepi ranjang sambil menutup wajah dengan kedua tangannya. 

Fiona menurunkan tangan dan menganggkat wajahnya saat mendengar suara parau Steven. “Lebih baik kau duluan. Aku takut kau akan menunggu lama jika aku yang duluan,” jawab Fiona terseyum kaku. 

“Baiklah.” Steven berjalan ke walk in closet untuk mengambil baju yang akan dia gunakan, setelah itu dia kembali masuk ke kamar mandi. 

Fiona memutuskan untuk merapikan tempat tidur yang berantakan karena ulahnya yang secara tidak sadar membuang bantal yang menjadi pembatas mereka. Jika orang lain melihat kondisi kamar Steven saat ini. Mereka pasti akan salah paham, karena tempat tidur itu terlihat berantakan dengan bantal yang berserakan kemana-mana layaknya kamar pengantin baru. 

Fiona merasa malu saat membayangkan kejadian tadi pagi. Baru kali ini, dia sedekat itu dengan seorang laki-laki apalagi laki-laki ini baru dikenalnya berapa hari yang lalu. 

“Kenapa kau membereskannya? Aku bisa meminta pelayan untuk merapikannya." Steven baru saja keluar kamar mandi saat melihat Fiona sedang membungkuk membereskan tempat tidurnya.  

Fiona menoleh dan berdiri tegak saat mendengar suara Steven. “Aku merasa tempat tidurnya berantakan sekali tadi. Aku takut pelayan akan salah paham jika mereka yang membereskannya,” ucap Fiona tersenyum canggung. 

Steven berjalan mendekati Fiona. “Bukankah itu ulahmu sendiri, kenapa harus malu? Apa kau tidak menyadari apa saja yang sudah kau lakukan tadi malam padaku?” tanya Steven dengan alis yang terangkat sebelah dan senyuman aneh di wajahnya. 

Wajah Fiona kembali memerah seperti tomat. Dia kemudian menundukkan kepalanya. “Aku merasa tidak melakukan apa-apa kepadamu semalam.” 

Steven mengangkat dagu Fiona lalu menatap lekat bola matany. “Kenapa kau begitu yakin bahwa kau tidak melakukan apa-apa kepadaku? Bukankah kau sendiri yang bilang tidak sadar memelukku? Bagaimana juga aku belum pernah disentuh oleh wanita manapun selain dirimu, jadi kau harus bertanggung jawab nanti kepadaku.” 

“Me-memangnya apa saja yang telah aku lakukan padamu tadi malam?” tanya Fiona pelan saat Steven terus saja memandang lekat bola matanya. 

“Apa kau yakin ingin mendengarnya langsung dari mulutku? Aku sarankan padamu, lebih baik kau tidak usah tahu karena yang akan malu adalah dirimu sendiri nantinya,” ucap Steven tersenyum miring. 

Sebenarnya tidak terjadi apa diantara mereka semalam. Steven hanya berusaha mengerjai Fiona karena semalam Fiona terus saja memeluk tubuhnya dengan erat sehingga membuat Steven kalang kabut dengan tingkah Fiona yang tidak sadar itu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Dayu Mayun

Dayu Mayun

terongnya bangun hahaha

2022-07-08

0

Edah J

Edah J

Ada yg bangun ya Stev😁😁😁

2022-05-05

0

Harniyanti Salean

Harniyanti Salean

Next kak
semangat kak🤗

2022-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Fiona
2 Menunggunya Sadar
3 Membelanya
4 Pingsan Lagi
5 Terkejut
6 Pemandangan mengejutkan
7 Pertemuan Dengan Leon
8 Memasak Untuknya
9 Menahan Fiona
10 Terpancing
11 Harus Bertanggung Jawab
12 Ijin Dari Steven
13 Kesalahan Doni
14 Hilang Kendali
15 Dia Bukan Kekasihku
16 Salah Paham
17 Milik Steven
18 Disukai Banyak Orang
19 Tidak Memiliki Hubungan
20 Kepulangan Fiona
21 Kepergian Steven
22 Mencarinya...
23 Kesalahan Fiona
24 Pertemuan Dengan Reynald
25 Bertemu Tuan Baldwin dan...
26 Bertemu Dengannya
27 Kesalahpahaman
28 Menemuinya
29 Memaksa Bertemu Dengannya
30 Memberikan Pilihan
31 Milik Siapa?
32 Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33 Calon Istri Steven
34 Penolakan Dari Steven
35 Tidak Bisa Bertemu
36 Terkurung..
37 Hal Yang Mengejutkan
38 Kenyataan Yang Sebenarnya.
39 Membawa Pergi Fiona
40 Tinggal di Mansion Steven
41 Bukan Pengantin Baru
42 Kunjungan ke Rumah Steven
43 Tidak Pantas Untukmu
44 Mengikuti kemauan Steven
45 Dugaan Cindy
46 Batal...
47 Mencintaimu...
48 Pertemuan Reynald dan Steven
49 Menggoda Fiona
50 Keanehan Fiona
51 Desakan Ibu Steven
52 Keinginan Sera
53 Menemani Fiona
54 Menghabiskan Waktu Berdua
55 Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56 Meminta Restu
57 Hadiah Untuk Steven
58 Peringatan Dari Steven
59 Keraguan Leon Pada Steven
60 Terkena Imbasnya
61 Penolakan Fiona
62 Kepindahan Fiona
63 Bertemu Lagi
64 Cemburu
65 Tidak Bisa Tidur
66 Kesepakatan
67 Hilangnya Fiona
68 Belum Menemukannya
69 Kemarahan Doni
70 Kemunculan James
71 Menyelamatkan Fiona
72 Ingatan Buruk Fiona
73 Hukuman Untuk James
74 Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75 Persyaratan Yang Sulit
76 Restu Ibu Steven
77 Menjaga Kekasihku
78 Biarkan Aku Membantumu
79 Solusi Yang Tepat
80 Dalang Dari Semuanya
81 Belum Menyentuhnya
82 Kejadian Semalam
83 Arti Fiona Bagi Steven
84 Makan Malam Romantis
85 Mempercepat Pernikahan
86 Rencana Pernikahan
87 Hadiah Pernikahan
88 Menutupi Kebenaran
89 Misteri Kepergian Gwen
90 Sikap Dingin Steven
91 Menunggu Kepastian
92 Berakhir Sudah
93 Aku Pergi
94 Melakukan Pencarian
95 Tidak Bisa Melupakannya
96 Hukuman Untuk Sera
97 Aku menemukanmu
98 Kenyataan Yang Pahit
99 Melepasnya...
100 Fakta Tentang Fiona
101 Syarat Dari Leon
102 Kesempatan Kedua
103 Berusaha Menahan Diri
104 Recana Kepulangan Steven
105 Pengorbanan Leon
106 Acara Lamaran
107 Menjemput Fiona
108 Permintaan Maaf Sarah
109 Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110 Hari Pernikahan
111 Meminta Cucu
112 Resmi Menjadi Milik Steven
113 Datangnya Hujan
114 Makan Malam
115 Permintaan Ayah Sonia
116 Memasak Bersama
117 Hanya Fiona, selamanya
118 Mengabadikan Moment
119 Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Duka Fiona
2
Menunggunya Sadar
3
Membelanya
4
Pingsan Lagi
5
Terkejut
6
Pemandangan mengejutkan
7
Pertemuan Dengan Leon
8
Memasak Untuknya
9
Menahan Fiona
10
Terpancing
11
Harus Bertanggung Jawab
12
Ijin Dari Steven
13
Kesalahan Doni
14
Hilang Kendali
15
Dia Bukan Kekasihku
16
Salah Paham
17
Milik Steven
18
Disukai Banyak Orang
19
Tidak Memiliki Hubungan
20
Kepulangan Fiona
21
Kepergian Steven
22
Mencarinya...
23
Kesalahan Fiona
24
Pertemuan Dengan Reynald
25
Bertemu Tuan Baldwin dan...
26
Bertemu Dengannya
27
Kesalahpahaman
28
Menemuinya
29
Memaksa Bertemu Dengannya
30
Memberikan Pilihan
31
Milik Siapa?
32
Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33
Calon Istri Steven
34
Penolakan Dari Steven
35
Tidak Bisa Bertemu
36
Terkurung..
37
Hal Yang Mengejutkan
38
Kenyataan Yang Sebenarnya.
39
Membawa Pergi Fiona
40
Tinggal di Mansion Steven
41
Bukan Pengantin Baru
42
Kunjungan ke Rumah Steven
43
Tidak Pantas Untukmu
44
Mengikuti kemauan Steven
45
Dugaan Cindy
46
Batal...
47
Mencintaimu...
48
Pertemuan Reynald dan Steven
49
Menggoda Fiona
50
Keanehan Fiona
51
Desakan Ibu Steven
52
Keinginan Sera
53
Menemani Fiona
54
Menghabiskan Waktu Berdua
55
Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56
Meminta Restu
57
Hadiah Untuk Steven
58
Peringatan Dari Steven
59
Keraguan Leon Pada Steven
60
Terkena Imbasnya
61
Penolakan Fiona
62
Kepindahan Fiona
63
Bertemu Lagi
64
Cemburu
65
Tidak Bisa Tidur
66
Kesepakatan
67
Hilangnya Fiona
68
Belum Menemukannya
69
Kemarahan Doni
70
Kemunculan James
71
Menyelamatkan Fiona
72
Ingatan Buruk Fiona
73
Hukuman Untuk James
74
Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75
Persyaratan Yang Sulit
76
Restu Ibu Steven
77
Menjaga Kekasihku
78
Biarkan Aku Membantumu
79
Solusi Yang Tepat
80
Dalang Dari Semuanya
81
Belum Menyentuhnya
82
Kejadian Semalam
83
Arti Fiona Bagi Steven
84
Makan Malam Romantis
85
Mempercepat Pernikahan
86
Rencana Pernikahan
87
Hadiah Pernikahan
88
Menutupi Kebenaran
89
Misteri Kepergian Gwen
90
Sikap Dingin Steven
91
Menunggu Kepastian
92
Berakhir Sudah
93
Aku Pergi
94
Melakukan Pencarian
95
Tidak Bisa Melupakannya
96
Hukuman Untuk Sera
97
Aku menemukanmu
98
Kenyataan Yang Pahit
99
Melepasnya...
100
Fakta Tentang Fiona
101
Syarat Dari Leon
102
Kesempatan Kedua
103
Berusaha Menahan Diri
104
Recana Kepulangan Steven
105
Pengorbanan Leon
106
Acara Lamaran
107
Menjemput Fiona
108
Permintaan Maaf Sarah
109
Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110
Hari Pernikahan
111
Meminta Cucu
112
Resmi Menjadi Milik Steven
113
Datangnya Hujan
114
Makan Malam
115
Permintaan Ayah Sonia
116
Memasak Bersama
117
Hanya Fiona, selamanya
118
Mengabadikan Moment
119
Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!