Pemandangan mengejutkan

“Apa gadis ini tidak memiliki rasa waspada sama sekali terhadapku? Aku bisa saja menerkamnya hingga tidak tersisa, jika aku tidak menahan diriku saat ini,” gumam Steven dalam hati sambil melirik ke arah Fiona.

Karena merasa lelah, akhirnya Steven memutuskan untuk memejamkan matanya. Tidak butuh lama, dia juga ikut terlelap bersama Fiona.

Mentari pagi sudah bersinar terang. Steven mulai membuka matanya. Alangkah terkejutnya saat melihat lengan kirinya, dia gunakan sebagai bantalan kepala Fiona, dan lebih parahnya lagi, dia sedang memeluk erat gadis itu dari belakang. Steven termangu sesaat sebelum kembali bereaksi. Baru kali ini, dia merasa bisa tidur senyaman ini tanpa terbangun sama sekali. Padahal biasanya dia sulit untuk tidur.

Perlahan dia mencoba untuk mengangkat kepala Fiona dengan hati-hati. Setelah itu, dia menarik tangannya dari tubuh Fiona. Dia tidak mau kalau Fiona bangun dan terkejut melihatnya tidur dengan poisisi memeluknya sehingga akan menimbulkan kesalahpahaman. Dia takut kalau Fiona berpikir dia mencari kesempatan saat Fiona sedang tidur.

Steven bangun dari tidurnya lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Butuh waktu 30 menit untuk membersihkan tubuhnya kemudian keluar dari kamar mandi.

Steven melangkah keluar dari kamar mandi. "Kau sudah bangun?" Steven melihat Fiona sedang duduk memandang ke luar jendela. Fiona menoleh saat mendengar suara berat di belakangnya.

“Aaaaa....” Teriak Fiona sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. “Tuan, kenapa anda tidak pakai baju dan hanya menggunakan handuk?” tanya Fiona. Dia terkejut saat melihat Steven berdiri hanya dengan menggunakan handuk yang dililit di pinggangnya.

Steven melihat sekilas ke bagian tubuh yang dimaksud oleh Fiona. “Maaf, aku lupa kalau kau ada di sini. Aku akan segera memakai bajuku." Steven berjalan ke walking closet, mengambil pakaian kantor dan buru-buru masuk ke kamar mandi lagi.

Fiona lalu membuka matanya saat mendengar suara pintu kamar mandi yang sudah ditutup. Wajahnya langsung merona ketika tidak sengaja melihat tubuh Steven tadi. 

Apa yang kulihat tadi? Bagaimana bisa dia memiliki tubuh sebagus itu? Pasti nyaman sekali jika berada di pelukannya? Astagaa, apa yang kupikirkan? Huuuhh... Mataku sudah ternoda gara-gara melihatnya tubuhnya, batin Fiona seraya merutuki kebodohannya yang justru memuji keindahan tubuh Steven.

Fiona kemudian bangkit dari duduknya lalu berjalan ke tempat duduk yang ada di kamar tersebut. Dia tampak berpikir keras bagaimana dia bisa sampi di sini bahkan berduaan dalam 1 kamar bersama pria asing. Sebenarnya bukan pria asing, mereka sudah berkenalan dan cukup akrab untuk tahap baru perkenalan.

Steven baru saja keluar dari kamar mandi setelah berpakaian lengkap. "Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Steven dengan alir mengerut.

Fiona menoleh. "Tuan, bagaimana saya bisa berada di sini?" tanya Fiona sedikit malu.

Steven berjalan kemudian duduk di tepi tempat tidur. Dia terlihat sedang memakai jam tangannya. "Semalam kau terlelap di mobilku. Aku tidak tahu harus membawamu ke mana, sementara aku tidak tega membangunkanmu, jadi aku membawamu ke mansionku." 

"Apakah ini kamar tidurmu, Tuan?" tanya Fiona sambil mengedarkan pandangannya. 

"Hhmmm," gumam Steven tanpa menoleh ke Fiona karena dia sedang fokus untuk memasang dasi.

Fiona yang melihat Steven seperti kesulitan memasang dasinya, kemudian berjalan mendekati Steven. "Tidak seperti itu Tuan cara memakainya. Anda salah, biar aku bantu pasangkan." Fiona lalu meraih dasi yang sedang dipegang oleh Steven tanpa menunggu persetujuan dari Steven.

Steven hanya dia seraya menunduk, memandang wajah Fiona dari dekat. Fiona terlihat sedang fokus memakaikan dasi kepadanya. Jantungnya kembali berdegup kencang.

"Sudah selesai, Tuan." Fiona mengangkat wajahnya dan seketika tatapan mereka bertemu. Mereka terdiam sesaat sebelum menyadari kalau wajah mereka sangat dekat. "Terima kasih," ucap Steven canggung. Fiona mengangguk lalu buru-buru bangun dan berjalan menjauh dari Steven.

 "Mandilah. Aku sudah meminta Erick untuk membawakanmu baju ganti. Sebentar lagi, dia akan tiba di sini." Steven kemudian berdiri lalu mulai melangkah.

"Tuan mau kemana?" Langkah Steven terhenti saat Fiona bertanya kepadanya.

"Aku mau turun ke bawah untuk mengambil baju yang dibawa Erick," jelas Steven.

"Terima kasih, Tuan." Steven mengerutkan dahinya ketika menyadari kalau panggilan Fiona terhadapnya berubah lagi. "Aku sudah pernah bilang padamu untuk memanggilku dengan nama saja. Aku tidak suka kau memanggilku dengan kata tuan.” Steven berbalik dan menatap Fiona dengan datar.

Fiona menunduk. “Maaf tu... Maksudku maaf Stev. Aku masih belum terbiasa memanggil dengan namamu.”

“Mulai sekarang, kau harus biasakan itu." Steven melangkah keluar dan menutup pintu kamarnya tanpa mendengar jawaban dari Fiona.

Steven melangkah menuruni tangga. Dia melihat Erick sudah berada di mansionnya dan sedang duduk di ruang tamu. "Ini tuan baju yang ada minta." Erick menyerahkan ke pada Steven.

"Minta bi Neni siapkan sarapan sekarang. Aku akan ke atas dulu." Steven berjalan setelah dia mengambil paper bag yang dibawa oleh Erick tadi.

Steven kembali melangkah masuk ke dalam kamarnya setelah membuka pintu. Dia mendengar suara gemericik air, tanda Fiona belum selesai mandi. Dia kemudian meletakkan paper bag di atas tempat tidur.

"Fio... Bajunya, aku letakkan di atas tempat tidur. Aku akan menunggumu di bawah. Setelah selesai mandi, kau bisa langsung turun ke bawah," ujat Steven dengan suara keras supaya Fiona mendengarnya.

"Baik Steve, terima kasih!" terdengar suara Fiona dari dalam.

Steven lalu melangkah keluar dan menuruni tangga untuk menemui Erick.

"Apa kau sudah mencari tahu tentang Fiona?" tanya Steven yang sudah duduk di depan Erick.

"Belum Tuan, saya akan mencari tahu segera," ucap Erick cepat. Dia melihat Steven tampak memainkan Ponselnya.

"Bagaimana jadwalku hari ini? Apa aku mempunyai waktu kosong?" Steven masih sibuk dengan ponselnya.

"Jadwal anda hari ini penuh Tuan. Hari ini, kita ada meeting dengan 3 client. Kemungkinan akan selesai sampai malam," jelas Erick sambil melihat ke arah Steven.

Steven mengalihkan pandangannya pada Erick. "Minta Jeff untuk menghubungkan CCTV mansionku dengan ponselku."

Erick mengangguk. "Baik Tuan."

Tidak lama kemudian Fiona turun. Dia terlihat memakai dress putih selutut dengan rambut yang dibiarkan tergerai. Steven menoleh saat mendengar suara kaki melangkah mendekatinya.

Steven termangu, dia menatap Fiona tanpa berkedip sehingga membuat Fiona jadi salah tingkah, sementara Erick hanya memperhatikan gerak-gerik bosnya yang tampak terlihat terdiam menatap Fiona.

"Maaf Steve karena sudah membuatmu menunggu." Fiona membuyarkan lamunan Steven.

Steven langsung merubah mimik wajahnya. Dia kemudian berdiri lalu berjalan mendekati Fiona. "Lebih baik kita sarapan dulu," ajak Steven seraya berjalan menuju meja makan diikuti Fiona dan Erick di belakangnya.

Steven duduk bersebrangan dengan Fiona, sementara Erick berdiri di dekat Steven. "Makanlah, jangan sampai kau pingsan lagi seperti kemarin."

Steven merasa kalau Fiona masih tampak canggung dengannya. "Iyaa," jawab Fiona pelan. Steven memulai sarapannya saat melihat Fiona mengangguk dan mulai mengambil makan di depannya.

Steven mengalihkan pandangannya ke Erick yang terlihat diam saja dari tadi. "Kenapa kau tidak duduk? Apa kau berencana memandangi kami makan?"

Erick sedikit membungkuk. "Maaf Tuan." Erick berjalan dan duduk di sebelah Steven. 

Mereka makan dalam diam. Tidak ada satupun yang mengeluarkan suara. Setelah selesai makan Fiona membuka suaranya, "Steve, apakah kau akan berangkat kantor setelah ini?" Fiona memandang Steven yang sedang meminum air putih.

"Hhhmm, kenapa?" tanya Steven seraya memandang wajah Fiona.

"Bisakah kau memberiku tumpangan sampai di depan jalan raya?" Fiona merasa tidak enak hati, karena sudah sering merepotkan Steven.

"Kau mau ke mana?"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

sejauh ini aq masih menyimak,semoga ceritanya tdk membosankan dan tidak berbelit-belit...

2023-09-16

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wkwkwkk minta di cariin temen utk tidur tuh Steven 😅😅😜

2023-05-11

0

Edah J

Edah J

Semoga Steven jd malaikat pelindungnya Fiona

2022-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Fiona
2 Menunggunya Sadar
3 Membelanya
4 Pingsan Lagi
5 Terkejut
6 Pemandangan mengejutkan
7 Pertemuan Dengan Leon
8 Memasak Untuknya
9 Menahan Fiona
10 Terpancing
11 Harus Bertanggung Jawab
12 Ijin Dari Steven
13 Kesalahan Doni
14 Hilang Kendali
15 Dia Bukan Kekasihku
16 Salah Paham
17 Milik Steven
18 Disukai Banyak Orang
19 Tidak Memiliki Hubungan
20 Kepulangan Fiona
21 Kepergian Steven
22 Mencarinya...
23 Kesalahan Fiona
24 Pertemuan Dengan Reynald
25 Bertemu Tuan Baldwin dan...
26 Bertemu Dengannya
27 Kesalahpahaman
28 Menemuinya
29 Memaksa Bertemu Dengannya
30 Memberikan Pilihan
31 Milik Siapa?
32 Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33 Calon Istri Steven
34 Penolakan Dari Steven
35 Tidak Bisa Bertemu
36 Terkurung..
37 Hal Yang Mengejutkan
38 Kenyataan Yang Sebenarnya.
39 Membawa Pergi Fiona
40 Tinggal di Mansion Steven
41 Bukan Pengantin Baru
42 Kunjungan ke Rumah Steven
43 Tidak Pantas Untukmu
44 Mengikuti kemauan Steven
45 Dugaan Cindy
46 Batal...
47 Mencintaimu...
48 Pertemuan Reynald dan Steven
49 Menggoda Fiona
50 Keanehan Fiona
51 Desakan Ibu Steven
52 Keinginan Sera
53 Menemani Fiona
54 Menghabiskan Waktu Berdua
55 Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56 Meminta Restu
57 Hadiah Untuk Steven
58 Peringatan Dari Steven
59 Keraguan Leon Pada Steven
60 Terkena Imbasnya
61 Penolakan Fiona
62 Kepindahan Fiona
63 Bertemu Lagi
64 Cemburu
65 Tidak Bisa Tidur
66 Kesepakatan
67 Hilangnya Fiona
68 Belum Menemukannya
69 Kemarahan Doni
70 Kemunculan James
71 Menyelamatkan Fiona
72 Ingatan Buruk Fiona
73 Hukuman Untuk James
74 Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75 Persyaratan Yang Sulit
76 Restu Ibu Steven
77 Menjaga Kekasihku
78 Biarkan Aku Membantumu
79 Solusi Yang Tepat
80 Dalang Dari Semuanya
81 Belum Menyentuhnya
82 Kejadian Semalam
83 Arti Fiona Bagi Steven
84 Makan Malam Romantis
85 Mempercepat Pernikahan
86 Rencana Pernikahan
87 Hadiah Pernikahan
88 Menutupi Kebenaran
89 Misteri Kepergian Gwen
90 Sikap Dingin Steven
91 Menunggu Kepastian
92 Berakhir Sudah
93 Aku Pergi
94 Melakukan Pencarian
95 Tidak Bisa Melupakannya
96 Hukuman Untuk Sera
97 Aku menemukanmu
98 Kenyataan Yang Pahit
99 Melepasnya...
100 Fakta Tentang Fiona
101 Syarat Dari Leon
102 Kesempatan Kedua
103 Berusaha Menahan Diri
104 Recana Kepulangan Steven
105 Pengorbanan Leon
106 Acara Lamaran
107 Menjemput Fiona
108 Permintaan Maaf Sarah
109 Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110 Hari Pernikahan
111 Meminta Cucu
112 Resmi Menjadi Milik Steven
113 Datangnya Hujan
114 Makan Malam
115 Permintaan Ayah Sonia
116 Memasak Bersama
117 Hanya Fiona, selamanya
118 Mengabadikan Moment
119 Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Duka Fiona
2
Menunggunya Sadar
3
Membelanya
4
Pingsan Lagi
5
Terkejut
6
Pemandangan mengejutkan
7
Pertemuan Dengan Leon
8
Memasak Untuknya
9
Menahan Fiona
10
Terpancing
11
Harus Bertanggung Jawab
12
Ijin Dari Steven
13
Kesalahan Doni
14
Hilang Kendali
15
Dia Bukan Kekasihku
16
Salah Paham
17
Milik Steven
18
Disukai Banyak Orang
19
Tidak Memiliki Hubungan
20
Kepulangan Fiona
21
Kepergian Steven
22
Mencarinya...
23
Kesalahan Fiona
24
Pertemuan Dengan Reynald
25
Bertemu Tuan Baldwin dan...
26
Bertemu Dengannya
27
Kesalahpahaman
28
Menemuinya
29
Memaksa Bertemu Dengannya
30
Memberikan Pilihan
31
Milik Siapa?
32
Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33
Calon Istri Steven
34
Penolakan Dari Steven
35
Tidak Bisa Bertemu
36
Terkurung..
37
Hal Yang Mengejutkan
38
Kenyataan Yang Sebenarnya.
39
Membawa Pergi Fiona
40
Tinggal di Mansion Steven
41
Bukan Pengantin Baru
42
Kunjungan ke Rumah Steven
43
Tidak Pantas Untukmu
44
Mengikuti kemauan Steven
45
Dugaan Cindy
46
Batal...
47
Mencintaimu...
48
Pertemuan Reynald dan Steven
49
Menggoda Fiona
50
Keanehan Fiona
51
Desakan Ibu Steven
52
Keinginan Sera
53
Menemani Fiona
54
Menghabiskan Waktu Berdua
55
Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56
Meminta Restu
57
Hadiah Untuk Steven
58
Peringatan Dari Steven
59
Keraguan Leon Pada Steven
60
Terkena Imbasnya
61
Penolakan Fiona
62
Kepindahan Fiona
63
Bertemu Lagi
64
Cemburu
65
Tidak Bisa Tidur
66
Kesepakatan
67
Hilangnya Fiona
68
Belum Menemukannya
69
Kemarahan Doni
70
Kemunculan James
71
Menyelamatkan Fiona
72
Ingatan Buruk Fiona
73
Hukuman Untuk James
74
Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75
Persyaratan Yang Sulit
76
Restu Ibu Steven
77
Menjaga Kekasihku
78
Biarkan Aku Membantumu
79
Solusi Yang Tepat
80
Dalang Dari Semuanya
81
Belum Menyentuhnya
82
Kejadian Semalam
83
Arti Fiona Bagi Steven
84
Makan Malam Romantis
85
Mempercepat Pernikahan
86
Rencana Pernikahan
87
Hadiah Pernikahan
88
Menutupi Kebenaran
89
Misteri Kepergian Gwen
90
Sikap Dingin Steven
91
Menunggu Kepastian
92
Berakhir Sudah
93
Aku Pergi
94
Melakukan Pencarian
95
Tidak Bisa Melupakannya
96
Hukuman Untuk Sera
97
Aku menemukanmu
98
Kenyataan Yang Pahit
99
Melepasnya...
100
Fakta Tentang Fiona
101
Syarat Dari Leon
102
Kesempatan Kedua
103
Berusaha Menahan Diri
104
Recana Kepulangan Steven
105
Pengorbanan Leon
106
Acara Lamaran
107
Menjemput Fiona
108
Permintaan Maaf Sarah
109
Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110
Hari Pernikahan
111
Meminta Cucu
112
Resmi Menjadi Milik Steven
113
Datangnya Hujan
114
Makan Malam
115
Permintaan Ayah Sonia
116
Memasak Bersama
117
Hanya Fiona, selamanya
118
Mengabadikan Moment
119
Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!