Memasak Untuknya

Fiona membawa trolinya ke salah satu kasir yang terlihat kosong. “Aku langsung pulang, masih ada yang harus aku kerjakan.” Fiona meletakkan barang belajaannya di meja kasir.

Leon terlihat masih enggan membiarkan Fiona. Pergi. “Sebenarnya aku masih ingin mengobrol denganmu, tapi kalau kau masih ada urusan, kita bisa bertemu lain kali,” ucap Leon tersenyum paksa.

“Kita bisa bertemu lagi besok, sekalian Kakak ajak Jesi juga. Kita bertiga sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama,” usul Fiona. Dia juga merasa butuh waktu untuk menghilangkan kesedihannya dengan bertemu dengan sahabatnya.

“Baiklah, aku akan meluangkan waktu untuk bertemu dengan kalian besok. Kabari aku jam berapa kita akan bertemu,” ujar Leon bersemangat.

Fiona mengangguk. “Sekalian dengan yang ini,” ujar Leon meletakkan plastik yang berisi buah miliknya saat kasir sudah selesai menghitung dan memasukkan semua belanjaan milik Fiona.

“Biar aku yang bayar,” ujar Leon menatap Fiona saat melihat Fiona mengeluarkan kartu dari dompetnya. “Tapi....” Ucapan Fiona terpotong saat Leon berkata, “Apa kau masih harus sungkan denganku seperti ini Fio?” tanya Leon menatap Fiona dengan wajah serius.

“Baiklah, terima kasih kak,” ucap Fiona sambil mengangkat plastik belajaannya.

Leon mengangguk sambil membantu Fiona membawakan belajaan Fiona. Mereka kemudian berjalan menuju pintu keluar. “Mobilmu di parkir di mana? Biar aku antar kamu sampai ke mobil.” tanya Leon saat melihat Fiona berhenti di depan pintu masuk. Doni tetap setia mengikuti Fiona dari belakang dan berdiri tidak jauh dari mereka berdua.

“Tidak perlu Kak, sampai di sini saja. Kau masih saja memperlakukan aku seperti anak kecil. Tenang saja aku tidak akan hilang. Aku tahu jalan pulang,” ujar Fiona dengan wajah cemberut.

Leon maju mendekati Fiona. Dia tersenyum tipis saat melihat ekspresi Fiona. “Baiklah kalau begitu. Aku pulang dulu. Kau hati-hati dijalan,” ucap Leon sambil mengusap kepala Fiona. Dia berjalan menuju parkiran mobil saat melihat anggukan dari Fiona.

Fiona memandangi mobil Leon yang mulai menjauh  Fiona tersenyum saat Leon yang terlihat melambaikan tangan sebelum meninggalkan supermarket itu.

“Nona.” Fiona menoleh saat mendengar Doni memanggil namanya. “Maaf Don, aku tadi melupakanmu karena terlalu asyik mengobrol sehingga mengabaikanmu,” ucap Fiona dengan wajah bersalah.

“Tidak apa-apa Nona, mari kita pulang. Biar aku yang membawa semua belanjaannya,” ucap Doni sambil mengambil alih belanjaan yang ada di tangan Fiona dan yang ada di dekat kaki Fiona yang diletakkan oleh Leon tadi. Mereka lalu berjalan menuju parkiran.

Mereka tiba di mansion pada siang hari. Fiona turun dari mobil ketika Doni sudah berjalan ke bagasi dan membawa semua belanjaannya itu ke dalam mansion. Setelah itu Doni pamit, karena tugasnya sudah selesai.

Fiona tampak membereskan belanjaannya. Dia memasukkan ke kulkas besar yang hanya berisi dengan aneka minuman dingin dan beberapa sayuran yang masih tersisa di dalamnya. Fiona tampak berpikir keras, kenapa mansion sebesar ini hanya di tempati oleh Steven seorang diri. Pelayan pun sudah tidak nampak pada siang hari. Sepertinya mansion ini jarang ditempati, pikir Fiona.

Setelah selesai membereskan bahan makanan. Fiona berjalan mengelilingi mansion. Dia merasa bosan karena tidak mempunyai kegiatan lain lagi. Rencananya Fiona akan memasak nanti sore untuk makan malam. Langkah Fiona terhenti saat melihat pemandangan taman belakang yang ada di mansion Steven.

Taman itu adalah taman paling besar yang pernah dilihatnya, selain taman yang berada di tengah kota. Berbagai macam bunga tampak sedang mekar. Fiona berdecak kagum dengan pemandangan di depannya itu.

Setelah puas melihat taman, Fiona berjalan ke samping tampak sebuah kolam renang besar dan kolam renang kecil untuk anak-anak. Di sebelah kolam renang terdapat gazebo bergaya modern yang dilengkapi satu set sofa, tidak jauh dari situ terdapat sebuah bangunan kecil tempat untuk membilas badan setelah berenang.

Fiona kembali berjalan mengelilingi mansion itu. Setelah 2 jam berkeliling, Fiona memutuskan untuk masuk ke dalam mansion. Dia ingin beristirahat sejenak di ruang keluarga setelah lelah berjalan kesana-kemari hari ini. Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Fiona bangun dari duduknya dan berjalan menuju dapur.

Fiona tampak sibuk mempersiapkan beberepa bahan makanan lain. Terlihat sudah beberapa sayuran yang sudah bersihkan dan sudah dipotong. Dia tampak cekatan saat sedang memasak. Setelah berkutat selama hampir 2 jam lebih dengan urusan memasak. Akhirnya Fiona berhasil menyelesaikan masakannya. Fiona mengusap peluh yang sudah mengalir di wajah cantiknya.

Fiona membawanya ke meja makan, setelah selesai memasukkan makananya ke piring. Merasa badannya lengket, Fiona berjalan masuk ke dalam kamar Steven. Dia memutuskan untuk membersihkan tubuhnya. Fiona mengganti bajunya setelah selesai mandi. Tadi pagi Steven memberikan paperbag yang berisi beberapa pakaian untuknya.

Fiona sudah telrihar segar setelah mandi dan berganti pakaian. Dia kemudian keluar dari kamar Steven dan berjalan menuju ruangan keluarga. Dia melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 6 sore. Fiona mengambil remot televisi yang berada di atas meja. Dia berniat menonton televisi sambil menunggu Steven pulang.

Perut Fiona mulai berbunyi karena dia memang belum makan lagi setelah tadi pagi. Dia merasa sedikit pusing karena perutnya belum diisi. Dia merasa lapar tapi tidak mungkin dia makan duluan.

Dia berniat menunggu Steven pulang dan makan Malam bersama. Dia sengaja memasak sebagai ucapan terima kasihnya pada Steve, walaupun itu tidak sebanding dengan apa yang Steven lakukan untuknya. Merasa sedikit tidak enak badan. Fiona berusaha memijat pelipisnya dan memejamkan matanya.

******

Langkah Steven terhenti saat melihat Fiona tampak tertidur di sofa dengan televisi yang masih menyala. Dia kemudian berjalan mendekati Fiona lalu duduk di sebelahnya. Dia menatap sebentar wajah Fiona yang terlihat lelah.

Tanpa sadar tangan Steven terangkat dan membelai wajah halus Fiona. “Kau sudah pulang?” tanya Fiona saat dia membuka mata dan melihat Steven sedang duduk dan menatapnya dalam diam. Fiona terbangun saat merasa ada sentuhan lembut di pipinya.

Steven langsung menarik tangannya yang masih berada di pipi Fiona. “Hhhmm, kenapa kamu tidur di sini?” Steven menatap Fiona dengan dahi mengerut.

Fiona bangun dan membenarkan posisi duduknya. “Aku ketiduran di sini,” jawabnya sambil merapikan rambutnya yang berantakan.

“Kamu sudah makan?” tanya Steven saat melihat wajah Fiona sedikit pucat.

Fiona menggeleng pelan sambil tersenyum pada Steven. “Belum, aku sengaja menunggu kamu pulang, tadi aku memasak untuk kamu.”

Mimik wajah Steven berubah. Dia terkejut sekaligus tidak menyangka kalau Fiona akan memasak untuknya. “Kamu sengaja memasak untukku?” tanya Steven.

Fiona mengangguk dan tersenyum lembut. “Iyaa, untuk sementara ini hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu. Aku belum bisa membalas semua kebaikanmu kepadaku.”

Steven menatap penuh arti kepada Fiona. “Kenapa wajahmu pucat? Apa kau sakit?” Ada nada kekhawatiran dalam ucapannya saat melihat mata sayu Fiona.

Fiona mengeleng pelan. “Tidak, mungkin karena aku belum makan dari siang. Terakhir kali aku makan tadi pagi bersamamu.”

“Dasar bodoh. Kenapa kau tidak makan duluan? Apa kau mau masuk rumah sakit lagi karena pingsan?” tanya Steven dengan suara sedikit tinggi.

Fiona sedikit terkejut saat mendengar nada Steven yang sedikit tinggi. “Aku ingin makan bersamamu,” ucap Fiona menunduk.

“Kenapa kau tidak menghubungiku jika kau mau makan bersamaku? Lihatlah ini sudah pukul 10 malam. Kau bisa sakit kalau tidak makan tepat waktu." Steven terlihat kembali melunak setelah melihat ekspresi wajah Fiona.

Sebenarnya Steven tidak habis pikir dengan Fiona. Kenapa dia mengabaikan kesehatanya hanya untuk menunggunya untuk makan bersama.

Bersambung...

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Zira

Zira

semoga stiev bisa jadi pelindung bagi fiona,,

2022-06-09

0

Edah J

Edah J

ehh sedikit kena semprot sm pa boss

2022-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Duka Fiona
2 Menunggunya Sadar
3 Membelanya
4 Pingsan Lagi
5 Terkejut
6 Pemandangan mengejutkan
7 Pertemuan Dengan Leon
8 Memasak Untuknya
9 Menahan Fiona
10 Terpancing
11 Harus Bertanggung Jawab
12 Ijin Dari Steven
13 Kesalahan Doni
14 Hilang Kendali
15 Dia Bukan Kekasihku
16 Salah Paham
17 Milik Steven
18 Disukai Banyak Orang
19 Tidak Memiliki Hubungan
20 Kepulangan Fiona
21 Kepergian Steven
22 Mencarinya...
23 Kesalahan Fiona
24 Pertemuan Dengan Reynald
25 Bertemu Tuan Baldwin dan...
26 Bertemu Dengannya
27 Kesalahpahaman
28 Menemuinya
29 Memaksa Bertemu Dengannya
30 Memberikan Pilihan
31 Milik Siapa?
32 Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33 Calon Istri Steven
34 Penolakan Dari Steven
35 Tidak Bisa Bertemu
36 Terkurung..
37 Hal Yang Mengejutkan
38 Kenyataan Yang Sebenarnya.
39 Membawa Pergi Fiona
40 Tinggal di Mansion Steven
41 Bukan Pengantin Baru
42 Kunjungan ke Rumah Steven
43 Tidak Pantas Untukmu
44 Mengikuti kemauan Steven
45 Dugaan Cindy
46 Batal...
47 Mencintaimu...
48 Pertemuan Reynald dan Steven
49 Menggoda Fiona
50 Keanehan Fiona
51 Desakan Ibu Steven
52 Keinginan Sera
53 Menemani Fiona
54 Menghabiskan Waktu Berdua
55 Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56 Meminta Restu
57 Hadiah Untuk Steven
58 Peringatan Dari Steven
59 Keraguan Leon Pada Steven
60 Terkena Imbasnya
61 Penolakan Fiona
62 Kepindahan Fiona
63 Bertemu Lagi
64 Cemburu
65 Tidak Bisa Tidur
66 Kesepakatan
67 Hilangnya Fiona
68 Belum Menemukannya
69 Kemarahan Doni
70 Kemunculan James
71 Menyelamatkan Fiona
72 Ingatan Buruk Fiona
73 Hukuman Untuk James
74 Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75 Persyaratan Yang Sulit
76 Restu Ibu Steven
77 Menjaga Kekasihku
78 Biarkan Aku Membantumu
79 Solusi Yang Tepat
80 Dalang Dari Semuanya
81 Belum Menyentuhnya
82 Kejadian Semalam
83 Arti Fiona Bagi Steven
84 Makan Malam Romantis
85 Mempercepat Pernikahan
86 Rencana Pernikahan
87 Hadiah Pernikahan
88 Menutupi Kebenaran
89 Misteri Kepergian Gwen
90 Sikap Dingin Steven
91 Menunggu Kepastian
92 Berakhir Sudah
93 Aku Pergi
94 Melakukan Pencarian
95 Tidak Bisa Melupakannya
96 Hukuman Untuk Sera
97 Aku menemukanmu
98 Kenyataan Yang Pahit
99 Melepasnya...
100 Fakta Tentang Fiona
101 Syarat Dari Leon
102 Kesempatan Kedua
103 Berusaha Menahan Diri
104 Recana Kepulangan Steven
105 Pengorbanan Leon
106 Acara Lamaran
107 Menjemput Fiona
108 Permintaan Maaf Sarah
109 Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110 Hari Pernikahan
111 Meminta Cucu
112 Resmi Menjadi Milik Steven
113 Datangnya Hujan
114 Makan Malam
115 Permintaan Ayah Sonia
116 Memasak Bersama
117 Hanya Fiona, selamanya
118 Mengabadikan Moment
119 Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Duka Fiona
2
Menunggunya Sadar
3
Membelanya
4
Pingsan Lagi
5
Terkejut
6
Pemandangan mengejutkan
7
Pertemuan Dengan Leon
8
Memasak Untuknya
9
Menahan Fiona
10
Terpancing
11
Harus Bertanggung Jawab
12
Ijin Dari Steven
13
Kesalahan Doni
14
Hilang Kendali
15
Dia Bukan Kekasihku
16
Salah Paham
17
Milik Steven
18
Disukai Banyak Orang
19
Tidak Memiliki Hubungan
20
Kepulangan Fiona
21
Kepergian Steven
22
Mencarinya...
23
Kesalahan Fiona
24
Pertemuan Dengan Reynald
25
Bertemu Tuan Baldwin dan...
26
Bertemu Dengannya
27
Kesalahpahaman
28
Menemuinya
29
Memaksa Bertemu Dengannya
30
Memberikan Pilihan
31
Milik Siapa?
32
Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33
Calon Istri Steven
34
Penolakan Dari Steven
35
Tidak Bisa Bertemu
36
Terkurung..
37
Hal Yang Mengejutkan
38
Kenyataan Yang Sebenarnya.
39
Membawa Pergi Fiona
40
Tinggal di Mansion Steven
41
Bukan Pengantin Baru
42
Kunjungan ke Rumah Steven
43
Tidak Pantas Untukmu
44
Mengikuti kemauan Steven
45
Dugaan Cindy
46
Batal...
47
Mencintaimu...
48
Pertemuan Reynald dan Steven
49
Menggoda Fiona
50
Keanehan Fiona
51
Desakan Ibu Steven
52
Keinginan Sera
53
Menemani Fiona
54
Menghabiskan Waktu Berdua
55
Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56
Meminta Restu
57
Hadiah Untuk Steven
58
Peringatan Dari Steven
59
Keraguan Leon Pada Steven
60
Terkena Imbasnya
61
Penolakan Fiona
62
Kepindahan Fiona
63
Bertemu Lagi
64
Cemburu
65
Tidak Bisa Tidur
66
Kesepakatan
67
Hilangnya Fiona
68
Belum Menemukannya
69
Kemarahan Doni
70
Kemunculan James
71
Menyelamatkan Fiona
72
Ingatan Buruk Fiona
73
Hukuman Untuk James
74
Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75
Persyaratan Yang Sulit
76
Restu Ibu Steven
77
Menjaga Kekasihku
78
Biarkan Aku Membantumu
79
Solusi Yang Tepat
80
Dalang Dari Semuanya
81
Belum Menyentuhnya
82
Kejadian Semalam
83
Arti Fiona Bagi Steven
84
Makan Malam Romantis
85
Mempercepat Pernikahan
86
Rencana Pernikahan
87
Hadiah Pernikahan
88
Menutupi Kebenaran
89
Misteri Kepergian Gwen
90
Sikap Dingin Steven
91
Menunggu Kepastian
92
Berakhir Sudah
93
Aku Pergi
94
Melakukan Pencarian
95
Tidak Bisa Melupakannya
96
Hukuman Untuk Sera
97
Aku menemukanmu
98
Kenyataan Yang Pahit
99
Melepasnya...
100
Fakta Tentang Fiona
101
Syarat Dari Leon
102
Kesempatan Kedua
103
Berusaha Menahan Diri
104
Recana Kepulangan Steven
105
Pengorbanan Leon
106
Acara Lamaran
107
Menjemput Fiona
108
Permintaan Maaf Sarah
109
Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110
Hari Pernikahan
111
Meminta Cucu
112
Resmi Menjadi Milik Steven
113
Datangnya Hujan
114
Makan Malam
115
Permintaan Ayah Sonia
116
Memasak Bersama
117
Hanya Fiona, selamanya
118
Mengabadikan Moment
119
Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!