Dia Bukan Kekasihku

“Aku tidak suka kau dekat-dekat dengannya. Aku tidak akan melepaskanmu seperti sekarang jika sampai terjadi hal seperti ini lagi”

“Dia sudah aku anggap seperti kakakku Steve. Dari dulu aku memang sudah dekat dengannya."

Fiona menunduk sambil menjauhkan sedikit wajahnya, memberikan jarak supaya tidak terlalu dekat. Fiona berusaha menjelaskan pada Steven. Entah kenapa dia tidak ingin membuat Steven salah paham padanya. Tanpa dia sadari kalau sebenarnya dia sudah jatuh cinta pada Steven.

Steven menjauhkan tubuhnya dari Fiona. “Tidurlah. Ini sudah malam,” ucap Steven sambil berjalan meninggalkan Fiona yang masih terlihat diam saja.

Dalam hatinya, Steven sedang merutuki kebodohannya yang sampai hilang kendali seperti tadi. Dia sendiri bingung kenapa dia tiba-tiba marah pada Fiona saat melihat kedekatan Fiona dengan pria lain. Steven kemudian berjalan menjauh dari Fiona.

Langkah Steven terhenti sejenak lalu menoleh pada Fiona. “Kamar tamu ada di sebelah kamarku.” Setelah mengucapkan kalimat itu, Steven melangkah menuju kamar mandi.

Fiona kembali tersadar. Dia menoleh saat mendengar perkataan Steven. “Terima kasih Steve.”

Fiona menatap punggung Steven yang tampak sudah memasuki kamar mandi. Fiona memegang bibirnya sesaat. Dia berusaha mengatur napas dan jantungnya yang berdebar kencang.

Setelah Fiona bisa menguasai dirinya lagi. Dia keluar dari kamar Steven dan menutup pintunya. Fiona tampak memandang sejenak pintu kamar Steven yang sudah tertutup, kemudian dia melanjutkan langkahnya menuju kamar tamu. Dengan gerakan cepat, Fiona meraih handle pintu dan berjalan masuk ke dalam kamar.

Terlihat kamar berukuran besar yang dipenuhi dengan nuansa putih. Dengan ranjang berukuran besar. Fiona berjalan ke tempat tidur. Dia meletakkan paper bag di atas nalas di samping tempat tidur. Fiona mendudukan bokongnya di tepi ranjang.

Fiona terkihat melamun sesaat. Dia masih memikirkan sikap Steven yang tiba-tiba menciumnya tadi. Fiona mencoba menepis pikiran yang ada di kepalanya.

Dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dia merasa tubuhnya sangat lengket karena seharian dia pergi kesana-kemari. Setelah selesai mandi Fiona berganti pakaian yang dibeli saat berada di mall tadi.

Sementara Steven sudah keluar dari kamar mandi setelah membasuh wajahnya. Kakinya melangkah dan berhenti tepat di depan jendela kamarnya dengan tangan yang berada di saku celananya.

Dia sedang memandang keluar dengan tatapan yang sulit diartikan. Steven tampak sedang berpikir. Dia hanya diam tanpa melakukan apa-apa. Setelah berdiri cukup lama, Steven berjalan keluar dari kamarnya. Steven menuruni tangga dan berjalan ke arah dapur.

Steven membuka lemari pendingin. Dia sedang mencari sesuatu yang bisa di makan karena dia belum makan sampai malam ini. Dia buru-buru pulang setelah menyelesaikan urusan kantornya. Dia takut Fiona akan menunggunya seperti kemarin malam. Itulah sebabnya dia pulang dengan cepat.

Ternyata sesampainya di mansion, Steven justru dibuat terkejut karena Fiona tidak berada di mansionnya. Dia sudah mencari ke seluruh mansionnya tetapi tidak juga menemukan keberadaan Fiona. Dia tidak bisa menghubungi Fiona karena tidak memiliki nomor ponselnya.

Steven mengira kalau Fiona lupa jalan pulang atau terjadi sesuatu pada Fiona. Berbagai macam pertanyaan muncul di benaknya. Dia merasa gelisah sehingga dia memutuskan untuk menunggu Fiona pulang.

“Steve, kau sedang apa di sini?” Steven menoleh saat mendengar suara Fiona dari belakangnya.

Fiona mendekati Steven. “Kamu belum makan?” tanya Fiona lagi saat melihat Steven diam saja dan tidak menjawab pertanyaannya. “Aku akan memasak untukmu kalau kamu belum makan,” sambung Fiona lagi.

Sebelum menyapa Steven, dia sempat memperhatikan gerak-gerik Steven seperti sedang mencari sesuatu di dalam kulkas.Fiona tidak sengaja bertemu dengan Steven di dapur saat dirinya akan mengambil minuman dingin.

“Kau tidak perlu mengurusi aku. Kau bukan kekasihku ataupun istriku. Lebih baik kau urus saja kekasihmu.” Steven berjalan meninggalkan Fiona sendiri di dapur.

Fiona terdiam saat mendengar perkataan Steven. Sepertinya Steven masih marah terhadapnya. Fiona meraih tangan Steven. “Steve, kau salah paham. Dia bukan kekasihku,” jelas Fiona saat melihat wajah datar Steven.

Steven melepaskan tangan Fiona. “Aku tidak peduli.” Steven berjalan meninggalkan Fiona sendiri di dapur. Fiona menghela napas panjang saat melihat Steven sudah berjalan menjauh darinya.

Fiona mengeluarkan beberapa bahan makanan yang ada di kulkas. Dia berencana ingin membuat nasi goreng. Dia berpikir kalau Steven pasti lapar, mengingat tadi dia seperti mencari sesuatu di kulkas. Entah mengapa dia juga merasa lapar setelah berdebat dengan Steven.

Saat di restoran tadi juga dia hanya makan sedikit. Setelah selesai membuat nasi goreng, Fiona berjalan menuju kamar Steven sambil membawa nampan yang berisikan nasi goreng buatannya dan air minum.

“Steve, bolehkan aku masuk?” Fiona mengetuk pintu kamar Steven dengan kuat supaya Steven mendengarnya.

“Steve,” panggil Fiona lagi saat tidak ada jawaban dari dalam.

Fiona mencoba membuka pintu setelah menunggu beberapa saat di depan pintu kamar Steven. Dia melihat Steven tampak diam saja sambil duduk menatap layar ponselnya.

Fiona lalu berjalan menghampiri Steven. Dia meletakkan dua piring nasi goreng dan dua gelas air minum di atas meja.

“Steve, aku membuatkanmu nasi goreng," ucap Fiona lembut. "Ayyo kita makan,” ajak Fiona yang masih berdiri di samping Steven.

“Maafkan aku Steve. Apa kamu masih marah?” tanya Fiona dengan pelan saat melihat Steven mengacuhkannya.

Steven mengangkat kepalanya lalu menoleh pada Fiona yang ada di sampingnya. “Duduklah.” Steven mengarahkan pandangannya pada kursi kosong yang ada di depannya.

Fiona berjalan ke tempat duduk yang dimaksud oleh Steven. “Steve.”

Steven menatap Fiona saat mendengar namanya dipanggil lagi oleh Fiona. “Makanlah, setelah itu tidur. Ini sudah malam,” ucap Steven yang sudah mulai menyendokkan makanan ke mulutnya.

Dia sebenarnya memang lapar karena dia belum makan malam ini. Dia tidak mendunga kalau benar-benar Fiona akan memasak untuknya. Padahal sudah larut malam.

Fiona meraih sendok dan mulai memakan nasi goreng miliknya. Tidak ada pembicaraan di antara mereka saat makan.

Fiona berdiri dan meletakkan piring dan gelas ke dalam nampan. “Aku akan keluar dan kembali ke kamar tamu. Selamat malam Steve,” ucap Fiona setelah mereka sudah selesai makan. Fiona berjalan keluar kamar Steven setelah melihat anggukan dari Steven.

Setelah mencuci piring, Fiona berjalan menuju kamar tamu. Fiona membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Dia merasa sangat lelah hari ini karena sudah menghabiskan semua tenaga untuk mengelilingi mall bersama Jesi dan Leon tadi. Fiona mencoba memejamkan matanya. Tidak butuh waktu lama Fiona pun tertidur.

Tidak lama setelah Fiona tertidur, Steven masuk ke kamar yang di tempati Fiona. Dia terlihat berjalan mendekati tempat tidur Fiona. Steven terlihat hanya berdiri memandang wajah Fiona.

"Maafkan aku, Fio."

Ada perasaan bersalah di hatinya ketika mengingat tingkahnya pada Fiona tadi. Steven menunduk lalu mengusap lembut pipi Fiona. Setelah itu, dia meraih selimut untuk menutupi tubuh Fiona kemudian berjalan keluar dari kamar Fiona.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Dayu Mayun

Dayu Mayun

lanjut

2022-07-08

0

Edah J

Edah J

Pokoknya harus komen 😁✌️

2022-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Fiona
2 Menunggunya Sadar
3 Membelanya
4 Pingsan Lagi
5 Terkejut
6 Pemandangan mengejutkan
7 Pertemuan Dengan Leon
8 Memasak Untuknya
9 Menahan Fiona
10 Terpancing
11 Harus Bertanggung Jawab
12 Ijin Dari Steven
13 Kesalahan Doni
14 Hilang Kendali
15 Dia Bukan Kekasihku
16 Salah Paham
17 Milik Steven
18 Disukai Banyak Orang
19 Tidak Memiliki Hubungan
20 Kepulangan Fiona
21 Kepergian Steven
22 Mencarinya...
23 Kesalahan Fiona
24 Pertemuan Dengan Reynald
25 Bertemu Tuan Baldwin dan...
26 Bertemu Dengannya
27 Kesalahpahaman
28 Menemuinya
29 Memaksa Bertemu Dengannya
30 Memberikan Pilihan
31 Milik Siapa?
32 Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33 Calon Istri Steven
34 Penolakan Dari Steven
35 Tidak Bisa Bertemu
36 Terkurung..
37 Hal Yang Mengejutkan
38 Kenyataan Yang Sebenarnya.
39 Membawa Pergi Fiona
40 Tinggal di Mansion Steven
41 Bukan Pengantin Baru
42 Kunjungan ke Rumah Steven
43 Tidak Pantas Untukmu
44 Mengikuti kemauan Steven
45 Dugaan Cindy
46 Batal...
47 Mencintaimu...
48 Pertemuan Reynald dan Steven
49 Menggoda Fiona
50 Keanehan Fiona
51 Desakan Ibu Steven
52 Keinginan Sera
53 Menemani Fiona
54 Menghabiskan Waktu Berdua
55 Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56 Meminta Restu
57 Hadiah Untuk Steven
58 Peringatan Dari Steven
59 Keraguan Leon Pada Steven
60 Terkena Imbasnya
61 Penolakan Fiona
62 Kepindahan Fiona
63 Bertemu Lagi
64 Cemburu
65 Tidak Bisa Tidur
66 Kesepakatan
67 Hilangnya Fiona
68 Belum Menemukannya
69 Kemarahan Doni
70 Kemunculan James
71 Menyelamatkan Fiona
72 Ingatan Buruk Fiona
73 Hukuman Untuk James
74 Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75 Persyaratan Yang Sulit
76 Restu Ibu Steven
77 Menjaga Kekasihku
78 Biarkan Aku Membantumu
79 Solusi Yang Tepat
80 Dalang Dari Semuanya
81 Belum Menyentuhnya
82 Kejadian Semalam
83 Arti Fiona Bagi Steven
84 Makan Malam Romantis
85 Mempercepat Pernikahan
86 Rencana Pernikahan
87 Hadiah Pernikahan
88 Menutupi Kebenaran
89 Misteri Kepergian Gwen
90 Sikap Dingin Steven
91 Menunggu Kepastian
92 Berakhir Sudah
93 Aku Pergi
94 Melakukan Pencarian
95 Tidak Bisa Melupakannya
96 Hukuman Untuk Sera
97 Aku menemukanmu
98 Kenyataan Yang Pahit
99 Melepasnya...
100 Fakta Tentang Fiona
101 Syarat Dari Leon
102 Kesempatan Kedua
103 Berusaha Menahan Diri
104 Recana Kepulangan Steven
105 Pengorbanan Leon
106 Acara Lamaran
107 Menjemput Fiona
108 Permintaan Maaf Sarah
109 Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110 Hari Pernikahan
111 Meminta Cucu
112 Resmi Menjadi Milik Steven
113 Datangnya Hujan
114 Makan Malam
115 Permintaan Ayah Sonia
116 Memasak Bersama
117 Hanya Fiona, selamanya
118 Mengabadikan Moment
119 Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Duka Fiona
2
Menunggunya Sadar
3
Membelanya
4
Pingsan Lagi
5
Terkejut
6
Pemandangan mengejutkan
7
Pertemuan Dengan Leon
8
Memasak Untuknya
9
Menahan Fiona
10
Terpancing
11
Harus Bertanggung Jawab
12
Ijin Dari Steven
13
Kesalahan Doni
14
Hilang Kendali
15
Dia Bukan Kekasihku
16
Salah Paham
17
Milik Steven
18
Disukai Banyak Orang
19
Tidak Memiliki Hubungan
20
Kepulangan Fiona
21
Kepergian Steven
22
Mencarinya...
23
Kesalahan Fiona
24
Pertemuan Dengan Reynald
25
Bertemu Tuan Baldwin dan...
26
Bertemu Dengannya
27
Kesalahpahaman
28
Menemuinya
29
Memaksa Bertemu Dengannya
30
Memberikan Pilihan
31
Milik Siapa?
32
Perlakuan Kasar Ibu Fiona
33
Calon Istri Steven
34
Penolakan Dari Steven
35
Tidak Bisa Bertemu
36
Terkurung..
37
Hal Yang Mengejutkan
38
Kenyataan Yang Sebenarnya.
39
Membawa Pergi Fiona
40
Tinggal di Mansion Steven
41
Bukan Pengantin Baru
42
Kunjungan ke Rumah Steven
43
Tidak Pantas Untukmu
44
Mengikuti kemauan Steven
45
Dugaan Cindy
46
Batal...
47
Mencintaimu...
48
Pertemuan Reynald dan Steven
49
Menggoda Fiona
50
Keanehan Fiona
51
Desakan Ibu Steven
52
Keinginan Sera
53
Menemani Fiona
54
Menghabiskan Waktu Berdua
55
Aku Kekasihmu, Bukan Orang Lain
56
Meminta Restu
57
Hadiah Untuk Steven
58
Peringatan Dari Steven
59
Keraguan Leon Pada Steven
60
Terkena Imbasnya
61
Penolakan Fiona
62
Kepindahan Fiona
63
Bertemu Lagi
64
Cemburu
65
Tidak Bisa Tidur
66
Kesepakatan
67
Hilangnya Fiona
68
Belum Menemukannya
69
Kemarahan Doni
70
Kemunculan James
71
Menyelamatkan Fiona
72
Ingatan Buruk Fiona
73
Hukuman Untuk James
74
Berkunjung ke rumah ibu Steven.
75
Persyaratan Yang Sulit
76
Restu Ibu Steven
77
Menjaga Kekasihku
78
Biarkan Aku Membantumu
79
Solusi Yang Tepat
80
Dalang Dari Semuanya
81
Belum Menyentuhnya
82
Kejadian Semalam
83
Arti Fiona Bagi Steven
84
Makan Malam Romantis
85
Mempercepat Pernikahan
86
Rencana Pernikahan
87
Hadiah Pernikahan
88
Menutupi Kebenaran
89
Misteri Kepergian Gwen
90
Sikap Dingin Steven
91
Menunggu Kepastian
92
Berakhir Sudah
93
Aku Pergi
94
Melakukan Pencarian
95
Tidak Bisa Melupakannya
96
Hukuman Untuk Sera
97
Aku menemukanmu
98
Kenyataan Yang Pahit
99
Melepasnya...
100
Fakta Tentang Fiona
101
Syarat Dari Leon
102
Kesempatan Kedua
103
Berusaha Menahan Diri
104
Recana Kepulangan Steven
105
Pengorbanan Leon
106
Acara Lamaran
107
Menjemput Fiona
108
Permintaan Maaf Sarah
109
Hadiah Pernikahan dari Ibu Steven
110
Hari Pernikahan
111
Meminta Cucu
112
Resmi Menjadi Milik Steven
113
Datangnya Hujan
114
Makan Malam
115
Permintaan Ayah Sonia
116
Memasak Bersama
117
Hanya Fiona, selamanya
118
Mengabadikan Moment
119
Memberikan Kebahagiaan Untukmu (END)
120
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!