Episode 18
Eldorick yang lain
Sring! Disebuah bukit dibawah sana ada berbagai macam bangunan-bangunan yang tidak terlalu mewah. Masih banyak hutan disekitar kota itu dan beberapa sungai-sungai kecil buatan disana.
Seseorang berdiri di pinggir bukit itu. Sepertinya tengah termenung. Melihat bangunan dan kota itu yang berada di bawah kakinya tepat. Terlihat juga banyak bus-bus besar melaju di jalanan sederhana kota itu. Mereka tidaklah terlalu banyak hanya secuil saja sampai lima bus dan satu bus terakhir itu kecil.
Orang itu tersenyum. Wajahnya tidak ditampilkan dengan jelas karena masih rahasia. Memakai setelan kemeja biasa berwarna putih dan hitam.
Lalu dari bus terakhir itu yang sepertinya menuju ke suatu tempat. Tampak di dalamnya ada beberapa orang saja yang menumpanginya. Semuanya terlihat familiar.
Ternyata ada sato dan semua kawan dan rekan serta anak buah marra yang dipanggilnya itu membantu. Mereka sepertinya akan menyerang habis desa itu karena resiko yang terlalu besar jika menyerang secara beregu atau kelompok.
Brrum.
Bus itu masuk ke dalam terowongan bawah tanah. Terlihat sayugo juga sudah pulih setelah beberapa hari mereka rehat. Lalu kini sato dan yang lainnya sudah siap dan berpakaian dengan pakaian yang lebih siap. Ada seperti rompi yang mereka kenakan dengan pakaian jas ketat nan panjang sebagai dalaman.
Brrrum. Kini mereka keluar dari sana. Menuju ke sebuah tempat lalu berhenti disuatu post yang mereka siapkan.
Bus berhenti. Semuanya turun bersama. Marra terlebih dahulu dan berunding dengan beberapa polisi yang juga ikut membantu.
Kemudian sato melihat satu kertas disana. Sepertinya kertas koran milik petugas atau orang lain. Satopun membacanya dan melihatnya bahwa di dalam berita itu.
"Sepertinya keluarga kaya raya yang dijalankan marra senia yang terkenal itu. Berusaha menyingkirkan para zombie di pulau javasea yang mengancam. Hal ini membuat kritik pedas pada pemerintahan-"
Kini sato menaruh koran itu ditempatnya lagi.
"Saya tak meenyangka dan berterimakasih karena bantuan anda nona," ucap petugas disana.
"Ini bukan apa-apa. Hal lumrah karena semuanya didasari oleh rasa kemanusian tuk saling melindungi," ucap marra.
Semuanya kagum pada gadis itu. Setelah diketahui ternyata marra dari kecil sudah memegang banyak saham dan warisan. Karena orang tuanya yang pensiun dini menyerahkannya pada putrinya yang waktu itu sudah smp. Tak beralasan karena hal itu didasari oleh kepintaran yang diluar nalar dari putri ajaib mereka.
Lalu kini terlihat banyak bus yang datang. Merekalah bawahan yang marra panggil. Mereka tentu saja ahli dan terlatih karena marra yang sangat jenius. Mungkin keahlian mereka sangat melebihi para petugas disana bahkan tentara nasional dari negara ini dan luar.
Mereka membuka bagasi samping. Terlihat dan tersedia banyak senjata dan perlengkapan yang sangat canggih dan banyak. Semua kagum dan semua orang itu mengambil senjata-senjata mereka yang sudah mereka latih dengan baik di post pelatihan tentara pribadi buatan marra company.
Marra mendengus. Membuat 3 teman lain juga bersiap. Kini 4 bocah itu bersiap tuk memimpin para pasukan itu. Marra mengangguk melihat ketiga temannya.
"Baiklah. Mulai hari ini kita akan menghadapi banyak musuh yang ganas. Karena mereka sudah banyak membunuh dan membahayakan jika terus dibiarkan saja. Maka kita harus membasminya segera hari ini juga!" ucap marra berpidato.
"Yaaa."
Semua tentara menjawabnya serempak.
"Maju!!" teriak anak kelas tiga smp itu. Mengkomandokan semua polisi dan tentara buatannya itu tuk maju menyerang.
Sreeek.
Semuanya terlihat lari dari arah atas bukit dibelakang desa itu. Setengah perjalanan munculah musuh mereka yang terlihat kaget.
Terlihat sebuah awan hitam besar tercipta di suatu pulau. Lalu dari awan itu turun seseorang. Dia tersenyum dan mendarat di daratan tanah hampa itu.
Terlihat juga dua orang lain duduk seperti menunggu datangnya teman barusan. Orang itu berjalan menghampiri yang lainnya. Lalu tersenyum melihat dua rekan yang menunggu di bawah itu.
Satu orang terlihat melihatnya.
"Apa kau tahu sesuatu yang lain?" tanya orang berpakaian biru oblong. Rambutnya juga berwarna biru muda sama seperti bajunya hanya saja terdapat warna putih juga di pakaian itu.
Tap tap tap!
"Tidak kok. Aku hanya ingin mampir," jawab orang itu sambil mengangkat tangannya.
"Hmmm?" orang lainnya yang berwajah sangar terlihat bergumam.
Lalu duduklah orang itu. Dia mempunyai wajah yang lebih muda dan rupawan dari yang lainnya. Rambutnya panjang.
Bruuk.
"Ada apa? Hah?" tanya orang sangar itu.
"Tidak aku hanya bosan," jawab orang tampan itu sambil nenguap dan meregangkan tangannya ke atas.
"Jangan bilang kau akan melalaikan tugasmu lagi," ucap si rambut biru.
"Tidak-tidak tenang saja jago," ucap orang itu menenangkan temannya.
"Cih," kesal si rambut biru bernama jago.
Awan hitam disana bergelombang. Membuat semuanya melihat keatas.
"Hmm?" tanya ketiganya bergumam.
Seseorang terlihat disana. Turun dari awan besar hitam diatas.
"Kenapa dia kesini pada jam sibuk ini?" tanya si rambut biru.
"Entahlah," ucap si tampan rambut hitam dan ada warna lain di sebagian rambutnya.
"Hmmm," gumam si menyeramkan.
"Sepertinya akan ada hal yang menarik terjadi, kita tak tahu apa itu jago, shimun," ucap si rambut hitam itu.
Tempat lain.
Kini penyihir dalang munculnya yavin terlihat berdiri diatas bukit tinggi di malam hari. Menyaksikan pertarungan yavin dan penyihir. Tak ada yang mendeteksinya sama sekali. Namun penyihir itu tak menyerang.
Dia sedikit tersenyum lebar dengan puas.
Lalu terlihat disana terdapat mega juga. Ternyata disini adalah hutan perbatasan dari negeri kerajaan hompir.
Lalu di atas sana. Terlihat eldorick menuju ke tempat bulan yang bersinar lain dari hari sebelumnya. Eldorick terbang di depan mata bulan itu. Lalu menciptakan bola hitam seperti kumpulan zat-zat berbahaya dan melemparnya ke arah bulan.
Namun sihirnya hilang. Eldorick kaget dan membulatkan mata.
'Aku tidak tahu siapa yang memegang kendali bulan saat ini. Tapi sepertinya dia sangat tahu tentang bulan ini. Bahkan mungkin melebihi diriku. Tidak mungkin juga dia adalah godwitcher' batin eldorick.
Lalu sesuatu membuat eldorick kaget sekaligus waspada. Pasalnya muncul sekawanan manusia bersayap dari dalam bulan sihir itu.
"Seperti biasa, mereka banyak mempunyai kroco-kroco asing seperti ini," ucap marah putri kerajaan hompir itu.
Hyaaat.
Eldorick maju. Lalu mengeluarkan sihir dari tangan yang dia lepas lalu genggam. Munculah suatu sinar aneka warna ditangan itu.
Terlihat masuh bersenjatakan tombak. Tubuh mereka terlihat berwarna coklat kemerahan seluruhnya.
"Nyaaak." Bunyi mereka seperti burung camar saat akan menyerang.
Eldorick terbang menghindar dan terus melesat melewati semua manusia setengah burung itu dan menghindari semua serangan-serangan mereka. Sembari meninggalkan cahaya warna-warni sebagai jejaknya.
Setelah lolos eldorick berbalik. Lalu menggengam sihirnya yang masih terhubung panjang disana dengan tangannya. Dia berucap "saintov."
Lalu sihirnya meluas dan membuat burung-burung itu hancur seketika dari cahaya itu.
Kyaaaak.
Begitu gampang sang putri melenyapkan musuh-musuhnya itu dalam waktu kurang dari 10 detik saja. Putri itu mengalihkan perhatian lagi ke arah bulan dan terlihat satu titik kecil. Itu adalah seseorang yang sangat asing bagi eldorick.
Tempat lain di dunia biasa.
Kini malam hari di sekolah smp barat nasional. Benar itu adalah sekolah sato saat ini. Lalu seseorang dengan sendirian melompati pagar setelah dia berjalan tenang dari jalan besar yang sudah sepi dari kendaraan-kendaraan bermesin yang biasa lalu lalang itu. Lampu jalan sudah menyala terang dan tak menunjukan tanda-tanda manusia disekitar sekolah itu dan tempat lainnya.
Tap. Kini si pemuda yang sepertinya seorang karyawan itu sampai di dalam dengan mudahnya. Menapak di daratan yang juga terlapisi oleh aspal hitam yang kokoh.
Dia sedikit mengeluh pasalnya kakinya agak mendarat dengan salah. Namun itu tak bisa melukainya karena gerbang smp itu yang tinggi sekali.
Tap!
Berjalan ke dalam sambil membenarkan letak dasinya. Bersiap dengan sesuatu entah apa itu. Lalu dengan tak terduga munculah sesuatu di depan bangunan sekolah itu.
Graaaaor.
Sebuah aura besar membentuk monster-monster berbagai ukuran ada di depan pemuda yang baru masuk itu.
Lalu si pemuda melepas dasi kantornya lalu mengikatkannya pada kaki kanannya.
"Baiklah mulailah bekerja," ucap orang itu.
Dia berjongkok bersiap.
Kini kita kembali ke tempat tiga orang yang sedang bercengkrama dalam malam itu.
Salah satu dari mereka tersenyum melihat kedatangan yang sepertinya tak mereka sangka-sangka itu.
"Yo, ketua penyihir agung bagaimana kabarmu," ucap si tampan itu menyapa.
"Tutup mulutmu sago," ucap orang yang sama gaya rambutnya. Panjang.
"Hehehe, tenanglah," ucap si tampan yang dipanggil sago itu.
Lalu si rambut biru mulai berbicara karena penasaran.
"Apa yang kau inginkan lagi?" tanya jago.
Orang itu sampai di tempat yang sepertinya rekannya itu.
Tap.
Tersenyum dan duduk.
"Tidak ada, namun aku ingin mengabarkan bahwa kita sudah berhasil membunuh eldorick," ucap orang berambut panjang memiliki warna biru itu. Dia kelihatan familiar sebelumnya.
Semuanya nampak tertegun. Kemudian terlihat senang dari raut muka ketiganya. Saling pandang dan tertawa di depan orang yang baru saja mengatakan hal itu ke mereka.
"J-jangan bercanda mugo, bagaimana caranya godklannad mati. Dia itu abadi," ucap si tampan yaitu sago.
Si rambut biru yang dipanggil mugo tak terlihat emosi. Dia menyatukan tangannya di depan wajahnya saat duduk.
"Tak lama lagi, tak lama lagi," ucapnya penuh harap.
Di suatu tempat. Terlihat mugo berada di suatu akademi. Lalu dia disapa dari belakang dengan pelukan hangat oleh seorang wanita pendek disana.
Si pemuda terlihat memaklumi saja dan tidak kaget. Berbalik dan melihat anak yang jauh lebih pendek darinya itu.
"Putri, bisakah kau tidak membuat pangeran tampan mugo ini jantungan?" tanya pemuda yang memberi namanya mugo itu.
Terlihat secara mengejutkan ternyata anak itu tak lain adalah seorang penyihir kuat di dunia sihir. Sekaligus ratu dan putri bagi kerajaan terbesar di sana. Tak lain dan tak bukan anak pendek yang biasanya sangat dingin itu kini menatap mugo dengan mimik wajah yang sebaliknya. Dialah eldorick sang godklannad.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments