Episode 9
Terkurung bagian 2
Di dunia sihir saat ini malam tiba. Bulan yang bentuknya sangat aneh dengan bola matanya yang berwarna senada dengan badan sekitarnya menyala terang menerangi dunia sihir malam hari saat ini.
Terlihat kumpulan penyihir di akademi noelle. Dia dan beberapa muridnya bergegas dengan membawa buku-buku sihirnya.
"Apa yang akademi lain tindak?" tanya guru pemimpin sekolah itu.
"Saya belum mendapat jawaban pak kepala," jawab guru lain di tingkat bawahnya itu.
Guru itu mendengus terlihat tidak nyaman nan kesal. Membawa buku sihir kotak tebal hitam itu.
'Harapanku hanya menggunakan mahkluk ini' batin kepala sekolah sembari mengusap buku yang di dekapnya itu.
Lalu mereka pun menuju hutan yang saat kemarin di datangi oleh murid-murid akademinya. Melayang dan terbang menggunakan alat apung ajaib itu.
Wush
Wush
Wush
Tap! Tap! Tap!
Kini semua orang berjumlah puluhan lebih itu berhadapan langsung dengan sekumpulan yavin, mahkluk buas yang dilaporkan itu. Yavinpun mengaum,liur mereka menetes setelah melihat banyaknya manusia bermacam-macam rasa daging di hadapan mereka.
"Kauuuung," bunyi auman yavin itu.
Si kepala sekolah memberikan aba-aba pada semua bawahan setianya. Dengan arahan pada tangan kanan utama itu.
"Ayo mulai!" Teriak si kepala sekolah itu.
"Baik!" sanggup para bawahan setianya. Kemudian semua buku yang mereka bawa nan dekap itu di jatuhkan dan dalam tempo singkat terbukalah dia di daratan tanah pada hutan itu.
Cling!!
Cahaya silau keluar dari semua puluhan lebih buku itu. Cahaya putih yang sangat silau. Menyinari area hutan ke atas. Yavinpun terlihat megap-megap kaget dan terpaksa memelantingkan diri ke belakang tuk mundur dari sinar putih buku itu yang membuat semua yavin terganggu.
"Baiklah, sekarang serang!" ucap si kepala sekolah dengan tongkat sihir yang barus saja dia ambil di tempat wadahnya itu.
Semuanya mengangguk mengambil tongkat sihir dan ada juga yang hanya menggunakan kedua tangannya saja. Membuat banyak sihir itu menyerang para kelompok yavin yang terganggu sinar itu.
Guaaak!
Guaak!
Para yavin terkena dan beberapa mati dan ada juga yang sekarat dan melarikan diri. Usai kawanan yavin itu kabur. Semua penyihir termasuk kepala sekolah yang agung itu mengambil kembali buku yang bersinar itu.
Semua orang mengelap keringat dingin di malam itu. Bergumam puja syukur karena berhasil mmengusir mundur paksa yavin dengan segala yang mereka miliki.
Namun dalam hati mereka. Semua ini hanyalah sementara. Pasalnya buku mantra pengusiran yang mereka gunakan hanya bisa berfungsi di malam hari saja. Sungguh sangat disayangkan. Lalu untuk siang harinya, bagaimana jika yavin itu membunuh semua penyihir di akademi noelle?
Semuanya kembali terbang tuk menuju ke tempat awal.
Wush!
Wush
Wush
Wush!
Lalu sampailah di tempat. Lalu semuanya kembali duduk di kursi rapat guru itu. Sembari menuangkan air hangat yang manis kesukaan para orang-orang yang menjelang tua.
"Haaah, tapi semua ini belum berakhir," ucap satu guru disana. Sepertinya dia adalah orang yang paling senior setelah kepala sekolah.
Kepala sekolah yang sepertinya sangat senior dilihat dari kisaran umur itu mengangguk setuju.
"Mungkin kita harus mencari penyihir profesional mulai dari sekarang," ucap penyihir lain.
"Ya, benar sekali," ungkap kepala sekolah.
"Baiklah, biar saya saja yang mencarinya. Saya kenal satu orang di dunia lain yang sepertinya sangat cocok dengan noelle," ucap guru yang terlihat masih berumur 30an.
"Hmm, baiklah kalau begitu," setuju semua orang lewat kata-kata bapak kepala itu.
"Yavin mengincar non penyihir?" ucapan pemuda yang sangat kita kenal. Dia kaget melihat tulisan rapih ibunya di buku itu walau hanya beberapa halaman saja. Tapi itu sekses nembuat sato kazumi yang tadinya terlihat tenang menjadi tercengang kaget kembali.
"Yavin di duniaku adalah spesies langka di dunia sihir. Mereka hanya mahluk biasa pemakan buah-buahan," ucap sato membaca penjelasan di buku dan membandingkan dengan apa yang dia tahu itu.
Slap!
Sato membalik halaman terakhir. Membacanya intens karena banyak kata-kata puitis itu. Untungnya otak sato cukup encer tuk mengetahui apa maksud dari kata-kata pujangga barusan.
"Hmm, begitu. Jadi mereka mengira aku bukanlah penyihir. Lalu jika yavin sampai menyerap non penyihir dari darah penyihir. Raja mereka akan bangkit dalam wujud roh putih. Dalam wujud ini semua yavin akan berevolusi menjadi kuat, belum ada yang tahu akan menjadi sekuat apa karena belum pernah terjadi," ucap sato lagi. Sesuai dengan apa yang dia kutip dalam buku ibunya itu.
Menutup buku itu lalu menumpuk di atas buku sebelumnya. Sato menghela.
"Jadi kenapa aku dikurung, itu karena ada yavin yang muncul ya. Setelah berapa abad musnah yavin muncul kembali," ucap sato. Dia sangat bosan tak bisa keluar dari dalam ruangan itu.
Di sekolah.
Tampak sangat baik dan normal saja. Semua siswa dan guru sedang melakukan proses ritual seperti layaknya dalam kelas belajar umumnya. Beberapa guru yang nganggur tengah mengerjakan kerjaan mereka adapula yang bermain-main dengan ponsel dan laptopnya.
Terlihat guru magang itu terkejut di tempat seseorang.
"J-jangan bercanda pak kepala sekolah," ucap marylin terlihat malu-malu itu.
Pria di depanya itu terlihat sangat terpesona dengan keindahan di depannya. Nampak tubuh marylin yang indah bagi mata lelaki itu dibuat terekspos. Bagian bajunya itu terangkat ke atas memperlihatkan perutnya yang langsing namun berisi kemudian dadanya juga terekspos indah pada sebelah kanannya. Pakaian dalamnya sudah terlihat tertarik ke atas menunjukan buah dada marylin itu.
"Heehehe," senyum pria mesum di depan marylin. Membuat dan sengaja mengunci pergerakan wanita 30an itu. Wajah merah padam yang dipenuhi nafsu duniawi sudah tak tahan dan bisa dibendung lagi. Terlihat urat-urat nafsu di wajah dan tangannya. Cengkraman menguat membuat mulut marylin yang pura-pura pasrah itu memekik. Bukannya iba saking bejatnya pria itu dia malah mulai mendengus leher marylin.
Marylin juga mendengus kesal lalu ...
Kriiing!
Bunyi sesuatu terdengar dari saku samping baju marylin. Membuat kedua orang yang hendak bermesum ria di pagi itu terhenyak. Jeda dari pria itu dimanfaatkan marylin dengan segera menampar wajah bapak-bapak itu.
Sungguh hanya tamparan kecil. Akan tetapi pria itu berteriak kesakitan jatuh dengan gaya yang berlebihan lalu menutup mata karena hilang sadar sementara.
"Fiuh."
Marylin lega dan mengangkat hapenya. Merapikan semua pakaiannya yang dibuat berantakan oleh pria tidak sopan atasannya itu.
Melihat nomor disana dan siapa yang menghubunginya itu. Lalu tersenyum senang. Dengan senang hati mengangkat tuk menjawab panggilan dari seseorang yang marylin sayangi.
"Ada apa? Tumben sekali," ucap marylin. Tidak ada sapaan halo seperti pada umumnya kita menerima atau menelepon tuk bagian pembuka berkomunikasi yang digunakan di berbagai negara itu.
"Ya sayang, aku sibuk di dunia sihir," ucap orang di sebrang. Dan ya sepertinya keduanya menjalin hubungan romantis dari kata-kata sayang itu.
"Hmm, kita sama-sama guru. Wajar saja bukan," ucap marylin. Dia tersenyum senang. Karena orang yang dia sayang yaitu suaminya akhirnya mau menghubunginya setelah lama berpisah dunia setelah pernikahan mereka akibat dari pekerjaan keduanya itu yang berprofesi sebagai sama-sama guru.
"Yup, tentu saja. Tapi di noelle kita ada banyak masalah," ucap pria itu. Sepertinya dia guru di akademi sihir noelle.
"Ya, aku juga sudah mendengarnya bobby, apa kau menghubungiku karena hal itu?" tanya marylin menebak juga.
"Ya, kau tahu kan. Di noelle saat ini tak ada yang sanggup membasmi para yavin. Kau sepertinya dibutuhkan disini sayang, apa kau tidak sibuk?" tanya orang yang marylin panggil sayang dan bobby itu.
Marylin melirik guru yang ingin memperkosanya tadi dengan sinis.
"Ya, kebetulan sekali aku sudah keluar dan berhenti menjadi guru," jawab marylin.
"Kenapa?" tanya bobby atau sayang marylin itu lagi.
"Hm, ada kecoak diatasku yang ingin memanfaatkan posisinya. Tapi aku sudah membuangnya," jawab marylin pada suaminya itu.
"Astaga," ucap bobby di sebrang sana setelah mendengar penuturan kasar dari istrinya itu.
Di akademi lain.
Suasana berbeda dari noelle. Sangat damai dan tentram. Tidak seperti kebanyakan akademi. Disini semua orang terlihat memiliki warna rambut yang sama. Biru donker yang terlihat tajam.
Akademi itu bernama Saintov. Berada di tempat dingin. Setiap hari selalu turun salju. Semua keluarga atau klan yang belajar disini memiliki ciri khas yang sama.
Lalu di tempat akademi ploetanivu. Suasana cukup tegang. Semua siswa-siswi tampak sudah berada bersama angggota keluarga dan klan mereka. Begitu pula dengan gadis setinggi 150 cm. Bermuka sangat dingin namun sebenarnya sangat peduli dan bisa diandalkan. Dialah adik dari sato kazumi. Mega kazumi. Cewe remaja yang biasa dipanggil mega oleh siapapun itu kini tengah berbincang-bincang bersama ayah dan ibu serta klan kazumi tentunya.
"Apa ibu juga memberikan buku miliikmu juga?" tanya kazumi. Dia terlihat khawatir walau wajahnya sangat tidak banyak mengeluarkan ekspesi.
Ibunya mugiwa tersenyum mendengar penuturan putrinya. Dia tahu mega sangatlah mencintai kakaknya walau tidak pernah berbicara pada sato sekalipun. Karena kepribadian mega yang tidak banyak orang ketahui.
"Ya, sayang tentu saja. Ayahmu tidak bisa diandalkan. Jika kita biarkan bisa saja sato tidak akan percaya dan keluar dari ruang isolasi itu," jawab ibunya membuat putrinya lega walau tanpa ekspresi yang seharusnya. Mugiwa sangat tahu apa yang kini dirasakan oleh mega.
Lalu datang orang lain kepada kumpulan keluarga kazumi itu. Dia terlihat masih anak-anak dan bersama dengan orang-orang jas hitam. Dia adalah gadis yang sato lihat itu. Ingat?
Gadis dengan warna rambut berbeda di kedua sisi kanan dan kiri. Dan wajahnya sangat mirip dengan mega.
Tuk tuk tuk!
Anak itu melangkah. Lalu secara mengejutkan semua keluarga kazumi menghormatinya.
"Selamat datang putri kerajaan," ucap mereka semua menunduk hormat.
Anak yang dipanggil putri itu mengangguk. Mega juga menunduk tuk menghormati anak itu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments