Episode 16
Komedi, romantis dan penjelasan megamu bagian 3
Di suatu padang pasir yang sangat luas. Deru angin di padang itu yang menghembus membawa pasir-pasir itu mengapung ke alam semesta dan sejagadnya. Bunyi dering walkie takie juga terdengar dari saku seseorang yang berjalan disana.
Terlihat seorang cowboy yang sangat jantan begitu tampan. Namanya adalah sheriff sayugobob. Sayugobob menerima panggilan dari budaknya disebrang sana yang sudah tenggelam di padang pasir hisap yang amat sangat ganas berbentuk naga.
"T-tuan towlong!!" teriak budak itu yang bernama satocil.
"Heh, dasar buwdak yangh merehvotkan," ujar sayugobob tersenyum miris.
Slap slap slap.
Sayugobob dengan gerakan kilat menuju budaknya yang sangat banci itu. Lalu berdecih melihat naga yang mencoba memakan dan menghisap budaknya yang bernama satocil.
Tap tap tap.
Dengan tiga langkah dan tembakan dari pistolnya. Dia bisa menumbangkan naga itu.
Graaaar.
Naga jatuh dan menjadi pasir biasa. Satocil yang senang bersujud di bawah telapak kaki sayugobob yang adalah tuannya itu.
Sayugobob lalu melihat musuhnya lagi yang seorang penembak juga. Mereka kemudian berhadapan dan sayugobob menendang budaknya itu agar tidak menghalanginya. Satocil berteriak seperti anak-anak karena memang dia masih kanak-kanak yang sudah tua.
Sayugobob tersenyum. Lalu orang lain itu membuang puntung rokoknya yang sudah pendek. Karena saking pendeknya dia membuangnya dari pada kena panas dari pembakaran sumbu rokoknya itu.
"Cuih, sayugobob. Kau datang juga ke sini," ucap orang itu yang dengan pakaian hampir mirip dengan sayugobob.
Sayugo tersenyum. Setelah sekian lama akhirnya dia bertemu juga dengan musuh bebeyutannya.
"Jangan terlalu percaya diri," ucap sayugobob mengintervensi.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menembakmu lebih dulu," ucap orang itu lalu menarik pistol cowboynya yang hampir sama seperti punya sayugobob.
Sayugobob mendengus. Menarik dan mengacungkan senjata yang bertipe sama.
"Jangan bisa akan semudah itu, sheriff," ujar sayugobob.
Keduanya menembak ke arah musuh masing-masing. Dor dor.
Terlihat kedua peluru itu menyerempet pipi keduanya. Ada goresan darah di pipi mereka karena itu. Keduanya terlihat mendecih lalu dengan secara tiba-tiba dan bersamaan keduanya maju berguling lalu menembak.
Dar daar dar
Syut.
Tembakan sayugobob hampir mengenai musuh yang menghindar dengan cara membuat tubuhnya ke belakang hampir menyentuh tanah.
Sang musuh kemudian tanpa menegakan tubuhnya menembak sayugobob tanpa melihatnya. Sayugobob tidak kaget dan membuat tembakan yang sama. Menangkis tembakan dengan tembakan. Orang itupun tegak.
"Heh, tak kusangka akurasimu masih sama seperti dulu sheriff," ucap si musuh itu.
"Hahahaha, aku tidak akan melemah walaupun sudah tua renta sekalipun hahahahaha," ucap sayugobob.
Duaaarrr. Drrrrrt.
Terlihat sayugo berhasil melumpuhkan zombie itu. Membuat semuanya lega kecuali sato yang iri.
'Cih ngapain juga dia tadi pake acara nendang aku segala' batin sato dan mengelap bekas tendangan yang tercetak di pipinya.
"Hehehe," sayugo tersenyum kemenangan. Melihat zombie pria itu terlihat mati dengan combo serangannya.
"Kerja bagus sayugo," ucap marra. Membuat sayugo tambah tertawa kencang. Membuat sato yang iri sebal.
Sato mendengus. Namun suatu kejadian tak terduga kembali terjadi.
Graaak.
Zombie itu terlihat masih bertahan.
"D-dia masih hidup," ucap sayugo tak percaya.
Kini di padang pasir itu lagi.
Slap slap. Kini musuh sayugobob mengeluarkan dua pistol sekaligus. Sayugo kaget.
"Heh, sangat curang sekali amda sheriff," ucap sayugobob menghina.
"Hahaha, apapun kulakukan agar bisa menang dari anda juga sheriff," ucapnya dan menembakan peluru dari kedua pistol.
Dor dor dor do dor.
Peluru itu dengan kencang menuju sayugobob. Dalam jarak seperti itu sulit untuk dihindari. Namun sayugobob melompat dengan sangat cepat. Kini dia di celah semua peluru-peluru yang datang.
"Anda sangat curang. Karena itu anda sangatlah lemah!" ucap sayugobob lalu membidik ke kepala si sheriff itu dan melepaskan dua peluru berentetan.
Dor dor!
Swing. Sang sherif itupun tak sadar bahwa ada peluru yang menghampirinya karena kejadian itu sangat begitu cepat.
Dar dar.
Dengan secara cepat peluru itu mengenai matanya langsung. Membuat dia terjatuh dan berguling.
"Kenapa bisa begini!!" teriaknya.
Drap.
Kini sayugobob mendarat di dekat orang itu. Terlihat sekali wajahnya yang sangat puas dan tentu saja sombong.
"Hahahahaha," tawa sayugo.
Dor!
Sayugobobpun menembakan peluru terakhir yang berhasil menewaskan musuhnya itu. Musuhnya mati sepertinya dan sayugo berbalik berjalan dengan pose ala cowboy mengacungkan pistolnya keatas. Dengan bersamaan sebuah ledakan terjadi dibelakangnya bersumber dari musuhnya.
"You win!"
"Tsk, sial." Seseorang terlihat kesal. Dia adalah sato kazumi yang bermain game tembak menembak melawan seseorang yang paling hebat dalam game itu dengan nama ID "Easy you"
"Sialan, orang ini sangat hebat," ucap sato.
"Gaya menembaknya sangat cepat, walau ini game bagaimana dia bisa menembak dari celah sempit sesempit perasaan dia kepadamu," ucap sato karena saking kesalnya malah out of character.
"Sial."
Brak.
Jduarr!
Telihat zombie itu meledak. Tidak tahu bagaimana bisa meledak.
"You easy," ucap sayugo di depan yang lainnya.
"G-gaya men-menembak itu," ucap terbata sato.
"Hahahaha, sepertinya kau menyadari siapa aku sebenarnya muahahaha," tawa sayugo sombong setelah mengalahkan lagi musuhnya itu.
"S-sialan kau!" sato terlihat emosi dan menarik kerah sayugo.
"Woy, sabar-sabar bro," ucap sayugo.
Satopun tenang karena ditarik marra dan megamu.
"Cih sialan, jadi kau yang membuat game "Arcana in maddness" menjadi sangat sulit dimainkan," ucap sato kesal.
"Hahahah, ya benar akulah si nomor satu di rank paling atas yahahaha. Aku sungguh tidak bisa dikalahkan," ucap bangga sayugo membuat sato emosi ingin memukulnya.
"Awas kau ya," ucap geram sato.
"Sudahlah. Lebih baik kita bergerak sekarang. Karena orang-orang itu mungkin bisa mati kapan saja," ucap megamu.
Sato tersadar dan mulai tenang. Keempatnya mengangguk dan kembali ke rute yang sebelumnya. Kini sato berjalan di depan dengan senternya. Sayang sekali senter itu rusak.
Namun ada santer lagi untungnya. Kembali mereka mengendap. Kini di bawah ruangan itu juga tergenang air.
"B-bau," keluh sayugo.
"Diamlah, jangan pancing para zombie kesini," ucap marra menenangkan.
Karena dia tahu info itu dari megamu yang bisa melihat dengan jelas dalam kegelapan. Kemungkinan para zombie juga tak bisa melihat dengan jelas di dalam gelap.
Tap tap tap taak.
Keempatnya kini di ruang bawah tanah. Mengendap dan tidak ingin ketahuan oleh para zombie yang mungkin ada disekitar mereka.
Lalu nampak seorang anak-anak perempuan sedang menangis disana. Sato dan yg lainnya terkejut. Terlihat anak itu tak berbahaya. Sato mengangguk kepada yang lainnya. Menghampiri anak itu dan saat berbalik. Terlihat jelas muka anak itu yang hancur.
Karena kaget semuanya berteriak.
"Aaaaaaaaaaa."
Dengan reflek keempatnya berlari menjauh lebih dalam lagi. Untungnya mereka tidak dikejar sepertinya zombie tadi tidak mengejar atau kehilangan jejak.
"Haaah haaah haaah," keluh mereka semua berhenti disebuah tempat.
"Haaah haaah, jantungku u-untung masih ada," ucap lebay sayugo.
"Tak dipungkiri tadi itu memang sangat menyeramkan," ujar megamu.
Semuanya mengangguk setuju. Kini mereka kembali berjalan. Lalu beberapa kali ditengah perjalan menemukan banyak seonggok mayat dan daging. Marra yang melihatnya masih terlihat tidak terbiasa. Sayugo tak melihatnya karena mukanya sangat hancur parah.
Lalu hingga mereka berjalan kini puluhan mayat mau zombie atau apapun itu disana.
"Me-menjijikan," ucap sato.
Semuanya diam. Lalu bergerak ke balik tumpukan itu.
Nging!
Seseorang melihat mereka dengan mata melotot.
"Aaaaa."
Semuanya berteriak. Dan lari lagi tapi sepertinya mereka di kejar. Marra dengan sigap menembak dari kejauhan dan suskses membuat zombie yang tengah makan malam itu tak berkutik.
"Huft." Lega wanita perkasa serba bisa itu.
Mereka masih lari. Lalu di depan mereka ada zombie lagi dengan muka yang lebih menjijkan.
"Ngaaah."
"Aaaaaa."
Mereka berteriak dan lari lagi. Tapi sekumpulan mayat hidup lain muncul membuat mereka bertarung di tempat itu.
Marra menarik pedangnya dan menyerang mahkluk yang paling besar.
Sring sring.
Tangan mahluk itu tertebas. Lalu marra berguling mundur sembari menyimpan pedangnya dan menarik M1nya terus menembakannnya ke musuh. Membuat musuh besar itu tumbang.
"Kuserahkan sisanya pada kalian," ucap marra kepada teman dibelakangnya.
Sato dan yang lain bersiap. Megamu terlihat berhadapan dengan dua zombie dan berhasil menumbangkan dengan shotgun dari jarak dekat.
Sato terlihat bertarung tinju lawan tinju. Sementara sang ahli tembak via game dengan mudah membunuh sekawanan mahkluk disana.
Sato yang kesulitan tertinju lalu membalikan keadaan dengan memukulkan m2nya itu. Membuat zombie itu jatuh. Lalu dengan sengaja sato menindihnya dan menusukan ujung senjatanya.
Gyaaaah!
Sembari berteriak sato menarik pelatuknya dan sukses melubangi zombie itu di perutnya yang sangat menjijikan dipenuhi ulat itu.
Sato berdiri lalu menghampiri teman-temannya yang tadi menyaksikan jalannya pertarungannya.
"Hey kalian kenapa tidak membantu malah nonton seenaknya saja," ucap marah sato.
"Hehe," semuanya mengabaikannya. Sayugo hanya tertawa sombong dengan melipat tangannya di dada.
Sato dan yang lainnya kembali ke rute panjang di terowongan itu. Lalu di persimpangan mereka semua mendengar suara.
Krauk krauk krauk.
Ngaung nganm nagm
Sato mematikan senternya. Megamu berusaha mengintip. Lalu terlihat segerombolan zombie amat banyak. Menyantap sesuatu yang sepertinya manusia yang baru dibunuh mereka. Banyak daging zombie namun sepertinya mereka hanya tertarik pada manusia normal saja.
Megamu melaporkan hal itu dengan suara yang pelan.
Semuanya tercengang. Lalu marra menunjukan sebuah bola yang sukses membuat keempatnya tersenyum dan setuju.
Lalu memberikan empat granat itu kepada megamu yang bisa melihat dalam gelap. Menarik penutupnya dan melempar tepat di dekat gerombolan itu.
"Menjauh!"
Jduaaaar.
Ledakan besar terjadi. Bahkan beberapa dinding roboh dan menimpa apapun disana. Semuanya dari tim sato juga melompat menjauh dari ledakan dan runtuhannya.
Ledakan itu sudah reda. Sato berusaha menyanternya. Namun terlihat ada yang aneh.
Groarrr.
Terlihat masih banyak zombie yang hidup walaupun sudah terkena bom granat itu. Tapi keadaan tubuh mereka sudah tak utuh.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments