Episode 17
Komedi, romantis dan penjelasan megamu bagian 4
Tap.
Graaaarg.
Bruak.
Terlihat banyak sekali zombie berjalan disana. Tertatih tatih terlihat mengabaikan rasa sakit yang seharusnya mereka rasakan selepas marra mengebom mereka.
Marra dan yg lainnya menggapai jarak aman tuk menyiasati hal ini. Peluh dan ketakutan yang sayugo rasakan di tularkan ke pada tiga temannya. Sato menggenggam erat senjatanya dan menyorongkan ke arah musuh. Lalu dengan satu tarikan nafas dan teriakan menggelegar khas miliknya.
Sato menyebarkan peluru-peluru dari timah itu dia terlihat sedikit menguasainya dan mulai mengenai zombie alias mayat-mayat hidup misterius itu yang berada di paling ujung kedua samping.
Semuanya menunggu sato tuk mundur menyiasati pasalnya megamu mendeteksi akan kedatangan sesuatu yang lebih banyak. Tak lain adalah zombie yang sudah menyadari adanya manusia tuk santapan dan kebutuhan mereka.
Guaaaaah.
Zombie itu mengeluarkan banyak suara-suara khas layaknya sato yang baru bangun tidur. Begitu menjijikan dan dipenuhi aura lapar yang sangat kuat.
Marra dan megamu membidik dan berhasil mengenai zombie paling besar yang melaju kencang itu. Karena rasa laparnya mungkin dia tak mengindahkan kawan sesamanya yang terluka dia melewati paksa kumpulan itu dengan langkah besarnya.
Guaaaa.
Setelah jatuh akibatnya teman lain yang berlarian terpingkal karena tubuhnya yang besar itu. Mereka menjerit dan terbawa malah ke belakang empat sekawan manusia itu. Sato terlihat waspada.
"Kita serang yg ada dibelakang," ucap sato dengan percaya diri. Marra mengangguk. Dia melihat ada tiga bola bom di tangannya.
Lalu tuk membantu sato sayugo yang terlihat sudah mulai sadar menembak dengan begitu menawan dan brilian kepada semua musuh sato.
Sato terpaksa memunculkan jempolnya tuk apresiasi. Membuat si sayugo terlihat menyanjung diri.
Bruaaak.
Namun terlihat dalam sanjungannya itu dia malah lengah dan dibawa kabur terlihat digigit oleh zombie lain.
Sato kemudian dengan cepat menembakinya. Namun larinya sangat kencang. Sato melihat dua rekannya dan berkata "kalian pergilah keluar, aku akan selamatkan sayugo."
Marra mendengar itu. Lalu terpaksa mengikuti rencana dadakan sato. Mengganguk namun tak lupa dia membekali sato dengan sejumlah bom.
"Bawalah itu sebagai senjata tambahan," ucap marra.
Sato berterimakasih lalu lari mengikuti zombie itu. Terus mengikuti dan beberapa zombie lemah dia pukul saja dengan senapannya.
Mungkin saat ini sato tak bisa apa-apa karena energinya yang tiba-tiba tak ada karena adanya jiwa megamu yang seharusnya sudah mati.
Sato sedikit merutukinya namun dia tetap menyalahkan dirinya yang abai karena tak tahu menahu tentang kekuatan itu. Dimana ternyata tubuh fernie bisa menampung jiwa dari satu titik sisa kekuatan saja. Sato awalnya curiga namun karena fokus tuk menyelesaikan misi ini. Dia memilih mengumpulkan info tentang itu nanti sahaja.
Sato kini terlihat dijalan buntu. Sosok itu terhenti dan terlihat ingin memakan dan menggigit tubuh sayugo. Sayugo kelihatan tak bergerak. Mungkin dia pingsan karena takut atau kaget. Sato berdecak dan maju memukulkan senapan itu kemukanya. Sebelum semuanya terlambat. Untunglah sempat. Karena satu kesalahan saja teman dekat sato yang menyebalkan akan tamat hidupnya.
Sato terlihat membawa tubuh sayugo mundur. Membuat mayat itu makin bernafsu entah karena apa. Tiba-tiba dari atas sana runtuhlah atap itu. Membuat zombie itu tertindih.
Sato terkejut melihat kelubang disana. Terlihat sosok gadis tinggi nan cantik yang ia kenal melambai.
'Untunglah' batin sato.
Lalu mereka naik. Dengan sebuah tali serba ada. Kini mereka ada di pinggiran bangunan besar itu. Karena posisi sato ada di ruang bawah tanah.
"Syukurlah masih sempat," ucap megamu.
Sato mengangguk. Namun melihat kondisi sahabatnya membuat rasa senangnya pudar. Terlihat sayugo mulai sadar tapi luka di bahunya sangat dalam.
"Ayo kita mundur saja, aku sudah menghubungi team penyelamat," ucap marra.
Sato dan yang lain mengangguk. Sayugo terlihat mengerang. Hanya ditutupi kain putih pada lukanya yang menganga.
Dia dibantu sato tuk berjalan. Sayugo melihatnya dan dalam hatinya merasa berterimaksih sangat banyak. Jika sayugo tak mengejarnya dan datang diwaktu yang tepat. Nyawanya mungkin akan melayang. Tapi sayang dia segera pingsan lagi saat sudah berada di atas kapal di pinggir danau itu. Mereka memakai kapal board yang bermesin untungnya.
Lalu mereka pergi namun tak segampang itu. Puluhan ikan-ikan bergerigi muncul dari dalam danau beserta manusia-manusia zombie itu. Mereka ingin masuk ke dalam kapal. Sigap marra dan megamu menembakinya dan sukses mencegahnya.
Tak sampai situ sebuah ikan menyumbul membuat kapal itu kesamping luar jalur. Untungnya sang pengemudi dengan sigap memutar haluan dan tak jadi menabrak sisi besar disamping sana.
Marra kemudian melihat. Seekor ikan panjang di dalam air. Lalu meminta komando kapal tuk memutar lagi. Membuat ikan di dalam menyumbul tidak mengenai sasarannya.
Lalu dengan cepat si marra terlihat membidik dengan senapan baru yang dia dapat di kopernya. Senapan dengan laras lebih panjang dari miliknya yang dahulu.
Slap!
Satu peluru dilancarkan. Lurus saat ikan itu menyumbulkan kepalanya.
Dor!
Masuklah peeluru panjang itu ke dalam kepala ikan itu bahkan sampai menembus ke bagian lainnya. Dan ikan itu sepertinya mati terlihat jasadnya yang mengapung dan tak bisa bergerak dari kejauhan.
Sepertinya di setengah perjalanan mereka tak menemukan gangguan lagi. Marra lega dan menghembuskan nafasnya.
"Haaah."
Dia duduk disamping rekan yang lainnya. Melihat tubuh sayugo yang terlihat makin parah. Terlihat dan nampak juga sato yang meneteskan air mata di depan tubuh sayugo.
Sore hari.
Sato terlihat sudah di pangkalan medis disana. Duduk melamun menunggu sesuatu. Lalu dia mendengar langkah disana. Menengok dan terlihat senang.
"Sayugo, syukurlah," ucapnya dan berdiri.
"Ya teman," ucap sayugo.
Tap!
Lalu datang megamu dan marra. Terlihat raut muka megamu menjadi asing dan bingung. Sato melihatnya dan mengerti bahwa saat ini megamu tengah beristirahat dan digantikan dengan fernie. Dari raut muka gadis smp itu dia terlihat tak mengerti apapun.
Marra menepuk bahu fernie. Menyadarkan gadis itu yang sepertinya melayang ke masa lalunya.
"Nanti kita akan jelaskan, maaf membuatmu tidak tahu apapun. Itu demi keselamatanmu," ucap marra dengan sangat tulus.
Fernie masih diam. Bahkan dari penjelasan marrapun dia masih tidak konek dengan apa yang ditimpa dengan mereka bertiga dan penyebab terlukanya kakak kelas dan temannya di sekolah dan klub misteri.
Tap tap tap
Ketiganya menuju ruangan privasi. Marra terlihat menerima telepon dan keluar dari ruangan itu tuk sementara.
"Haaaah." Sato menghela. Seperti ingin mengucapkan sesuatu namun takut akan salah kata. Dalam hal itu bocah ini yakin dia tak pandai.
Sayugo melihatnya dan salut akan sato. Melihat bagaimana sato berlari seakan-akan sayugo adalah orang yang sangat dia butuhkan.
Sayugo sedikit terisak. Semuanya memandangnya dan tak tahu apapun.
"Ada apa sayugo?" tanya fernie dengan hati-hati.
Sayugo tersenyum. Sedikit air mata keluar dan dia usap. Senyum itu sangat berbeda dari biasanya.
"Tidak ada. Aku hanya bersyukur itu saja," ucap sayugo.
Hal itu menbuat sato tertegun dan juga fernie. Tak mereka sangka sayugo bisa seserius ini. Biasanya dia akan asal mengatakan apapun dan selalu bercanda kapanpun dan apapun yang mereka lakukan. Hari ini mereka melihat sisi lain dari sayugo yang jarang orang ketahui.
"Saat itu aku hanya memikirkan satu saja. Yaitu kau sato," ucap sayugo.
"A-aku?" tanya sayugo.
"Ya, kupikir. Aku tak bisa lagi bertemu denganmu karena kurasa semuanya sudah diambang batas," ucap sayugo.
"Setelah kupikir diriku sudah tamat. Kau melepaskanku dari cengkraman erat itu, aku tak tahu bagaimana caranya kau bisa. Karena yang kurasakan itu sangatlah sakit," ucap sayugo lagi.
Fernie kini mulai paham. Sato merasa bersalah.
"Sato! Kupikir aku telah berhutang nyawa padamu," ucap sayugo membuat sato mendongak menatap sahabat sejatinya itu.
Terlihat sayugo meneteskan air mata lagi.
"T-tenanglah sayugo," ucap fernie khawatir.
"Sato saat kau bilang adikku masih hidup. Aku sangat begitu senang, lalu saat aku sekarat tadi. Aku menjadi tambah sedih. Kau tahu. Aku tak ingin mati sebelum melihat adikku tuk pertama kali," ucap sayugo.
Sato tak bisa menanggapi apapun. Begitu pula fernie.
Lalu datanglah marra. Duduk dan ikut menyaksikan kata-kata sayugo yang menyayat hati. Kata-kata yang dipenuhi rasa syukur mendalam.
"Sato. Mulai sekarang aku akan melindungimu. Walau taruhan nyawa sekalipun. Lalu aku ingin kau menemui adikku jika aku mati, aku ingin kau menjadi penggantiku. Kumohon sato berjanjilah," ucap sayugo.
Sato nampak diam. Masih mencerna apa kata-kata sayugo barusan.
"Tidak sayugo, kau haruslah tetap hidup," ucap seseorang yang lain dari tubuh sahabat sato lain. Dialah megamu.
Semuanya melihatnya tak heran lagi dari ritual pergantian itu.
"Aku melihatmu di masa depan. Bahwa kau akan mati," ucap megamu tiba-tiba.
Marra dan yang lainnya melotot penuh kaget.
"A-apa maksud anda yang mulia?" tanya marra. Sepertinya gadis berkacamata itu sudah mempercayai sepenuhnya pada roh megamu itu.
"Tak sengaja saat aku tertidur aku melihat masa depan, karena kekuatan sato yang tertidur dan tersegel berkat sihir ini. Aku bisa melihat masa depan dari hal itu. Seperti sebuah ritual pengorbanan. Namun aku tak tahu kapan ini akan aktif dan berfungsi," jelas megamu.
"J-jadi?" tanya sayugo.
"Ya benar, aku melihatmu mati," ucap megamu memastikan.
Hal itu membuat semuanya shok. Termasuk sato dan sayugo. Sato mematung.
Sayugo termundur.
"Apa ada hal lain yang bisa kau lihat," ujar marra sebagai penengah disana.
Megamu mengangguk.
"Ya."
Sato terkesiap penuh harapan yang begitu besar. Sayugo masih dengan eksperis shoknya namun sepertinya tetap menyimak.
"Saat dia mati, semua dunia sudah hancur," ucap megamu.
Setelah kata-kata dramatis yang sungguh diluar ekspetasi semua orang itu. Sato terjatuh. Dia saking terkejutnya.
Marra melotot. Saat ini wajah tenangnya benar-benar pucat pasi dan sangat kaget tak seperti biasanya yang tetap dingin.
Sayugo juga sama sangat shock berat.
"Lalu," ucap megamu lagi.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments