Episode 12
Perkasa namun malang
Pertempuran demi pertempuran malam itu terjadi disemua tempat sekitar 6 akademi sihir. Yavin dan manusia penyihir itu saling serang tuk membunuh dan mementalkan hawa membunuh dari diri mereka. Menentukan siapa yang terkuat.
Kabar ini tersebar luas di dunia sihir. Dikenal sebagai perang pembasmian iblis. Pada awalnya yavin muncul di sekitaran akademi noelle. Di hutan bagian itu yang menghubungkan dua dunia terdapat sebuah portal di ujung hutan diatas gunung yang sempit itu.
Kabarnya disekitar portal itu terdapat banyak sekali yavin disana. Beberapa penyihir yang ingin masuk ke dunia itu sangat kesulitan tiap harinya bahkan harus ada yang mati karenanya. Hingga beberapa hari setelahnya. Yavin mulai menguasai tempat itu. Membuat semua penyihir yang ingin berpindah dunia tak bisa lagi. Sementara itu portal di dunia bumi ada banyak sekali. Setiap negara memiliki banyak portal bisa milik pribadi atau milik umum dan merupakan bagian fasilitas akademi atau kerajaan sihir.
Untuk beberapa klan atau keluarga sihir. Mereka biasanya punya pintu portal tersendiri bagi anggota keluarga atau klannya. Namun beberapa anggotanya juga ada yang sengaja mempunyai portal pribadi untuk seorang atau beberapa orang yang ikut andil dalam pembuatan atau pembiayaan.
Kembali ke tempat pertempuran di noelle. Terlihat banyak mayat di tempat itu. Tak disangka-sangka pada saat itu muncul yavin raksasa yang begitu kuat. Akhirnya banyak menewaskan penyihir-penyihir pemula maupun yang lemah. Namun berkat kegigihan marylin yavin itu terpaksa dibuat mundur.
Kejadian berawal saat terlihat semua yavin banyak yang mati ditangan kelompok penyihir. Marylin yang paling banyak membunuh daripada yang lainnya karena kekuatan tempurnya sangat tinggi berkat pedang sihirnya itu.
"Haah hah hah," marylin terlihat terengah.
Jrassh.
Memotong badan yavin di bawahnya yang dia cengkram dan tindih. Yavin itu ternyata berhasil melukai bobby yang jauh disana. Membuat suaminya terluka parah. Dan dengan marah yang merajapela di hatinya. Wanita 30an itu membantai habis semua yavin yang ingin membunuh suaminya bobby itu.
Krrraaak.
Tampak kumpulan yavin baru datang lagi. Wanita itu menoleh dengan tatapan penuh dendam. Darah yavin sudah banyak menodai tubuh bagusnya itu. Berdiri dan mulai berteriak melawan para yavin yang menyerang. Marylin menghindar kesana kemari mundur karena saking banyaknya yavin. Terlihat beberapa mencakarnya di bagian punggung marylin. Marylin mencengkram dan membantingnya sekuat tenaga ke tanah. Lalu mengayunkan pedangnya yang kian bersinar memotong yavin-yavin itu dalam dua kali tebasan. Satu tebasan biasa dan satu lagi tebasan yang besar menembus banyak yavin di depannya.
"Gyaaah."
Wanita itu makin gila. Lompat dan merusak batang leher yavin yang sedang melawan penyihir. Mengorek isi dalam tubuh yavin yang hanya berisikan tulang dan darah hijau kental yang sangat menjijikan.
Lalu terlihat dia makin mengamuk. Memutar-mutar tubuhnya maju sembari menebas semua yang tersisa di sekitarnya.
Semuanya tertegun kaget. Sekaligus ngeri. Darah hijau milik yavin banyak tercecer di tempat itu. Menodai apapun yang ada disana.
Beberapa penyihir mengusap noda itu dengan jijik. Si kepala sekolah juga mencoba menghilangkan noda di baju sihirnya yang panjang dan kelebaran itu.
'Sepertinya semuanya telah usai' batin si kepala sekolah itu.
Terlihat marylin masih memutar.
Hyaaaah.
Menebas dan membunuh semua yavin itu yang terlihat tak banyak bisa melawan karena serangan itu terlalu susah dilawan.
Karena terlihat dari awal pertarungan. Para yavin tak bisa menandingi keperkasaan wanita penyihir itu. Lalu usai sudah. Dan marylin berhenti disana. Terlihat sangat kelelahan berlutut. Melihat banyak sekali mayat yavin yang dia bunuh dan kelihatannya tak ada lagi yang kabur dan tersisa.
"Haah haah haah haah," engah gadis yang sudah ternodai dengan pembantaian itu.
"Sepertinya sudah selesai ya," ucap para penyihir lain. Mereka terlihat sangat senang.
"Mahkluk buas itu terlihat tidak muncul lagi. Mungkin ini akhirnya."
"Benar, inilah akhirnya."
"Ya. Akhirnya kita bisa pulang ke dunia bumi."
"Ya."
"Ya."
"Ya. Ben-"
Braaaak.
Suatu suara besar di tengah-tengah penyihir itu. Suatu muatan berton-ton jatuh dari entah mana itu. Asap pun mulai reda. Terlihat monster besar berkepala hijau disana.
"A-apa ini?" tanya para penyihir itu.
Marylin menyadarinya. Namun naas. Semuanya sudah terlambat.
Terlihat monster itu berteriak lalu mulai menghabisi penyihir-penyihir dengan gigitannya. Lalu menelan apa yang sudah mereka gigit itu mentah-mentah.
Marylin yang melihat itu lompat dan menusuk dengan pedangnya. Namun mahkluk itu menepis dengan kedua tangan pendeknya.
"Guaaaah."
Mahkluk itu menghentak menbuat gelombang yang mementalkan apapun. Marylin terpental lalu dengan skill tingginya berhasil bertahan dan mendarat.
"Goaaarh."
Mahkluk itu kembali berteriak. Dan memangsa para penyihir satu dua di sekitarnya. Dengan mudahnya dia membunuh dan memakannya. Penyihir yang jauh darinya kemudian mulai melarikan diri. Berteriak namun si pembunuh itu bisa menjangkaunya dengan lidah super panjangnya. Melilit sekitar lima orang itu lalu menariknya ke mukanya. Lalu dibunuhlah orang-orang itu dengan beberapa cakaran dan gigitan.
Pemandangan sadis itu membuat kepala sekolah mundur begitu jauh.
"Sialan. Mahkluk apa itu?" tanya kepala sekolah itu.
"Dia kemungkinan raja yavin?" tanya yang lain.
"Entahlah," jawab kepala sekolah.
Di pertarungan itu. Kembali wanita kuat itu menyerang mengincar kepalanya dengan tebasan vertikal bertubi-tubi.
Trang trang trang.
Namun hal itu tak membuahkan hasil. Mahkluk itu makin menggila dan marah besar pada musuhnya itu. Lari dengan sangat cepat dan mencoba memakan bulat-bulat marylin. Wanita itu mengelak salto dengan instingnya yang luar biasa dia mampu menghindarinya. Lalu mahkuk itu menyerang lagi tak sampai dari situ. Berteriak dan seperti menarik tubuh marylin dari jarak 1 meter itu dengan gelombangnya itu.
Namun marylin bertahan. Dan menggunakan pedangnya sebagai penahan. Gelombang tarikan itupun usai. Mahkluk itupun tambah marah dan terlihat membuat ukuran kaki kanannya menjadi besar.
Semua penyihir itu terkejut.
"Pak kepala, dia bisa melakukan banyak hal dengan tubuhnya itu," ucap guru itu.
"Sepertinya mungkin dia dari ras yavin itu juga," ucap pak kepala sekolah.
Terlihat dengan menggunakan satu kakinya yang besar. Dia mencoba melompat tuk menginjak marylin. Marylin agak terkejut lalu menahan dengan tepian pedang itu.
"Ini gawat pak, kita harus membantunya," ucap guru-guru itu.
Pak kepala sekolah menyetujuinya lalu kelima petinggi sekolah noelle itu membuat semacam angin ****** beliung yang bisa mementalkan yavin jumbo itu.
Bruuak.
Tubuh yavin menabrak banyak pohon besar disana. Merubuhkan lima pohon disana. Marylin melihat ke arah seseorang disana.
"Kalian pergilah, dia tipe pendendam. Kalian bisa dikejar setelah ini. Cepatlah pergi. Aku akan membunuhnya sekarang. Tenang saja," ucap wanita itu.
"Marylin menyuruh kita pergi, bagaimana pak?" tanya satu bawahannya itu.
"Yah, sepertinya memang dia masih menyimpan kekuatannya. Lebih baik kita turuti saja perkataannya," jawab kepala sekolah itu.
Kini di arena itu. Yavin jumbo bangkit mengerang terdengar sedih karena kesakitan.
"Sialan, kau pembunuh besar," teriak marylin.
Lalu dia mengusap pedangnya. Membuat pedang itu makin bersinar dalam kegelapan saat ini.
Sring!
Yavin pun sudah berdiri. Terlihat marah dan hanya melihat ke arah marylin musuhnya. Berteriak marah.
Groooarrr.
Hyaaah.
Begitu juga dengan marylin. Dia lari ke arah musuhnya mencoba menyerang dangan pedang bersinar itu.
Krassah.
Satu tebasan tak seperti serangan awal. Tebasan wanita itu mampu membuat luka gores parah di bagian dada. Membuat mahkluk itu mundur kesakitan. Terlihat sinar violet menyala di lukanya.
Marylin tersenyum.
"Bagaimana? Apa kau merasa takut sekarang?" ucap remeh wanita itu kepada yavin jumbo.
Seakan mengerti apa yang diucapkan marylin. Si yavin terlihat marah. Memunculkan ekor panjang dan melilit musuhnya itu. Dia terlihat puas karena marylin terlilit.
Dengan percaya diri mendekatkan tubuh wanita itu dan mulai akan melahapnya. Namun dengan tenang marylin melepaskan diri dengan tebasan pedangnya. Membuat ekor mahkluk itu terpotong-potong.
Gruaaaar.
Terlihat si yavin kesakitan. Mundur dan terlihat memegangi dadanya yang dari tadi juga terluka dan sepertinya lukanya itu makin nembuatnya kesakitan dan tak berdaya.
Lalu diapun mencoba mundur menjauh.
"Hahaha, kaupun kabur," ucap marylin.
"Akan tetapi."
Sring.
Marylin terlihat memotong udara. Dan ajaibnya setelah itu tubuh yavin jumbo terbagi menjadi dua di tempat. Otomatis pemenangnya adalah marylin dengan sihirnya yang sangat menakjubkan itu.
"Teknik pedang tebasan : oiri," jelas marylin menjelaskan tekniknya barusan.
Melihat puas. Kini malam sudah berganti menjadi pagi. Terlihat yavin yang ingin menuju lokasi kembali ke asal mereka. Beberapanya ada yang berukuran jumbo dan bahkan terlihat lebih kuat dari yavin yang dikalahkan oleh marylin.
Para yavin itu mundur karena saat ini mereka terhalangi oleh suatu sihir yang dipancarkan oleh matahhari.
Setelah itu mereka memilih berlindung di gua-gua dalam bukit dan pohon disekitar tempat portal berada.
"Jadi mereka masih punya sihir legenda itu ya, benar juga putri eldorick masih ada sampai saat ini," ucap seseorang yang tak asing bagi para yavin. Manusia penyihir dengan kaca mata.
Dia terlihat tersenyum dengan membenarkan kacamata besarnya.
"Tapi kalian sendiri tidak tahu kapan si eldorick itu bisa menahannya," ucapnya lagi dipenuhi tawa yang super licik dari wajah tampannya itu.
"Haaah, haaah, haaah." Terlihat marylin masih ditempat. Terengah begitu sangat lelah sepertinya. Lalu dia melihat cincin kawin yang dia genggam membayangkan masa lalunya yang sepertinya sangat dia sesali. Pada saat yavin besar itu datang. Sepertinya bobby sudah tiada. Entah bagaimana dia bisa tahu. Bisa saja dari cincin itu.
Gadis yang baru saja kehilangan suaminya itu melihat ke atas. Bernafas kian perlahan mengusir semua hawa kemarahan yang ada. Dalam hal ini marylin tidak bisa menyalahkan siapapun. Karena di nolle yang sangat kecil ini. Hanya beberapa yang mempunyai kekuatan penyembuh. Yang paling kuat sebenarnya adalah bobby itu sendiri.
Wanita itu menghela melihat sang surya dunia sihir memandangnya. Lalu lama kelamaan matanya sembab. Air matapun jatuh bersamaan dirinya yang berlutut di depan matahari surya sihir itu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments