Episode 2
Pegasus dan bangkit dari kematian
Sato dan kedua rekannya masih sangat ketakutan.
"Apa maksudmu ketua?" tanya fernie
"Apa artinya? Kenapa dia ada disini?" tanya fernie lagi
"Dia itu-"
Tap tap tap!
Suara sato terhenti karena sebuah langkah terdengar dari luar. Langkah itu tak biasa karena bisa di dengar dari dalam ruangan.
'Si-sial, apa yang terjadi? Bukannya harusnya tidak begini. Aturan di akademi itu adalah pertaruhan nyawa. Dimana nyawa orang terdekatmu akan direnggut jika gagal tes. Apa seseorang yang sudah mengenalku dekat sudah masuk akademi sihir?' Batin sato bertanya-tanya.
Grap!
Pintu terbuka.
"Aaaaa."
Fernie dan sayugo panik berteriak. Terlihat sesorang menyeramkan disana. Wajah yang begitu sangat aneh. Ditangan mahkluk aneh itu ada sebuah tali yang terhubung dengan benda tajam nan panjang disana.
'Ini bahaya, tak salah lagi' batin sato.
Sato kemudian melihat rekannya.
"Kalian berdua larilah!" ucap sato heroik.
"Apa maksudnya ketua?" tanya fernie
"Kita itu satu team di dalam klub, kita tak boleh meninggalkan anggota lain yang dalam bahaya," ucap sayugo. Fernie terlihat setuju walau dia ketakutan.
Lalu terlihat mahkluk aneh itu melangkah masuk. Pintu seketika tertutup dengan sendirinya. Dia memutar-mutar benda tajam itu.
"Apa disini sato kazumi berada?" tanya mahkluk itu dengan suara seram dan anehnya.
Sayugo dan fernie panik. Sato takut.
'Sialan kau akademi sihir' batin sato
Ketiganya mundur perlahan karena sosok itu maju.
"Apa disini sato kazumi berada?" ucapnya lagi karena tak ada jawaban.
Ketiganya meneguk ludah melihat wajah seram pria itu.
Lalu sato mengangguk.
"Ya!" ucapnya.
Kedua rekannya menoleh tak percaya.
"Aku sato kazumi," ucap lagi sato.
Lalu dengan cepat mendorong kedua rekannya itu ke jendela terbuka. Membuat keduanya keluar dari tempat itu meninggalkan dirinya.
'Ruangan ini berdampingan dengan sebuah tempat kosong, aku tak perlu khawatir jika mereka akan mati terjatuh dari lantai atas' batin sato
"Jadi kamu yang bernama sato kazumi?" ucap mahkluk itu.
"Ya," jawab sato.
'Sialan, aku sama sekali tak merasakan energi sihir dalam diriku. Jadi aku tak bisa menggunakan teknik' batin sato
"Ada apa kau mencariku?" tanya sato mencoba mengulur waktu
"Aku bertugas untuk membunuhmu," jawab sosok itu dan mengayunkan pedangnya ke perut sato.
Sato tertebas. Darah mengucur membuatnya berlutut.
"Uhuk."
Darah juga dia keluarkan dari mulutnya.
'Sialan, kenapa hanya sampai segini saja' batin sato
Rasa sakit itu tertambah kala sosok itu menebas lehernya. Namun, tak sampai memutuskan kepala sato.
"Uhuk."
Sato merasakan sakit di lehernya. Darah keluar deras dan membanjiri seragamnya.
'Tak kusangka ternyata rasanya dibunuh oleh eksekutor akademi seperti ini sakit dan perihnya' batin sato menahan sakit
'Kenapa harus menyiksa dulu' ucap sato berbatin
"Kalau ingin membunuh, cepatlah," ucap sato
Mahkluk itu tertegun. Kemudian mengangkat senjatanya itu.
"Baiklah jika itu maumu," ucapnya.
'Bodoh, kenapa harus diberitahu segala' batin sato
Krasssshhh.
Mahkluk itupun menebas dada sato.
"Uagggh."
Membuat sato terbujur kaku penuh darah dari luka-lukanya itu. Setelah itu mahkluk itu keluar dari ruangan dan menghilang setelah pergi beberapa langkah.
Tapi kesadaran sato sebenarnya masih ada.
'Ugh, sakit sekali. Tapi-tapi rasa sakit itu perlahan pudar, apa ini? Kenapa semuanya begitu gelap dan aku tak bisa membuka mata dengan benar. Kenapa mataku perlahan menutup?' Batin sato.
Bruuuak!
Tampak fernie dan sayugo terjatuh.
"Aduh," ucap fernie mengaduh.
"Aduh," ucap sayugo sama seperti juniornya.
"Apa yang ketua itu pikirkan," ucap sayugo
"Kenapa dia tak melompat bersama kita juga," ucap fernie
Keduanya bangkit dengan susah payah.
"Terjatuh beberapa meter membuat badanku sakit," lenguh fernie
"Ya benar," ucap sayugo
"Lebih baik kita ke ruangan itu lagi," ucap fernie dan dibalas setuju oleh sayugo.
Keduanya kemudian keluar dari ruangan itu. Tapi sayugo menabrak seseorang di jalan.
"Apa yang kau lakukan sayugo," ucap fernie
"Ah maafkan aku," ucap sayugo
"Aduh." Ucap orang yang ditabrak sayugo. Dia nampak seperti .......
"Ketua osis? Kenapa anda bisa ada disini?" tanya fernie dan membantu ketua osis itu.
"Maafkan aku ketua osis," ucap sayugo malu-malu.
"Tidak apa-apa, itu kecelakaan," ucap ketua itu.
"Tapi kalian berdua kenapa terburu-buru begitu?" tanya ketua osis yang populer itu.
"Ini keadaan gawat ketua osis," jawab sayugo
"Benar, saat ini sato dalam bahaya," ucap fernie membuat ketua itu membulatkan mata.
Lalu setelah percakapan itu. Ferni dan sayugo menuju ruangan klub tak disangka ketua osis yang diketahui bernama marra ikut bersama keduanya.
"Ayo cepat," ucap sayugo yang larinya paling cepat.
"Sabarlah, kita bersama ketua osis tahu," ucap fernie.
Ketua osis tak menanggapi.
Lalu ketiganya tiba di depan ruangan.
Tap.
Pintu dibuka. Namun semuanya terlihat gelap gulita. Lalu sayugo merasakan sebuah cairan setelah melangkah masuk.
"Apa ini?" Sayugo mencoleknya dan menciumnya.
"Baunya, anyir," lanjutnya
Membuat fernie dan ketua osis kaget.
"Hey nyalakan lampunya, mohon," ucap marra.
"Ya," balas sayugo.
Cklek.
Alangkah terkejut ketiganya.
Dia melihat bangkai mahkluk penuh luka di depan mereka.
"Ma-mahkluk apa itu?" tanya sayugo
Namun kedua cewe itu tak bisa menjawab. Mereka bertiga menutupi hidung karena bau anyir ini.
"I-itu bukankah?" tanya fernie
"Itu pegasus," ucap lantang marra membuat kedua orang lainnya kaget terhadapnya.
"Apa ketua tahu hal-hal misteri juga?" tanya sayugo
Marra mengangguk.
Lalu ketiganya menghampiri mayat pegasus itu.
"Sepertinya dia sudah mati," ucap marra.
"Selain itu dimana sato?" tanya fernie tapi kedua orang itu tak bisa menjawabnya.
Pov sato.
"Ugh."
Aku melenguh setelah menyadari bau-bau aneh yang tercium oleh indra ini. Lalu perlahan ku buka mataku yang lama terpejam itu.
Ku lihat samar-samar diriku berada dimana. Tak kusangka aku berada di langit sedang mengendarai sesuatu.
Akupun kaget setengah mati. Rasa lemas terabaikan oleh keterkejutan.
Akupun melihat apa yang kutunggangi. Itu seperti kuda tapi dia mempunyai dua sayap.
Ini tak lain adalah mahkluk mitos penuh misteri bernama pegasus.
Jadi benar aku sudah mati ya. Ternyata pegasus ada di alam setelah kematian pikirku. Akupun menikmati perjalanan itu tapi suara sesuatu mengejutkanku
"Apa kau sudah siuman, sato kazumi?" Suara itu tak lain berasal dari pegasus itu.
Aku yang kaget berusaha menjaga kesimbangan di punggung kuda itu.
"A-apa kau bisa bicara?" tanyaku kaget
"Ya, tapi itu tak penting. Saya tak punya waktu lagi. Sato kazumi. Kau seharusnya sudah mati. Tapi aku memutuskan menukarkan diriku dengan dirimu sehingga kau masih bisa hidup," ucap pegasus itu
"Apa?" ucap sato tak percaya.
"Aku percaya padamu sato kazumi, penuhilah permintaanku ini," ucap pegasus itu.
"Dengar ini, kau dibunuh oleh eksekutor akademi ploenativu karena seorang pelajar mega kazumi gagal tes," ucap pegasus
Sato kaget.
"A-apa?" tanya sato
"Ada apa?" tanya pegasus
"Tidak, maksudku. Siapa mega kazumi yang kau maksud. Yang kutahu aku tak pernah mengenalnya sekalipun di masa ini dan masa depan," ucap sato
"Oh, mega kazumi itu yang kutahu bagian dari keluarga penyihir kazumi. Dia tak lain adalah suadarimu," jawab pegasus itu dan mengepak tuk terbang lebih jauh lagi.
"A-ap tidak mungkin," ucap sato kaget.
"Bagaimana bisa aku punya adik? Aku kan anak tunggal, lagipula keluargaku. Tu-tunggu apa kau bilang keluarga penyihir? Kazumi? Kazumi keluarga penyihir?" tanya sato penuh keterkejutan
Pegasus meliriknya seraya menjawab.
"Benar," jawab kuda terbang itu.
'Bagaimana bisa ini terjadi. Hal ini diluar pengetahuanku. Yang kuingat keluargaku normal saja. Hanya ada aku ayah dan ibu dan mereka biasa saja. Bukanlah penyihir. Mereka sama sekali tak tahu apapapun tentang sekolah sihir di akademi ploenativu. Ayah seorang polisi dan sering memberitahukan pada keluarga tentang keluhannya pasal kasus pembunuhan yang tak bisa diungkap' batin sato
'Ini sangat tak masuk akal. Ini diluar perkiraanku' batinnya lagi.
"Sato kazumi. Dengarkanlah permintaan ku ini," ucap pegasus membuat sato kembali fokus.
"Ya," jawab sato spontan.
"Sepertinya kau bukan dari dunia ini ya. Aku tak paham masalah itu. Namun, dunia ini akan hancur. Tak lama lagi mahkluk seperti vampir dan manusia serigala akan bangkit. Aku ingin kau mencegah kebangkitannya tuk menjaga kelangsungan dunia ini," ucap pegasus mengutarakan keinginannya.
Sato terus menyimak dan mendengar dengan seksama.
"Jika mereka bangkit, semuanya berakhir. Sato kau adalah harapan terakhirku. Kuharap pilihanku tak salah mengenaimu," ucap pegasus itu dan mengepak menuju sebuah sinar yang sudah terlihat di depan sana.
"Setelah kita melewati sinar itu, kau akan kembali kepada kesadaranmu di dunia nyata," ucap pegasus itu lagi.
Wush!
Wwwush!
Tampak pegasus yang membawa satopun memasuki sinar itu. Sato tampak kesilauan karenanya.
"Aaaaaaaah."
Cliiiiiiiing!
Tuut tuut tut!
"Ugh."
Perlahan sato membuka matanya.
"Hey lihat sayugo, ketua sudah sadar," ucap seorang yang sato kenal.
"Apa benarkah?" tanya sayugo.
"Ugh."
Sato berusaha bergerak namun sesorang menahannya agar tetap tertidur. Sato meliriknya dan terkejut.
"K-kau?" ucap sato melihat ketua osis yang terkenal itu.
"Kau baru saja sadar, tetaplah berbaring," ucap ketua osis.
Terpaksa sato menurutinya.
"Hey ketua, ternyata kau bisa berubah wujud menjadi pegasus ya? Itu sangat hebat," ucap sayugo semangat.
"Hey sayugo, diamlah. Belum saatnya kita memulai kegiatan klub misteri kita," ucap fernie kepada sayugo.
"Oh, maaf," ucap sayugo meminta maaf.
"Selain itu, disaat kau mengubah dirimu menjadi pegasus. Kau bisa hidup kembali dan berganti ke tubuh aslimu," ucap marra. Sang ketua osis.
"Hey lihat fernie, ketua osis saja berbicara hal mistis begitu," ucap sayugo.
"Tapi dia itu ketua osis, dan kau bukanlah siapa-siapa di sekolah ini, paham?" ucap fernie
"Ahh, itu tidak adil. Itu curang fernie," ucap sayugo.
Disaat keduanya bertengkar. Ternyata sato dan marra membicarakan sesuatu.
"Sato kazumi, setelah kupikir-pikir. Klub mu itu gak bisa kububarkan," ucap marra.
Satopun terlihat senang.
"Terimakasih ketua osis," ucap sato terkejut.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments