Pelatihan Khusus

*

*

Rama tiba di sebuah ruangan yang telah di isi beberapa orang berseragam berbeda. Di dominasi prajurit angkatan darat yang telah siap dengan pelatihan mereka.

Sementara dia sepertinya menjadi satu-satunya polisi yang lulus seleksi.

Tunggu! Seseorang lainnya dengan seragam polisi yang sama tampak siap di sisi lainnya, dan dia seperti mengenalnya.

"Garin?" sapa Rama setelah dia mengenalinya.

"Oh, astaga! mengapa juga aku harus bertemu lagi denganmu bahkan di tempat ini? seharusnya aku bangga karena menjadi satu-satunya anggota kepolisian yang masuk daftar khusus." ucap rekan satu angkatannya itu, dan dia tampak tak suka.

Sejak dulu mereka sudah menjadi rival, dan hal itu tak bisa di hindari. Dua pribadi berbeda dengan prinsip berbeda pula, yang selalu di pertemukan dalam banyak situasi.

"Heh, kau kira aku senang bertemu denganmu? dalam mimpimu saja!" jawab Rama yang kemudian kembali ke tempat duduknya semula.

Beberapa saat kemudian seorang pria dengan seragam serba hitam masuk ke dalam ruangan. Berjalan dengan gagah dan penuh wibawa. Auranya saja membuat orang-orang segan tetutama bagi mereka yang baru melihatnya.

Di dada sebelah kanannya tertera tulisan nama Bima Sakti, yang Rama ingat sebagai Jenderal tertinggi di dalam pasukan tersebut. Seperti yang telah di ceritakan oleh Fandi, dan bagaimana reputasinya.

"Kalian di rekrut dari sekian banyak perwira dan prajurit yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Menjadi pilihan terbaik dari yang terbaik sebagai pasukan khusus yang akan mengemban berbagai misi besar dan sulit untuk negara." pria itu berbicara.

"Angkatan darat," pria itu melirik dua tentara berseragan hijau loreng.

"KOPASKA." lalu kepada anggota dengan seragam bergradasi cokelat terang.

"Polisi." dia melirik kepada Rama dan Garin.

"Dan KOPASSUS itu sendiri." terakhir pada dua anggota berbaret merah yang sama-sama duduk tegap di tempatnya.

"Kalian akan menjalani pelatihan sebagai pasukan khusus." dia berhenti sejenak dan kembali menatap delapan orang pria itu secara bergantian.

"Yang paling khusus dari yang khusus."

Mereka menyimak dengan serius.

"Kalian pernah mendengar pasukan hantu?" lanjut pria itu lagi, dan segera ruangan menjadi gelap, kemudian sebuah tayangan video berputar di layar besar di depan mereka.

Potongan video latihan keras yang tidak ada dalam bayangan. Gabungan latihan dari beberapa pasukan elit yang mereka kenali sebagai ahli di bidangnya. Yang kesemuanya harus mereka kuasai tanpa kompromi.

"Kalian di rekrut bukan tanpa alasan, melainkan untuk menjalankan misi sulit yang tak pernah terbayangkan. Membuka jalan bagi pasukan elit lain untuk menyelesaikan sebuah masalah besar, kemudian pergi. Itulah sebabnya kita di sebut Pasukan Hantu. Pasukan elit dari yang paling elit. Bergerak tak terlihat, bertidak tanpa terdeteksi."

"Kalian akan menjadi pembukan jalan bagi mereka yang berjuang menunaikan tugas negara. Memberantas kriminal berbahaya, gembong narkoba dunia, dan mafia internasional. Bahkan tidak menutup kemungkinan kalian akan menghadapi kelompok radikal internasional yang berniat mengacaukan negara. Dan saat ini, negara kita sedang dalam keadaan darurat. Serangan dari segala penjuru terdeteksi siap di lancarkan untuk memulai kerusuhan. Dan yang paling baru adalah penyelundupan obat-obatan terlarang secara besar-besaran yang dipastikan akan menghancurkan generasi muda jika tidak kita hentikan. Dan itu sudah di mulai sejak perampokan di Jakarta beberapa minggu yang lalu." dia melirik ke arah Rama yang tentu sangat di kenalnya sebagai perwira berpotensi. Yang sepak terjangnya telah di awasinya selama satu tahun belakangan. Dan yang terbaru adalah dua insiden yang melibatkannya secara langsung. Keberanian dan ke nekatannya tentu menjadi daya tarik sendiri bagi lembaga yang di pimpinnya.

"Jangan lupakan juga aksi teror di sebuah kafe, oleh seorang pria yang berdalih menyelamatkan umat." lagi-lagi dia melirik kepada Rama, yang ada di barisan paling depan ketika peristiwa itu terjadi. Dan karena insting tajamnya pula lah, enam polisi selamat dari ledakan karena sempat menghindar.

"Dan dua peristiwa tersebut hanyalan sebagai pengalihan perhatian saja. Mereka akan membuat gaduh satu negara agar semua orang lengah dan tidak menyadari. Dan tugas kita untuk mengantisipasinya."

"Jadi, tunggu apa lagi? cepat kalian memulai latihan!" pria itu berteriak. Yang segera di respon oleh ke delapan anggota baru pasukan khusus tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari-hari selalu di mulai dengan latihan fisik yang sangat keras. Melatih kekuatan, katahan dan kemampuan tubuh dalam mengantisipasi serangan. Latihan reflek dengan mempelajari kemampuan dasar dari berbagai cabang bela diri yang paling di utamakan.

Hal lainnya yang mereka lakukan setelah latihan fisik adalah melatih kemampuan menembak dari jarak jauh.

Garis penembak terdekat adalah berjarak sejauh dua ratus meter dari sasaran. Berupa papan bulat bergaris dengan warna hitam putih yang oleh pandangan orang awam terlihat bagai titik kecil di kejauhan.

Rama mengambil gilirannya setelah empat anggota melakukannya cukup baik, namun tidak mengenai sasarannya tepat di tengah.

Dia mengokang AK-47 nya dam posisi tengkurap, lalu bersiap. Memicingkan mata dan menajamkan penglihatannya. Mengunci sasaran, kemudian menarik pelatuknya ketika dirinya sudah yakin membidik dengan tepat.

Desingan peluru memekakan telinga saat benda kecil tersebut melesat keluar dari moncong senapannya. Dan dua detik kemudian petugas di depan sana menunjukkan hasilnya.

Peluru tersebut tepat mengenai sasaran di tengah-tengah. Begitu pun yang dia lakukan pada sasaran berikutnya yang lebih jauh dan dia berhasil melakukannya.

***

Latihan di hari berikutnya semakin ekstrim saja. Setelah berbagi ilmu bersama anggota baret merah yang di kenal dengan ilmu bela diri dan taktik penyerangan daratnya yang mumpuni, mereka pun menghadapi tantangan pertama. Ketika tubuh-tubuh itu di ikat tergantung di pohon dengan terbalik dan kedua tangan masing-masing di ikat ke belakang. Dan mereka harus bisa melepaskan diri dengan cepat.

Belum lagi di lemparkan ke tengah laut, juga dalam keadaan tangan dan kaki terikat tanpa alat bantu apa pun. Metodenya sama, mereka harus mampu melepaskan diri. Selain bertahan untuk tetap hidup dalam kesulitan, para prajurit tersebut juga harus mampu menerima tekanan dan mengatasinya dengan baik. Dalam hal ini anggota KOPASKA lah yang jadi pemenangnya, dan mereka menunjukkan cara yang jitu untuk mengatasi hal tersebut.

Latihan di hari selanjutnya merupakan uji nyali paling ekstrim. Ketika semua anggota harus melakukan terjun payung dari pesawat pada ketinggian ribuan meter dari permukaan tanah. Dan mereka harus melakukannya sendiri-sendiri tanpa pendamping setelah mendapatkan penjelasan singkat mengenai tata cara bagamana melakukannya dengan benar. dan semuanya harus akurat di lakukan atau nyawa mereka akan melayang selamanya.

***

Pelajaran berikutnya setelah berhari-hari adalah bagaimana menjinakan bom dan mendeteksi bahan peledak pada simulasi digital di dalam hanggar sebuah pesawat tempur. Yang kesemuanya tampak berusaha keras untuk menghafal dan mengenali alat-alat yag biasa di gunakan sebagai bahan peledak. Dan itu cukup sulit.

Lalu setelah berminggu-minggu menjalani latihan yang sama setiap hari di markas besar dan sekitarnya, tibalah waktunya mereka mengistirahatkan diri. Dengan rasa lelah fisik dan mental setelah menjalanin latihan yang benar-benar di luar pemikiran manusia normal, mereka baru mendapatkan kesempatan untuk berhenti di tempat peristirahatannya masing-masing. Sebelum nantinya menjalani sesi terakhir dari pelatihan khusus tersebut.

Puncak dari latihan sebelumnya, yang akan benar-benar menguji mental dan fisik mereka habis-habisan.

*

*

*

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Sesye Pattiasina

Sesye Pattiasina

thor,,, pengetahuan thor tentang militer luar biasa sekali.
i like it.😘😘😘😘👍

2023-09-13

3

Nana

Nana

sampe merinding aku..

2023-07-16

1

Kustri

Kustri

eh, Bima Sakti.... koq inget Revenge by Low yaa

oooh nasibmu Kay😩

2023-07-14

1

lihat semua
Episodes
1 Chaos
2 Mimpi Buruk
3 Kehidupan Lain
4 Percobaan Pertama
5 Percobaan Kedua
6 Wawancara
7 Aslan
8 Kenyataan
9 Ledakan
10 Rumah Sakit
11 Orang Baik
12 Tes
13 Usaha Kaysa
14 Pelatihan Khusus
15 Pasukan Hantu
16 Pulang
17 Misi Pertama
18 Pekerjaan
19 Misi Kedua
20 Berteman Dengan Aslan
21 Aslan Dan Rama
22 Kecurigaan
23 Intel
24 Ketahuan
25 Pria Sejati
26 Prosedur
27 Aslan #2
28 Bullying
29 Pemicu
30 Rama Dan Kaysa
31 Antara Misi Dan Cari Jodoh
32 Perdebatan
33 Tanggung Jawab
34 Membujuk Aslan
35 Keputusan
36 Kepulangan Rama
37 Pertahanan Rama
38 SAH!!
39 Malam Pengantin
40 Rumah Tangga
41 Sarapan Bersama
42 Cuti
43 Cuti #2
44 Alasan
45 Orang Tua
46 Imbalan
47 Gemas
48 Bertugas Lagi
49 Olah Raga
50 Balada Kucing Dan Anjing
51 Back To Mission
52 Tahanan Khusus
53 Misi Yang Berbahaya
54 At The Red Line
55 Behind Enemy Lines
56 Selamat
57 Penghargaan
58 Rumah Baru
59 Pangkat Dan Keluarga
60 Kegigihan Kaysa
61 Latihan Lagi
62 Aman
63 Mawar Putih Di Makam Livia
64 Psycho Thing
65 Percakapan Larut Malam
66 Mimpi Buruk #2
67 Rencana
68 Rencana Dan Makanan Pedas
69 Penyelidikan
70 Something
71 Sebuah Ancaman
72 Revealed
73 Pertukaran
74 Mercy
75 Urusan Pribadi
76 Siaran Langsung
77 Hari Pembalasan
78 Livia
79 Kelegaan
80 Masa Tenang
81 Aslan #3
82 Latihan Tinju
83 Balada Testpack
84 Mood
85 Balada Testpack #2
86 Adiknya Aslan
87 Pengunduran Diri
88 Breaking News
89 Proses
90 Keuntungan
91 Aslan Dan Wawancara
92 Wawancara Kedua
93 Gugup
94 Persidangan Pertama
95 Liputan Khusus
96 Sidang Kedua
97 Polisi Garang
98 Bukti Tambahan
99 Penyelidikan Kaysa
100 Heart Breaking
101 Sidang Ketiga
102 Kemarahan Rama
103 Kekacauan
104 The Dark Side
105 Pembicaraan Serius
106 Wawancara Terakhir
107 Sidang Putusan
108 Keluarga
109 Extrapart #1
110 Extrapart #2
111 Extrapart #3
112 Ekstrapart #4
113 Extrapart #5
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Chaos
2
Mimpi Buruk
3
Kehidupan Lain
4
Percobaan Pertama
5
Percobaan Kedua
6
Wawancara
7
Aslan
8
Kenyataan
9
Ledakan
10
Rumah Sakit
11
Orang Baik
12
Tes
13
Usaha Kaysa
14
Pelatihan Khusus
15
Pasukan Hantu
16
Pulang
17
Misi Pertama
18
Pekerjaan
19
Misi Kedua
20
Berteman Dengan Aslan
21
Aslan Dan Rama
22
Kecurigaan
23
Intel
24
Ketahuan
25
Pria Sejati
26
Prosedur
27
Aslan #2
28
Bullying
29
Pemicu
30
Rama Dan Kaysa
31
Antara Misi Dan Cari Jodoh
32
Perdebatan
33
Tanggung Jawab
34
Membujuk Aslan
35
Keputusan
36
Kepulangan Rama
37
Pertahanan Rama
38
SAH!!
39
Malam Pengantin
40
Rumah Tangga
41
Sarapan Bersama
42
Cuti
43
Cuti #2
44
Alasan
45
Orang Tua
46
Imbalan
47
Gemas
48
Bertugas Lagi
49
Olah Raga
50
Balada Kucing Dan Anjing
51
Back To Mission
52
Tahanan Khusus
53
Misi Yang Berbahaya
54
At The Red Line
55
Behind Enemy Lines
56
Selamat
57
Penghargaan
58
Rumah Baru
59
Pangkat Dan Keluarga
60
Kegigihan Kaysa
61
Latihan Lagi
62
Aman
63
Mawar Putih Di Makam Livia
64
Psycho Thing
65
Percakapan Larut Malam
66
Mimpi Buruk #2
67
Rencana
68
Rencana Dan Makanan Pedas
69
Penyelidikan
70
Something
71
Sebuah Ancaman
72
Revealed
73
Pertukaran
74
Mercy
75
Urusan Pribadi
76
Siaran Langsung
77
Hari Pembalasan
78
Livia
79
Kelegaan
80
Masa Tenang
81
Aslan #3
82
Latihan Tinju
83
Balada Testpack
84
Mood
85
Balada Testpack #2
86
Adiknya Aslan
87
Pengunduran Diri
88
Breaking News
89
Proses
90
Keuntungan
91
Aslan Dan Wawancara
92
Wawancara Kedua
93
Gugup
94
Persidangan Pertama
95
Liputan Khusus
96
Sidang Kedua
97
Polisi Garang
98
Bukti Tambahan
99
Penyelidikan Kaysa
100
Heart Breaking
101
Sidang Ketiga
102
Kemarahan Rama
103
Kekacauan
104
The Dark Side
105
Pembicaraan Serius
106
Wawancara Terakhir
107
Sidang Putusan
108
Keluarga
109
Extrapart #1
110
Extrapart #2
111
Extrapart #3
112
Ekstrapart #4
113
Extrapart #5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!