BaB 15

Butir-butir keringat mulai memenuhi tubuh mulus Madu, pada saat dirinya terus bergoyang mencari titik puncaknya yang hingga saat ini belum dia dapatkan juga.

"Ahhh ahhh ahhh," rintih Madu seraya memperlambat laju pacuannya, sesekali menekan panggulnya dengan kuat, bibirnya pun ******* penuh liar bibir dari Royco, sehingga kembali saling membelit lidah satu sama lainnya.

"Mas, kamu hebat. Hingga saat ini, kamu belum juga sampai. Padahal aku terus-terusan menyerangmu," bisik penuh nakal Madu.

Plakk

Royco kembali menampar bokong sintal milik Madu, kode agar untuk kembali menggoyang pisang ambonnya yang ada dalam jepitan keintimannya.

Madu seakan mengerti dengan kode itu, karena di saat tangan nakal itu menampar bokongnya. Dia langsung kembali bergoyang naik turun hingga berulang-ulang kalinya.

"Mas, aku merasa capek. Kita pindah saja yuk," ajak Madu, yang dengan tetiba berhenti bergoyang.

Seketika itu juga, Royco langsung membopong tubuh Madu, dengan membiarkan pisang ambonnya terus berada dalam liang nikmat dari Madu.

Sesampainya di kamar, dengan perlahan-lahan Royco menurunkan tubuh Madu, dengan harapan pisang ambon miliknya tak sampai tercabut.

Terlihat Madu berjongkok, dengan tempat tidur yang menjadi tumpuan tangannya. Dengan penuh semangat Royco menghentakan panggulnya maju mundur, dengan bokong Madu yang menjadi tumpuan kedua tangannya.

"Ahhhh ahhh ahhhh," rintih Royco dengan mata terpejam, dan tanpa lelah terus menghentakkan panggulnya.

Merasa akan keluar, Royco langsung mencabut pisang ambon miliknya. Dan dengan menghela nafas, Royco menggoyang-goyangkan pisang ambon itu dengan tangannya.

"Hemmm hemmm hemmm,"

"Loh, kenapa di cabut Mas? Mas, mau sampai yah?" tanya Madu sedikit meledek.

"E--nggak, siapa coba yang mau Sampai ?" ucap Royco berbohong.

"Mas, jangan Sampai dulu yah. Buat supaya aku yang Sampai terlebih dulu," pinta Madu, seakan tahu kalau Royco akan Sampai.

Royco mengangguk "Iya" mengiyakan permintaan dari Madu, untuk tidak Sampai sebelum dirinya. Kini Royco kembali menuntun masuk pisang ambon miliknya, dari belakang menuju keintiman Madu.

Slebb ahhh, dengan mudahnya pisang ambon miliknya menerobos masuk kedalam "V" nya Madu yang sudah basah.

Disisi lain...

Adi yang telah kembali dari tongkrongan nya bersama teman-temannya, dibuat terheran ketika melihat motor sport mewah terparkir di pelataran rumahnya.

"motor siapa ini?" batin Adi yang dengan teliti terus memperhatikan nya, berharap dirinya kenal dengan empu yang punya motor.

"Mah ... Mah ... aku pulang Mah," teriak Adi, memanggil Mamah nya.

Namun tak sedikitpun ada suara yang menyambutnya, sehingga membuat Adi merasa bingung di buatnya.

Adi sejenak menyandarkan tubuh capek nya ke sofa, berharap ada orang rumah yang menyambutnya.

"Huffft, pada kemana sih. Ni orang rumah? kok nggak ada satupun yang tahu aku pulang?" tanya dengan Keluh.

Merasa bosan, tak ada satu pun orang rumah yang menyambutnya. Adi langsung berdiri dan mencoba mencari keberadaan Mamah nya.

"Mah ... Mah, Mama dimana?"

Adi terus berteriak memanggil Mamah nya, ke setiap ruangan yang ada di lantai bawah rumahnya.

Nihil

Adi tak menemukan Mamah nya di setiap ruangan yang ada di lantai bawah, sehingga dia memutuskan untuk mencarinya ke lantai atas.

Adi dengan berlari kecil menaiki anak tangga yang menuju ke lantai atas rumah nya, Adi langsung terdiam di saat telinganya selintas mendengar suara.

"Sepertinya, gue mendengar suara Mamah ? tapi dimana suara itu berasal ? " batin Adi.

Adi dengan perlahan-lahan mengikuti suara itu, dan suara itu berhenti tetap dikamar sang Mamah.

"Kok, suara Mamah mendesah-desah? memangnya, Mamah lagi berbuat apa sih ? sehingga suaranya sampai seperti itu," batin Adi bertanya-tanya.

Dengan perlahan Adi langsung membuka pintu kamar sang Mamah, karena merasa penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Mamah nya di dalam kamar itu.

Brakk

Adi langsung terdiam, seluruh tubuhnya mendadak kaku. Mulutnya terasa terkunci, bahkan sampai gemetar tak sanggup berkata-kata. Saat mendapati sang Mamah yang tengah mendesah-desah penuh nikmat, sedang di genjot oleh seorang laki-laki.

"Ma ... Mah, apa yang sedang Mamah lakukan bersama OB itu?"

Sontak saja membuat Royco dan juga Madu langsung kalang kabut, sampai berebut sprai untuk menutupi tubuh polosnya dari pandangan Adi.

"Adi, apa yang kamu lakukan? cepat keluar. Jangan kurang ajar yah kamu!" bentak sang Mamah sangat marah.

"Memalukan," umpat Adi yang berlalu pergi dan langsung, menutup kembali pintu kamar itu dengan sangat kasar.

Gubrakk

Adi terlihat sangat kesal ketika melihat kelakuan OB yang sangat dibencinya itu, bermain ranjang dengan Mamahnya. Sehingga dia pun berlari pergi masuk kedalam kamarnya sendiri, untuk melampiaskan kekesalan nya.

Sementara Royco tersenyum jumawa, merasa menang bisa membuat Adi kecewa. Karena hal itu sudah dinantikanya untuk membalas perlakuannya tempo hari.

"Lihat bocah, meskipun saya cuma OB miskin. Tapi saya bisa merasakan tubuh mamah mu. Bagaimana rasanya bocah? sakit, kan? sama ... saya juga merasa sakit hati. Saat kedua kali, kamu mempermalukan saya. Bahkan sampai menghina saya," Royco membatin senang.

"Saya langsung pulang saja yah, nggak enak sama putra mu. Dia terlihat sangat marah sekali melihat kejadian ini," ucap Royco yang langsung turun, dari atas tempat tidur itu.

"Aku mohon Mas, jangan pulang dulu. Aku masih ingin melanjutkan permainan itu, jangan dipermasalahkan soal kejadian tadi. Anggap saja kejadian tadi tak pernah terjadi," bujuk Madu.

"Nggak bisa, Saya harus pulang sekarang. Besok saya harus kerja," tolak Royco.

Royco pun langsung bergegas untuk kembali memakai semua pakaian, setelah itu dengan cepat dia pun keluar dan meninggalkan Madu di kamar.

Namun Madu tak begitu saja membiarkan Royco pulang, sambil melilitkan selimut di tubuh polosnya. Madu berusaha berlari mengejar Royco.

"Tunggu dulu Mas," pinta Madu.

"Ada apa lagi sih? sudah dong, biarkan saya pergi. Saya harus pulang detik ini juga, Kapan-kapan saja yah kita mengulanginya lagi," ucap Royco, mencoba membuat Madu mengerti.

Dengan terburu-buru Royco langsung berlari menuju keluar rumah, dan dengan cepat dia pun meninggalkan pelataran rumah Madu dengan motor sport pemberian Madu.

"Ini semua gara-gara anak kurang ajar itu, coba kalau dia tidak datang mengganggu. Mungkin aku dua kali dibuat puas oleh Mas Royco," gumam Madu.

Malam itu, Madu di buat tidak bisa tidur oleh kenikmatan sesaat yang di berikan Royco terhadapnya. akibat ulah putra yang dianggapnya telah berbuat kurang ajar, karena tetiba menghentikan langkahnya dalam menggapai kepuasan bersama dengan laki-laki yang sangat dia cintai itu.

"Mas, Royco. Kapan kita bisa mengulangi perbuatan itu lagi? entah kenapa, kini diriku begitu sangat mendambamu ?" batin nya, seraya memeluk guling.

Terpopuler

Comments

Anis Selviana

Anis Selviana

gak perlu pelihara tuyul🤣🤣 udah dpt paket komplit

2022-08-11

1

Andra 🥰

Andra 🥰

Royco membuat semuanya jadi sedap terasa 😆

2022-07-02

2

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

kk mf bru mlipir lg

2022-06-01

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!