BaB 12

Siang itu, di halaman sekolah. Sebuah mobil box pengangkut barang berat, dengan tiba-tiba saja berhenti tepat di depan pintu gerbang masuk sekolahan itu.

Terlihat seorang kenek dari supir mobil box itu, turun dan menghampiri seorang security yang sedang berjaga di depan pintu gerbang.

"Maaf Pak, disini ada orang yang bernama Pak Royco?" tanya seorang kenek kepada security.

"Ada pak, tapi kalau boleh saya tahu. Ada keperluan apa yah, sehingga Bapak mencarinya?" tanya security penuh selidik.

"Saya mau mengantarkan kiriman barang untuk Pak Royco, bisa saya menemuinya, Pak?" terang kenek mobil box itu.

"Bisa, sebelum itu. Boleh saya lihat kiriman barangnya terlebih dahulu? demi keamanan sekolah Pak," pinta security.

"Bisa Pak, mari Pak. Ikut saya pergi melihatnya," ajak kenek itu.

Security itu, lantas langsung pergi untuk melihat kiriman barang yang di tunjukan untuk Royco, dengan maksud demi keamanan pihak sekolah.

Namun betapa sangat terkejutnya security itu, saat dirinya melihat kiriman barang yang ada di dalam mobil box itu. Satu buah unit motor sport yang sangat mewah, nampak di pelupuk matanya.

Rasa tidak percaya pun langsung muncul di benaknya, saat seorang yang hanya berprofesikan sebagai OB di sekolahan itu. Mendapatkan kiriman satu unit sepeda motor yang sangat mewah.

"Maaf Pak, mungkin Bapak salah alamat.

Royco yang saya kenal itu hanya seorang OB di sekolahan ini. Jadi rasanya nggak mungkin kalau Royco itu yang dimaksud," terang security, yang merasa tidak yakin dengan Royco yang dianggap nya.

"Benar, Pak ... Pak Royco yang saya maksud itu profesinya sebagai OB. Dan alamatnya pun di sini, jadi ... kalaupun saya salah alamat, rasanya tidak mungkin Pak?" terang sang kenek kepada security itu.

Merasa ragu dengan kiriman barang mewah yang ditunjukan kepada Royco, security itupun langsung menemui temannya untuk meminta pendapat darinya. Selang beberapa menit, security itupun sudah kembali menghampiri kenek.

"Baik Pak, Bapak tunggu sebentar. Saya akan pergi untuk memanggil orangnya," ucap security yang langsung berlalu pergi memanggil Royco.

Selang beberapa menit, Royco telah datang dan langsung menghampiri kenek itu. Untuk menanyakan urusannya.

"Saya Royco, ada apa yah Bapak mencari saya?" tanya Royco penuh selidik.

"Ini, Pak. Saya mengantarkan kiriman barang untuk Bapak," terang kenek.

"Barang ... ? barang apa yah Pak?" tanya Royco sedikit kaget.

"Sebuah unit, sepeda motor sport yang mewah, Pak. Bapak memesannya, kan?" terang kenek.

Royco langsung terdiam dan mematung, tidak mengira sama sekali. Akan permintaannya kepada Madu, tentang kendaraan yang dimintanya. Kini dengan sangat cepat langsung diberikan padanya.

"Iya, Pak. Saya memesannya, bisa saya lihat barangnya?" pinta Royco senang.

Kenek sambil di bantu dengan sopirnya, langsung menurunkan Motor sport itu. Dan langsung diserahkan kepada Royco, selaku penerima dari barang itu.

"Nih, Pak. Kunci beserta surat-suratnya, saya langsung menyerahkan semuanya pada Bapak. Di dalamnya ada selembar kertas, yang harus Bapak baca. Karena si pengirim menambahkan uang lebih untuk hal itu, tapi Sebelum itu, Bapak harus tanda tangan dulu. Buat bukti di kantor. Kalau pihak kami sudah menyerahkannya barang pada Bapak," terang kenek.

Tanpa berlama-lama lagi, Royco langsung dengan cepat membubuhkan tanda tangannya pada berkas yang disodorkan oleh kenek itu.

"Maksih Pak, atas kerja samanya. Semoga Bapak senang dengan motor barunya," ucap Kenek.

"Sama-sama, Pak. Saya pasti senang dengan motor baru ini, sehabis ini. Semoga dia memberikan saya mobil mewah, atau bisa juga rumah mewah," ucap Royco ngelunjak.

"Dia ... dia siapa, Pak? yasudah lah saya tidak berhak menanyakan hal pribad Bapak. Saya ijin pergi yah, Pak," Pamit kenek dengan sopan.

Kini Royco telah mendapatkan apa yang diminta nya kepada Madu, satu buah unit motor sport sudah ada dalam genggam nya.

"Oh iya, ada selembar kertas yang sengaja di tulis oleh Madu untuk gue baca. Gue harus membacanya sekarang," gumam Royco.

"Mas, motor sport yang kamu minta. sudah saya kirimkan bersama surat ini, itu sebagai bukti. Kalau saya ingin menginginkan Mas bisa datang ke rumah saya, saya harap Mas bisa datang untuk menjadi pemuas ku malam ini. Ingat yah Mas, Mas harus datang jangan sampai tidak."

"Iya, saya pasti datang kok. Tunggu saya di ranjang penuh nikmat, karena nanti malam saya akan memberikan ke puasan batin. Yang selama ini tidak pernah kamu dapatkan lagi, dari laki-laki lain selain saya. Madu oh Madu, gara-gara tingkah anak, dan kesombonganmu. Kamu harus merasakan ini semua," Royco meracau dengan menggelengkan kepala nya, seraya membalas isi surat yang telah dia baca.

Singkat cerita...

Sesuai dengan keniatannya, sepulang sekolah. Markisa pun berencana untuk pergi menemui Royco, dia ingin penjelasan darinya tentang betapa sulitnya dirinya. untuk bisa bertemu dengannya, sekalinya bertemu. Royco justru mengacuhkan nya begitu saja. Seakan-akan di antara mereka, sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.

Dengan langkah yang terburu-buru, Markisa pergi mencari Royco. Mulai dari lantai satu sekolah, hingga ke lantai tiga lorong sekolah. Dia pun tak juga bisa menemui Royco.

"Kak, Roy. kamu dimana sih? kok, aku tidak bisa bertemu dengan mu juga? " Markisa membatin cemas.

Disaat kecemasan menghampirinya, karena begitu sangat takut tidak bisa menemukan Royco. Markisa tak sengaja berpapasan dengan OB wanita salah satu rekan dari Royco, dengan cepat Markisa pun bertanya padanya.

"Mba tahu kak Royco, sekarang dia lagi dimana?" tanya Markisa panik.

"Dimana yah? oh iya, Royco lagi berada di atas roof top, dek. Dia sedang di suruh oleh pengawas, untuk membersihkan lantai paling atas," ucap OB wanita yang memberitahukan.

"Oke, makasih yah mbak."

Dengan cepat Markisa langsung naik ke lantai paling atas, dia berharap bisa bertemu dengan laki-laki yang selalu, membuat hatinya merasa gelisah jika tak bertemu meskipun cuma satu hari.

Namun sesampainya disana, Markisa tidak melihat Royco. Yang dia lihat hanya seorang pengawasnya saja, dengan kecewa dia pun langsung menanyakan keberadaan Royco kepada pengawasnya.

"Maaf, Pak. Bisa minta waktunya sebentar? saya, lagi mencari kak Royco. Kata OB wanita yang ada di lantai bawah, katanya kak Royco ada di lantai ini. Kok dia nggak kelihatan, kemana yah dia?" tanya Markisa dengan nafas ngos-ngosan, sehabis menaiki tangga darurat dari lantai satu menuju ke lantai paling atas.

"Maaf, Neng. Royco tadi minta ijin pulang cepat sama saya. Katanya ... sore ini dia mau jemput saudaranya yang baru datang dari kampung," terang pengawas.

Seketika itu juga tulang belungan nya langsung lemas, karena kekecewaan itu datang lagi menghampirinya. Disaat Dirinya tidak berhasil bertemu dengan, laki-laki yang sudah di anggap nya sebagai kekasih hatinya.

Terpopuler

Comments

~ADI PRATAMA~

~ADI PRATAMA~

royko=bumbu
markisa:buah
Adi=nama gw

2022-05-10

6

X_LM

X_LM

🆙

2022-04-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!