BaB 14

Selepas memuntahkan lahar putih itu, Royco langsung membanting tubuh ke samping tubuh polosnya Madu. Tak lama, Madu pun memutar tubuhnya dan langsung memeluk tubuh polosnya Royco.

"Mas, makasih yah. Hari ini, Mas telah membuat batin ku puas. Pisang ambon milik mu, membuat hidup semakin bergairah," ucap Madu sambil memainkan tahi lalat yang menempel di dada Royco.

"Semenjak, gue memiliki keris itu. Hidup gue jadi serba enak, Bagaimana tidak enak? waktu kemarin, gue merasakan tubuh Markisa yang masih Virgin. Sekarang tubuh Madu, yang gue cicicpin. Yah meskipun Madu seorang janda. Tapi cara bermainnya itu, gue suka. Janda lebih liar dari seorang perawan, " Royco membatin puas di sertai cengiran.

"Mas, kok diam? Mas tidak suka yah, dengan cara bermain saya?" tanya Madu cemberut, merasa teracuhkan.

"Siapa bilang? saya suka kok, dengan permainan kamu. Kamu sangat liar," terang Royco sambil mencubit manja dagu Madu.

"Kalau suka, lantas. Kenapa Mas diam?" tanya Madu.

"Nggak pa-pah, sudah yah. Saya mau mandi, setelah itu, baru saya pulang. Soalnya besok saya harus kerja lagi," ucap Royco berlalu pergi ke kamar mandi.

"Yah, kok. pulang sih Mas? kenapa tidak nginep saja? Kan kalau Mas nginep, kita bisa lembur sampai pagi," rayu Madu.

"Gayamu, lembur sampai pagi. Nggak bisa, nanti dengkul saya teklok lagi. Udah kapan-kapan saja, kan. Masih ada hari selanjutnya," tolak Royco.

"Yasudah, kalau Mas nggak mau. Tapi aku ikut mandi bareng Mas. Boleh kan?" pinta Madu.

"Apa ... mandi bareng? memangnya kamu nggak malu?" tanya Royco kaget.

"Ngapain mesti malu sih Mas? kita, kan. Sudah saling lihat, pisang ambon Mas. Saya sudah melihatnya, begitupun sebaliknya, Mas Sudah melihat lubang nikmat kepunyaan ku. Jadi kenapa harus malu coba? kalau sudah sama-sama tahu," terang Madu.

"Yasudah, kalau kamu memaksa. Aku tidak bisa lagi menolaknya, lagian ini kan rumah kamu? jadi terserah yang punya rumah sajalah," ucap Royco pasrah.

Madu tersenyum senang, pada saat Royco memberikan izinnya. Untuk dirinya bisa ikut mandi bersama dengannya.

"Ayo, Mas. Kita ke kamar mandi sekarang," ajak Madu dengan menarik tanganya Royco.

Melihat tingkah Madu yang seperti itu, Royco tersenyum senang. Seorang janda yang begitu sangat sukses dengan usahanya, tak berdaya oleh dirinya yang hanya seorang OB biasa.

"Mas, sebelum mandi. Boleh nggak kita mengulangi perbuatan itu?" izin Madu yang ingin kembali melakukannya.

Royco tersenyum melihat Madu yang seakan ketagihan, dengan pisang ambon miliknya dan tanpa menolak Royco mengangguk iya, memberikan izinnya untuk mereka bisa mengulangi kemesuman itu.

Dengan Nakal, Madu langsung mendekatkan tubuh polosnya, hingga menempel ke tubuh polos Royco. Di rabahnya penuh gairah dada bidang milik Royco dengan lembut.

Setelah itu, Madu langsung memutar tubuh polosnya hingga membelakangi Royco. Royco mulai mendekatkan tubuh nya, dan memeluk Madu dari belakang.

Terlihat tangannya Madu meraih wajahnya Royco untuk dibimbing nya, mengendus daerah tengkuk dan juga leherhnya.

"ahhh ahhh ahhhh," rintih Madu dengan terpejam. Disaat Royco mengendus tengkuk dan juga lehernya.

Tidak puas dengan itu, kembali tangannya Madu meraih kedua tanganya Royco. Untuk dibimbing nya merema*rema*, kedua bukit kenyal miliknya itu.

"Ahhh yahhh yahhh," suara laknat dari Madu yang semakin kuat, karen titik rangsangannya tersentuh.

Dan dengan tiba-tiba Madu langsung memutar kembali tubuhnya polosnya untuk mengganti posisinya, Madu langsung berjongkok dengan indah seraya meraba dengan lembut pisang ambon milik Royco yang kembali mengacung sombong itu.

Dan dengan mendongakan wajahnya ke atas disertai tatapan Nakal ke wajah Royco, Madu seakan meminta izin untuk mensesap pisang ambon itu.

Royco mengerti apa yang diinginkan oleh Madu, terhadap pisang ambon miliknya itu. Sehingga membuatnya langsung mengangguk setuju, memberikan izinnya kepada Madu.

Dan dengan menggunakan ujung lidahnya, Madu perlahan-lahan mulai menjilati kesekilinging pisang ambon itu, selayaknya memjilat sebuah es krem.

Seketika itu juga, kedua matanya Royco langsung terpejam. Meresapi sentuhan-sentuhan kecil dari ujung lidahnya Madu, terhadap pisang ambon miliknya.

"Ahhh ahhh ahhhh," rintih demi rintih keluar dari mulutnya Royco.

Sesekali Madu meludahi pisang ambon itu, kemudian langsung mengurutnya maju mundur dengan menggunakan tangannya sampai berulang kali.

Dan dengan tiba-tiba saja, pandangan madu langsung tertuju, pada dua buah biji yang menyerupai seperti baso. Yang belum pernah ia mainkan, diapun langsung memainkan dua biji itu, dengan menggunakan ujung lidahnya.

Sesekali Madu memasukan dua biji itu ke dalam mulutnya, tetlihat tangannya terus menerus mengurut pisang ambon itu.

Royco langsung menggeliat menahan ngilunya disaat dua biji itu, dengan sangat rakusnya terus menerus dimainkan oleh Madu dengan mulutnya.

Merasa bosan dengan hal itu, Madu langsung memasukan pisang ambon miliknya Royco kedalam mulutnya. Tak lama kemudian, Madu pun langsung mengurutnya maju mundur, pisang ambon itu di dalam mulut nakalnya.

"Ahh ahh, yahh yahh, enak baby terus, terus enak, lagi sayang," suara laknat Royco ikut menghiasi permainan panas itu.

Merasa mau sampai puncak, Royco langsung menahan dengan menuntun Madu untuk berdiri dari jongkok indahnya. Madu pun di suruh oleh Royco untuk berdiri membelakanginya.

"Menghadap, ke arah sana sayang," pinta Royco .

Setelah posisi Madu sudah sesuai dengan keinginannya, Royco langsung memasukan pisang ambon miliknya kedalam keintiman Madu dari belakang.

Slebbb ahhhhh, pisang ambon itu masuk dengan sangat mudahnya, karena keintiman Madu yang sudah basah dengan sendirinya.

Sambil tangannya bertumpu pada bokon* sintal nya Madu, dengan perlahan-lahan Royco langsung menghentakkan panggul nya maju mundur hingga berulang kali.

"Eehhh ehhhh ehhhh," suara laknat Madu dengan tangan memegang wastafel sebagai tumpuan.

Terlihat Royco semakin menambah kecepatan laju gerak panggulnya, sambil sesekali terlihat tangan nya menampar bokon*padatnya madu.

Plakk

Plakk

plakk

"Ahhh ahhhh ahhhh," rintih keras Madu, saat bokon*nya mendapatkan tamparan keras dari Royco.

Merasa bosan dengan posisi itu, mereka berdua langsung merubahnya. Kini terlihat Royco tengah duduk diatas Closed, di susul Madu yang tengah berusaha menuntun masuk pisang ambon milik Royco, ke dalam keintimannya.

Slebb ahhh, kembali pisang ambon milik Royco dengan sangat mudah menerobos masuk ke dalam "V" nya Madu. Untuk sesaat, Madu tidak langsung menggoyangkan panggulnya naiki turun. Dia lebih memilih long kiss dan saling membelit lidah dengan Royco.

Dengan mengalungkan kedua tanganya di pundak dan sambil membalas cium. Madu mulai menggerakan panggulnya naik turun sampai berulang-ulang kali. Hingga terlihat bukit kenyal yang tengah mumbul naik turun, berada tepat di depan wajah Royco.

Melihat itu, Royco langsung menenggelamkan wajahnya di tengah belahan bukit kenyal kepunyaan Madu. Menambah sensasi tersendiri bagi Royco, yang merasakannya.

Terpopuler

Comments

Zainul Ansori akbar

Zainul Ansori akbar

kenapa atur tak jelasin rupa riko gimana,, kurang menarik

2022-08-07

1

🇮🇩Imelda🇰🇷

🇮🇩Imelda🇰🇷

ahhh hareudang euy...😍😍

2022-07-05

3

Ipong Waelah

Ipong Waelah

lagu nasiepnya Masako gmana thoor...

2022-07-01

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!