BaB 10 Kedatangan Murid Baru

Hari selanjutnya...

Pagi hari itu, di sekolahan. Yang menjadi tempatnya Royco bekerja, kini kedatangan salah satu siswa pindahan dari sekolah yang lain.

"Wow, sekolahannya bagus sekali Mah. Pantas saja sekolahan ini terkenal kelasnya para orang kaya," ucap sang Anak yang terpukau saat baru turun dari mobil mewahnya.

"Bagaimana menurut mu sayang? kamu suka dengan sekolahnya?" tanya sang Mamah senang.

"Suka Mah, aku suka sekali. Aku jadi tak sabar ingin segera melihat kelas baru ku, Mah." ucap sang Anak dengan antusias.

Ya siswa itu bernama Adi jaya perkasa, putra semata wayang dari seorang wanita yang bernama Madu. Madu adalah seorang single parent yang sangat sukses dalam bisnisnya dibidang properti.

Sehingga Madu berkeinginan untuk memindahkan putranya ke sekolahan yang menjadi tempat belajarnya para anak-anak yang sederajat dengannya.

"Ayo, kita masuk sayang." ajak sang Mamah.

"Ayo, Mah." jawab Adi setuju.

Madu dan juga Adi langsung berjalan masuk menuju ke ruang guru, dengan niatan mau menemui salah satu guru yang akan menjadi wali kelas dari Adi. Namun dari kejauhan Adi sudah melihat, salah satu OB yang sedang bekerja. Timbul keinginan didalam hatinya untuk bisa menjahili OB itu.

"Wah, ada OB tuh. Gue kerjain ah," Adi membatin.

"Mah, aku duluan yah." ucap Adi yang langsung berlari kecil mendahului sang Mamah.

Madu yang tengah fokus membalas chat dari para klien kerjanya, tak sadar kalau Anaknya sudah berlari kecil di depan nya hanya mendehem "Hemm," sebagai sahutannya.

Royco yang saat itu tengah mengepel melangkah mundur lantai teras depan ruang guru, dengan sengaja di jatuhkan oleh Adi dengan memasang kakinya di belakang Royco.

Gubrakk

Royco langsung terjatuh di saat Adi menjahilinya, sehingga membuat Royco terasa nyeri di bagian bokon* nya.

"Auw, sakit." pekik Royco seraya mengusap-ngusap area yang nyeri.

"Haa haa haaa, terjatuh Dia." Adi tertawa senang dengan menunjuk kearah Royco.

"Sial, jadi anak ini yang ngerjain gue? awas aja lo bocah, gue akan ngebalasnya di lain kesempatan." Royco mengumpat dalam hatinya.

"Adi, apa yang kamu lakukan, Nak?" teriak

Madu yang langsung menghampiri OB yang sudah dikerjai oleh Anaknya sampai jatuh.

"Mas, nggak apa-apa, kan? Mas, maafkan Anak saya yah. Dia memang orangnya suka jahil," ucap Madu seraya menuntun Royco untuk berdiri bangun.

Royco langsung terdiam dan mematung, disaat melihat Mahmud cantik dengan aroma parfum nomer wahid di kelasnya. Wajah cantik dan sensual dari Madu, yang mampu dengan sekejap menghipnotis mata Royco.

"Mas, Mas nggak apa-apa?" tanya Madu yang langsung menyadarkan Royco dari lamunannya.

"I--iya bu, saya nggak apa-apa." ucap Royco gugup.

"Sayang, ayo, kamu langsung minta maaf sama Mas OB." pinta Madu, terhadap Anaknya.

"Minta maaf ... ? sama OB ini Mah? Ogahhh!" seru Adi menolak dan langsung berlalu pergi.

"Adi, kamu mau kemana, Nak? jangan pergi dulu, kamu belum minta maaf sama Mas OB." teriak Madu.

Royco terlihat sangat kesal ketika melihat sifat sombong dari Bocah yang telah menjahilinya, Karena Bocah itu pergi tanpa meminta maaf setelah melakukan kesalahan.

"Yaudah, sebagai rasa permintaan maaf untuk Anak saya. Saya punya sesuatu, mohon di terima yah Mas." bujuk madu sambil menyerahkan amplop yang berisikan uang.

"Maaf bu, saya tidak bisa menerimanya. Hal ini sama saja dengan saya menjual nilai sopan santun yang telah ibu saya ajarkan kepada saya semenjak kecil, apa ibu tidak pernah mendidik anak ibu untuk meminta maaf setelah melakukan kesalahan? ingat yah bu, biarpun saya hanya seorang OB. Saya tahu caranya meminta maaf itu bagaimana? awalnya, saya mengira di samping Ibu mempunyai wajah cantik, sifat Ibu juga baik. Ternyata sifat Ibu sama saja dengan anaknya, benar kata pepatah. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" ucap Royco kesal dan langsung berlalu pergi.

"Dasar orang kaya, menyelesaikan apa-apa semuanya pake uang. Apa semua orang kaya, sifatnya kayak gini ? memberikan uang sogokan supaya mau di maafkan kesalahan anaknya." Royco membatin dengan menggelengkan kepalanya.

"Hey, OB! Berkata seperti itu. Sama seperti kamu sedang menghina saya, sudah bersyukur saya mau minta maaf dan memberikan ganti rugi. Eh, malah di tolak. Ingat yah OB, perlakuan mu akan saya laporkan pada atasan mu. Biar kamu langsung di keluarkan dari pekerjaan menjadi OB di sekolahan ini," ucap Madu dengan mengancam.

Deg, sontak Royco langsung menghentikan langkahnya, disaat Ibu itu mengancam akan melaporkan dirinya kepada atasannya.

"Lapor kan saja bu, saya tidak takut." ucap Royco.

"Baik, saya tidak pernah main-main dengan ucapan saya." ucap Madu yang langsung berlalu pergi.

Setelah Madu pergi, Royco langsung mengambil keris emas yang berbentuk semar itu dari dalam kantongnya. Diucapkan lah, satu permintaan dari mulutnya.

"Wahai keris sakti, gue mohon bantuan darimu. Buat wanita sombong itu tergila-gila, dan mengemis cinta sama gue. Buat juga dia supaya memberikan, apa saja yang gue minta." ucap Royco terhadap keris itu.

Deg deg deg, deg deg deg.

Seketika itu juga Madu langsung menghentikan langkahnya, dan dengan tiba-tiba saja langsung timbul keinginan untuk Madu menoleh ke arah Royco.

"Kenapa hati saya tiba-tiba saja langsung berdebar-debar yah ? dan kenapa tiba-tiba pula, saya ingin pergi menghampiri OB itu." batin Madu yang langsung melangkah pergi kembali menghampiri Royco.

Semakin mencoba untuk mengelak, semakin kuat juga dorongan hatinya Madu untuk pergi menghampiri OB Royco. Melihat reaksi dari Madu, Royco tersenyum jumawa karena telah berhasil membuat Madu berubah hatinya.

"Mas, maafkan saya yah. Tadi saya tak bersuh-sungguh marah-marah sama Mas, Mas mau, kan memaafkan saya?" ucap Madu dalam pengaruh keris milik Royco.

Namun Royco hanya terdiam tidak menjawab apa-apa, seakan dirinya dengan sengaja mengacuhkan nya. Membuat hati Madu terombang ambing tak menentu.

"Ayo, dong Mas. Aku mohon maafkan kesalahan saya tadi, aku rela melakukan apa saja. Asalkan mas mau memaafkan saya." rengek Madu dengan melas.

"Benar, kamu rela melakuakan apa saja?" tanya Royco.

"Benar Mas, saya nggak bohong." ucap Madu menyakinkan.

"Saya minta, hari ini juga. Jadikan saya pemuas nafs*mu, kamu bersedia?" ucap Royco tersenyum licik.

"Sangat bersedia sekali, bila perlu. Malam ini juga, saya mengundang Mas untuk datang kerumah. Dan Mas bisa langsung memuaskan saya di sana sesuka hati Mas," ucap Madu pasrah.

"Baik, untuk itu. Kamu belikan dulu motor sport untuk saya pergi kerumah kamu. Kamu sanggup?" ucap Royco memanfaatkan.

"Saya sanggup Mas." ucap Madu yang terlihat bodoh.

Terpopuler

Comments

Anis Selviana

Anis Selviana

menolak amplop dapat motor sport 🤣🤣🤣

2022-08-11

5

netizen maha benar

netizen maha benar

enak yah..dimna bs dpt keris kek gt thor...mau jg dong ane 😁

2022-08-05

1

Anonymous

Anonymous

gak berpendidikan

2022-07-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!