BaB 13

Dengan keris yang di berikan oleh Kakek buyutnya melalui mimpi, Royco dengan sangat mudah bisa mendapatkan apa saja yang dikehendakinya.

Seperti halnya motor sport yang dia minta kepada Madu, kini sudah berada di dalam lajunya menuju rumah wanita janda cantik nan kaya raya itu.

Ting tung ...

Royco menekan bell rumah Madu, dengan sangat cepatnya Madu pun membukanya. Nampak terlihat seorang wanita cantik, dengan  aroma yang seakan membangkitkan gairah. Datang untuk menyambutnya.

"Eh, Mas. Kedatangan mu sudah lama aku nantikan, mari masuk." ucap Madu dengan mempersilahkannya.

Sambil melihat ke setiap sudut rumah Madu, Royco melangkah masuk kedalam rumah itu dengan perasaan canggung. Karena ini baru pertama kalinya untuk Royco, melangkahkan kakinya di rumah yang sangat mewah bak istana itu.

"Bagaimana Mas, apakah Mas sudah siap menjadi pemuas ku di ranjang?" ucap Madu meraba dada bidang Royco.

Royco mengangguk iya, seraya langsung menaruh bokon* nya disofa mewah milik madu, meskipun Madu belum mempersilahkan nya.

"Kok, sepi? mana anakmu yang kurang ajar itu? kenapa saya tidak melihat batang hidung dia?" ucap Royco dengan ketus, masih kesal akan tingkah Adi.

"Iya Mas, anak itu lagi pergi keluyuran bersama teman-temannya. Begitu lah tingkah dia kalau tiap malam, aku sampai capek menasehatinya terus menerus. Oh iya Mas, kita langsung mulai saja yuk, aku sudah nggak bisa nahan lagi nih. sebelum nanti anak saya pulang," rayu Madu. Janda seksi itu sengaja menggigit kecil bibir bawahnya.

"Disini?" tanya Royco.

"Jangan, diatas saja. Di kamar saya lebih nyaman." Madu meyakinkan.

"Baiklah, tapi ... sebelum itu, kamu transfer dulu uang ke rekening saya."  Royco ngelunjak, sudah di beri jantung minta ginjal pula.

"Berapa, nominal yang Mas mau?" tanya Madu.

"Seratus juta, nih nomer rekeningnya."

Tanpa bisa menolaknya Madu langsung mau saja mentransfer sejumlah uang yang diminta oleh Royco ke rekening miliknya,

Karena begitu sangat sakti nya keampuhan  keris yang dimiliki oleh Royco, sehingga membuat siapa saja orang yang terkena tuah nya, langsung begitu saja menuruti apa saja yang dimintanya.

"Oke, sudah aku transfer Mas. Sekarang kita bisa langsung mulai, kan?" ucap Madu yang seakan sudah tidak sabaran akibat terkena tuah dari keris itu.

Royco pun menganguk jumawa. Mata nakalnya sudah menatap dada membusung itu.

Sesampainya dikamar...

Madu dengan sangat agresif langsung melucuti seluruh kain yang dikenakan oleh Royco, sehingga membuat Royco dalam keadaan polos seluruhnya.

Madu langsung di buat kaget, saat dirinya melihat pisang ambon milik Royco yang langsung mengacung dengan sangat sombong. Tangan nakalnya pun tidak canggung untuk mengusap dan meraba dengan lembut pisang ambon itu.

"Wow, luar biasa Mas. Ternyata pisang ambon milikmu tak kalah besar dengan pisang ambonnya orang barat." ucap Madu di buat takjub ketika melihat pisang ambon itu.

Terasa mupeng ingin sekali segera bisa menikmati pisang ambon itu, Madu lantas meminta ijin terlebih dahulu kepada sang empu yang punya pisang ambon itu.

"Mas, boleh aku menikmati pisang ambonmu?" tanya Madu dengan mendongak ke atas, sambil tangannya terus menerus mengusap dan meraba pisang ambon itu.

"Boleh, kenapa tidak? nikmati saja, jangan ragu-ragu. Tunjukan keliaran mu, buat dirimu puas dengan pisang ambon ku." ucap Royco yang memberi ijin.

Tak banyak pikir lagi, Madu langsung membuka dengan lebar mulutnya, dan langsung memasukan pisang ambon itu, dengan sangat liar sambil berjongkok dengan indahnya.

"Klook klook klook, ahhh." Madu sesekali mengeluarkan pisang ambon itu dari dalam mulutnya, untuk mengambil nafas.

Setelah itu, Madu kembali memasukan dan langsung mengurut maju mundur, pisang ambon milik Royco dengan mulutnya sampai berulang-ulang kali.

Terlihat Royco sampai memejamkan matanya seakan dirinya sedang meresapi, permainan liar yang sedang di lakukan oleh Madu terhadap pisang ambon nya.

"Ahhhh ahhhh ahhhh." Royco dengan rintih kecil, sambil terlihat tangannya menarik kuncir rambutnya Madu.

Merasa bosen dengan itu, Madu langsung berdiri dari jongkok indahnya. Dan langsung mengendus dengan nakal dada bidang dari Royco.

Terlihat lidah Madu menjulur keluar, terus menjalar ke setiap area dada bidang dari Royco. Sesekali lidah itu berhenti tepat, di atas tahi lalat yang menempel di dadanya Royco. Sehingga membuat Royco merasakan sensasi-sensasi aneh dalam dirinya.

"Eemmmm ahhhh ahhhhh," suara laknat dari Royco, yang tiba-tiba hadir dan tidak bisa di tahannya.

Setelah itu Madu langsung mendorong kasar tubuh Royco hingga jatuh diatas bed miliknya, dan dengan agresif juga Madu langsung merangkak menaiki tubuh polosnya itu.

Dan sambil duduk di atas tubuh polos lawan mainya, Madu langsung melepaskan seluruh kain di tubuhnya.

Setelah itu dengan perlahan-lahan, Madu langsung menuntun masuk pisang ambon milik Royco, ke dalam goa nikmat miliknya.

Sleb ahhhh, dengan sangat mudahnya pisang ambon itu menerobos masuk ke dalam goa nikmat itu, sensasi hangat disertai denyut kecil mulai dirasakan nya, saat pisang ambon itu menancap masuk ke dalam goa miliknya.

"Mas, ini enak sekali. Ini kali pertamanya aku merasakan hal ini lagi setelah lama menjanda, dan saat berhubungan dengan suami ku dulu. Rasanya tidak seenak ini Mas," terang Madu dalam pacunya.

"Iya, saya juga merasakan enak yang sangat luar bias, di saat berhubungan dengan wanita seliar kamu. Saya menyukai permainan kamu yang sangat agresif ini," jawab Royco, sambil merema*-rema* kedua bukit kembar  yang tengah mumbul naik turun mengikuti irama sang empu yang tengah berpacu.

"Mas, gantian yah, aku capek." pinta Madu, dengan nada ngos ngosan. Dan langsung turun dari kemudinya.

"Iya sayang, sekarang giliran saya yang ambil alih permainan ini." ucap Royco yang langsung bangun dari terlentang nya.

Madu pun langsung memasang pose nya, dengan duduk di atas bed, sambil mengangkat kedua kaki. hingga terlihat goa itu terbuka menganga.

"Mas, endus yah, bagian yang ini." pinta Madu sambil menunjuk goa milik nya.

Tanpa banyak kata, Royco langsung berjongkok, menuruti perintah Madu. Untuk mengendus area yang ditunjuknya, dan dia pun langsung menjulurkan lidahnya.

Dan dengan sangat rakusnya lidah itu pun langsung menjalar memainkan bibir goa miliknya Madu, sehingga membuatnya merasakan bak terbang ke awang-awang.

"Iya, Mas. Enak Mas. Terus, Mas." suara laknat keluar dari mulutnya Madu, yang ikut menghiasi  permainan panas itu.

Terlihat tangan Madu menjambak kuat rambut Royco, saat goa miliknya dimainkan terus menerus dengan lidah Royco penuh nakal.

"Cukup Mas ... Mas aku ingin sampai, tapi jangan gunakan lidah mu. Gunakan saja pisang ambon mu, agar nanti aku bisa puas." pinta madu.

Royco kembali menuruti perintah Madu untuk menggunakan pisang ambon nya, untuk mengakhiri permainan panas itu.

Dengan perlahan Royco langsung memasukan pisang ambon nya, ke dalam goa nikmat milik Madu. Slebb, ahhh pisang ambon itu langsung mengoyak-ngoyak isi goa milik Madu.

Tak lama, Royco langsung menghentak panggul maju mundur, hingga berulang-ulang kali. Sehingga membuat Madu merasa akan sampai puncak.

"Terus Mas, yang kuat Mas. Aku mau sampai, ahhh ahhh ahhhh, dan arrrgh arrrgh arrggh." rintih Madu ketika sampai puncak.

Sementara Royco masih terlihat terus menghentakan panggulnya, dan dia pun semakin cepat menghentak nya.

"Sayang, saya mau sampai. Muntah kan di luar apa di dalam lahar putih ini?" tanya Royco.

Sebelum Madu menjawabnya, Royco langsung mencabut keluar pisang ambon nya dengan cepat. Dan langsung memuntahkan lahar putihnya di atas perutnya Madu.

"Arrrrgh arrrgh arrrgh." Royco yang sambil bergidik penuh nikmat.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***