Semua orang tercengang dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Tiara, kecepatan dan kelincahan wanita itu patut diacungi dengan jempol.
Semuanya hanya bisa menatap Tiara dengan rahang terjatuh ke bawah.
Tuan Dharma mengepalkan kedua tangannya, bahkan Nyonya Kiara juga terkejut dengan keberanian wanita itu.
"Sial, kenapa aku tidak tau kalau wanita ini adalah orang yang licik!!" batin Nyonya Kiara.
Hanya dengan sebuah spray dan tendangan Sakratul maut oleh Tiara, kelima orang itu langsung terjatuh ke lantai.
"Jangan bermain main denganku, aku tidak akan mengunggah video ini, dengan syarat kalian tidak lagi mengusik kehidupan Vernon, biarkan kami menjalani kehidupan kami dengan damai, cukup selama ini kalian membuangnya seperti sampah tuan, Nyonya!" ucap Tiara.
Namun kali ini suaranya gemetar, dia bersedih hati karena sikap keluarga Vernon yang benar benar mengejutkan. Tuan Dharma yang tak peduli dengan putranya bahkan dalam hitungan detik bisa membuat keputusan untuk menghabisi orang lain dan Nyonya Kiara yang hanya memperdulikan penampilan nya juga eksistensinya sebagai seorang CEO tanpa tau anak anaknya menjadi korban keegoisan mereka.
"Siapa kau mengatur keluarga kami hah!!" pekik tuan Dharma.
"Aku bukan siapa siapa, kau tau jelas posisiku di rumah ini tuan besar Dharma, tetapi posisiku dalam rumah tangga kami sebagai seorang istri yang tidak rela suaminya direndahkan orang lain!" ucap Tiara dengan mata berkaca-kaca.
"Dasar perempuan sinting, Om bunuh saja wanita sialan itu, dia sudah menyakitiku hiks hiks hiks... bahkan dia menghina keluarga ini, dasar perempuan gila!!" pekik Risa yang tak seorang pun memperhatikan kalau sejak tadi dia masih duduk di lantai.
"Kevin bantu aku, kenapa kau diam saja menatap wanita sialan itu melukaiku hiks... hiks hiks..." rengek Risa si gadis manja itu.
"Ehh... iya maaf," ucap Kevin.
Tiara tak menanggapi kata kata Risa, dia mendekati suaminya dan menggenggam tangan Vernon yang sejak tadi diam .
"Semua akan baik baik saja, semua akan baik-baik saja,"bisik Tiara yang jelas merasakan tangan suaminya gemetaran.
"Vernon sialan, memang dasar kau anak pembawa sial, beraninya kau, sudah membuat malu keluarga dengan tidur bersama perempuan tak jelas, kau juga mencoreng namaku dengan penyakit idiotmu itu!!" pekik Tuan Dharma.
"Anak bodoh, anak sialan, mati saja kau bangstt, jangan pernah datang ke rumah ini lagi, kau bukan anakku!!!" pekik tuan Dharma.
"Tapi Vernon hanya ingin Papa dan mama sekali saja memperhatikan Vernon, Vernon juga ingin disayang ," ucapnya pelan sambil menatap kedua orangtuanya dengan tatapan polos, air matanya mengalir dan ini tangis sungguhan dari seroang Vernon, yang masih berharap ada kesempatan baginya untuk merasakan kasih sayang orangtua.
"Vernon akan jadi anak baik, aku hanya ingin Mama dan Papa melihat ku sekali saja, bukan hanya Kak Kevin aku...
Plaaakkk...
Satu tamparan keras mendarat di wajah Vernon, Nyonya Kiara menatap anaknya dengan tatapan kecewa dan marah.
"Kamu anak yang mengecewakan Vernon, Mama tidak akan pernah bisa memperhatikan dirimu karena kau sama sekali tak sebanding dnegan anak kesayanganku Kevin!!" ucap nyonya Kiara.
"Maaa.. jangan begitu Vernon tetap anak Mama dan papa!!" ucap Kevin yang langsung menghampiri mereka.
"Tidak, mulai saat ini tak ada yang namanya Vernon dalam daftar keluarga D.K, dan seterusnya kita tidak punya hubungan apa pun!" ucap Tuan Dharma.
Deghh...
Jantung Vernon bagai dihujam ribuan belati tajam, harapannya ingin berdamai dengan kedua orangtuanya justru mendapatkan hal yang menyedihkan saat dia bahkan dihapus dari keluarga itu.
"Ver.."lirih Tiara, dia terus menggenggam tangan Vernon dengan sangat erat.
"Apa Papa dan mama benar? apa aku memang tak punya kesempatan lagi meskipun aku berubah!? apa tak ada kesempatan bagiku Pa, Ma?" tanya Vernon masih berharap.
"Tak ada, sana keluar, kau bukan siapa siapa lagi di rumah ini!" ucap Nyonya Kiara .
"Ma Pa pikirkan lagi kata kata kalian, kumohon jangan seperti ini, kita semua keluarga, Pa Ma please!!" pinta Kevin lagi.
"Mereka memang pantas dibuang Kevin, kau tidak lihat wanita jal4ng ini memelintir tanganku dengan kuat dan ini sakit, istrinya kasar dan suaminya idiot , benar benar pasangan serasi!" ucap Risa.
"jangan bicara seperti itu Risa, kau tidak berhak!" ucap Kevin.
"Kau sekarang membela jal4ng sialan ini hah!? dia sudah membuatku seperti ini Kevin ,dia.. dia menyiksa diriku!!" ucap Risa sambil menangis.
"ini semua karena kesalahan wanita itu, Om, Tan hancurkan saja dia, dia benar benar membuat semua orang menderita!!!" Risa menangis merengek kepada Tuan Dharma dan Nyonya Kiara.
Vernon sudah panas hati, jelas dia menahan amarahnya saat ini, ternyata semua yang dia lakukan selama ini adalah sebuah kesia-siaan, percuma dia bertingkah seperti anak anak dan menutupi identitasnya selama ini ternyata orang tuanya bahkan tak bisa melihat niatnya.
"Jangan menyebut istriku dengan sebutan kotormu itu wanita sialan, berapa kau dibayar pria bajingan ini agar mau menjadi bonekanya hah!!??" Vernon mencekik leher Risa dengan kuat, entah sejak kapan dia sudah berada di dekat Risa dan melepaskan genggamannya dari Tiara, jiwa bos mafianya keluar begitu saja saat melihat Risa menjelekkan istrinya.
"Uhukk... uhuk... to...tolong aku!!" ucap Risa.
"Vernon sialan, apa yang kau lakukan pada calon menantuku !!" pekik Nyonya Kiara.
"Membunuh hama yang merusak otak kalian Pa, Ma, apa perlu ku g**ntung kepalanya di atas jembatan hah!!" Vernon mengangkat tubuh Risa dengan cengkraman lehernya, anehnya Kevin tak bereaksi apa pun dan terlihat cuek.
"Vernon lepaskan, jangan lakukan itu, Ver!!" panggil Tiara sambil menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca.
"Tuan muda sangat marah, mereka benar benar kejam pada tuan dan nyonya muda, dan perempuan sialan ini malah menjelekkan nyonya muda kami, setelah ini kau akan habis di tanganku!" batin Max.
"Ra... maafkan Vernon tapi Vernon gak tega dengar Tiara diejek terus," ucapnya.
"Lepaskan ya, kita pulang yuk, jangan lagi berurusan dengan mereka, ayo pulang ke rumah," bujuk Tiara.
Hati Vernon bergetar, tatapan sedih dan sayup di mata Tiara meluluhkan hatinya yang tengah dikuasai amarah.
Dia melepaskan Risa dan kembali ke samping istrinya.
"Uhuk... uhuk uhuk... sial sial sial, lihat aku akan membuat pembalasan dengan kalian berdua, kalian akan mati di tanganku!!" pekik Risa sambil menangis.
"Sini Risa, biar kami yang tangani mereka sampai lenyap dari muka bumi ini!!" ucap nyonya Kiara.
"Vernon anak baik, ayo pulang, Tiara bosan disini, kita pulang saja, tak perlu kembali ke tempat ini," ucap Tiara sambil merapikan pakaian suaminya .
"Baiklah kita pulang, rumah Vernon bukan disini lagi, tapi Tiara," ucapnya lirih, sedih dan hancur hati, kini tak ada harapan lagi bagi Vernon untuk menerima kasih sayang kedua orangtuanya, semuanya rusak, tak berguna.
Mereka berjalan keluar dari rumah mewah itu setelah membuat keributan disana.
"Max kau tau yang harus kau lakukan"ucap Vernon dan dibalas anggukan kepala oleh Max.
Tiara, Vernon dan Max keluar dengan hati yang hancur, tak ada rasa bersalah dalam hati kedua orangtua Vernon.
"Pa Ma apa harus seperti ini!?" lirih Kevin yang tak bisa berbuat apa apa.
"Rasakan itu, cihhh... sampah!" umpat Risa.
.
.
.
like, vote dan komen ya ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Fitria Suhandika
ak suka novel mue thoorr,singkat padat,tangguh bener bener TOP BGT banget dech..
semangat laah pokok nya..
2023-10-11
0
Lina ciello
dyarr
2023-04-06
0
Afi na
kasian sekali Vernon
2022-11-25
0