Vernon melangkahkan kakinya dengan ringan ke arah dapur, sambil cekikikan membawa ponselnya yang berisi foto foto Max dan Damian yang dikejar kejar mbak Siti si penggila pria pria tampan .
"pffth hahahaha... rasakan itu hahhaha!!!" Suara tawa Vernon terdengar sangat bahagia, sampai membuat Tiara menoleh saat mendengar pria itu mendekat.
"Hmm? tawanya enak sekali di dengar!?" gumam Tiara yang sedang memotong ikan kering sebagai teman sambal terasi. Sementara itu di kompor sedang merebus sayur sayuran hijau dan penanak nasi sudah menyala.
Tiara memiliki dua ekor kucing di rumah kontrakannya, kucing yang dia temukan di pinggir jalan karena di buang oleh pemilik nya. Sejak saat itu Tiara memelihara kedua kucing abu abu belang putih itu.
Vernon menatap Tiara yang sedang memasak dengan dua kucing yang setia menemani di atas kursi dapur. Senyuman merekah tergambar jelas di wajah pria jangkung itu.
"Tiara cantik heheheh... aku ada hal lucu mau ditunjukin sama kakak cantik ahhahahaja..." Vernon berlari dengan berjingkrak jingkrak ke dekat Tiara, tentu saja peran pria idiotnya masih dia jalankan dengan baik.
"Hei jangan lari lari, " ucap Tiara, dia membasuh kedua tangannya saat melihat Vernon datang.
"Heheheh ada foto lucu hihihi..." ucap Vernon cekikikan, berjalan ke dapur tanpa sendal, rambut acak acakan bahkan kaosnya saja tidak benar.
"Haihh dasar anak ini," gumam Tiara sambil geleng-geleng kepala, dia menarik lengan Vernon dan mendudukkan nya di kursi.
"Duduk baik baik, kamu ini kalau keluar kamar pakaiannya dirapihin dong, rambutnya di perbaiki, cuci muka dulu, jangan langsung main handphone," omel Tiara sambil merapikan penampilan suami idiotnya itu.
"Bangun tidur minum dulu, kalau mau berdoa juga boleh, jangan langsung ke handphone ya," ucap Tiara .
Slaaamkk...
"Awhh.." Vernon meringis saat Tiara menarik plester penurun demam yang masih menempel di kepala pria itu.
"Ini juga belum dilepas, kamu udah dewasa jangan bersikap anak anak terus ya, yang bersih, rapi oke," ucap Tiara dengan senyuman manis sambil membingkai wajah Vernon dengan kedua tangannya.
Vernon diam tertegun, belum lagi di posisi sedekat itu dengan Tiara, dada Tiara tepat di depan wajahnya, sontak saja bayang bayang malam penuh nikmat itu terbayang di kepala si pria dewasa ini.
Tetapi yang dia menepis pikiran kotornya itu, dia malah lebih fokus pada kasih sayang Tiara yang begitu hangat memenuhi hatinya yang membeku kesepian.
Deg.. deg... deg... deg
"hiheekk... hiheekk... heghh... " Pria jangkung itu berdebar sebar tak karuan, diperlakukan seperti anak kecil tetapi penuh dengan kelembutan dan kasih sayang, selain berdebar dia malah cegukan karena terlalu gugup.
"Loh cegukan hahaha... gemesin banget sih!!" Tiara tertawa sambil mencubit gemas pipi Vernon yang tidak tertutup dengan topeng.
Cepat cepat wanita itu mengambil air hangat untuk suaminya," ini minum semua biar jangan cegukan lagi ," ucap Tiara.
Bagai anak yang patuh pada ibunya, Vernon menenggak semuanya dengan baik.
"sudah," ucap Vernon dengan polos.
Lagi lagi Tiara tersenyum manis sambil menepuk kepala pria itu," anak baik, " ucap Tiara.
"Bahkan Mama saja tidak memperlakukan aku selembut itu, tapi dia ,Tiara wanita yang bertemu denganku karena kesalahan satu malam justru memperhatikan diriku sedetail itu, meskipun aku yakin dia begitu setelah membaca rekap medisku, tapi rasa tulus itu benar benar terasa" batin Vernon.
Tiara menoleh," hal lucu apa tadi Vernon?" tanya Tiara sambil menatap pria itu penasaran.
Vernon tersadar dari lamunannya,"ini kakak cantik lihatlah hahahahha... Max dan Dokter Dami dikejar kejar orang gila hahahahha..." Vernon menunjukkan foto foto kedua pria iyu pada Tiara yang dia tangkap melalui kamera ponselnya.
Tiara benar benar penasaran, dia menatap ponsel itu, seketika matanya terbelalak dan tawanya langsung pecah saat melihat siapa gerangan yang mengejar Max dan Damian di pagi hari hang sibuk ini.
"pffthhh bwahahahahahahah.... mereka berdua jadi korban mbak Siti hahahahahahaha.... ya ampun aku jadi penasaran bagaimana nasib mereka berdua saat ini ahahahhahahaha..." Tiara tertawa terbahak-bahak.
Lagi lagi Mbak Siti pentolan komplek itu berulah dengan mengincar para pria tampan.
Vernon tersenyum bahagia, namun yang dia tatap bukanlah ponsel itu melainkan wajah Tiara yang terlihat bahagia saat ini.
"Kapan Ver? kok bisa hahaha," tanya Tiara yang masih cekikikan di depan Vernon.
"Tadi, mereka berdua mengintip Vernon di kamar akhirnya kenal karma dikejar perempuan gila ," jawab Vernon dengan polos.
"Hahahaha... ada ada saja, ya sudahlah aku lanjut memasak dulu," ucap Tiara.
Wanita itu langsung melanjutkan acara memasaknya. Vernon tersenyum bahagia, dia menatap dapur mencari pekerjaan apa yang kiranya bisa dia lakukan untuk membantu Tiara.
Pria itu memilih membersihkan peralatan dapur bekas memasak yang sudah mulai bertumpu k di tas wastafel.
"Bisa cuci piring nya?" tanya Tiara.
"Bisa dong, cuma cuci piring doang Vernon hebat hehe..." celetuk pria itu.
"Baiklah, terimakasih sudah membantu Tiara," ucapnya.
Keduanya bekerja sama di dapur hingga semuanya beres dan hidangan sederhana tersaji di atas meja.
Sayur asin, ikan asin sambal terasi dengan tahu dan tempe serta nasi sudah terletak di atas meja dengan tatanan yang sangat rapi.
"Maaf ya makanannya sederhana, hanya ini yang ada di kulkas," ucap Tiara.
Vernon tersenyum"nggak apa apa kok, Vernon suka semua selama Tiara yang buat," ucapnya sambil duduk di kursi dengan penuh semangat.
"Gimana kalau masakannya gak enak, kamu yakin banget kayaknya," ucap Tiara sambil menyendok nasi untuk Vernon.
"Suami istri harus saling percaya, iya kan!?" Ucap Vernon .
Tiara tercengang dengan ucapannya, lagi lagi dia dibuat bingung apa benar pria itu idiot atau tidak sebab semua kata-kata nya terdengar seperti orang dewasa yang normal.
"Hmmm... Vernon pinter, ya udah kita makan," ucap Tiara.
"Saling percaya dalam sebuah hubungan, dulu aku begitu pada Gibran tapi nyatanya dia secepat itu berpaling, apa aku bisa melakukan itu bersama Vernon?" batin wanita itu.
Mereka berdua menikmati makan pagi mereka tanpa Max dan Damian yang sedang berurusan dengan mbak Siti.
"Vernon, Mama kamu mengirim surat pernikahan kita, dokumen rekap medis kamu, lalu kartu ATM dan rekening atas nama kamu, aku taruh dimana? biar kamu yang pegang, " tanya Tiara di sela sela makannya.
"Hmmm? Tiara saja yang pegang, itu juga milik Tiara karena kita sudah menikah, pakai uang nya untuk biaya hidup, gak usah takut karena itu bagian Vernon, gak ada yang ambil jadi pakai aja semuanya," ucap Vernon.
"Loh jangan, nanti gak enak sama Mama kamu," tolak Tiara.
"Justru kalau Tiara gak melakukan itu Mama kan nanya nanya kakak udah pakai uang apa belum, ini itu segala macam, ribet bangat Tiara.." cerocos Vernon yang begitu konsentrasi dengan semua makanan di piringnya, rasanya sangat enak bagi Vernon sampai dia tidak sadar kalau melupakan logat anak anak yang biasa dia lakukan.
"baiklah, aku akan pakai untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Tiara mengerti.
"Tapi.." Tiara menatap Vernon penasaran,
"Tapi apa Ra? oh iya ini kamu pakai juga, kamu pegang semua, aku pegang satu aja," Vernon mengeluarkan dompetnya lalu memberikan dua buah kartu gold dan sebuah black Card, serta akses VVIP untuk beberapa tempat tertentu, dia hanya memegang satu black Card serta KTP dan dompetnya.
"hmm? ini darimana lagi?" tanya Tiara yang tak kenal jenis kartu unlimited itu.
"Punya Vernon, kapan kapan aku cerita, " ucap Vernon dengan nada Normal.
Tiba tiba..
Braakk...
Tiara memukul meja," Kamu kayaknya pura pura idiot ya!!??" bentak Tiara yang sontak membuat Vernon tersedak.
"uhuk..... uhuk... uhuk...."
"a..air uhuk... uhuk... arhhh...
"Ehh maaf ya ampun !!!"
.
.
.
.
like, vote dan komen ya ☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Dahlia Anwar
wkwkkwkw ngakak beneran
2023-07-05
1
Afi na
🤣 Vernon vernon
2022-11-25
0
D'Megaa 🌻
apalah thor sayur asin 🤣🤣 jahat kamuu mah
2022-06-08
0