18

Tiara melangkah pergi, dia menatap Vernon dengan kesal, namun baru satu langkah dia berjalan suara manager kafe itu langsung membuat telinganya berdengung.

"Tiara apa yang kau lakukan pada tuan muda V, dia pelanggan VVIP kafe ini, apa apaan kau ini, ingat pelanggan adalah raja kenapa kau bertingkah liar dan kasar seperti preman apa kau didisik seperti itu!!!" bentak manager kafe yang dipercayakan mengelola Kafe itu.

"Maaf Bu Juni, mau dia pelanggan VVIP, presiden kek, MPR kek, DPR kek saya gak peduli kalau dia berbuat tidak sopan pada orang yang baru dia temui, ini termasuk pelecehan terhadap wanita, anda juga seorang wanita, apa Anda tidak merasa keberatan diperlakukan tak sopan hah!!!" kesal Tiara, wanita itu dikenal sebagai karyawan paruh waktu terbaik dalam segala hal.

Namun manager kafe itu tidak terlalu menyukai Tiara karena pemilik Kafe sangat menyukai wanita itu bahkan sering memuji hasil kerjanya.

"Dasar perempuan kurang ajar, cepat minta maaf pada tuan V, jika tidak akan kupecat kau hari ini!!!" kesal Juni si manager kafe.

"hmmm masih kupantau, beraninya kau mengatai istriku, dasar bermuka dua," batin Vernon sambil memberikan tatapan tajam ke arah Juni.

"waduhh perempuan ini sudah jelas lihat kalau ini salah tuan Vernon masih saja memarahi Nyonya, wah dia sih cari mati ini!!" pikir Max.

"Maaf Bu Juni, tetapi anda tidak punya hak memecat saya, lagi pula itu salah pria bajingan ini, buat apa dia mencium tangan perempuan yang sudah menikah, aku tak ingin suamiku sakit hati!!" ketus Tiara.

Mendengar hal itu membuat hati Vernon berbunga bunga, dia tak menyangka akan mendengar jawaban itu dari bibir istrinya.

"Istriku memang yang terbaik, tapi aku jadi cemburu padamu Vernon idiot arhhh sial juga kalau begini!!" batin pria itu.

"beraninya kau Tiara, hanya karena Pak Fernando memujimu bukan berarti kau semena mena di kafe ini, dasar tidak tau diri!" kesal Juni.

"Aku tak peduli Bu, sudah berapa orang manager kafe yang berganti karena main main denganku, apa kau ingin kehilangan pekerjaan juga? aku bisa melaporkannya sekarang dan meminta pak Fernando memeriksa rekaman CCTV, mungkin kau ingin agar karirmu hancur baiklah!" ucap Tiara dengan santai.

Vernon dan Max terkejut bukan main dengan sifat Tiara yang benar benar tegas.

"wow nyonya Tiara Savage!!" batin Max.

Juni terdiam kaku, Tiara memang bukan wanita sembarangan, belum pernah ada manager yang bisa berhasil menjebak wanita itu untuk membuatnya terlihat buruk di depan pemilik kafe itu, dan benar kata Tiara sudah beberapa kali manager kafe itu diganti karen pekerjaannya tidak becus.

"Ta..tapi tetap saja kau salah memukul pelanggan, kau tidak bisa melakukan hal seperti itu Tiara," ucap wanita itu yang tiba tiba menjadi gugup.

Tiara menatap datar ke arah Juni dan Kedua pria yang sedari tadi melongo melihat aksinya.

"Hei pria tiang listrik, apa kau sadar kalau kau salah!?" celetuk Tiara dengan gaya menantang yang sudah menjadi ciri khas wanita itu.

"Aneh kenapa aku seperti melihat Vernon dan Max disini, padahal jelas mereka orang yang berbeda!" batin Tiara.

"Ya, saya minta maaf atas ketidaksopanan saya nona, saya tidak tau kala wanita cantik ini sudah menikah, maafkan saya," Vernon membungkuk meminta maaf pada Tiara, hak yang tak pernah dilakukan oleh seorang tuan muda V, namun demi istrinya dia bisa melakukan segala hal.

Perbuatan Vernon sontak menjadi perhatian orang, pria tampan pemilik Nusantara grup itu mengundang perhatian orang dengan tingkahnya yang tak jauh dari rumor tentang dirinya.

" *sepertinya benar kata rumor kalau tuan muda V pecinta istri orang!!"

"Waah apa rumor itu benar kalau tuan muda V dikenal sebagai pebinor(perebut bini orang) kelas atas*!?"

Beberapa pelanggan mulai membicarakan Vernon dan mengaitkan pria itu dengan rumor yang beredar.

"Nah sudah dengar kan Bu Juni, lagi pula tepat pukul 12.00 alias lima belas menit yang lalu sudah di luar jam kerja saya, saya berhak melakukan apa pun dengan bebas untuk membela diri saya, jadi tidak ada alasan bagi Anda untuk menyudutkan saya, mohon kerja sama yang baik!" ucap Tiara tegas.

"Sampai jumpa besok Bu Juni!" ucap Tiara sambil membungkuk hormat dan beranjak dari sana karena akan kerjanya sudah selesai.

"Ehh a..aku.. Tiara... tunggu dulu," Juni jadi merasa takut dan bersalah jelas kalau perbuatan Vernon tadi tidak sesuai etika dan apa yang dikatakan Tiara benar, hal itu sudah di luar jam kerjanya.

"Ada apa ?" tanya Tiara dengan tenang.

"Jangan laporkan pada pak Fernando, aku.. aku minta maaf!" ucapnya dengan penuh penyesalan.

Tiara tersenyum," baiklah Bu Juni, saya tau anda sangat peduli dengan kafe ini tapi tolong jangan membuat permusuhan dengan saya, saya hanya karyawan paruh waktu, saya juga ingin menjalin pertemanan dengan anda, kalau begitu sampai jumpa besok Bu, semoga hari anda menyenangkan!' ucap Tiara.

"Terimakasih Tiara, maaf," ucap Juni yang menyesali perbuatannya.

"syukur istriku baik, kalau tidak kau juga akan habis di tanganku, berani beraninya mengusik istri Vernon!" batin pria itu.

Juni merasa malu dengan dirinya, dia meminta maaf pada semua orang termasuk pada Ver on dan Max.

"Tuan maafkan saya atas ketidaknyamanan ini, saya pastikan tidak akan terulang lagi," ucap Juni sambil membungkuk hormat.

"Tak masalah karena dia sudah memaafkan mu, seandainya tidak..." Vernon mendekati telinga Juni," aku mungkin akan menghancurkan karirmu nona, jadi bekerja dengan jujur dan baik!" bisik Vernon.

Deghh...

Suara menyeramkan dari Vernon sontak membuat perempuan itu gemetar ketakutan, baru saja menghadapi Devil versi wanita kali ini dia harus mendengar bisikan setan versi pria, benar benar apes hidupnya kali ini.

"Ba..baik tuan!" ucapnya dengan suara gugup.

Vernon dan Max duduk di meja mereka biasanya sambil menunggu pesanan makanan mereka sekaligus menunggu Tiara keluar Kafe.

Tak beberapa lama wanita yang diharapkan pun keluar, tak Vernon sangka penampilan istrinya begitu sederhana, hanya mengenakan kaus oblong putih dengan celana jeans biru dan sepatu sport serta tas usangnya yang dia pakai saat ke pesta waktu itu.

"kenapa dia tidak mengganti tasnya, bukannya aku memberikan banyak uang?" batin Vernon.

Saat Tiara lewat dia berdiri dan memanggil wanita itu," Nona, bisa kita bicara sebentar!?" tanya Vernon sambil menahan tangan Tiara, dia spontan melakukan itu karena sudah biasa bersama Tiara di rumah.

Tiara melirik tangannya dengan wajah datar,

"aahh maafkan saya," cap Vernon.

"aihhh sial, gara gara identitasku ada dua aku jadi tidak bisa mesra mesraan bareng Tiara haihh..." gerutu pria itu dalam hati.

"Sepertinya tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi tuan, ini sudah diluar jam kerja saya, saya harus pulang, suami saya pasti menunggu!" Ucap Tiara dengan tegas.

"Hahahaha akhirnya ada yang berhasil mematahkan kesombongan tuan muda dan itu adalah istrinya sendiri ahhahahaja..." Max tertawa terbahak-bahak dalam batinnya, sungguh pemandangan yang lucu untuk dilihat.

"Haih.. dasar keras kepala, baiklah, saya harap kita sering bertemu nona," ucap Vernon.

"saya harap tidak tuan!" tegas Tiara sambil melangkah menjauh dari sana dengan wajah kesal.

"pffth bwahahahahahhahaha....." Setelah kepergian Tiara suara tawa seseorang menggelegar di dalam kafe itu, seseorang yang sedang membaca koran dengan posisi terbalik sedang tertawa begitu kerasnya.

"Ahahahahah.... dasar memalukan, kau pantas mendapatkan itu pffthh hahahahah....." pria berambut blonde itu terus tertawa hingga...

Sraakkkkk....

Vernon dengan geram menarik koran terbalik itu.

"Sialan kau!!" umpat Vernon.

.

.

.

like, vote dan komen ya ☺️🥲

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***