..."Rumah akan terasa nyaman jika ditempati bersama orang yang kamu sayangi, seperti Nannyku sayang ^_^"...
...-Vernon D.K-...
..."Nanny apanya!! -_-' "...
...-Tiara A.W-...
...****************...
Ruangan depan kontrakan sederhana Tiara terlihat suram dan sepi seperti kuburan. Tiara, Vernon, dan Max terlarut dengan pikiran masing-masing.
Barusan Nyonya Kiara memaksa mereka menandatangani surat pernikahan, lalu mengucapkan kata kata menyakitkan di depan Vernon, lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja.
Tiara menatap Vernon," Kasihan dia, tapi... kondisinya ini apa aku bisa menghadapinya?" batin Tiara.
"Mama jelas membuang ku, sampah? benarkah aku seorang sampah!?" batin Vernon yang tampak murung.
"Kasihan tuan muda, ini di luar dugaan ku," batin Max.
Max yang melaporkan tentang kejadian yang menimpa Vernon dan Tiara, setelah melapor Nyonya Kiara langsung secepatnya mengurus surat pernikahan antara mereka berdua lalu hari ini datang ke kontrakan Tiara dan mereka menikah begitu saja tanpa acara, tanpa pemberkatan, tanpa adat, hanya sah di mata hukum saja.
"Kakak... Vernon lapar!!!" Vernon mulai beraksi.
Tiara terkejut begitu juga dengan Max, mereka berdua larut dalam lamunan tetapi dikejutkan oleh suara rengekan dari Vernon.
"Lapar!?" Tiara merasa aneh.
"he... em.. bukannya kakak sekarang istri Vernon, berarti kakak harus masakin Vernon makanan dong, ya kan ya kan!?? " ucap Vernon sambil memainkan jari jarinya di depan Tiara.
"eh... masak? benar sih tapi... kau..
Tiara malah gelagapan melihat tingkah Vernon.
"Nona, apa bisa anda membuatkan hidangan apa pun, yang penting boleh dimakan, nanti saya akan menjelaskan tentang kondisi tuan muda pada anda, jangan sampai dia marah karena kelaparan, akan berbahaya," jelas Max.
"Ba..baiklah, tapi menjelaskan kondisi apa? untuk apa!?" tanya Tiara heran.
"Tentu saja karena mulai hari ini anda adalah istri dari tuan muda, yang berarti anda berhak dan harus tau tentang kondisi psikis tuan muda, meski sudah banyak dibicarakan oleh orang orang," jelas Max panjang kali lebar.
"tak sia sia Max belajar menata kata katanya, hmm cukup membantu dalam situasi ini!!" batin Vernon yang mengangguk angguk sambil menatap Max.
"istri? ahh aku tidak terbiasa dengan kata kata itu, aku? seorang istri!??"Tiara masih belum bisa mencerna semua keadaan.
"Apa anda menyesal menandatangani surat itu? apa karena tuan muda bodoh seperti yang diucapkan oleh Nyonya Kiara tadi? bukannya anda mengatakan kalau dia juga manusia? lalu kenapa sikap anda seperti ini nona!!" Max mendesak Tiara.
Tiara gelagapan, dia tak ada maksud melukai Vernon tetapi tampaknya pria di depannya itu salah mengartikan situasi.
"CK... baru saja dipuji, kau sudah besar kepala Max, kenapa kau mendesak istriku seperti itu bodoh kau Maaaaxx !!!" Vernon berteriak di dalam batinnya.
"Sial, aku pasti akan diamuk tuan muda," batin Max.
"Ma..maaf, aku tidak bermaksud demikian pada tuan mudamu, aku hanya belum siap untuk ini semua, begitu tiba tiba, dalam seminggu banyak hal telah terjadi, dan kau tidak tau apa yang kualami tuan, jadi jangan menilai ku sembarangan!!" tegas Tiara sambil menahan rasa sesak di dalam dadanya, ingin rasanya dia menangis saat ini namun tak bisa dia lakukan.
"Aku akan memasak, kalian bicara lah!" ucap Tiara sambil berjalan ke belakang, dia menunduk menahan tangis dan rasa sakit di hatinya.
Setelah Tiara pergi ke belakang, Vernon berdiri dan menatap Max dengan tatapan tajam, tinggi pria itu membuat Max tampak kecil padahal Max termasuk pria yang cukup tinggi dengan ukuran 172 cm, namun perbedaan itu begitu kentara.
"Kau membuat istriku menangis di dalam hatinya lagi Max!!!!" geram Vernon.
Bughh...
"bodoh kau Max, kau tidak lihat dia menangis tadi hah!!" kesal Vernon sambil menendang kaki Max.
Max tetap berdiri tegap di posisinya, baginya lebih baik mengatakan hal seperti itu secara langsung agar Tiara sadar peran apa yang sedang dia pegang saat ini, kalau demi tuannya, Max akan melakukan apa pun meski konsekuensi dimarahi oleh Vernon.
"Maaf tuan, tapi ini demi kebaikan rumah tangga kalian, dan nyonya muda harus dilatih untuk lebih kuat demi menghadapi mereka yang tuan tau pasti siapa," jelas Max.
Vernon tersenyum saat Max menyebut istrinya sebagai nyonya muda,"Aku menyukai sebutanmu itu, lanjutkan,"ucap Vernon sambil duduk di atas kursi kayu milik Tiara.
"Sebutan?" tanya Max.
"Hmm... nyonya muda, dia memang pantas mendapatkan gelar itu, dia adalah nyonya muda Vernon D.K," ucapnya sambil tersenyum menyeringai.
Max geleng-geleng kepala, pria di depannya itu benar benar susah dihadapi, belum lagi sifat semena menanya itu pasti membuat orang orang kesal.
"Arhhh kuatkan aku , pria ini benar benar membuat kesal grrhhhh..." batin Max berteriak.
"Jangan mengumpat ku Max!" celetuk Vernon.
"Saya mana berani tuan," ucap Max.
Vernon menatap Max dengan memicingkan matanya," aku tau semua tentang mu Max, luar dalam sudah kulihat!" ucap Vernon.
"Ekhmm.. tentu anda tau, tapi itu tidak penting sekarang, " ucap Max.
"Dimana kalian kan tinggal tuan? apa Apartemen di pick 2, 3 atau 4 cukup atau haruskah saya menyiapkan rumah baru untuk anda dan nyonya muda?" tanya Max sambil mengeluarkan ponselnya membuat daftar yang harus dia penuhi.
"Atau pelrukah kita bawa nyonya muda ke mansion atau mungkin salah satu rumah di Jakarta Pusat, atau di kediaman resmi lainnya? tentukan pilihan anda maka saya akan menyiapkannya tuan," ucap Max.
Vernon menatap rumah itu, dia melihat sekeliling rumah kontrakan itu, figura Tiara terpajang disana, foto mendiang ibu dan foto ayah kandungnya dan terlihat jelas beberapa tempat kosong yang menandakan kalau foto disana sudah dicabut.
"aku akan nyaman dimana saja," ucap Vernon.
"Kalau begitu saya akan menyiapkan mansion tuan, rumah yang luas pasti akan lebih nyaman," ucap Max sambil membuat coretan coretan di ponselnya.
"no... no... no!" ucap Vernon.
"Kamar tidur ada satu, yang berarti kalau tinggal disini aku bisa satu kamar dengan istriku dan Max tidur di ruang depan, perabotan sedikit bisa ditambahkan nanti, memang sedikit panas, aku akan menambahkan AC lalu... hmmm nanti dipikirkan!" batin Vernon.
"Lalu bagaimana dengan perumahan tuan, tentu ini akan sangat nyaman," ucap Max.
"Tidak Max, aku tidak akan tinggal di tempat yang kau ucapan itu," Vernon menatap Max dengan senyum indah.
"Lalu? apakah di luar negeri? di rumah lama? di rumah kakek?" tanya Max lagi.
"Aku akan tinggal disini, bukan, Kita bertiga akan tinggal disini!" ucap Vernon sambil tersenyum.
"A.. apa aku tidak salah dengar tuan? lingkungan ini tidak sesuai dengan kebiasaan tuan, panas, lembab, bau dan sempit, bagaimana anda hidup disini, melihatnya saja sudah membuatku menderita!!" cerocos Max yang gak setuju dengan keputusan tuan mudanya.
"Max!??" Vernon menatap tajam Max.
Gleekkk...
"Tuh kan salah lagi," batin Max.
"Ekhmm baiklah tuan, saya akan menyiapkan pembangunan rumah ini, semua fasilitas akan dipindahkan kesini, mungkin kita akan membeli deretan rumah di belakang untuk lokasi yang lebih luas... untuk sementara...
"Max kau cerewet sekali, aku bilang tinggal disini bukan mengubah tempat ini, bodoh!" umpat Vernon.
"Maaf tuan, akan saya bereskan!" ucap Max sambil membungkuk hormat.
"Tuan, aku tidak yakin tuan akan betah tinggal di rumah kecil ini!" batin Max.
"Bereskan semuanya dengan baik," ucap Vernon sambil beranjak menuju dapur.
"Baik tuan muda!"
.
.
like, vote dan komen ya ☺️☺️☺️ awal Minggu loh jangan lupa vote
MAX : Thor boleh minta ijin gak?
Thor: apa😒
MAX : Mau nendang bok**g Vernon😡😡😡
Vernon: Jangan ngadi ngadi kau Bambang!!!!(menendang bok**g Max)
MAX: Arrhhhhhhhh....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Nay Konel
wkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣
2022-06-23
0
Anak Emak
tuan muda gitu
2022-04-19
1
Anak Emak
sabar max sabar
2022-04-19
1