..."Don't cry baby, don't, cukup terima aku maka kebahagiaan mu akan tiba dengan hidupku sebagai jaminannya!"...
...-Vernon D.K-...
...****************...
Max pergi dan menyiapkan semua kebutuhan Vernon dan juga Nyonya mudanya, baru saja dia melakukan kesalahan dan tentu saja tak ingin diomeli oleh tuan muda anehnya itu.
Sementara itu Vernon mengelilingi rumah itu, terlihat hangat dan nyaman meski sedikit berantakan karena Tiara hanya mengurung diri selama seminggu setelah kejadian itu.
"Rasanya lebih nyaman dibanding rumah besar, disana aku kesepian tapi disini rasanya hangat," gumam Vernon.
Vernon berjalan masuk ke dalam ruang belakang yang dia yakini kalau bagian itu adalah dapur. Perlahan lahan pria tinggi itu berjalan, mengendap endap seperti seorang pencuri, mengintip dari balik dinding mencari Tiara disana.
"Hmm? Kemana dia?" Gumam Vernon sambil menyentuh dagunya menatap ruangan itu.
Vernon berjalan perlahan, sangat pelan sampai tak menimbulkan suara apa pun. Di dapur terdengar suara penggorengan yang sedang memasak sesuatu di dalam minyak panas.
Vernon mencari dimana Tiara, pelan pelan dia mencari hingga matanya tertuju pada Tiara yang duduk di atas lantai sambil menangis sesenggukan dengan suara kecil di balik meja.
"hiks hiks hiks.... apa yang harus kulakukan hiks hiks hiks... kenapa hidupku semenyedihkan ini!!"lirih Tiara.
Vernon diam di tempat, dia melihat Tiara menangis, hati kecilnya terluka melihat wanita yang telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama di malam yang mereka habiskan bersama.
"Kasihan, dia gadis baik baik tetapi hidupnya dihancurkan oleh orang orang jahanam itu, jangan menangis sayang, kau tak perlu melakukan apa pun, cukup terima aku, akan kupastikan kebahagiaan mu!" batin Vernon.
Tiara menangis sesenggukan dengan spatula di tangan nya, bahunya naik turun, wajahnya memerah, dia memeluk dirinya sendiri.
Vernon berjalan mendekat, dia merangkak di atas lantai lalu mengangkat wajah Tiara dan mengusap wajah wanita itu dengan lembut sambil memberikan tatapan teduh dnegan kedua matanya yang indah.
"Don't cry, Kakak cantik jangan menangis, Vernon juga ikut menangis, apa kakak sedih karena Vernon tinggal bersama Kakak? maaf ya," ucap Vernon pelan, dia mengusap pipi wanita itu dengan jari jempolnya, begitu lembut bahkan sampai membuat Tiara merasa nyaman dan aman di dekat pria itu.
Tiara menatapnya dengan mata berkaca-kaca, dia masih menangis sambil menatap Vernon.
"kenapa aku merasa hangat dan nyaman saat dia melakukan ini padaku, padahal dia..."batin Tiara.
"Ayo berdiri Tiara, jangan duduk di lantai, kenapa menangis? apa kata kata Mama tadi bikin Tiara sakit? " tanya Vernon sambil membawa Tiara berdiri dan duduk di kursi dapur.
"tatapan polosnya ini benar benar membuatku tenang, pria ini, ahh... apa yang kupikirkan!?" batin Tiara.
"bukan apa apa Vernon, aku hanya merasa lelah dengan semua ini, terlalu banyak masalah, aku.. aku tak bisa menghadapinya sendirian," ucap Tiara pelan.
Vernon memeluk Tiara," jangan menangis huaaaa.... kakak cantik jangan menangis , kalau menangis Vernon ikut menangis hiks hiks hiks"
"lah ni bocah malah nangis, ehh udah udah gak apa apa, jangan nangis lagi, udah ya udah.. entar tetangga dengar malu tau!!" ucap Tiara sambil menaruh jari telunjuk di bibir nya.
"Huaaa... kakak cantik marah, kakak marah, Vernon jahat yaaaa... huaaa...." bukannya semakin tenang pria itu malah semakin histeris dan menangis seperti anak bayi yang sedang kelaparan minta ASI.
"Yaaakk udah jangan nangis Vernon, anak baik jangan nangis ya, nanti Tiara kasih hadiah deh kalau gak nangis!!" ucap Tiara sambil menutup mulut Vernon, karena tinggi badan yang berbeda, Tiara sampai harus naik ke atas kursi untuk menutup mulut pria itu.
"Hadihaaahhh..." Vernon langsung berhenti menangis ,sungguh pria ini patut diberikan satu piala kebesaran atas kemampuan aktingnya yang mumpuni.
"he.. em hadiah, jadi jangan nanti ya, Tiara akan berikan apa pun yang Vernon mau jadi jangan nangis lagi," ucap Tiara.
"benarkah!!" matanya dan bibirnya membulat dengan sempurna bahkan terlihat bintang bintang berkelap kelip di mata pria itu.
"he.. em... tapi nggak boleh nangis!" ucap Tiara yang spontan menghapus air mata Vernon dengan tangannya.
"Baiklah heheheh..." Wajah sendu Vernon langsung berubah menjadi ceria secerah mentari di panas terik siang ibukota ini. Sungguh mengherankan.
"Wow, cepat sekali moodnya berubah, hebat!!" batin Tiara sambil turun dari kursi.
"Kalau begitu apa boleh Vernon minta hadiahnya Sekarang?" tanya si jangkung itu sambil menatap Tiara dengan tatapan lapar.
"Bo..boleh kok," ucap Tiara tergagap.
"Kenapa aku jadi merinding melihat tatapannya itu?" pikir Tiara.
"Emm Vernon mau... sebenernya sih mau seperti kejadian seminggu lalu hihihi..... tapi jangan dulu deh hihihi.." Vernon malah cekikikan di dalam hatinya membayangkan kejadian di hotel waktu itu, sungguh dia adalah pria dewasa sejati, bukan jadi jadian.
"Vernon?" panggil Tiara sambil menggoyangkan tangannya di depan Vernon. Apa pria ini tidak paham situasi? Tiara harus mendongak menatap Vernon karena perbedaan tinggi badan mereka.
"Ehh... heheh.. Vernon mau Tiara cium disini boleh kan? ya boleh dong, kan udah janji heheh..." celetuk Vernon sambil menunjuk pipinya dengan senyuman merekah .
"Kok jadi cium sih? " tanya Tiara dengan wajah terbelalak sambil mengerucutkan bibirnya.
"kan udah janji, nangis nih hiks hiks hiks.." lagi lagi mata Vernon berkaca kaca.
"Ya .. ya udah tapi jangan menangis!!!" ucap Tiara panik.
"Heheh menang banyak!!!" batin Vernon kegirangan.
"Ya udah menunduk, kau terlalu tinggi!" ucap Tiara," kalau cuma cium pipi gak masalah kali ya, lagian dia kan bersikap seperti bocah, emm... tapi dia benar benar mengejutkan!!" batin Tiara.
Vernon tersenyum sumringah, seperti seorang anak kecil dia menunduk lalu menunjuk pipinya.
Tiara dengan wajah polosnya mendekat dan...
Cup....
Tiara mengecup Vernon namun dia terbelalak saat Vernon malah merubah arah sehingga dia mengecup bibir pria itu.
"Yeaaaiiii hahahahah... hahahhaah terimakasih hahahah..." Vernon berteriak kegirangan sambil melompat kegirangan di dalam dapur itu.
Tiara malah diam membatu, bagaimana bisa dia ditipu oleh pria yang disebut idiot oleh orang orang itu.
"Ya ampun, dia idiot atau tidak sih? kenapa aku merasa tertipu!!?" batin Tiara.
"Hahahhaah.... tunggu dulu!!" Vernon tiba tiba terdiam, dia mengendus endus sesuatu," Bau apa ini!??" pekik Vernon.
Tiara tersadar, dia juga mencium bau tak sedap," Ya ampun ayamnya gosong!!!" teriak Tiara yang langsung panik dan mendekat ke arah kompor dengan minyak penggorengan yang mulai meletup letup.
"Biar aku!!"
Vernon yang juga panik langsung menarik Tiara dan menempatkan wanita itu di belakang tubuhnya lalu mematikan kompor dan mengangkat ayam yang sudah gosong dengan saringan, beruntung mereka cepat jika tidak, penggorengan itu bisa terbakar.
"Hampir saja!!" ucap Vernon yang panik, Tiara malah terdiam menatap pria tinggi itu, gerakan Vernon sangat lincah, dia tidak terlihat seperti orang idiot seperti yang dibicarakan oleh orang orang.
"Apa ini pria idiot yang dibicarakan oleh orang orang!?" batin Tiara.
Vernon berbalik dan menatap Tiara, penampilan nya tak sesuai dengan kecepatannya," Apa kau tidak apa apa? ada yang terluka? ada yang sakit!??" Vernon panik, dia memeriksa seluruh tubuh istrinya dengan teliti, tampak jelas kalau dia khawatir padahal tangannya saja terkena percikan minyak panas tetapi tak dia pedulikan.
"A..aku baik baik saja, tapi tanganmu..."Tiara menunjuk tangan Vernon.
"Tak apa, fuuuhh syukurlah Tiara tidak apa apa heheh," celetuk Vernon sambil mencubit gemas kedua pipi wanita itu, dia kembali ke mode pria bodoh dan idiot.
Saat mereka sedang berbicara tiba tiba Max datang dengan wajah panik," Tuan muda!! ekhmm.. ada yang mencari Anda, kita harus kembali ke rumah sakit," ucap Max seraya memberi kode dengan jempolnya, menandakan kalau ada ha genting yang sedang terjadi.
"Baiklah!" ucap Vernon sambil tersenyum ceria di depan Tiara.
"Kakak cantik, Vernon berobat duku ya heheh... nanti Vernon pulang, makanannya jangan dihabisin dulu ya," seru Vernon .
"eh.... i..iya," ucap Tiara yang langsung mengangguk.
"Nyonya muda, saya bawa tuan muda dahulu, ini jam terapinya," ucap Max berbohong.
"Baiklah," jawab Tiara.
.
.
.
like, vote dan komen ya ☺️☺️
^^^Tiara : Thor ada apa nih?^^^
^^^Thor: entah 🤷^^^
^^^Tiara: lah kan situ yang ^^^
^^^ngarang cerita?😒^^^
^^^Thor: belum Nemu ide 😬😬^^^
^^^Tiara: gaje lu Thor😑^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
*k🎧ki€*
🤦♀️😂🤣🤣🤣🤣🤣
2023-05-17
0
Cherry🍒
suee penngw tampol lu venom haha
2022-09-23
0
D'Megaa 🌻
🤣🤣🤣🤣
2022-06-08
0