8

..."This is me, this is who i am!!"...

...-Vernon D.K-...

...****************...

📍 Markas Besar Davichi

Vernon kini berada di Markas Besar Davichi, kelompok mafia yang dipimpin oleh pria itu. Tak ada yang tau kalau Vernon merupakan pemimpin grup besar ini.

Siapa yang menyangka kalau seorang pria idiot ternyata mendirikan sebuah komplotan Mafia yang bergerak di dunia bawah. Bahkan keluarganya saja tidak tau kalau dia memiliki kemampuan organisasi yang begitu hebat, mampu mengendalikan sebuah organisasi besar dengan dua identitas berbeda.

Vernon telah mengganti pakaiannya, dia tampak berkharisma dengan kemeja putih yang kedua lengan nya digulung ke atas dengan rompi anti peluru di bagian tubuhnya dan celana hitam pekat di bagian bawah.

Namun ada yang berbeda dengan penampilan pria itu, dia melepaskan topengnya dan tampaklah wajah tampan mempesona yang pastinya diidamkan oleh semua wanita, siapa sangka pria idiot itu memiliki wajah yang sangat berkarisma.

Penampilan nya benar benar berbeda saat dia berada di dekat Tiara, bahkan tingkahnya langsung berubah 180 °.

"Dimana!?" suara dingin dan tajam Vernon menusuk di telinga para penjaga dan anggota kelompok terkuat itu.

"Di ruang tahanan tuan, beserta bukti buktinya," ucap Max sambil membawa Vernon menuju ruang tahanan di markas besar itu.

Davichi telah didirikan oleh Vernon saat usianya masih 22 tahun, di saat itu dia sudah mulai normal meski terkadang harus bolak balik terapis untuk kesembuhan mental nya. Tak ada yang tak bisa dilakukan pria kekar ini, bela diri, memimpin organisasi, bisnis, bahkan akting juga dikuasainya, namun dia tak bisa memenangkan hati keluarga nya selama kakak angkatnya masih berada diantara mereka.

Vernon melangkah dengan tegas, semua orang tampak diam dan membeku saat pria itu lewat. Seram dan menegangkan. Bagi yang tak beruntung bisa langsung dihabisi pria itu jika melakukan kesalahan fatal. Bukan membunuh secara langsung tetapi membuat mereka membunuh diri mereka sendiri.

Ruangan remang remang itu kini di terangi cahaya lampu, tampak seorang pria sedang diikat di kursi dengan mulut dan kepala yang ditutup kain hitam.

Vernon duduk di kursi kebesarannya," buka!" ucapnya.

Satu kata saja sudah membuat semua orang merinding ketakutan, belum lagi tatapan mata yang tajam dan menyeramkan itu membuat semua seolah berhenti bernafas, sesak rasanya dalam ruangan yang sama dengan pria itu.

Penutup kepala pria itu dibuka," emp... emphh... arhhhh... lepshhh...." pria itu meronta ronta saat melihat Vernon duduk di depannya.

"Lepas penutup mulut nya!" ucap Vernon lagi.

Anak buah melepaskan di pengikat mulut pria itu, " ehh... haaahh... haaahh.. bbos.. bos saya bisa jelaskan ini semua tidak seperti apa yang anda pikirkan, aku.... aku berani bersumpah kalau aku dijebak, kumohon bos dengar penjelasan ku dulu!!" pria itu langsung menyerbu Vernon dengan serentetan pernyataan.

Vernon diam, matanya tertuju pada semua bukti berupa foto, barang hasil penyelundupan berupa narkoba yang melibatkan nama Davichi yang jelas tidak bekerja dalam bidang itu, beberapa dokumen dan tandatangan yang dipastikan dan foto bukti ketika pria itu melakukan transaksi dengan petinggi petinggi terkait yang membutuhkan 'barang baru'.

Bibir pria itu melengkung ke atas, hanya melihat senyuman itu saja sudah membuat mereka paham kalau pria di depan Vernon akan segera menghadapi ajalnya.

Vernon masih seorang pemimpin yang mau mendengarkan penjelasan tetapi jika bukti sudah jelas dan tak terbantahkan, entah bagaimanapun kerasnya usaha orang itu untuk melakukan pembenaran diri di depan Vernon, dia tidak akan pernah lepas dari maut.

"B..bos.. ampuni saya!!!"di pekik pria itu, dia adalah salah satu anggota kepercayaan Vernon, berada di basis terdepan dalam memimpin organisasi hitam yang bergerak menyerang perusahaan perusahaan besar yang banyak melakukan korup bahkan memeras orang orang kaya.

"Ahhh kau sadar diri juga kalah kau salah," ucap Vernon sambil menatap pria itu dengan tajam.

Gleekkk...

Semuanya menelan Saliva mereka dengan kasar, bahkan Max yang sudah biasa dengan hal itu sja masih gemetar ketakutan melihat ekspresi Vernon.

"benar benar berbeda ketika di depan nyonya muda, pria ini... menyeramkan!" ucap Max dalam hatinya.

"B..bos mohon ampuni saya mo...

Klakkk....

Sebuah panah tajam yang biasa dipakai Vernon berburu hewan hewan liar melesat dan tertancap di kaki pria itu tepat saat dia berbicara memohon ampun pada Vernon.

jleb..

"Arrhhhhhhhh....." Suara jeritan pria itu terdengar menggelegar di dalam ruangan, Vernon ternyata menyimpan banyak senjata kecil di dalam kantongnya, menurutnya itu hanya sebuah mainan yang berguna di saat genting.

"i..itu kan panah beracun, siapa pun yang terkena benda kecil itu akan merasakan sakit yang tak tertahankan di tubuhnya, seperti terbakar!!"batin para anak buah.

"LANCANG SEKALI KAU BERBICARA PADAKU PENGKHIANAT SIALAN!!!" Vernon berteriak dengan suara besarnya, semua orang dibuat diam ketakutan.

"Kau membawa nama Davichi dan membuat semua orang di kelompok ini menjadi pengedar secara tidak langsung? "

"Cihhh... mati saja kau bangsaaatt!!!!" pekik Vernon sambil menghantam kan kepalan tangan kekarnya ke tubuh pria itu secara bertubi tubi.

Jangan lupakan cincin berduri yang sengaja dipakai oleh Vernon di seluruh jarinya untuk memberikan sensasi pukulan yang lebih luar biasa.

bughh... baghh.. bughh... baghhh

giginya rontok perutnya hancur wajahnya berantakan dengan luka dalam, darahnya bercucuran.

Hancur, babak belur, pria itu habis di tangan Vernon. Tak bisa melawan dan merasakan ketakutan di seluruh tubuhnya.

Semuanya hanya bisa diam dengan hening, memikirkan kilas balik perilaku mereka di dalam organisasi, jika sampai ada kesalahan lebih baik mengaku sekarang daripada mendapatkan hukuman yang lebih parah.

"Bos, cukup!" ucap Max dengan tegas, dia tau bosnya tidak suka dikhianati tetapi ini sudah kelewat batas dan bisa membahayakan kondisi psikis pria itu.

Vernon menarik nafas dan membuangnya dengan kasar, dia benar benar murka, jelas terlihat dari raut wajahnya. Pria yang dihajarnya babak belur dipenuhi dengan darah yang bercucuran kemana mana.

"Bagi siapa pun yang mengkhianati ku, kalian tau jelas konsekuensinya, aku sudah memegang nama nama itu, bersiaplah menemui ajalmu jika kau tidak mempertanggungjawabkan perbuatan mu!!!" tegas Vernon.

"Bawa dia ke dalam ruangan bara, biarkan racun itu bereaksi lalu bakar dia sampai mati!!!" ucap Vernon.

"Baik tuan!" ucap anak buah Vernon.

" Semuanya dengar ini!" Vernon berbicara tanpa menatap siapapun, "Jika sampai kau ketahuan...."Vernon berjalan perlahan mendekati semua anak buahnya yang dia kumpulkan disana lalu berhenti di belakang seorang pria berambut merah," hukumanmu akan lebih parah dari dia, membocorkan informasi kelompok akan membuat istri, anak anak, orangtua atau siapa pun yang ada di dekatmu menderita selamanya dalam perbudakan, ingat ini!!" bisik Vernon.

Seketika pria berambut merah itu terjatuh ke atas lantai, Vernon benar benar menyeramkan, mendengar suaranya saja membuat semua orang ketakutan belum lagi ketika dia berdiri sambil mencengkram tengkuk orang itu dari belakang, rasanya seperti ada setan di belakang mu dan siap untuk menerkam dirimu.

"Max ayo pergi" ucap Vernon.

"Groot amankan Markas!!" titah Vernon pada asistennya di Markas besar.

"Baik tuan!" ucap pria bertubuh besar dengan bekas jahitan di sepanjang wajahnya.

Vernon berjalan keluar bersama Max, hari sudah malam dan tubuhnya benar benar lelah, dia memijit pelipisnya, rasanya sangat pusing dan sakit di sekujur tubuhnya.

"Max kita ke rumah Tiara," ucap Vernon.

"Tapi tuan muda kita harus ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi anda, saya takut...

"Max Tiara pasti menungguku di rumah, aku tak ingin membuatnya khawatir, meski aku tidak tau kalau dia akan seperti itu atau tidak," ucap Vernon.

"Tapi tuan keadaan anda.."

"Max!" bentak Vernon.

"Baik tuan," jawab Max pasrah.

"Tuan di saat seperti ini anda masih memikirkan nyonya muda, apa anda telah jatuh cinta pada nyonya muda?" batin Max sambil membukakan pintu untuk Vernon.

.

.

.

like, vote dan komen ya supaya author up banyak hehehe 🥰🥰

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***