10

..."Kalau ada yang tanya rumahku dimana, aku akan menyebut Tiara,🤗"...

...-Vernon D.K-...

..."Bolehlah boleh 🥲"...

...-Tiara A.W-...

...****************...

Mentari telah bertahta di singgasananya, mulai menyinari bumi Jakarta dengan cahaya kuning hangatnya.

Hiruk pikuk ibu kota bahkan tak pernah berhenti, 24 jam penuh semua orang sibuk dengan kehidupannya masing masing.

Kontrakan Tiara kini tanpa sepengetahuan wanita itu menjadi titik baru yang dikawal oleh pengawal khusus Vernon yang selalu siaga 24 jam. Vernon tidak memberitahu identitas Tiara pada siapa pun, tentu saja untuk alasan keamanan istrinya, bahkan Kelompok mafia yang dipimpinnya tidak tau kehidupan asli pria itu.

"Apa dia menjagaku semalaman?" Vernon bangun dari tidurnya dengan plester penurun demam yang ditempel di kepalanya. Di dekatnya berdiri Damian dan Max yang beberapa saat lalu dipanggil oleh Vernon.

Tiara tidur dengan posisi duduk di samping kasur sambil meletakkan kepalanya di atas kasur dengan tangannya memegang kain untuk mengompres tubuh Vernon yang mengalami demam tinggi semalam.

Meski Damian, dokter pribadi Vernon mengatakan kalau kondisi Vernon akan segera membaik tampaknya Tiara masih khawatir hingga dia menjaga Vernon semalaman.

"Ya tuan muda, maaf kami tak bisa melarang nyonya muda, kalau anda tidak nyaman saya akan memberitahukan pada nyonya muda nanti," ucap Max.

Vernon menatap tajam Max," bodoh!" ketus Vernon.

"CK....kalian berdua pagi pagi sudah berdebat, jangan ribut dia semalaman menjagamu, kalau ingin marah nanti saja!" ucap Damian pelan.

Damian dan Max tau kalau Vernon sangat benci berbagi tempat tidur dan barang barang miliknya dengan orang lain, apalagi saat ini Tiara malah tidur di dekat Vernon.

"Atau biar aku yang bangunkan!" ketus Damian sambil mendekatkan tangannya ke bahu Tiara.

"Kau sentuh seujung jari saja maka tanganmu kupotong dan ku jadikan makanan piranha Damian!!" kesal Vernon.

Glekk.. tegukan Saliva itu terdengar kasar dan berat, untung saja tidak menyangkut.

Damian pelan pelan menarik tangannya dan menjauh dari Tiara.

"Aku sangat marah sekarang, aku rasanya ingin meremukkan tulang tulang manusia, mencincang dagingnya seorang asisten bodoh dan menggantung kepala dokter goblok yang membiarkan istriku tidur dengan posisi ini!!!" geram Vernon sambil melemparkan tatapan tajam ke arah mereka berdua.

Gleekkk...

Damian dan Max lagi lagi menenggak kasar Saliva mereka saat melihat wajah Vernon sudah beralih ke mode Demon alias iblis.

"Ma..maaf tuan muda!" ucap mereka berdua sambil membungkuk hormat.

"KELUAR!" satu kata dengan nada berat berhasil membuat kaki kedua orang itu gemetaran, belum lagi aura kejam Vernon benar benar mencuat, membuat mereka sesak nafas bahkan sulit berjalan.

Max dan Damian keluar dengan pelan," Kenapa dia seperti itu Max? ada apa dengan Vernon?!" bisik Damian.

"Nanti kita bicarakan Dam, tuan muda sedang dalam mode Reog, dia bisa dengar, lebih baik kita cepat cepat keluar dari kamar ini!!!" balas Max yang tanpa sadar menarik lengan Damian dan membawa pria itu berlari keluar dari kamar.

Sementara itu di dalam kamar, Vernon bangkit dari kasur, dia menatap wajah lembut Tiara yang masih terlelap.

"Cantiknya, kamu pasti lelah," gumam Vernon.

Dia mengangkat tubuh Tiara dan membawanya naik ke atas kasur, membaringkan wanita itu dengan sangat lembut agar tak mengganggu tidurnya.

Diambilnya kain kompres, di selimuti nya tubuh Tiara. Lalu dia berbaring di samping Tiara sambil menatap wajah cantik istrinya.

"Kamu pasti lelah merawatku semalaman, aku sembuh begitu cepat, terimakasih," Ucap Vernon sambil mengusap wajah Tiara.

Merasa ada yang menyentuh wajahnya Tiara bangun, "eghh... sudah pagi ya? Vernon! Vernon gimana!!" Tiara tersentak dia duduk dan menatap kesana kemari.

"Selamat pagi Tiara!" sapa Vernon yang langsung dalam mode pria idiot.

Tiara menatap Vernon yang berbaring di dekatnya, cepat cepat dia menaruh tangannya di wajah Vernon mengecek suhu suaminya, raut wajahnya mengatakan kalau dia khawatir.

"huffthh syukurlah, demamnya sudah turun, " ucap Tiara yang langsung bernafas lega saat tau kondisi Vernon sudah stabil.

"Apa ada yang sakit? bagaimana tanganmu sudah baikan?" tanya Tiara sambil mengambil tangan pria itu dan menatap kedua tangan yang dia balut dengan perban semalam.

Vernon tertegun, dia menatap Tiara tanpa berkedip, baru kali ini dia diperhatikan sebegitu baiknya oleh seseorang, bahkan ibunya tidak sampai seperhatian itu pada Vernon.

Vernon duduk menyesuaikan posisinya dengan Tiara,"Vernon baik baik saja hehehe... terimakasih!!" celetuk pria itu dengan senyuman sumringah, jelas terlihat kedua ujung matanya berair.

"Vernon kenapa menangis!?" tanya Tiara sambil mengusap wajah Vernon.

"Vernon senang hihih... " ucap pria itu, tingkahnya benar benar persis seperti bocah Lima tahun.

Tiara tersenyum, entah dia sudah bisa menerima Vernon dan semua kekurangannya, tetapi Tiara mulai terbiasa dengan tingkah menggemaskan pria dewasa itu.

Greepp...

Vernon menarik Tiara dalam pelukannya, dia memeluk wanita itu dengan erat. Meski Tiara sempat terdiam, namun dia sadar kalau Vernon yang dia kenal itu memiliki kondisi kejiwaan seperti anak berusia rentang 5- 10 tahun sesuai dengan data data yang diberikan padanya.

Tiara membalas pelukan Vernon," Senang di peluk ya?" tanya Tiara.

"he em!!" celetuk Vernon dengan senyum indah.

Tiba tiba....

Krrukkk.... kurkrkk... kruuukkk...

"UPS!!!" Vernon menutup mulutnya dengan wajah memerah karena malu.

"Sial, malu maluin aja nih perut, gak tau ya kalau lagi romantis romantisan bareng istri, bisa bisanya bunyi sekarang, astaga!!!!" batin Vernon berteriak.

"Hahahah... kamu lapar ya? yuk kita makan pagi, biar Tiara masak dulu ya," ucap wanita itu sambil melepaskan pelukannya dari Vernon.

"heheh... iya lapar, semalam gak jadi makan," ucap Vernon.

Tiara mengangguk paham, "ya udah Tiara ke dapur dulu, Vernon tunggu aja," ucapnya sambil menepuk kepala Vernon dengan lembut.

Lagi lagi Vernon dia membatu saat diperlakukan dengan lembut oleh wanita itu.

Deg deg deg...

Jantungnya berdegup kencang bahkan wajahnya sampai memerah.

Tiara mengikat rambutnya tinggi ke atas, mengenakan kaos oblong kebesaran dan celana olahraga bekas SMA dulu, lalu beranjak ke belakang.

"Buset, jantungku benar benar tidak normal!!" ucap Vernon.

Pria itu berdiri lalu menatap kamar yang terlihat sedikit berantakan.Pria itu tersenyum, baginya kamar itu terlihat sangat nyaman.

"Mari kita bersihkan sedikit kekacauan ini!!" ucap Vernon sambil mulai melipat selimut dan merapikan kasur, dia bahkan mengganti seprai dan sarung bantal, membuka tirai jendela, membersihkan semua barang yang berserakan juga merapikan buku buku Tiara.

Tanpa dia sadari ada dua kepala tuyul yang mengintip dari jendela luar, mata besar kedua pria itu tak berkedip sama sekali saat melihat Vernon melakukan hal hal yang tak pernah dilakukan oleh pria itu sama sekali.

Plakk... plakk... plakk

"Awhh ngapa ditabok dodol!!!!

Tanpa sadar Damian malah memukuli bok**g Max saking kagetnya melihat perubahan besar pada Vernon.

"sejak kapan dia begitu Max!!!! what the h**l is this!!!" ucap Damian dengan suara berbisik.

"Shhhh... sakit bok*ngku, arrhh sial, tuan muda begitu sejak ketemu si nyonya muda, aku juga heran," celetuk Max sambil mengusap usap bok*ngnya dan tanpa sadar kalau seorang gadis berkacamata dengan rambut pirang di belah dua tengah menatap Max dan bok**ng seksinya dengan mata berbinar binar, dia dikenal sebagai mbak Siti perempuan yang tergila gila dengan pria pria tampan.

"uwaahhh ini mahakarya yang agung, boleh pegang Ndak ya!!" celetuk perempuan itu sambil menatap Damian dan Max yang masih asik mengintip.

"Max ngapa kau pegang pegang pant**ku dodol!!" ketus Damian sambil memukul lengan Max tanpa menoleh ke belakang.

"CK... kau yang jangan pegang, mana main nusuk nusuk lagi!!"kesal Max sambil membalas pukulan Damian.

"Max lepaskan tanganmu!!!"

"Kau yang lepas!!!" balas Max.

Namun keduanya tersadar saat melihat kedua tangan masing masing masih berada ditempat nya.

"Max!!"

"Damian!!"

Mereka berdua menoleh ke belakang dan...

"Arrhhhhhhhh perempuan mesuuummm!!!!" pekik mereka berdua saat melihat Mbak Siti si gadis sinting sedang mengelus elus bok**g mereka dengan tatapan penuh makna.

"Huwaaa..... kabur!!!!" Max dan Damian berlari terbirit-birit.

"Yaaakkk kenapa lari sayangku, aku belum selesai!!!" pekik mbak Siti sambil berlari mengejar mereka berdua.

"Arrhhhhhh... Sinting perempuan sinting!!!!!!"

"Pffth bwahahahahahhahaha......

Vernon tertawa terbahak bahak sambil memegang kamera ponsel, mengambil gambar mereka berdua di kejar mbak Siti.

"Rasakan, makanya jangan suka mengintip orang ahahahhahajahahah.....

.

.

.

like, vote dan komen ya 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Uyu Komalasari

Uyu Komalasari

Astazim..parna na🤭🤣🤣🤣🤣

2023-02-12

0

Afi na

Afi na

🤣🤣

2022-11-25

0

Diana Taslim

Diana Taslim

asyik

2022-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100 ( end of Season 1)
101 PENGUMUMAN
102 Season 2 He Is Mine
103 Season 2 ( Siapa Kau Sebenarnya!?)
104 Season 2 ( Polosnya Hanum)
105 Season 2( Syndrom)
106 Season 2 ( ngidam)
107 Season 2 ( Rumah)
108 Season 2 ( Musuh)
109 Season 2 ( Pergi)
110 Season 2 ( Di Jalan)
111 Season 2( Crazy!)
112 Season 2 (kembar)
113 Season 2 ( Hanum)
114 Season 2(Uji Lab)
115 Season 2
116 Season 2
117 Season 2
118 Season 2
119 Season 2 (Perusahaan)
120 Season 2 ( Naas)
121 Season 2 (The End)
122 Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100 ( end of Season 1)
101
PENGUMUMAN
102
Season 2 He Is Mine
103
Season 2 ( Siapa Kau Sebenarnya!?)
104
Season 2 ( Polosnya Hanum)
105
Season 2( Syndrom)
106
Season 2 ( ngidam)
107
Season 2 ( Rumah)
108
Season 2 ( Musuh)
109
Season 2 ( Pergi)
110
Season 2 ( Di Jalan)
111
Season 2( Crazy!)
112
Season 2 (kembar)
113
Season 2 ( Hanum)
114
Season 2(Uji Lab)
115
Season 2
116
Season 2
117
Season 2
118
Season 2
119
Season 2 (Perusahaan)
120
Season 2 ( Naas)
121
Season 2 (The End)
122
Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!