Malam ini, Dina merasa dirinya dijebak oleh Nicko. Dina tidak menyangka kalau Nicko bisa sejahat itu kepadanya. Padahal Dina merasa tidak pernah bermasalah dan jahat pada Nicko. Saat ini Dina hanya bisa berteriak minta tolong, menangis dan pasrah akan nasibnya malam ini.
"Tolong...Tolong..." teriak Dina semakin lirih
Dina saat itu dibaringkan di sofa dan pakaianya hendak dilucuti oleh Pak Dody. Namun baru saja Pak Dody merobek pakaian Dina lebih luas, tiba tiba saja mendadak ada seseorang yang meninju muka Pak Dody hingga terpelanting.
"Buuuk...." (satu pukulan mendarat di wajah Pak Dody)
"Hei siapa kau !!!" teriak Pak Dody
Pak Dody mulai bangkit dari posisinya setelah habis terpelanting. Namun pria itu lagi lagi memukul wajah dan tubuh Pak Dody bertubi tubi.
"Buk..Buk..Buk." (pria itu memukuli Pak Dody)
Saat ini kondisi Pak Dody sudah babak belur dan tidak bisa melawan. Tapi pria itu seperti belum puas memukuli Pak Dody. Sorot mata pria itu menujukan amarah melihat Dina akan disetubuhi dan dilecehkan. Ketika pria itu hendak memukul Pak Dody lagi, tiba tiba Dina mencegahnya dengan memeluk pria itu dari belakang.
"Bang Gara udah, aku mohon udah,..." ucap Dina menangis
Pria yang memukuli Pak Dody adalah Gara. Malam ini Gara berhasil menyelamatkan Dina dari pria bajingan. Melihat Dina menangis dan memeluknya dengan bergetar, Gara langsung menghentikan aksinya. Gara paham saat ini Dina pasti merasa ketakutan. Sontak saja Gara membalikan tubuhnya kemudian memeluk Dina dan menenangkanya
"Ada abang disini, kamu sudah aman sekarang sama abang," ucap Gara
"Aku takut..." jawab Dina bergetar
"Kamu nggak usah takut lagi ya, abang sudah hajar orang itu. orang itu nggak akan ganggu kamu lagi," saut Gara
Saat Gara menenangkan Dina, Pak Dody kabur dari tempatnya karena takut dengan Gara menyerangnya lagi dan digeruduk warga. Gara yang melihat Pak Dody kabur ingin mengejarnya, tapi saat ini menenangkan Dina yang syok lebih penting. Gara saat itu menenangkan Dina dengan terus mengusap usap punggung Dina
"Sekarang kamu sudah aman sama abang ya, kita duduk disana dulu ya," ucap Gara
Dina hanya pasrah saat Gara menuntunya duduk. Setelah Dina duduk, Gara melepaskan kemejanya kemudian memakaikanya ke tubuh Dina. Dina yang melihat Gara hanya memakai kaos kutang putih seketika panik tapi Gara langsung menenangkanya.
"Tenanglah Din, abang hanya ingin menutupi gaun kamu yang robek karena pria bajingan itu, abang janji nggak akan macam macam," ucap Gara
Bujukan Gara tetap saja tidak membuat Dina menjadi lebih tenang. Melihat Gara memakai kaus kutang putih mengingatkan Dina flashback kejadian saat Gara selingkuh darinya. Dengan tubuh gemetar, Dina melepaskan kemeja Gara yang menyelimuti tubuhnya .
"Aku tidak mau ini, tolong tinggalkan aku saja," ucap Dina bergetar
"Kamu harus pakai kemeja abang ini, besok abang antar kamu pulang," ucap Gara
"Abang pergi...." teriak Dina
Dina menangis sembari menggelengkan kepalanya dan tanganya menutupi wajahnya.
Kondisi Dina saat ini sangat berantahkan dan memprihatinkan. Gara tentu tidak tega membiarkan Dina sendirian dalam keadaan yang tidak baik baik saja. Dengan tegas, Gara menyatakan tidak akan pergi meninggalkan Dina.
"Abang tidak akan pergi walaupun Dina diusir. abang ingin jaga Dina dan temani Dina disini," ucap Gara
Tak melihat respon dari Dina, pelan pelan Gara mendekati Dina kemudian menuntun Dina memakai kemeja miliknya.
"Pakai kemeja ini, setelah itu istirahatlah," ucap Gara
Dina menggelengkan kepalanya
"Baiklah, di luar sudah mau turun hujan. jika kamu kedinginan pakai saja kemeja abang. abang ke teras sebentar. jangan menangis lagi ya," ucap Gara
Gara kemudian meninggalkan Dina di ruang tamu menuju teras. Di teras, Gara merasa sesak hatinya melihat Dina mengalami pelecehan. Tapi setidaknya Gara bersyukur dirinya bisa tepat waktu menyelamakan Dina.
------ Flashback On ---------
Sore hari, Gara mendapatkan informasi dari Bik Sri kalau malam ini Dina akan pergi bersama Nicko ke suatu tempat. Sepemikiran dengan Bik Sri, Gara merasa janggal dengan seleksi model iklan yang diikuti Dina. Tidak ingin terjadi hal buruk dengan Dina. Akhirnya, Gara memutuskan ingin meminjam mobil ayah tirinya untuk membuntuti Dina nanti malam.
📞 "Bik, nanti kalau Dina sudah siap siap berangkat hubungi aku Bik, aku mau membuntuti Dina," ucap Gara,
📞 "Siap siap, tadi Nona dan pacarnya janjian habis maghrib," jawab Bik Sri
📞 "Ok Bik,"saut Gara
Ketika jam menujukaan pukul 18.00, Gara sudah stand by di mushola dekat rumah Dina. Tak lama kemudian, Gara melihat ada mobil daihatsu merah mengarah ke rumah Dina.
"Apakah itu mobil Nicko? aku akan memastikanya," batin Gara
Gara kemudian menggunakan teropongnya untuk melihat situasi di rumah Dina. Dari teropong, Gara melihat mobil daihatsu merah itu terparkir di rumah Dina. Gara yakin kalau Nicko memakai mobil itu bersama Dina. Bersamaan juga saat itu Bik Sri menelepon Gara.
📞 "Hallo Bik, apa mobil merah itu Nicko?" tanya Gara
📞 "Iya, sekarang mereka masih ngobrol mau berrangkat," jawab Bik Sri
📞 "Ok bik, siap," saut Gara
15 menit kemudian, Gara mulai melajukan mobilnya mengikuti mobil Nicko. Saat mengikuti mobil Nicko, Gara menyadari kalau mobil Nicko ke arah kota T
"Jauh sekali, kemana Nicko mengajak Dina? seleksi model apaan ini sampai jauh jauh kota T," ucap Gara
Perjalanan memakan waktu hampir dua jam. Gara melihat dari kejauhan Nicko membawa Dina ke rumah seseorang.
"Mengapa seleksi model di rumah itu? di rumah itu sama sekali tidak ada orang?" ucap Gara
Tak lama kemudian, Nicko meninggalkan Dina sendirian. Gara memiliki firasat buruk saat Nicko meninggalkan Dina. Tidak ingin Nicko kabur begitu saja, Gara berniat membuntuti Nicko
"Ini tidak bisa dibiarkan, kau memang pria bajingan," batin Gara
Gara saat itu membuntuti Nicko dari belakang. Ketika Gara membuntuti, Gara mendapati mobil Nicko berhenti di pinggir jalan. Kemudian Gara melihat Nicko keluar dari mobil dan kencing sembarangan di pinggir jalan.
"Kena kau," ucap Gara
Gara sontak ikut turun dari mobil kemudian menghampiri Nicko. Tanpa basa basi Gara menarik kera kemeja Nicko lalu mengatakan sesuatu.
"Kau masih ingat denganku !!!" ucap Gara
"Siapa kau," jawab Nicko
"Kembalikan jam tanganku lalu menjauhlah dari kehidupan Dina," ancam Gara
"Tanpa kamu suruh aku pasti menjauhihya, gadis itu sudah miskin, ambil saja jika kamu mau seharusnya dia bersyukur bisa mendapat sugat daddy yang menunggunya," ucap Nicko
"Kurang ajar !!!" teriak Gara
Gara kemudian berkelahi dengan Nicko. Untungnya Gara punya bakat dalam bela diri. Sehingga dengan mudah, Gara mampu membuat Nicko tak berdaya.
"Ingat ucapanku, tiga hari lagi jangan harap kau bisa lepas dariku," ucap Gara.
Gara kemudian meninggalkan Nicko dan bergegas menyelamatkan Dina. Sesampainya di lokasi Dina, Gara mendengar suara Dina meminta tolong. Tanpa berpikir panjang, Gara mendobrak pintu rimah kemudian menonjok seorang pria yang hendak melecehkan Dina
-------- Flashback Off ------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments