50 menit kemudian, hujan sudah reda disaat hari sudah malam menunjukan pukul 18.35 WIB. Semua para mahasiswa yang berteduh sudah pulang sejak 15 menit yang lalu ketika hujan masih rintik rintik. Sementara Gara dan Dina bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Namun sebelum melanjutkan perjalanan, Gara melihat wajah Dina pucat dan tubuhnya nampak lemas.
"Kamu tidak apa apa? bisa kita lanjutkan perjalanan?" tanya Gara
"Iya aku harus segera pulang," jawab Dina
Dina saat itu memaksakan dirinya berjalan, namun baru saja melangkahkan kakinya, tiba tiba saja kepalanya pusing dan tubuhya lemas.
"Apa yang terjadi denganku? apakah aku akan mati?" batin Dina
Gara saat itu menyadari keadaan Dina yang hendak terjatuh. Tanpa berpikir panjang Gara menompang tubuh Dina agar tidak terjatuh
"Tolong lepasin, aku masih kuat. aku bisa berjalan sendiri," ucap Dina
"Tidak, kamu tidak boleh lepas dari jangkauanku," jawab Gara
Gara menaiki motornya dan ingin membonceng Dina dalam keadaan Dina harus melingkarkan erat kedua tanganya di perutnya.
"Lingkarkan tanganmu ke perutku atau kamu akan jatuh nanti," ucap Gara
"Tidak perlu, aku bisa pegangan dari jok belakang," jawab Dina
"Kali ini demi keselamatan kita agar cepat sampai. ayo lakukanlah," saut Gara
"Aku masih kuat tanpa berpegangan. cepat jalankan saja motornya," jawab Dina
Gara tak menggubris ucapan Dina, dan malah langsung meraih tangan kanan Dina dari belakang kemudian melingkarkan ke di perutnya. Gara merasakan kenyamanan merasakan sentuhan tangan Dina. Tapi dibalik kenyamananya tangan dirasakanya Dina sangat gemetar saat melingkar di perutnya.
"Kamu tenang saja, jangan takut. kamu bisa lingkarkan tangan kirimu juga. atau kepalamu bisa bersender di panggungku jika kamu mau," ucap Gara
"Bolehkah aku minta satu permintaan?" tanya Dina
"Katakan," saut Gara
"Aku ingin hidup tenang. aku ingin melupakan kenangan pahit dan buruk dalam hidupku. aku ingin menata hidupku. jadi aku ingin setelah satu bulan abang bekerja dan menerima gaji, abang bisa resign dari pekerjaan abang saat ini. aku janji akan mencarikan ganti pekerjaan jika abang resign," jawab Dina
Degg.
Gara hanya terdiam mendengarkan permintaan Dina kepadanya.
"Dalam proses recruitmen aku menyerahkan semua prosesnya pada Pak Hary. jika sejak saat ini abang nggak nyaman karena diriku, aku minta maaf, mohon abang bertahanlah sampai satu bulan ini saja. aku tidak ingin Pak Hary curiga dengan masa lalu kita serta merasa bersalah jika mendadak abang resign sebelum satu bulan, tapi setelah satu bulan, aku hanya ingin itu saja," ucap Dina
Gara saat itu merasa sesak di dadanya mendengar permintaan Dina. Bagi Gara, Dina adalah gadis yang pernah berlabuh dihatinya tapi bodohnya hasutan dan nafsunya menghancurkan semuanya.
"Jika itu permintaanmu, aku bisa mengabulkanya. tapi jangan halangi aku untuk bisa dekat denganmu selama aku bekerja. aku ingin kita berteman baik, walaupun itu pasti susah bagimu. aku akan mengobati rasa sakit hatimu karena diriku di masa lalu. aku akan selalu ada untukmu, dan aku akan mengabdi bekerja denganmu selama sebulan kedepan," ucap Gara
"Baik, aku tidak akan menghindar, tapi tetap saja kita ada batasanya. aku akan profesional memperlakukan abang seperti para satpam lainya." jawab Dina
"Baiklah, sekarang cepat eratkan peganganmu agar tidak jatuh. aku bukan bermaksud modus, tapi kamu bilang profesional. ini yang aku lakukan sudah menjadi bagian dari pekerjaanku untuk melindungi majikanya," saut Gara
Dina mau tidak mau menuruti perintah Gara, sementara Gara melajukan kendaraanya dengan kecepatan sedang agar sampai rumah.
++++++++++
Esok hari, jam sudah menujukan pukul 05.00 WIB, Gara yang sudah selesai mandi saat itu keluar dari messnya mau memanaskan motor. Namun ketika Gara sedang memanas motor, dilihatnya Dina bersama Bik Sri sedang menyiapkan keperluan berjualan di kantin. Gara hanya tersenyum menatap Dina yang sangat cekatan memasukan nasi kuning ke wadah plastik untuk dijual.
Beberapa menit kemudian, setelah memanaskan motor Gara mendengar Dina memanggilnya. Dina saat ini tidak memanggilnya abang tapi memanggil Mas jika ada banyak orang.
"Mas, tolong kesini bentar," ucap Dina
"Ada apa Nona?" tanya Gara
"Sebelum berangkat kita sarapan dulu, segini nasinya apa cukup? kalau kurang gak apa apa bilang saja," jawab Dina
"Sudah cukup Nona, terima kasih banyak," saut Gara
"Aku hari ini mau jualan semur telur kecap, telurnya segaja aku goreng ceplok biar bumbunya meresap. Mas bisa ambil satu dan cicipi gimana rasanya, ini pertama kalinya aku buat. jadi hanya masak 10 telur saja. kalau enak aku akan bawa ke kantin dan uji coba jual semur telur ini juga,"ucap Dina
"Iya, aku akan cicipi masakan Nona," jawab Gara
"Dulu kamu tidak bisa masak dan saat ini kamu bisa memasak aneka masakan ini, kamu hebat," batin Gara
Gara kemudian memakan satu porsi makanan yang disediakan Dina. Satu porsinya terdiri dari nasi kuning, orek kentang tempe, mie, tahu balado, dan bonus telur semur kecap. Bagi Gara semua elemen masakan Dina enak, jadi sangat wajar jika tiap hari kantin di Kos Ragina sudah tutup lebih awal karena stok jualanya habis karena laris.
"Enak, tidak ada yang kurang. rasanya pas dan cocok.di lidah saya. pasti menu baru ini bakal di serbu sama para mahasiswa," ucap Gara
"Terima kasih, aku jadi lebih yakin jika ada dua orang bilang enak masakanku," jawab Dina
Tak lama kemudian Bik Sri datang menghampiri Dina
"Non, nyonya tidak ingin saya suapi. minta disuapi Nona," ucap Bik Sri
"Tapi Bik, aku sudah mau berangkat berjualan. Bik Sri tolong bujuk mama sekali lagi agar mau sarapan. nanti habis jualan aku pulang," jawab Dina
"Sudah Non, tapi nyonya tetap ingin Nona yang menyuapi," saut Bik Sri
"Baiklah, kalau gitu Bik Sri gantikan aku bareng Mas ini saja ya berangkatnya, kalau aku telat buka kantin kasihan anak kos pada nunggu kantinya buka," ucap Dina
"Baik Non," jawab Bik Sri
Dina kemudian pergi menuju kamar ibunya. Sementara Bik Sri yang masih dimuat saat itu langsung mengatakan sesuatu pada Gara
"Apa maksud Mas Gara bisa kembali dalam kehidupan Nona?" tanya Bik Sri
"Ini semua tidak disengaja Bik, saya kemari mengikuti recruitmen satpam tidak tahu kalau Dina menajadi ibu kos disana," jawab Gara
"Saya harap kamu tidak bermaksud buruk pada Nona. kamu bisa lihat kan kondisi Nona sekarang? banyak perubahan kan? tidak seceria dulu, tidak semanja dulu, Nona dulu meyakinkan kamu di keluarga kalau kamu akan menikahinya pas Nona selesai sidang. tapi kamu malah menghianatinya. Setelah Nona putus denganmu, Tuan memutuskan melarang Nona berpacaran lagi dan berencana menjodohkanya. dan lagi lagi Nona mendapatkan pria yang memanfaatkan hartanya dan berselingkuh dengan sahabatnya," ucap Bik Sri
Gara hanya terdiam
"Setelah berpisah denganmu karena pengkhianatan, hal itu kembali terulang lagi dengan kasus yang sama. tapi yang kedua ini lebih menyakitkan. pria itu yang berselingkuh dengan sahabat Nona, tapi malah keluarga pria itu yang membatalkan perjodohan karena perusahaan keluarga ini bangkrut," ucap Bik Sri.
"Tidak sampai disitu saja, setelah perusahaan bangkrut, Nona harus kehilangan ayahnya karena serangan jantung. ditambah lagi ibu Nona saat ini terbaring lemah karena kecelakaan di kamar mandi. saya adalah saksi ketika Nona terpuruk sampai ingin mengakhiri hidupnya. jadi saya mohon, jangan sakiti Nona, Nona itu orang baik dan berhak bahagia dan hidup tenang," lanjut Bik Sri menangis
Gara yang mendengarkan cerita Bik Sri saat itu ingin menangis tapi dirinya tahan. Yang bisa Gara lalukan saat ini adalah berjanji pada Bik Sri untuk tidak bermaksud buruk pada Dina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments