Setelah tersisa dua lampu, host menyuruh Dina memberikan pertanyaan kepada singgle man yang lampunya menyala
"Dina...silahkan berikan pertanyaanmu," ucap Host
"Pertanyaan saya bagaimana rencana dan komitmen kalian kedepan setelah terpilih menjadi pasangan saya. terima kasih," ucap Dina
"Baiklah singgle man nomer 29 silahkan menjawabnya terlebih dulu," saut Host
"Perkenalkan saya Gio, 25 tahun. asal kota J profesi saya model. Komitmen ya kita jalani dulu, kita saling mengenal, lalu nanti setelah klik yang pasti sudah mengarah ke pernikahan. mungkin 2 atau 3 tahun pacaran cukup," jawab Pria podium 29
Selanjutnya singgle man nomer 30, salahkan jawabanya," saut Host
"Perkenalkan saya Nicko, 29 tahun, pengusaha asal kota J. Komitmen saya tentu saya ingin serius, menyatukan visi misi dalam menjalin hubungan. saya tipe orang yang tidak suka buru buru, diatur, ditekan. intinya jalani saja, lihat saja kedepanya," jawab Pria podium 30
"Dua singgle man sudah menjawab sekarang, Dina tentukan pilihanmu," saut Host
Setelah dua pria menjawab pertanyaan sejujurnya Nifa tidak puas dengan jawabannya. Tapi mau tidak mau, Nifa harus memilih satu pria yang menjadi pendampingnya. Dan pilihan Nifa saat itu jatuh pada Nicko yang berada di podium 30. Ketika terpilih, Nicko saat itu langsung menggandeng Nifa dengan girang.
+++++++++++++++
Di akhir acara Dina memenangkan hadiah Rp.15.000.000 sebagai pasangan terbaik. Setelah acara selesai, Nicko saat itu mengajak Dina ke taman lalu mengatakan sesuatu.
"Ini kamu mau lanjut atau hadiahnya kita bagi dua saja," ucap Nicko
"Kalau Mas nya sendiri gimana?" tanya Dina ragu.
"Mau nya sih lanjut," ucap Nicko
"Ya sudah kita jalani saja dulu," jawab Dina
"Terus hadiahnya masuk ke rekening kamu kan?" tanya Nicko
"Iya, Mas ingin hadiahnya? belum di transfer sih suruh nunggu besok. atau Mas butuh uang sekarang," jawab Dina
"Sebenarnya sih iya, aku butuh Ra.50 juta. ibuku sakit keras," ucap Nicko
Dina saat itu ikut teringat ayahnya yang berjuang sakit jantung dulu. Kehilangan orang tua adalah masa masa sulit di hidup Dina. Tanpa berpikir panjang, Nifa mau memberikan uang Rp.50 jutal pada Nicko.
"Oh, kalau gitu Mas kirim no rekening Mas saja sekarang.. aku akan ransfer sekarang. ibunya Mas harus segera mendapat perawatan," ucap Dina khawatir
"Hah? semudah itu dia mau memberiku uang?" batin Nicko tersenyum
Tak lama kemudian, Dina mentransfer uang senilai Rp.50 juta ke rekening Nicko.
"Uangnya sudah masuk Mas, semoga ibunya bisa sembuh," ucap Dina
"Gila, ini cewek pasti konglomerat," batin Nicko
"Makasih ya, aku nanti bisa ganti nyicil," jawab Nicko
"Tidak usah, aku ikhlas. yang penting ibu Mas bisa sembuh. gak usah dipikirin soal uang. uang masih bisa dicari," saut Dina
"Kamu baik deh, ini sudah malam kamu nggak ingin pulang?" tanya Nicko
"Iya habis ini pulang," jawab Dina
"Kamu naik apa kesini?" tanya Nicko
"Naik motor, kalau gitu aku balik dulu ya, kalau ketemuan Mas bisa hubungi aku atau temuin aku di Kos Ragina dekat Univ J" saut Dina
Dina kemudian meninggalkan Nicko di taman lalu mengambil motor di parkiran. Nicko saat itu menguntit Dina karena tidak oeevata Dina naik motor. Dan fenomena langka terjadi di pandangan Nicko. Nicko baru kaki ini mendapati gadis yang diduganya konglomerat sudi naik motor
"Gila, unik juga dia. sepertinya bisa deh aku dapatin dia. hidupku bisa terjamin juga. kalau aku dapatin dia pasti dia tidak mudah melepaskanku. tinggal atur rencana saja aku akan jebak dia agar tidak terlepas dariku," batin Nicko
+++++++++
20 menit kemudian, Dina sudah sampai di rumahnya. Sesampainya di rumahnya Dina melihat Gara duduk di teras rumahnya dengan tas gendongannya. Dina saat itu meyakini kalau Gara hendak pergi karena masa bekerja sudah satu bulan.
"Mas nya mau pergi?" tanya Dina
"Bolehkah aku minta kamu panggil aku abang malam ini?" saut Gara
Dina hanya terdiam
"Aku mohon, sebelum abang pergi," ucap Gara
Dina kemudian hanya mengangguk
"Mengapa abang mau pergi malam ini? masih ada besok lusa masa kerja abang denganku," tanya Dina
Sebenarnya hari terakhir Gara bekerja tepat 1 bulan di hari besok lusa. Tapi Gara sengaja ingin pergi di hari Dina mendapatkan pasangan. Karena setelah mempertimbangkan dengan matang, Gara merasa dirinya tidak sanggup melihat Dina berperilaku romantis dengan pasangan barunya di ajang cari jodoh
"Gak apa apa, abang sudah kangen sama Bibi abang saja," jawab Gara bohong
"Nomer rekening abang kirimkan padaku, aku akan transfer gaji abang, dan aku sesuai janjiku aku akan carikan pekerjaan baru untuk abang," saut Dina
"Nggak, abang gak usah digaji. dan urusan pekerjaan abang kamu tak usah mikirin itu. kamu fokus saja dengan kehidupanmu," jawab Gara
"Tapi sesuai perjanjian....." ucap Dina terpotong
"Ssstttr...lupakan masalah itu," jawab Gara
Dina terdiam saat jari telunjuk Gara menyentuh bibirnya. Gara yang sadar dengan gerak refleks jarinya langsung menyingkirkanya dan minta maaf
"Maaf, aku tidak bermaksud lancang," ucap Gara
Dina hanya terdiam
"Terima kasih atas kenangan indah dulu yang kita ukir selamanya 3 tahun lamanya. dan maaf atas luka yang abang berikan yang menyebabkan kandasnya hubungan kita di masa lalu. abang mengaku khilaf, abang menyesali semua. abang memang sangat bodoh waktu itu, abang belum bisa lepas dari pergaulanku yang sesat," ucap Gara
Dina hanya diam dan hanya menunduk.
"Setelah kamu memutuskan abang, jujur sampai saat ini abang sulit untuk melupakanmu. wanita sebaik dirimu memang layak untuk dicintai. dan sekali disakiti, pasti yang menyakiti akan menyesal. abang harap kamu bahagia dengan pasangan barumu," ucap Gara
Dina saat itu menunjukan gestur tak nyaman saat Gara membicarakan pasangan baru. Sementara Gara yang melihat perubahan gestur Dina, seketika dirinya sadar Dina tidak diantar pasangan barunya pulang.
"Oh iya abang lihat kamu pulang naik sepeda motor sendiri. pasanganmu nggak ngantarin kamu? ini malam malam loh," tanya Gara
"Tadi pasanganku ada urusan di rumah sakit, ibunya sakit," jawab Dina
"Oh, lain kali ingat pesan abang. jangan keluar malam sendiri. bahaya wanita secantik kamu bisa menjadi sasaran laki laki bajingan diluar sana. dan sama pasangan jangan sampai di manfaatin lagi kaya kemarin. jangan mudah percaya sama orang tak dikenal. kalau kamu butuh bantuan abang, abang siap," ucap Gara
"Aku pasti akan menyelidiki pasanganmu itu Din," batin Gara
"Tanpa disuruh aku sudah ingat, untuk gaji dan ganti pekerjaan aku akan tetap tanggung jawab" jawab Dina
"Jika kamu memaksa, aku memutuskan gajiku dan pekerjaan gantiku cukup melihatmu bahagia saja sudah cukup. aku ingin kamu terlepas dari keterpurukan," saut Gara
Dina hanya diam.
"Aku pamit, semoga kamu bahagia." ucap Gara
Gara kemudian menenteng tasnya kemudian berjalan pergi meninggalkan gerbang rumah Dina. Sementara Dina yang melihat kepergian Gara merasaka gejolak aneh di hatinya
"Mengapa aku seperti merasa ada yang hilang ya?" batin Dina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments