Esok hari, Gara mendapatlkan panggilan pekerjaan di kantor ayah tirinya. Walaupun hanya berstatus sebagai karyawan biasa di divisi desain, Gara tetap bersyukur bisa bekerja di kantor yang besar.
Gara adalah anak broken home sejak usia 12 tahun. kedua orang tuanya bercerai dan meninggalkanya saat menikah lagi. Gara ditinggalkan sendirian dengan dirawat Bibinya hingga saat ini.
Pak Candra ayah kandungnya sudah menikah lagi dengan Bu Wati dan menetap ke kota Y. Sementara Bu Lina ibu kandungnya yang sudah meninggal sebelumnya sudah menikah dengan Pak Umar dan menetap di kota J.
Saat ini Gara mendapatkan panggilan pekerjaan dari perusahaan Pak Umar atau ayah tirinya. Walaupun hanya ayah tiri, tapi Pak Umar tidak pernah pilih kasih padanya. Justru sosok ayah yang menyayanginya sejak remaja adalah Pak Umar.
Sejak Gara SMP sampai kuliah, Pak Umar yang membiayainya.Bahkan saat Gara lulus sarjana, Pak Umat menawari Gara posisi penting di perusahaanya. Namun karena ketidaksukaan keluarga besar ayah tirinya terhadapnya, membuat Gara menolak tawaran dulu.
Sekarang Gara terpaksa bekerja di kantor Pak Umar karena tidak mungkin mengandalkan hidupnya dengan membantu Bibinya menjaga toko.
+++++++++++++
1 minggu bekerja di perusahaan Pak Umar, Gara saat itu dipanggil menghadap Pak Umar. Ketika sampai di ruang Pak Umar, Gara melihat Pak Umar sedang bermain dengan anaknya yang masih berusia 7 tahun.
"Ayah, apa ayah memanggilku?" tanya Gara
"Oh iya sini Nak, ayah mau bicara sesuatu penting," jawab Pak Umar
"Ada apa yah?" tanya Gara
"Ayah ini sudah tua Nak, dan kamu lihat adikmu ini kecil baru masuk SD. ayah ingin kamu menjadi pengganti ayah, mengelolah perusahaan ayah," Pak Umar
"Apa nggak sebaiknya dari keluarga besar ayah saja yang gantikan posisi ayah. karena menurutku ada yang lebih berhak dari aku yah," jawab Gara
"Nggak Nak, ayah percaya sama kamu. kamu juga anak ayah. ayah menikah dengan ibumu. walaupun ibumu sudah meninggal setelah melahirkan Sisca, itu bukan berarti kamu bukan anak ayah lagi, kamu berhak atas perusahaan ayah ini," saut Pak Umar
Gara hanya terdiam karena bingung dengan apa yang dilakukan.
"Jangan takut, ayah yang berkuasa penuh atas perusahaan ini. kamu jangan berpikir nanti pamanmu marah atau gimanalah...ayah percaya kamu orang baik," jawab Pak Umar
"Beri aku waktu ayah, aku sudah lama tidak bekerja di perusahaan. aku akan memikirkanya dan juga aku akan membicarakan dengan bibiku," saut Gara
"Baiklah, ayah tunggu keputusanmu sampai akhir tahun ini," jawab Pak Umar
Pak Umar kemudian mengambil sebuah kotak kecil di dalam tasnya lalu memberikanya pada Gara.
"Gara, ini untukmu dari ayah," ucap Pak Umar
"ini apa ayah?" tanya Gara
"Buka saja, ayah harap kamu menyukainya," jawab Pak Umar
Gara kemudian membuka kotak kecil pemberian Pak Umar. Saat kotak kecil itu dibuka, Gara terkejut melihat sebuah jam tangan branded merek Rolex. Gara bukan pria gaptek yang tidak tahu harga jam tangan. Jam tangan merek rolex yang diberikan Pak Umar harganya bukan kaleng kaleng. Di gantungan kertas harganya tertulis nominal hargan senilai
...Rp. 481.284.000,-...
...(Empat Delapan Puluh Satu Juta Dua Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah)...
"Ayah, ini...." ucap Gara
"Itu untukmu, ayah harap kamu menyukainya. itu jamnya cocok sama kamu," jawab Pak Umar
"Ayah harganya...ini...." ucap Gara terbata bata
"Pakailah, ayah suka jika kamu memakai jam itu," saut Pak Umar
Tak bisa berkata kata lagi, Gara saat itu memeluk Pak Umar sebagai bentuk ungkapkan terima kasihnya. Gara sangat bersyukur dipertemukan dengan sosok ayah tiri sebaik seperti Pak Umar. Jika takdir bisa di rubah, mungkin Gara ingin ditakdirkan menjadi anak kandung Pak Umar
Pertemuan Gara dengan Pak Umar diawali dengan almarhumah ibunya yang memperkenalkanya. Waktu itu Gara masih usia 15 tahun menginjak sekolah menengah pertama. Dulu Gara tidak suka dengan Pak Umar, karena setelah tidak ingin ibunya menikah. Namun kebaikan Pak Umar membuat Gara akhirnya jadi dekat dengan Pak Umar.
+++++++++++++
Malam hari, Gara saat itu mampir ke warung makan setelah pulang bekerja. Namun saat berada di warung makan, Gara saat itu terkejut melihat seorang pria yang mendatanginya. Seorang pria yang mendatangi Gara saat itu seperti seorang yang habis mencuri.
"Mas, Mas, tolong saya, kalau ada orang yang nari saya bilang saja saya nggak ada, saya mohon," ucap Pria
"Hei Hei Hei, aku gak mau ikut ikutan. hadapi aja sendiri. kau pasti habis nyolong kan?" tanya Gara
"Nggak nyolong Mas, orang itu nagih hutang. saya minta tolong Mas, kalau Mas ada 20 juta saya bisa pinjam nggak Mas?" saat Pria itu
"Ogah, mending kamu pergi sono...gila kamu, baru ketemu kenal juga nggak, tiba tiba mau hutang 20 juta," jawab Gara
"Saya mohon Mas, ini sangat mendesak, kalau cewek saya transfer saya bayar deh Mas," ucap Pria
"Cuih, dasar cowok gak modal, nggak nggak pergi sono, aku nggak ada duit segitu," jawab Gara
Gara mendorong pria itu agar menjauh darinya. Tapi pria itu justru dengan lancang mencuri jam tangannya lalu kabur
"Hei bangsat...danc*k..." teriak Gara
Gara saat itu mengejar pria yang mencuri jam tanganya. Bagi Gara jam tangan itu sangat berharga. Selain harganya yang fantastis, jam itu juga pemberian ayah tirinya yang sangat dirinya jaga. Pria itu berlari cukup kencang tapi untungnya Gara mampu mengimbanginya. Hingga akhirnya Gara kehilangan jejak karena pria itu naik angkot setengah perjalanan
"Sial !!!" teriak Gara
Gara dengan perasaan kesal saat itu memutuskan kembali ke warung tempatnya makan. Sesampainya di warung, Gara melihat banyak orang yang menunggu dirinya seperti meminta penjelasan.
"Kalian mencari pria baringan itu? dia kabur mencuri jam tangan Rolex ku," ucap Gara
"Dia hutang saya 25 juta hak dibayar Mas," jawab Warga A
"Dia juga hutang saya 15 juta," jawab Warga B
"Kalian tahu dimana pria bajingan itu tinggal?" tanya Gara
"Nggak tahu Mas, dia berpindah pindah," jawab Warga A
"Baiklah, terima kasih informasinya," saut Gara
Gara saat itu berjalan kembali ke tempat mejanya makan. Namun ketika hendak mau duduk, Gara tidak sengaja meliha ponsel di lantai.
"Ponsel siapa ini?" tanya Gara
Gara mencoba menyalakan ponselnya melihat walpaper ada foto pria yang mencuri jam tangannya.
"Hah, ternyata ini ponsel pria bajingan itu, jangan harap kau bisa kabur dariku, lihat saja nanti," ucap Gara
Tak lama kemudian, di ponsel pria itu tiba tiba ada notifikasi pesan. Notifikasi pesan itu dari seseorang yang diberi nama "🐰❤". Ingin sekali Gara ingin tahu siapa orang yang diberi emotion kelinci dan love tersebut. Kaerena dengan cara itu, Gara bisa mencari tahu keberadaan pria yang dicarinya. Tapi karena sandi ponsel terkunci, Gara tak bisa membukanya. Terpaksa menunggu hari esok untuk menelusurinya
++++++++++++++
Malam ini, Dina ada jadwal kencan dengan Nicko. Dina sudah bersiap di teras tapi tidak ada tanda tanda Nicko menjemputnya. Berkali kali Dina mengirim pesan tapi tidak ada satu pun yang dibales dan masih centang satu.
📩 "Mas dimana ini sudah jam 7 malam loh?"
📩 "Mas, aku sudah siap nih,"
📩 "Mas, apa kita jadi keluar?"
📩 "Mas baik baik saja kan? aku masih nunggu,"
(Pesan Dina pada Nicko)
"Mas Nicko dimana sih? jadi kencan nggak sih?" tanya Dina
Dina menamai Nicko di kontak ponselnya dengan emotion "🐸❤". Emotion "🐸❤" dipilih Dina karena Nicko adalah orang yang suka mager, ngorok, dan lucu.
1 minggu mengenal Nicko, Dina perlahan mulai merasakan kennyamanan. Dina merasa diperhatikan walaupun cuma sekedar sarapan atau tidur. Walaupun Nicko tidak pernah memberikan materil, tapi dengan merasa diperhatikan saja Dina sudah senang
Apalagi pernah sekali ada momen romantie Nicko membantu Dina di kantin. Tak sengaja tangan Dina saat itu teriris, sikap khawatir dan perhatian Nicko padanya semakin membuatnya yakin dengan Nicko
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments