Siang hari, Gara saat itu bertemu dengan Bik Sri di kantin kantornya. Ketika saling bertemu, Gara saat itu langsung memulai pembicaraan.
"Bagaimana Bi? apa yang Bik Sri mau bicarakan tentang kekasih Dina," tanya Gara
"Seperti yang barusan saya bicarakan di telepon, saya merasa ganjal dengan pacar Nona," jawab Bik Sri
"Keganjalan seperti apa Bik?" tanya Gara
"Semalam pacar Nona tidak ada kabar sehingga Nona menangis karena takut diselingkuhi. Nona hari ini juga demam walau saat ini sudah mendingan. Tadi pagi pacar Nona datang jenguk Nona, kata pacar Nona ponselnya kemarin hilang makanya tak bisa dihubungi. dalam benat saya, saya tidak yakin sepenuhnya dengan pacar Nona itu," jawab Bik Sri
"Namanya siapa Bik, kalau boleh saya tahu?" tanya Gara
"Kalau tidak salah namanya Miko, Nona jarang panggil nama pacarnya. Nona selalu panggil Mas, jadi setahu saya namanya Miko," jawab Bik Sri
"Miko?" tanya Gara bingung
"Saya lupa lebih tepatnya, jika salah mungkin saya salah dengar," jawab Bik Sri
"Mungkin maksudnya Nicko, bodoh amatlah siapa nama pria bajingan itu, yang pasti aku harus pastikan pacar Dina itu adalah pria bajingan yang curi jam tanganku," batin Gara
Mengetahui fakta Dina menangis semalaman sampai sakit karena korban PHP pria, Gara merasa sangat geram. Gara semakin yakin jika pacar Dina adalah pria yang sama yang mencuri jam tangannya.
"Saya jadi semakin yakin jika pacar Dina adalah pria yang saya jumpai kemarin Bik," ucap Gara
"Maksudnya? kalian saling mengenal?" tanya Bik Sri
"Sebelumnya, apa menurut Bik Sri pria itu tidak baik untuk Dina?" saut Gara
"Saya bukan bermaksud menuduh. tapi Nona sudah banyak keluar uang karena pria itu. dan saya takut besok lusa pria itu berencana kembali memanfaatkan Nona, karena pacar Nona mau ajak Nona keluar" jawab Bik Sri
Gara kemudian mengambil ponsel dari sakunya kemudiab menujukan pada Bik Sri
"Bik, ini untuk memastikan saja. kalau boleh tahu apa benar pria ini pacar Dina?" tanya Gara
Gara menunjukan ponsel Nicko yang baru saja dirinya bobol sandinya
"Eh ya, bagaimana bisa ponsel pacar Nona ada di anda?" tanya Bik Sri
"Laki laki ini tidak baik Bik, dia punya banyak hutang. kemarin jam tangan saya di curi sama pria itu, untungnya ponsel dia terjatuh pas kabur, jadi saya mohon terus cegah Dina untuk berhubungan dengan pria itu," jawab Gara
"Ya Allah, Nona bilang pacarnya pengusaha. tapi saya tidak tahu pengusaha apa," saut Bik Sri
"Saya pasti mengungkap siapa dia sebenarnya dihadapan Dina," saut Gara
+++++++++++++++
Malam hari, Dina saat itu sedang memikirkan keuanganya yang makin menipis. Harga sembako yang makin naik membuat keuanganya semakin tercekik. Apalagi di kantinya Dina berprinsip tidak mau menaikan harga atau mengurangi porsi.
Awalnya pembukaan kantin dimaksud Dina untuk menjaga stabilitas keuangannya pasca perusahaan keluarga bangkrut. Tapi melihat banyaknya mahasiswa kos yang keuanganya sulit, membuat Dina menjadikan kantinya untuk mempermudah kebutuhan pangan mahasiswa kos.
Selain menjual makanan murah, keuangan Dina sebenarnya lebih banyak terkuras karena kebutuhan Bu Gita yang terbaring lemah. Di tambah lagi, Dina dulu tanpa berpikir panjang memberikan uang sebesar Rp.50 juta pada pacarnya untuk pengobatan calon mertuanya.
Melihat kondisi sekarang, Dina tidak yakin beberapa bulan kedepan bisa kembali tepuruk karena kantin bisa tutup, gagal membayar gaji satpam, gagal membayar gaji Bik Sri, dan puncaknya kos bisa tutup karena gagal membayar listrik dan WiFi. Serta pengobatan Bu Gita bisa terbengkalai.
"Apa yang harus aku lakukan? apakah aku harus menaikan harga jualanku di kantin seiring naiknya harga bahan pokok? tapi kasihan mahasiswa yang keuanganya susah sudah terlanjur menggantungkan hidupnya dengan selalu makan di kantin kos," batin Dina
Untuk menyiasati keuanganya yang makin menipis, Dina saat itu ingin meminjam uang pada Nicko. Karena Dina yakin Nicko banyak uang setelah menjual jam tangan rolexnya. Paling tidak Dina ingin pinjam 10 juta untuk menggaji satpam kos bulan ini. Biar bebannya sedikit berkurang.
📞 "Hallo Mas," ucap Dina
📞 "Iya Hallo Din, ada apa?" tanya Nicko
📞"Mas, maaf aku mau izin. apa aku boleh pinjam uang Mas 10 juta," ucap Dina
📞 "Kamu nggak punya uang Din?" tanya Nicko
Dina pun menceritakan kondisinya saat ini pada Nicko. Namun Nicko tak memberikan solusi yang di harapkan.
📞"Sebaiknya kamu naikin saja harga makanan yang kamu jual di kantin Din, pasti mereka mengerti. kalau kamu pinjam uang kamu akan makin terpuruk. aku bukanya takut kamu gak bisa mengembalikan, tapi aku memang belum uang," jawab Nicko
📞"Masa gak ada sih Mas, bukannya Mas hari ini jual jam tangan 100 juta? aku cuma pinjam bukan minta. hanya 10 juta saja Mas. pasti aku kembalikan gak akan kabur," tanya Dina kesal
📞"Maaf Din, aku tidak bisa. kalau ada pun pasti aku pinjami," saut Nicko
📞"Oh baiklah, kalau gak ada gak apa apa. mungkin aku sedikit mengurangi porsinya saja daripada harga naik. atau aku tanya tanya dulu. ya sudah aku tutup ya Mas," jawab Dina
Namun belum saja menutup teleponya tak sengaja Dina mendengar suara wanita seperti sedang bicara dengan Nicko. Dina hendak mau menanyakan suara wanita itu tapi sambungan telepon sudah terputus.
"Siapa wanita tadi? apa Mas Nicko selingkuh? sebaiknya aku telepon lagi, aku harus memastikanya," ucap Dina
Dina saat itu menelepon Nicko lagi dan Nicko menangkapnya.
📞 "Hallo Mas," ucap Dina
📞"Hallo Din, ada apa telepon lagi?" tanya Nicko
📞"Maaf Mas, aku tadi dengar suara wanita sebelum tutup telepon," jawab Dina
📞 "Tadi adiku Din, minta uang buat bayar SPP sekolahnya," jawab Nicko
📞 "Oh adik Mas ya, maaf Mas aku bikin Mas nggak nyaman menanyakan ini. aku sebenarnya trauma dengan masa laluku," saut Dina
📞"Gak apa apa, aku tutup dulu ya Din, jangan lupa besok lusa kita ketemuan," jawab Nicko
📞 "Baik Mas," saat Dina
Tut..Tut...(sambungan telepon tertutup)
Setelah menelepon Nicko, Bik Sri saat itu masuk ke kamar Dina membawakan makan malam.
"Nona, sudah waktunya makan malam,"ucap Bik Sri
"Iya Bik," jawab Dina
Dina mengambil nampan yang dibawa Bik Sri kemudian memangkunya lalu memakan makananya. Namun di saat Dina sedang makan, Bik Sri memberi saran kepada Dina agar hati hati dalam membuat keputusan.
"Nona, saya ingin memberi saran kalau Nona ingin melangkah ke jenjang serius dengan pacar Nona, alangkah baiknya Nona menelusuri dulu latar belakang pacar Nona," ucap Bik Sri
"Menurut Bik Sri pacarku sekarang gimana? apa aku cocok dengan pacarku?" tanya Dina
"Saya belum mengenal betul siapa pacar Nona. jadi saya tidak bisa menilainya. Nona dulu bilang pernah transfer uang ke pacar Nona Rp 50 juta untuk pengobatan ibu dari pacar Nona. usul saya, Nona lihat langsung saja kondisi ibu pacar Nona," jawab Bik Sri
"Iya Bik, terima kasih sarannya. tapi dia sempat tunjukin aku bon tebusan rumah sakit. jadi aku yakin dia nggak bohong. dia juga baik sama aku Bik, besok lusa dia di ajak aku jalan dan insyallah melamarku," saut Dina
"Baik Non, kalau gitu saya pamit mau ke kamar Nyonya," jawab Bik Sri
"Iya Bik," saut Dina
Setelah kepergian Bik Sri, Dina dengan lahap menghabiskan makannya lalu minum obat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments