Sore hari, Dina saat itu belanja sayuran di pasar untuk keperluanya di kantin. Setelah belanja di pasar, dengan menggunakan motornya Dina melanjutkan perjalananya menuju taman. Dina ingin pergi ke taman karena merasa butuh merilekskan pikiranya. Namun sesampainya di taman, tak sengaja Dina bertemu dengan anak kecil yang tiba tiba menghampirinya.
"Eh dek, kamu sama siapa disini?" tanya Dina
"Sama Kakak," jawab Anak kecil
"Terus kakaknya mana?" tanya Dina
"Kakak mana?" tanya balik Anak kecil
"Hah," saut Dina bingung
Anak kecil itu matanya berkaca kaca menatap Dina. Dina yang melihatnya tentu kasihan pada anak itu.
"Ya sudah, kakak bantu cari kakaknya ya? tadi adik kesini darimana?" tanya Dina
Anak kecil itu hanya bisa menunjuk
"Oh, kita kesana ya," ucap Dina
Dina saat itu berjalan ke arah jalan asal anak kecil yang sekarang bersamanya. Namun baru beberapa langkah berjalan, Dina mendengar teriakan seseorang memanggil nama Enzi.
"Enzi...Enzi..." teriak seseorang
"Nama kamu Enzi dek?" tanya Dina
Anak kecil itu mengangguk
"Baiklah, sepertinya kita sudah dekat dengan kakakmu," ucap Dina
Dina melanjutkan perjalananya ke arah sumber suara yang memanggil Enzi. Semakin dekat dengan sumber suara Dina akhirya bertemu dengan dua orang yang sangat dirinya kenal. Dua orang itu adalah Vera dan Fabian. Dina sebetulnya ingin menghindari bertemu dengan dua orang dihadapanya saat ini. Tapi apalah daya Dina terjebak dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk kabur.
"Mas, Mbak, ini tadi Enzi nya tersesat dan bertemu saya," ucap Dina
Vera dan Fabian hanya terdiam melihat Dina yang gaya bicaranya sangat formal
"Sekarang saya pamit," ucap Dina
Dina saat itu membalikan badanya lalu meninggalkan Fabian dan Vera. Namun baru saja hendak melangkahkan kakinya, Dina tiba tiba merasakan Vera memeluknya dari belakang.
"Din, semua tidak seperti yang kamu pikirkan. maafkan aku..." ucap Vera menangis
Dina kemudian melepaskan tangan Vera lalu berbalik menghadap Vera.
"Aku tidak menyalahkanmu, takdirku memang seperti ini, kamu harus bahagia ya, aku tunggu undangan kalian," ucap Dina
"Din, aku khilaf. telepon itu terangkat tidak sengaja. aku sungguh tidak tahu jika kamu di jodohkan dengan Fabian. maafkan aku, aku...." jawab Vera terpotong
"Aku tidak apa apa, mungkin dengan ini aku bisa menjadi lebih baik," saut Dina
Dina kemudian menepuk punggung Vera kemudian pergi meninggalkan taman.
+++++++++
Sementara di sisi lain, Gara mendapatkan informasi ada lowongan satpam di Kos Ragina.Semenjak Gara berpisah dengan Dina, beberapa bulan kemudian Gara kehilangan pekerjaanya karena di fitnah menghamili orang. Karirnya sebagai model hancur seketika, dan tiga tahun ini Gara bekerja sebagai kurir JNE.
Namun baru kemarin Gara memilih resign dari kurir JNE karena motornya yang sering rewel menghambat pekerjaanya. Saat ini Gara sedang membutuhkan pekerjaan. Melihat gaji dan persyaratan menjadi satpam di Kos Ragina membuat Gara yakin dengan pilihan pekerjaan.
"Sepertinya aku bisa beralih bekerja sebagai satpam, gajinya besar juga walau tingkat kos. ada mess nya juga nih," batin Gara
Tanpa berpikir panjang, Gara langung bergegas menyiapkan berkas dan berangkat melamar pekerjaan sebagai satpam di Kos Ragina
1 jam kemudian, Gara sudah sampai di Kos Regina. Sesampainya di Kos Ragina, Gara tak menyangka mendapat urutan interview ke 23. Baru satu hari dibuka, ternyata banyak yang ingin mendaftar jadi satpam di Kos Ragina.
"Ternyata banyak juga pendaftar lain disini," batin Gara
Gara saat itu hanya bisa menunggu panggilan di interview. Namun di sela sela menunggu, Gara tak sengaja mendengarkan perbincangan calon pelamar pekerjaan lain.
"Aku dengar ibu kos disini cantik dan masih mudah, kalau jadi satpam disini mess kita satu rumah dengan ibu kos," ucap Pelamar A
"Iya aku juga dapat info, kalau setiap pagi siang, ibu kos muda itu selalu berjualan makanan, hari ini baru di buka kantinya," jawab Pelamar B
"Aku sudah pernah lihat fotonya dari mahasiswa yang kos disini, cantik banget ibu kos nya," saut Pelamar C
Gara yang mendengar obrolan para pelamar hanya bisa penasaran dengan sosok ibu kos yang dibicarakan.
Proses interview berjalan ada 3 jam, malam ini jam sudah menujukan pukul 20.00 WIB. Sebanyak 31 calon pelamar sudah melakukan interview. Sekarang calon pelamar tinggal menunggu hasil pengumuman esok hari.
+++++++
Esok hari, jam sudah menujukan pukul 06.00 WIB. Dulu saat masih konglomerat, pukul 6 pagi Dina masih nyenyak tidur di kasur empuknya menunggu pelayan memanggilnya untuk sarapan. Tapi saat ini, kebisaanya semasa konglomerat berubah drastis. Walaupun lelah dan tak terbiasa, Dina di pukul 6 pagi harus bersiap membawa pelengkapanya untuk berjualan makanan di kantin.
Sesampainya di kantin, Dina terkejut melihat banyaknya para bapak bapak sudah duduk di lesehan kantin kosnya.
"Selamat pagi bapak bapak, permisi..." ucap Dina
Bapak bapak yang mendapatkan ucapan selamat pagi dari Dina langsung refleks banyak yang salah tingkah. Ada yang reaksinya malu malu, ada yang tertawa saling memukuli temannya, dan ada juga yang menyapa balik
Bapak bapak yang hadir di kantin kos adalah bapak bapak penunggu pengumuman hasil recruitmen satpam. Para bapak bapak sengaja berangkat pagi hanya karena penasaran dengan wajah ibu kos muda di Kos Ragina.
Sebenarnya Dina gugup dalam situasi banyak bapak bapak dan para mahasiswa laki laki di kantinya. Tapi Dina berusaha mengontrol dirinya agar tidak gugup. Untuk menghilangkan rasa gugupnya, Dina terus berpikiran positif kalau banyaknya orang di kantinya adalah berkah dan rezekinya.
Satu persatu Dina melayani pembeli dengan ramah. Hingga tak terasa, baru 1 jam kantinya buka semua nasi yang dibawanya dari rumah sudah habis. Sebenarnya Dina ingin langsung menutup kantinya. Tapi karena banyaknya permintaan pembeli yang tidak kebagian nasi, Dina akhirnya memutuskan untuk membeli beberapa dus mie instan yang nantinya di masak.
"Baiklah, saya pulang dulu. tolong kamu jaga kantin ya, habis ini saya akan bawa sisa nasi di rumah dan akan bawa mie instan dua kardus," ucap Dina
"Siap Kak," jawab mahasiswa kepercayaan Dina
30 menit kemudian, Pak Hary menempelkan daftar 2 satpam yang diterima untuk bekerja di Kos Ragina. Para bapak bapak yang namanya tidak diterima hanya bisa legowo dengan hasil yang ada. Sementara satpam yang diterima ada dua, dan salah satunya sudah di lokasi. Satpam pertama yang diterima adalah Pak Wahid
"Pak Hary, ini saya mulai bekerja mulai kapan ya?" tanya Pak Wahid
"Nanti kalau Nona sudah datang kita temui bersama. karena Nona nanti yang berhak menentukan tugas kalian," jawab Pak Hary
"Baik Pak," saut Pak Wahid
10 menit kemudian, Gara saat itu baru datang di kos Ragina. Gara mencoba melihat namanya di kertas yang tertempel pos satpam. Sungguh mengejutkan, Gara tak menyangka dirinya diterima kerja sebagai satpam di Kos Ragina.
"Alhamdulillah," ucap Gara
Nama satpam kedua yang diterima tertulis nama Gara. Tanpa berpikir panjang, Gara langsung menemui Pak Hary dan menanyakan pekerjaanya.
"Pak, maaf saya baru datang. pekerjaan saya dimulai kapan ya?" tanya Gara
"Kita tunggu Nona datang dulu, Nona saat ini masih ambil nasi di rumahnya. Nona nanti yang akan menentukan bagian kalian," jawab Pak Hary
Gara hanya mengangguk paham dengan penjelasan Pak Hary.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments