20 menit kemudian, Dina baru datang di kantin dengan membawa nasi satu wadah besar dan mie intan dua kardus. Pak Hary yang melihat Dina datang langsung memberitahu dua satpam yang beristirahat di dalam pos.
"Pak Wahid, Mas Gara, barusan Nona sudah datang. tapi Nona masih sibuk melayani pembeli," ucap Pak Hary
"Nona kita yang tadi layani banyak pembeli itu ya?" tanya Wahid
"Iya," jawab Pak Hary
"Oh masih muda ya," saut Pak Wahid
"Iya Pak, saya sudah bekerja sejak Nona masih remaja. sekarang Nona sudah usia 26 tahun," jawab Pak Hary
"Apa Nona sudah menikah Pak?" tanya Gara
"Nona belum menikah, Nona habis menjalani masa masa berat.kalau bersama Nona saya mohon jangan singgung masalah keluarganya. kita bekerja profesional saja," jawab Pak Hary
Pak Wahid saat itu hanya mengangguk paham. Sementara Gara ingin tahu masa berat yang dialami majikanya.
"Masa berat gimana Pak?" tanya Gara
Pak Hary tiba tiba tak sengaja menetaskan air mata tapi langsung di usapnya.
"Pak, mengapa bapak menangis?" tanya Gara
"Nona itu orangnya baik, suka penolong. dulu Nona ceria walau manja sekali sama orangtuanya. tapi Nona 1 tahun terakhir ini mengalami masa masa berat. Nona sudah dua kali gagal menikah, perusahaan bangkrut, ayahnya meninggal, dan saat ini ibunya sakit terbaring lemah. bahkan Nona sempat mau bunuh diri," jawab Pak Hary
"Dua kali gagal menikah? mengapa bisa?" tanya Gara
"Cowoknya itu bajingan semua doyan ************ sebelum menikah. Cowoknya yang pertama janji nikah pas Nona lulus tapi malah kepergok di hotel selingkuh, lalu cowoknya yang kedua undangan sudah dicetak malah selingkuh dengan sahabat Nona," jawab Pak Hary
Cerita Pak Hary yang menceritakan majikanya gagal menikah dengan cowok pertama membuat Gara tersentak. Cowok pertama itu mirip sekali dengab kejadian Gara waktu selingkuh dulu. Gara saat ini tiba tiba saja teringat Dina. Gara berharap majikannya adalah bukan Dina. karena jika benar majikannya Dina, Gara tak bisa membayangkan bagaimana terpuruknya Dina saat ini.
"Pak, kapan kami bisa ketemu Nona?" tanya Gara
"Setelah ini, kalian akan ke kantornya sebelah sana. tunggu sampai jam 11.00, karena jam 11 siang biasanya Nona beristirahat di kantornya," jawab Pak Hary
+++++++
20 menit kemudian, jam sudah menujukan pukul 11.00. Dina sangat bersyukur hari ini jualannya laris manis. Setelah berjualan, Dina berjalan menuju pos satpam menemui Pak Hary.
"Pak Hary, dua satpam yang mau bertemu denganku dimana?" tanya Dina
"Sudah saya suruh di depan kantor Nona, mereka menunggu Nona disana," jawab Pak Hary
"Oh, makasih banyak Pak, saya ke kantor saya saja sekarang," saut Dina
"Baik Nona," jawab Pak Hary
Tak lama kemudian, Dina sudah sampai kantor. Sesampainya di kantor, Dina saat itu hanya bertemu satu satpam saja yaitu Pak Wahid.
"Selamat siang, bapak satpam baru disini?" tanya Dina
"Iya Nona," jawab Pak Wahid
"Satunya mana? bukanya ada dua satpam?" tanya Dina
"Masih memperbaiki Wifi Nona, tadi ada anak kos yang minta tolong ke kita, saya gak paham masalah Wifi, jadi teman satpam saya tadi yang bantu," jawab Pak Wahid
"Oh ya sudah, nanti satpam satunya bisa nyusul. sekarang saya mau ngobrol ngobrol dulu sama bapak, mari masuk Pak," ucap Dina
"Iya Non," jawab Pak Wahid
Dina dan Pak Wahid saat itu masuk dalam ruangan bersama sama. Sesampainya di dalam kantor, Dina terlebih dulu ingin mengetahui latar belakang Pak Wahid saja. Setelah itu barulah Dina memberikan tugas pada Pak Wahid.
"Pak Wahid, berhubung ada tiga satpam saya bagi jadi 3 shif. shif pertama pukul 06.00-14.00, shif kedua pukul 14.00-22.00, dan shif ketiga pukul 22.00-06.00. tapi kalau bertiga ingin sama sama juga nggak apa apa. shiff yang saya tentukan hanya patokan saja buat penanggungjawab saja di jam itu," ucap Dina
"Baik Nona, saya masuk shiff berapa?" tanya Pak Wahid
"Mulai minggu ini bapak shif pertama, shif kedua satpam satunya itu, shif tiga Pak Hary, setiap dua minggu sekali bertukar shiff," jawab Dina
"Baik Nona, untuk mess nya kan ada 2 saja di dekat pos. itu pembagianya gimana Nona?" tanya Pak Wahid
"Satpam satunya usia berapa Pak?" tanya balik Dina
"Masih muda Non, seusia Nona mungkin," jawab Pak Wahid
"Oh kalau gitu mess di dekat pos itu untuk bapak saja. Satpam yang muda nanti mess nya di rumah saya saja. tenaganya mungkin saya butuhkan buat angkat angkat perlengkapan jualan saya di kantin kos,," saut Dina
"Baik Non," jawab Pak Wahid kamudian pergi
Tak lama kemudian, Gara saat itu masuk dalam kantor.
"Assalamualaikum," ucap Gara
"Waalaikumsalam," jawab Dina
Dina membalas salam kemudian menatap satpam baru kedua yang baru masuk.
Degg....
Dina terkejut melihat Gara yang saat ini berada diruanganya. Dina sungguh tak menyangka dengan apa yang dilihatnya saat ini
"Bagaimana Bang Gara bisa kesini? apa yang harus aku lalukan setelah ini? aku sudah terlanjur memutuskan mess di rumahku ditempati satpam baru kedua, artinya...ini?" batin Dina
Sementara Gara juga sama terkejutnya dengan Dina
"Dina...akhirnya kita bertemu setelah tiga tahun berpisah. kamu benar benar sudah berubah, kamu sudah bukan gadis manja yang suka merengek. melihat keadaanmu sekarang, aku sungguh gak sanggup melihatmu menderita seperti ini, aku harap kamu akan segera menemukan kebahagiaanmu," batin Gara
"Silahkan duduk," ucap Dina gugup
Gara menuruti ucapan Dina .
"Aku sudah menyampaikan tugas abang ke Pak Wahid. silakan pergi," jawab Dina tak mau menatap Gara
Dina saat itu tak berani menatap Gara. Dina ingin menunjukkan pada Gara kalau dirinya kuat dan tak akan menangis.
"Dina, maafkan aku.." ucap Gara
"Aku sudah melupakannya, aku harap kita bisa profesional," jawab Dina
"Bisakah kamu menatap lawan bicaramu ketika bicara," ucap Gara
"Aku hanya tidak terbiasa saja, maaf jika abang tidak nyaman, aku harap bisa di mengerti," jawab Dina
Gara hanya terdiam.
"Untuk mess abang sementara di rumahku. maksudnya di rumahku ada mess letaknya belakang rumah. aku harap abang tidak salah paham. ini hanya untuk sementara sampai mess ketiga selesai dibangun. jika abang sudah menikah sebaiknya dipertimbangkan dulu saja untuk bekerja disini," ucap Dina
"Aku belum menikah, aku ikut saja apa yang kamu perintah. aku bawahanmu sekarang," jawab Gara
"Baikah, sekarang aku tinggal beres beres kantin, abang bisa kembali ke pos satpam," ucap Dina
"Saya akan bantu," jawab Gara
"Tidak usah, aku bisa sendiri. sekarang mahasiswa kos sedang jamnya pulang. bantu saja Pak Hary untuk menertibkan kendaraan," saut Dina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments