Malam hari, Dina tidak bisa tidur memikirkan permintaan ibunya. Sebenarnya Dina sudah buta mata terkait masa depanya masalah asmaranya. Tapi keinginan ibunya yang menginginkan dirinya segera menikah membuatnya bingung dengan apa yang harus dilakukan. Dina tentu tidak ingin ibunya sedih dan makin sakit karena memikirkan dirinya.
"Apa yang harus lakukan? Bagaimana cara aku memulai mendapatkan pendamping? apa aku harus dijodohkan lagi," batin Dina
Namun ditengah lamunanya, Dina yang sedang menonton televisi tak sengaja melihat iklan acara televisi pencarian jodoh. Acara itu ada yang bernama Take Me Out Indonesia dan Take Him Out Indonesia. Dina yang penasaran dengan acaranya mencoba untuk menontonya. Karena kebetulan acara dimulai pukul 20.00 sementara saat ini sudah pukul 20.30.
Acara ajang jodoh pertama adalah Tak Me Out Indonesia. Take Me Out Indonesia merupakan acara realistis show yang bertemakan pencarian pasangan. Dalam acara ini, 30 orang wanita lajang berdiri di belakang podium untuk memilih 3 orang pria lajang yang akan diperkenalkan satu persatu.
Setiap sesi satu pria lajang mencari jodoh terdapat tiga sesi perkenalan. Pertama memperkenalkan diri secara singkat meliputi nama, umur dan asal kota. Kedua menampilkan video profil tentang keseharianya. dan Ketiga adalah sesi uji bakat pria lajang yang mencari jodoh. Jika ketiga tahap itu selesai menghasilkan banyak podium wanita lajang yang menyala, maka dapat dipastikan pria lajang itu mendapakan jodoh.
Dina melihat dengan fokus setiap tahapan acara Take Me Out Indonesia. Isi acara pencarian jodoh itu banyak nuansa komedi yang menghibur. Sehingga Dina menganggapnya itu acara hanya settingan.
"Masa baru perkenalan seperti itu bisa saling ketawa dan jingkrak jingkrak seperti itu? kaya nggak serius banget. pertanyaan pria lajangnya itu juga simpel banget tanpa keseriusan, apa ini settingan?," batin Dina
Dina saat itu menganggap acara itu hanya settingan karena semata mata untuk hiburan. Tapi di akhir acara, Dina melihat tayangan kisah cinta pasangan di episode sebelumnya sudah hendak melangsungkan pernikahan. Ditambah lagi acara ditutup host dengan menyampaikan tata cara mendaftarkan diri. Hal itu membuat Dina semakin dibuat bingung dengan pikirana.
"Itu pasangan yang sampai mau menikah apa beneran di pertemukan di take me out indonesia? berarti tergantung individu yang mendatar kali ya?" tanya Dina
++++++++++
Setalah acara Take Me Out Indonesia selesai, acara dilanjutkan dengan Take Him Out Indonesia. Acara Take Him Out memiliki banyak kesamaan dengan Tak Me Out Indonesia. Hanya saja bedanya di Take Him Out ada 30 orang pria lajang berdiri di belakang podium untuk memilih 3 orang wanita lajang yang akan diperkenalkan satu persatu.
Dina saat itu melihat semua tahapan dan susunan acara Take Him Out Indonesia dikemas sama persis dengan Take Me Out Indonesia tadi. Dina saat itu berpikir apakah dirinya layak mengikuti acara tersebut. Walaupun Dina yakin ini acara hiburan dan kemungkinan ada yang settingan, tapi melihat pasangan yang sukses hingga melenggang ke pernikahan membuat Dina ingin mengadu nasib di acara cari jodoh tersebut.
"Walau kelihatannya kemungkinan banyak settingan, apa salahnya aku mencoba? toh jika beruntung aku bisa seperti mereka mereka yang bahagia kan? tapi apa aku layak di acara itu? apa ada pria yang mau dengan wanita manja sepertiku?" batin Dina
Hingga saat ini Dina masih menganggap dirinya adalah gadis manja. Walaupun orang lain yang melihatnya Dina adalah gadis yang mandiri. Dina bahkan menganggap nasibnya saat ini adalah teguran sang kuasa terhadap sikapnya dulu yang manja dan menghamburkan uang.
Jam sudah menujukan pukul 22.30 WIB. Dina saat itu baru saja memutuskan ingin mengikuti acara ajang cari jodoh itu. Tapi kini Dina kembali di landa kebingungan antara memilih Take Me Out atau Take Him Out. Karena penasaran, Dina mengulik informasi tentang keharusan peserta yang akan berpartisipasi. Bagi Dina baik Take Mi Out atau Take Him Out memiliki sisi keuntungan dan kelemahan masing masing.
"Jika aku ikut take me out, aku akan ada di podium itu bersama wanita sainganku maksimal 14 pertemuan. tapi aku jika ikut take me out setiap hari jumat sabtu minggu diharuskan di asrama dan itu ada harga sewanya. lalu bagaimana dengan kantinku nanti? hari weekend adalah ramai ramainya kantin karena kuliah libur. itu bisa menambah penghasilan. dibanding aku bolak balik rumah ke asrama boros jiga uang transportasi juga mahal ," ucap Dina
"Tapi jika aku ikut take him out apakah nanti ada pria yang menyalakan lampu untuku? dan bakat apa yang aku persembahkan dan keseharian seperti apa yang aku munculkan di video? aku lihat setiap orang yang ikut nggak ada yang gagal dapat pasangan. apa aku pasti akan dapat nanti? setidaknya jika aku ikut take him out cukup sekali saja tak perlu ke asrama. kesempatan hanya sekali kalau gagal mungkin bukan taksirku," ucap Dina
10 menit berpikir, Dina akhirnya memutuskan untuk mendaftar take him out indonesia.
"Baiklah, aku besok akan daftar take him out indonesia. aku besok juga akan persiapkan video keseharianku. tapi siapa yang merekamkan ketika aku masak dan bermain alat musik nanti? Bik Sri gak mungkin karena tidak bisa main ponsel, mama juga nggak mungkin, terus siapa ya yang bisa bantu aku?" ucap Dina
Dina saat itu teringat ada Gara yang menginap di mess rumahnya. Tetapi Dina tidak ingin melibatkan Gara yang notabenenya adalah masa lalunya Dina sudah berprinsip untuk tidak ingin berhubungan lagi dengan Gara dan berharap satu bulan kemudian Gara ceoat resign menjadi satpam di kosnya.
"Aku tidak bisa terus bergantung dengan Bang Gara. aku tidak ingin rasa yang sudah berusaha aku lupakan bangkit kembali karena ketergantunganku padanya," batin Dina
+++++++++
Di sisi lain, Gara yang berada di mess tidak bisa tidur. Gara saat itu memandangi foto Dina yang ada di ponselnya. Gara sungguh kepikiran ucapan Bik Sri yang akan mencarikan jodoh untuk Dina.
"Apa benar kamu dijodohkan? apa pria yang di jodohkan denganmu bisa membuatmu bahagia? jika aku tudak bisa memilikimu, aku akan pastikan jika pria yang bersamamu nanti membuatmu bahagia," batin Gara
Gara sudah berpacaran sejak SMA, diantara wanita wanita sebelum Dina, tercatat Dina adalah pacarnya yang paling lama sekaligus satu satunya wanita yang mengajaknya berpacaran.
----- Flashback On ------.
Pertemuan Gara dan Dina diawali ketika Gara menyelamatkan kucing Dina yang tidak bisa turun dari pohon. Selain menyelamakan kucing Dina, Gara juga memijat kaki Dina yang terkilir karena jatuh saat berlari kejar kucing. Perhatian Gara saat itu membuat Dina jatuh hati. Ditambah lagi paras Gara yang tampan menjadi keunggulan tersendiri bagi Dina
Karakter Dina yang ceplas ceplos saat itu dengan lancang menanyakan status Gara.
"Bang kenalin namaku Dina, kalau nama abang siapa?" tanya Dina
"Namaku Gara," jawab Gara
"Bang Gara punya pacar?" tanya Dina
"Tidak," jawab Gara cuek
"Bang, aku suka sama abang. abang mau nggak jadi pacarku," ucap Dina
"Hei kamu gadis kecil mana tahu pacaran, sebaiknya kamu belajar dulu sana," jawab Gara
"Aku udah gede, aku sudah 19 tahun dan punya KTP," saut Dina
Gara saat itu terkekeh melihat tingkah lucu Dina. Daripada Dina menangis dan ngambek, Gara akhirnya menerima Dina sebagai pacarnya walaupun dalam hatinya bercanda. Gara sangat malas jika terus didebat dengan gadis kecil
"Ok aku terima, habis ini jangan lupa pulang. orangtuamu nyariin kamu pasti," ucap Gara
Setelah resmi berpacaran, Gara mengira Dina akan melupakanya begitu saja. Gara saat itu lebih fokus bekerja dan menjaga bibinya di rumah sakit. Namun ketika di rumah sakit, Gara sungguh terkejut mendengar kabar Bibi nya akan segera dibawa ke singapura untuk penyembuhan kankernya.
"Tuan, besok lusa pasien bisa diberangkatkan ke singapura untuk operasi, biaya sudah ditanggung oleh seorang gadis bernama Dina, gadis itu mengaku calon istri anda," ucap Dokter
Selain kejadian itu, Dina juga membantu modal keluarga Gara membuka toko. Dari kebaikan kebaikan Dina kepadanya, Gara mulai jatuh hati terhadap Dina.
---- Flashback Off ----
+++++++++
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments