Sementara di kamar, Bu Gita saat itu sudah selesai makan di suapi Dina. Setelah makan, Bu Gita mengatakan sesuatu pada Dina.
"Dina, mama minta satu permintaan. dan mama minta kamu mengabulkan permintaan mama," ucap Bu Gita
"Permintaan apa Ma?" tanya Dina
"Mama ingin lihat kamu menikah," jawab Bu Gita
Dina hanya terdiam
"Mama tidak ingin kamu jika mama pergi, kamu sendirian. mama ingin kamu memiliki pendamping untuk menjagamu. tidak semua laki laki itu seburuk yang kamu pikiran Dina. bahkan dulu papa sebelum nikah mama itu playboy. tapi setelah menikah dengan mama, papa menjadi pria setia dan sayang sama keluarga," ucap Bu Gita
"Aku hanya pasrah saja Ma, sejujurnya tidak ada kepikiran ke arah sana. aku tidak ingin terjerumus lagi seperti yang sudah sudah," jawab Dina
"Kamu harus berjanji sama Mama, kamu harus menikah, hilangkan rasa takutmu itu, kamu itu perempuan butuh sosok laki laki yang melidungimu. tetaplah menjadi orang baik, mama yakin kamu pasti menemukan kebahagiaanmu," saut Bu Gita
"Baiklah Ma, sekarang aku pamit ke kos ya Ma, kasihan Bik Sri nanti kewalahan. karena kantin yang aku buka ramai terus," jawab Dina
"Iya sayang, tapi kamu jangan lupa permintaan Mama ya? Mama tidak bermaksud menekan kamu. tapi ini demi masa depanmu juga, tidak ada orangtua di dunia ini yang tidak menginginkan hal terbaik pada anaknya. pasti semua orang tua ingin hal yang terbaik untuk anaknya. termasuk mama juga sama kamu," ucap Bu Gita
"Iya Ma," jawab Dina
++++++++
Sementara di kantin, Gara dan Bik Sri sedang melayani para mahasiswa kos yang membeli makanan. Hampir semua mahasiswa kos sarapan di kantin Kos Ragina. Rasa masakan Dina memang enak, jadi tidak heran jika laris manis dan disukai oleh banyak orang.
Waktu berpacaran dengan Gara, Dina tidak bisa memasak. Dina bahkan sangat boros menghabiskan uangnya dengan suka ajak makan teman temanya di restoran daripada warung. Karena bagi Dina dulu, jika makan warung dirinya risih dan panas melihat penjual memasak langsung didekatnya.
Namun saat ini, Dina yang dulu bukanlah Dina yang sekarang. Gara bahkan sebenarnya masih belum percaya jika Dina bisa memasak semua masakan yang di jualnya di kantin Kos Ragina.
"Bik, ini yang dijual di kantin Nona semua yang masak?" tanya Gara
"Mas nya nggak nyangka ya?" saut Bik Sri
"Iya Bik, hebat banget Bik jika ini semuanya Nona yang masak," jawab Gara
"Nona itu sebenarnya dari kecil suka masak. walaupun cuma telor, mie, dan nasi goreng. tapi saat usianya masih 10 tahun Nona pernah mengalami kecelakaan memasak. Nona coba coba masak cimol, tapi cimolnya meledak sehingga kejadian itu membuat Nona trauma di dapur," saut Bik Sri
"Bik, ini ada jajanan cimol berarti Bik Sri yang buatkan?" tanya Gara
"Saya hanya bantu saja, karena saya mengurus Nyonya di rumah," jawab Bik Sri
Gara hanya terdiam dengan ekspresi penasaranya
"Dulu saat perusahaan bangkrut, Nona menjual koleksi tas hermesnya buat membayar gaji karyawan, pelayan, dan biaya pengobatan ayah ibunya. kos ini merupakan harta terakhir sumber kehidupan Nona. Nona tidak ingin imbas keruntuhan ekonominya kos yang didirikan mamanya bubar begitu saja. Akhirnya Nona berinisiatif membuka kantin ini untuk menompang kehidupanya. Nona rela melawan rasa traumanya memasak demi tidak ingin kehidupanya semakin terpuruk dan bergantung orang," ucap Bik Sri
"Boleh saya cicip satu cimol buatan Nona?" tanya Gara
"Silahkan," jawab Bik Sri
Gara mengambil satu cimol kemudian memasukan ke mulutnya. Saat cimol itu masuk dalam mulutnya, Gara terkagum dengan tekstur dan rasa cimol buatan Dina
"Ini cimolmya enak Bik, pasti sebentar lagi habis," ucap Gara
"Cimol adalah masakan pertama Nona saat melawan traumanya, saya suruh Nona ikuti langkah langkah dari saya saat masak. semua resep masakan beberapa saya ajari, tapi ini semur telur kecap murni Nona belajar dari video online apa itu namanya saya lupa," ucap Bik Sri
"Di youtube Bik," jawab Gara
"Iya itu, di youtube Nona bilang ke saya," saut Bik Sri
"Bik, setelah dua kali ini gagal, apa Nona ada keinginan untuk menikah lagi?" tanya Gara
"Nona cerita sama saya dia ingin jadi gadis mandiri dan tidak ingin menjadi beban keluarga serta beban semua orang. Nona memutuskan tidak akan menikah seumur hidupnya. Nyonya dan saya menentang keputusanya. dan sebenarnya saya mendapatkan tugas dari Nyonya untuk mencarikan Nona jodoh. yang pasti saya ingin Nona bisa bahagia," jawab Bik Sri
Degg
Mendengar Dina akan dijodohkan, entah mengapa Gara merasa ada gejolak di hatinya. Tapi gejolak itu harus segera Gara redamkan karena semua demi kebahagiaan Dina. Dina pantas bahagia bersama calon pendampingnya. Gara hanya berharap siapapun laki laki yang bersanding dengan Dina adalah pilihan yang terbaik
+++++++++
15 menit kemudian, Gara melihat Dina baru datang di kos naik becak. Pemandangan Dina naik becak adalah pemandangan yang sangat langka di mata Gara. Baru kali ini seumur hidupnya Gara melihat Dina sudi naik becak. Padahal semasa pacaran dulu, Dina sangat anti dengan kendaraan lamban dan terbuka yang membuat kulitnya gelap
"Bik, apa memang Nona sering naik becak?" tanya Gara
"Setahu saya baru baru ini saja Mas, saya dulu juga kaget Nona mau naik becak saat belanja dipasar sama saya," jawab Bik Sri
"Saya pun begitu Bik, dulu Nona kalau mau kemana mana anti kendaraan lamban dan terbuka, intinya minimal harus pakai taxi karena takut kulitnya gelap," saut Gara
Gara kemudian melihat Dina berjalan menuju kantin. Tak ingin Dina tak nyaman dengan kehadiranya Gara memilih kembali ke pos satpam
"Bik, Nona sudah datang, saya kembali ke pos menij teman teman ya Bik," ucap Gara
"Iya, tolong kasih tahu dua satpam disana. sebentar lagi makan siang kalian bertiga akan disiapkan," jawab Bik Sri
"Iya Bik," saut Gara
Gara saat itu meninggalkan kantin bertepatan Dina datang menghampiri kantin mengecek jualanya.
"Jualanya bagaimana Bik? apa laku banyak?" tanya Dina
"Iya Non, laris manis seperti biasanya. masakan Non memang enak. ini nasi tinggal beberapa porsi rencananya saya siapkan untuk jatah makan siang para satpam," jawab Bik Sri
"Iya Bik, kita tutup saja sekarang. jajanya yang sisa juga tinggal sedikit, nanti bibi bungkusan saja. lalu aku akan bagikan ke anak jalanan pas pulang," saut Dina
"Baik Non," jawab Bik Sri
Tak lama kemudian, Bik Sri sudah menyelesaikan tugasnya bergegas pulang karena harus menjaga Bu Gita di rumah. Setelah kepergian Bik Sri, Dina membawa 3 piring nasi dengan nampan untuk dibawa ke pos satpam. Namun baru beberapa langkah berjalan, Gara langsung berlari menghampiri Dina.
"Nasinya untuk siapa Din? biar aku yang antar," tanya1 Gara
"Aku harap Mas nya bisa profesional. walaupun kita hanya berdua, kita harus bisa biasakan profesional," jawab Dina tegas
"Baik Nona, maafkan saya karena lancang. jadi nasi yang Nona bawa untuk siapa biar saya yang antarkan," ucap Gara
"Nasi ini untuk kalian bertiga makan siang. aku mau bawakan kesana tapi Mas kesini duluan. kalau gitu tolong kasihkan ke yang lain. untuk minumanya bisa datang saja kesini untuk racik minuman sesukanya," jawab Dina
"Nona kalau ada perlu apa apa langsung telepon kami saja, pasti kami datang," saut Gara
"Iya baik, nanti miscall atau sms saya aja ya, nomer saya ada di Pak Hary," jawab Dina
"Baik Nona," jawab Gara
Gara kemudian kembali ke pos satpam. Sementara Dina duduk di kursi kemudian memikirkan permintaan ibunya.
"Bagaimana aku bisa mengabulkan permintaan ibu di kondisiku yang seperti ini? aku bingung harus apa, aku sangat takut menjalin hubungan dengan laki laki," batin Dina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments