1 bulan kemudian, Dina harus mendapatkan kabar jika Pak Ramdan meninggal dunia. Selain itu, nasib buruk perusahaan keluarga sudah bangkrut di ambil alih oleh perusahaan lain. Kebangkrutan di perusahaan keluarga Dina membuat perjodohanya dengan Fabian dibatalkan secara sepihak.
Ditinggalkan saat terpuruk, itulah yang dirasakan Dina saat ini. Bahkan parahnya, terungkap juga kalau Vera sahabatnya adalah gadis selingkuhan Fabian. Hal itu membuat hati Dina semakin terkoyak dan merasa dunia sedang mempermainkan dirinya.
"Apa aku di takdirkan untuk tidak bahagia? mengapa semua orang pergi dan menghianatiku. kalau aku ditakdirkan tidak bahagia bukanya lebih baik aku pergi dari dunia ini?" batin Dina
Dina saat itu melamun di teras merenungi hidupnya yang sedang dipermainkan. Rasa apel yang sedang di makanya kini terasa hambar di lidahnya. Ketika memakan apel, diam diam Dina mengambil pisau buah yang ada didekatnya saat ini. Dina terus menatap pisaunya dengan fokus dan hanya sepoi angin yang menemaninya.
"Ini pisau, iya ini pisau," batin Dina
Tanpa disadari, Dina saat itu mengarahkan pisaunya ke tanganya. Namun baru saja pisau itu hendak menyentuh tanganya, pelayan di rumahnya langsung menampal tangan Dina
"Ya Allah Non, istighfar Non," ucap Pelayan
"Eh...." jawab Dina tersadar
"Non, jangan nekat seperti ini ya Non, Non harus kuat, masih ada orang orang yang peduli sama Nona, saya janji nggak akan ninggalin Nona," saut Pelayan
"Bi, gaji bibi bulan ini belum saya bayar. tapi bibi gak usah khawatir saya akan bayar cicil gaji bibi bulan ini setelah periode para mahasiswa bayar kos. bibi bisa resign jika membutuhkan pekerjaan. saya sudah tidak bisa membayar gaji bibi di rumah ini," jawab Dina menangis
"Non, jangan pikirkan itu ya Non, saya gak bisa meninggalkan nyonya besar dan nona dalam kondisi seperti ini saya ikhlas mengabdi hidup saya sama Nona. karena dulu Nona pernah baik pada keluarga saya. tidak mungkin saya membiarkan orang yang baik pada saya kesusahan. berkat Nona dulu anak anak saya sukses kuliah dan bekerja sekarang," saut Pelayan
"Makasih Ya Bik," jawab Dina menangis
Dina saat itu memeluk erat pelayan di rumahnya yang peduli padanya. Pelayan rumah itu bernama Bik Sri, Bik Sri adalah satu satunya pelayan yang masih bertahan di tengah kondisi keluarga Dina yang terpuruk.
Saat ini Dina bertekad ingin mulai dari nol lagi. Harta satu satunya saat ini adalah kos kosan yang didirikan Bu Gita. Disaat Bu Gita sedang terbaring lemah, sudah saatnya Dina menggantikan peran ibunya sebagai ibu kos muda.
++++++++++++
Kos yang didirikan Bu Gita memiliki nama Kos Ragina. Kos Ragina adalah singkatan dari nama Ramdan, Gita dan Dina.
Kos Ragina sudah berdiri selama 6 tahun. Dulu kos Ragina adalah kos mahasiswa putri. Namun karena banyaknya mahasiswa laki laki membutuhkan kos akhirnya di tahun kedua, kos Ragina berubah menjadi kos mahasiswa laki laki.
Kos Ragina memiliki 20 kamar, dimana satu kamarnya maksimal 3 orang ada fasilitas kasur, 3 bantal, lemari besar, meja dan kamar mandi dalam. Selain itu di luar kamar, kos terdapat juga fasilitas Wifi, dapur di luar, parkiran luas, serta keamanan satpam.
Satu kamar di kos Ragina memiliki harga sewa Rp.750 ribu per bulan. Di kota besar, kos Ragina termasuk paling murah. Maka tak heran jika kos Ragina selalu penuh dengan mahasiswa. Tujuan kos Ragina didirikan memang karena ingin membantu para perantau yang membutuhkan kos dengan harga murah.
Saat ini kos Ragina dibawah kendali Dina. Untuk mengembangkan kosnya, Dina bernisiatif mengajak Bik Sri membangun kantin.
"Bik, menurut bibi gimana kalau aku membangun kantin di kos. nanti di kantin aku mau jualan nasi pecel, nasi campur, nasi soto dan jajanan lainya. tapi aku gak bisa masak dan masih trauma masak di dapur Bik," ucap Dina
"Ide bagus Non, saya dukung. urusan masak kan Non bisa belajar. nanti saya yang kawal Nona masak. setelah kantin itu didirikan saya akan bantu deh," jawab Bik Sri
"Makasih ya Bik, bulan depan aku targetkan akan membangun kos, aku masih ada beberapa tas hermes di lemari, nanti aku akan jual buat modal bikin kantin," saut Dina
"Tapi yang belum nona jual itu bukanya tas hermes kesayangan Non?" tanya Bik Sri
"Gak masalah Bik, emm...aku dulu boros banget ya Bik. aku jadi nyesal deh dulu boros banget," jawab Dina
"Nggak apa apa Non, yang penting Non jangan bosan menjadi orang baik. insyallah, Non akan segera menemukan kebahagiaan. sekarang Non jangan merasa sendiri. saya pasti tidak akan meninggalkan Non," saut Bik Sri
Dina hanya mengangguk karena sudah tak bisa berkata kata lagi. Dibalik banyaknya orang yang mengkhianatinya masih ada orang yang tulus dan peduli padanya.
+++++++++
1 bulan kemudian, kantin di kos ragina sudah berdiri. Di hari pertama berdiri, Dina mengadakan acara sarapan gratis pada mahasiswa yang kos di Ragina. Mahasiswa disana sangat antusias dengan hadirnya kantin di kos Ragina. Apalagi paras Dina yang cantik dan sabar membuat para mahasiswa senang berada di kantin.
"Teman teman, kantin ini tidak hanya khusus untuk para penghuni kos. teman teman yang lain diluar kos juga bisa beli makanan di kantin ini," ucap Dina
"Kak, kalau aku bikinkan pamflet gimana Kak?" tanya Mahasiswa A
"Wah boleh, makasih ya," jawab Dina
"Kak, aku share juga di media sosial ya?" tanya mahasiswa B
"Iya silahkan, makasih ya," jawab Dina
2 jam kemudian, Dina yang berada di kantin tiba tiba ditemui oleh satpam kos. Satpam di Kos Ragina itu bernama Pak Hary. Pak Hary saat itu laporan kepada Dina kalau satu minggu lagi ingin cuti karena anaknya akan menikah
"Non, minggu depan anak bapak nikah. rencana minggu ini bapak cuti. tapi jika bapak cuti, bapak bingung Non siapa yang gantian bapak jaga kos nanti," ucap Pak Hary
"Oh jadi hanya ada satu satpam di kos ini? mengapa bapak nggak bilang, tahu gitu saya buka lowongan untuk satpam," jawab Dina
"Sebenarnya ada dua saya dan Pak Umar, tapi Pak Umar bulan kemarin baru saja resign karena sudah usia lanjut dan tenaganya sudah tidak kuat jaga malam," saut Pak Hary
"Tapi bapak harus bilang seharusnya, berarti bulan ini bapak gajinya dua kali lipat karena jaga kos ini 24 jam," jawab Dina
"Maaf Non, saya tidak tega melihat dua bulan terakhir ini keluarga Nona terpuruk dan dapat musibah.saya nggak perlu di naikan gajinya Non, saya ikhlas bekerja untuk Nona. keluarga Nona sangat berjasa bagi keluarga saya," saut Pak Hary
Lagi lagi Dina menemukan orang yang tulus dan peduli pada keluarganya. Sampai tak sengaja, Dina meneteskan air mata karena terharu.
"Non kok nangis? apa saya salah?" tanya Satpam
"Nggak Pak, saya sangat berterima kasih bapak masih mau bekerja disini. untuk gaji bapak nggak perlu khawatir pasti saya akan bayar. hari ini saya minta tolong bapak buka lowongan untuk satpam. menurut saya kos ini butuh 3 satpam. nanti mess nya sementara bisa di rumah saya dulu saja," jawab Dina
"Baik Non, untuk seleksinya berarti Non yang interview ya?" saut Pak Hary
"Eh saya gak paham masalah recruitmen satpam. bapak saja yang interview. saya percayakan sama bapak. intinya saya ingin satpam yang jujur, tahan dan amanah," jawab Dina
"Baik Non, terima kasih atas kepercayaanya," saut Pak Hary
++++++
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments