Bab. 13. Kamu Tanggung Jawab Ku.

William membawa Regina ke apartemennya, mereka tidak kembali lagi ke kantor. Pria itu menuntun Regina untuk duduk di atas sofa ruang tamu.

William lantas mengambil es batu dan sebuah handuk kecil, untuk mengompres memar yang timbul pada kulit putih Regina.

“Aw.”

“Maaf.” William menekan dengan hati-hati. Tak lupa pria itu juga memberi tiupan angin dari bibirnya.

“Kita ke dokter ya? Periksa apa ada yang serius dengan rahang mu.”

Regina menggeleng.

“Nanti saja. Aku sedang malas.” Ucapnya.

William berdecak kesal. Amarahnya kembali muncul ketika ia teringat Alvino yang memukul Regina.

“Kenapa kamu menghalanginya? Biarkan saja dia memukulku.”

Regina menggeleng, wanita itu menyentuh tangan William yang sedang menempelkan handuk dingin pada rahangnya.

“Aku tidak mau dia menyakiti kamu. Dengan begini, bukannya ada alasan untuk membuat hubungan kami merenggang?”

“Iya, tetapi tidak dengan mengorbankan dirimu.” Geram William.

“Terima kasih sudah perduli padaku, Will. Andai aku tidak melihat kamu waktu itu, mungkin aku akan berakhir dengan pria lain.”

William menatap tajam ke arah Regina. Ia tidak suka mendengar ucapan wanita itu.

Dengan kasar, pria itu menyatukan bibir mereka. Menumpahkan segala amarah yang tertahan di dalam hatinya.

“Kita ke kamar.” Ucap Regina, membuat William mengerenyit heran. Apa wanita itu mengundangnya?

“Apa rahang mu masih sakit?” Tanya William sembari menyatukan kening mereka.

“Sedikit.”

William berdiri. Kemudian meraup tubuh Regina. Membawa wanita itu kedalam kamarnya.

Dengan perlahan William meletakan tubuh Regina, seolah itu adalah benda yang mudah pecah.

William melepas jas yang ia gunakan, dan melempar nya di atas sofa. Ia lalu ikut naik ke atas ranjang, kemudian menyandarkan punggung pada kepala ranjang. Menarik bahu Regina dan membuat wanita itu bersandar pada dada bidangnya.

Mereka hanya tidur, tidak melakukan hal lebih. William tau, wanita itu masih menahan sakit pada rahangnya.

Regina melingkarkan tangannya di atas perut William. Ia mencari ketenangan di dalam dekapan pria itu.

“Tidurlah, Honey. Aku akan menemani mu disini.” Ucap William sembari mengusap punggung Regina.

“Kamu tidak kembali ke kantor?”

“Nanti, setelah kamu tertidur.” Pria itu melabuhkan kecupan sayang di atas kepala Regina.

Hubungan mereka memang tidak ada kejelasan. Wanita dalam dekapannya ini, masih belum bisa membuka hati untuk pria lain.

Tetapi, semenjak malam itu, William ingin memiliki Regina. Ia ingin bertanggung jawab atas perbuatannya, meski hal itu, pada kenyataannya Regina lah yang menginginkan terlebih dulu.

“Aku pria normal, nona. Jangan macam-macam. Atau kamu akan menyesal!” Ucap William saat Regina dengan berani duduk di atas pangkuannya, saat di klub.

“Percayalah, aku secara suka rela dan dalam keadaan sadar, menyerahkan diri padamu.” Regina menempelkan bibirnya pada bibir pria itu, dan membuat William terpancing, hingga ia pun membawa Regina ke kamar hotel.

William kembali teringat, saat mereka berdua berkenalan.

“Maafkan, aku. Tidak seharusnya kamu terlibat dalam masalah ku.” Ucap Regina lirih.

“Jangan berbicara seperti itu, kamu tanggung jawabku. Sudah seharusnya aku melindungi mu.”

William pun mengeratkan dekapannya pada punggung wanita itu.

“Mungkin aku sudah jatuh cinta padamu, nona.”

William meluruhkan tubuhnya. Ikut berbaring dan memejamkan matanya.

“Tidurlah. Supaya sakit di rahangmu menghilang.”

“Hmm”

Entah berapa lama mata William terpejam, tidurnya terusik ketika ponsel yang berada di saku jasnya menjerit.

Dengan terpaksa, pria itu melepaskan belitan tangan Regina pada pinggangnya. Ia bergeser dengan hati-hati, agar wanita itu tidak terusik.

“Siapa sih, ganggu orang saja!” Gerutunya sembari menyambar jas yang teronggok di atas sofa. Kemudian merogoh saku sebelah kanan, dimana benda pipihnya berada.

“Hallo!” Jawabnya ketus. Ia tidak melihat siapa yang menghubunginya.

“William Antony, dimana kamu? Kenapa tidak ada di kantor jam segini? Hah?”

William menjauhkan ponsel dari telinganya, suara bariton menggelegar dari seberang panggilan membuat telinganya berdengung.

“Astaga, yang mulia raja?” Ucapnya tersentak saat melihat nama sang papa di layar ponsel.

“P-pa., aku ada urusan penting. Sebentar lagi aku akan kembali ke kantor.” Ucapnya dengan sedikit berbisik.

“Papa tidak mau tau, kembali kantor atau klub malam mu papa ratakan dengan tanah!!”

“I-iya pa, a-aku kembali sekarang, ini aku sedang bersiap.”

“Papa tunggu!”

William membuang nafasnya kasar. Ia kembali meraih jas dan memakainya. Pria itu berjalan mendekat ke arah ranjang. Melebuhkan sebuah kecupan pada kening Regina. Kemudian bergegas meninggalkan apartemen.

****

Sementara itu, Alvino menyusul Regina ke rumah kontrakannya, namun tempat itu sepi, tak ada tanda-tanda jika wanita itu kembali ke rumah ini.

Padahal jelas-jelas tadi dia mendengar, jika Regina meminta di antar pulang kepada atasannya.

Pria itu kemudian mengambil ponselnya, menghubungi nomer kontak sang kekasih, namun tak ada yang menjawab panggilannya.

“Sayang kamu dimana?” Ucap Alvino lirih. Ia merasa bersalah telah memukul Regina meski tanpa sengaja.

Mencoba sekali lagi, namun hingga tiga kali, panggilan itu tetap tak terjawab. Alvino pun frustrasi. Ia kemudian menghubungi gedung Sanjaya group, untuk mencari tau.

“Maaf pak, pak direktur dan sekretarisnya belum kembali. Mereka sedang keluar untuk bertemu klien.”

Membuang nafasnya kasar, Alvino pun menyimpan kembali ponselnya. Ia kemudian meninggalkan rumah kontrakan Regina.

*****

Dengan langkah lebarnya, William memasuki lobby, menghiraukan begitu saja sapaan dari para karyawan yang berpapasan dengannya. Ia harus cepat tiba di ruangannya. Jangan sampai sang papa membuka laptop yang di gunakan Regina.

William tidak mau, jika sampai wanita itu bermasalah dengan papanya.

“Yang mulia raja.” Ucap pria itu merasa lega, melihat sang papa yang duduk santai di atas sofa di ruangannya.

“Jangan berbasa-basi. Darimana saja kamu? Terus kemana Regina? Kenapa dia juga tidak ada di kantor?” Pak Antony memberondong putranya dengan banyak pertanyaan.

William mendekat, kemudian menghempaskan bokongnya di samping sang papa.

“Siapa yang menyuruhmu duduk?” Ucap pria paruh baya itu dengan mata memicing.

Menghela nafasnya pelan, William menceritakan kejadian yang menimpa sang sekretaris saat di restoran tadi, namun ia tidak mengatakan jika wanit cantik itu kini tengah beristirahat di apartemennya.

“Papa semakin tidak suka dengan pria itu. Beberap waktu lalu, papa juga sempat melihat pria itu, bermesraan dengan seorang wanita di sebuah restoran.”

William menoleh ke arah sang papa dengan tatapan tak percaya.

‘Dasar si rahwana bodoh. Berselingkuh kok tidak tau tempat?’

“Aku jadi semakin ingin menjodohkan Regina dengan pria pilihanku.” Gumam pak Antony, namun masih tertangkap oleh indera pendengaran sang putra.

“Hah?” William tersentak. Apa telinganya tidak salah dengar? Papanya ingin menjodohkan Regina dengan pria pilihannya. Gawat!! Ini tidak boleh terjadi.

“Pa-papa bilang apa tadi?” Tuntutnya pada sang papa.

“Apa? Memangnya papa bilang apa? Papa tidak ada mengatakan apapun.” Tukas pak Antony.

“Jangan bohong. Tadi papa bilang menjodohkan, papa mau menjodohkan siapa?”

“Kamu salah dengar. Papa bilang, papa ingin merobohkan klub malam mu, jika sampai pekerjaan itu tidak selesai.” Pak Antony berkilah, sembari menujuk tumpukan map di atas meja kerja sang putra.

Mata William membulat, ia tak habis pikir, darimana datangnya map-map itu.

‘Dasar papa durhaka.’

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Wiek Soen

Wiek Soen

dasar anak durhakim 🤣🤣🤣

2022-09-13

0

Joveni

Joveni

yang ada kamu will yang anak durhaka

2022-07-22

0

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

papamu mau menjodohkan Dewi Sinta dan Rama Will, biasa aja gak usah kaget gitu

2022-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Berakhir Di Ranjang.
2 Bab. 2. Direktur Baru.
3 Bab. 3. Awas Kamu Regina.
4 Bab. 4. Pembicaraan Apa Ini?
5 Bab. 5. Jadikan Aku Yang Kedua. 21++
6 Bab. 6. Siap Menjadi Simpananmu.
7 Bab. 7. Untuk Uang Jajan.
8 Bab. 8. Dasar Pria Nakal.
9 Bab. 9. Selalu Saja Begitu.
10 Bab. 10. Menyerobot di Tikungan!
11 Bab. 11. Saling Menguntungkan.
12 Bab. 12. Maafkan Aku.
13 Bab. 13. Kamu Tanggung Jawab Ku.
14 Bab. 14. Gara-Gara Handuk Kimono.
15 Bab. 15. Kedatangan Mama 21++
16 Bab. 16. Bos dan Sekretaris.
17 Bab. 17. Rahasia William.
18 Bab. 18. Gara-Gara Mobil Baru.
19 Bab. 19. Aku Cemburu!
20 Bab. 20. Akhir Pekan.
21 Bab. 21. Di Rumah Keluarga Sanjaya.
22 Bab. 22. Masih, Di Rumah Sanjaya.
23 Bab. 23. Gara-Gara Film 365 Hari.
24 Bab. 24. Are You Ready? 21++
25 Bab. 25. Aku Memberimu Harapan.
26 Bab. 26. APD Boy Habis.
27 Bab. 27. Bayar Dengan Cinta.
28 Bab. 28. Thanks, Babe.
29 Bab. 29. Rencana Pak Antony.
30 Bab. 30. Kita Kawin Lari.
31 Bab. 31. Satu Sama.
32 Bab. 32. Menyebalkan.
33 Bab. 33. Dia Adikku.
34 Bab. 34. Jangan Menyakitinya.
35 Bab. 35. Jauhi Kakakku.
36 Bab. 36. Aku Memiliki Hadiah Untukmu.
37 Bab. 37. Apa Kalian Sudah Pu-as?!
38 Bab. 38. Apa Kamu Ingin Menangis?
39 Bab. 39. Maafkan Aku Melanggar Janji.
40 Bab. 40. Dasar Pria Sombong.
41 Bab. 41. Regina Jodoh William.
42 Bab. 42. Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan.
43 Bab. 43. Pulang Kampung.
44 Bab. 44. Mama Kecewa DenganMu.
45 Bab. 45. Pecat Wanita Itu.
46 Bab. 46. Tertangkap Basah.
47 Bab. 47. Aku Yang Memulai.
48 Bab. 48. Aku Tidak Mau.
49 Bab. 49. Tidak Ada Yang Lain.
50 Bab. 50. Sudah Berakhir.
51 Bab. 51. Bertemu Kembali.
52 Bab. 52. Kedatangan Reka.
53 Bab. 53. Hamil 6 Minggu.
54 Bab. 54. Bagaimana Bisa?
55 Bab. 55. Papa Punya Pilihan Lain.
56 Bab. 56. Percaya Diri Itu Perlu.
57 Bab. 57. Pria Paling Sombong.
58 Bab. 58. Bersiap Memberi Kejutan.
59 Bab. 59. Cara Membatalkan Perjodohan 21++
60 Bab. 60. Putri Om Regan?
61 Bab. 61. Tidak Mungkin.
62 Bab. 62. Aku Juga Mencintaimu.
63 Bab. 63. Beri Aku Waktu.
64 Bab. 64. Mama Sudah Tau.
65 Bab. 65. Kebetulan Macam Apa Ini?
66 Bab. 66. Ada Apa Dengan Regina?
67 Bab. 67. Siapa Ayahnya?
68 Bab. 68. Kamu Pilihan Papa.
69 Bab. 69. Aku Sangat Mencintainya.
70 Bab. 70. Aku Sengaja Melakukannya.
71 Bab. 71. Terima Kasih, Ayah.
72 Bab. 72. Beraninya Kamu Pergi.
73 Bab. 73. Kenapa Bisa Kecolongan?
74 Bab. 74. Seperti Tom dan Jerry.
75 Bab. 75. Mungkin Anakmu Perempuan.
76 Bab. 76. Ada Syaratnya.
77 Bab. 77. Berbahagialah, Nak.
78 Bab. 78. Tidak Ada Harapan.
79 Bab. 79. Tidak Pernah Merebutnya.
80 Bab. 80. Bertengkar Dengan Siapa?
81 Bab. 81. Mereka Di Jodohkan.
82 Bab. 82. Aku Menyesal, Ma.
83 Bab. 83. Wedding Day.
84 Bab. 84. Beautiful In White.
85 Bab. 85. Saatnya Kamu Bahagia.
86 Bab. 86. Disamakan Dengan Burung.
87 Bab. 87. Berebut Sekotak Susu.
88 Bab. 88. Terimakasih Untuk PengkhinatanMu.
89 Bab. 89. Kamu Milikku, Willona.
90 Bab. 90. Kamu Harus Membayar Ku.
91 Bab. 91. Feeling Ibu Hamil.
92 Bab. 92. Aku Bukan Sayangmu.
93 Bab. 93. Dimana Suami Mu?
94 Bab. 94. Hanya Berniat Menolong.
95 Bab. 95. Kamu Memang Pria Baik.
96 Bab. 96. Berhenti Mengharapkan Regina.
97 Bab. 97. Kita Perlu Bicara
98 Bab. 98. Aku Punya Calon Istri.
99 Bab. 99. Maukah Kamu Menjadi Kekasihku?
100 Bab. 100. Putri Nyonya Karin.
101 Bab. 101. Kasihan Sekali Dia.
102 Bab. 102. Siapa Yang Kamu Pilih?
103 Bab. 103. Apa Daddy Boleh Berkunjung?
104 Bab. 104. Tidak Mau Berdiri.
105 Bab. 105. Dia Menyindir Ku?
106 Bab. 106. Dokter Gombal.
107 Bab. 107. Cemburu Dengan Papa.
108 Bab. 108. Kekanakan dan Egois.
109 Bab. 109. Suami Takut Istri.
110 Bab. 110. Cinta Perlu Perjuangan.
111 Bab. 111. Rindu Ibu.
112 Bab. 112. Manis Sekali.
113 Bab. 113. Kejutan.
114 Bab. 114. Kamu Ingin Merebut Orang Tuaku?
115 Bab. 115. Aku Sudah Memaafkan Mu.
116 Bab. 116. Dokter Juga Bisa Sakit.
117 Bab. 117. Beraninya Menyakiti Putriku.
118 Bab. 118. Beri Aku Kesempatan.
119 Bab. 119. Ingin Melihat Burung Ayah.
120 Bab. 120. Berpamitan.
121 Bab. 121. Melakukan Dosa.
122 Bab. 122. Menikahlah Denganku, Tamara.
123 Bab. 123. Tidak Meminta Restu.
124 Bab. 124. Minum Apa?
125 Bab. 125. Maafkan Aku, Sayang. 21+
126 Bab. 126. Melamar Willona.
127 Bab. 127. Aku Juga Mencintai Reka.
128 Bab. 128. Pernikahan Alvino & Tamara.
129 Bab. 129. Persiapan Pernikahan.
130 Bab. 130. Berbahagia Selalu.
131 ExtraPart. Hadiah Pernikahan.
132 ExtraPart. Honeymoon, Babymoon.
133 ExtraPart. Bali.
134 ExtraPart. Periksa Kandungan.
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab. 1. Berakhir Di Ranjang.
2
Bab. 2. Direktur Baru.
3
Bab. 3. Awas Kamu Regina.
4
Bab. 4. Pembicaraan Apa Ini?
5
Bab. 5. Jadikan Aku Yang Kedua. 21++
6
Bab. 6. Siap Menjadi Simpananmu.
7
Bab. 7. Untuk Uang Jajan.
8
Bab. 8. Dasar Pria Nakal.
9
Bab. 9. Selalu Saja Begitu.
10
Bab. 10. Menyerobot di Tikungan!
11
Bab. 11. Saling Menguntungkan.
12
Bab. 12. Maafkan Aku.
13
Bab. 13. Kamu Tanggung Jawab Ku.
14
Bab. 14. Gara-Gara Handuk Kimono.
15
Bab. 15. Kedatangan Mama 21++
16
Bab. 16. Bos dan Sekretaris.
17
Bab. 17. Rahasia William.
18
Bab. 18. Gara-Gara Mobil Baru.
19
Bab. 19. Aku Cemburu!
20
Bab. 20. Akhir Pekan.
21
Bab. 21. Di Rumah Keluarga Sanjaya.
22
Bab. 22. Masih, Di Rumah Sanjaya.
23
Bab. 23. Gara-Gara Film 365 Hari.
24
Bab. 24. Are You Ready? 21++
25
Bab. 25. Aku Memberimu Harapan.
26
Bab. 26. APD Boy Habis.
27
Bab. 27. Bayar Dengan Cinta.
28
Bab. 28. Thanks, Babe.
29
Bab. 29. Rencana Pak Antony.
30
Bab. 30. Kita Kawin Lari.
31
Bab. 31. Satu Sama.
32
Bab. 32. Menyebalkan.
33
Bab. 33. Dia Adikku.
34
Bab. 34. Jangan Menyakitinya.
35
Bab. 35. Jauhi Kakakku.
36
Bab. 36. Aku Memiliki Hadiah Untukmu.
37
Bab. 37. Apa Kalian Sudah Pu-as?!
38
Bab. 38. Apa Kamu Ingin Menangis?
39
Bab. 39. Maafkan Aku Melanggar Janji.
40
Bab. 40. Dasar Pria Sombong.
41
Bab. 41. Regina Jodoh William.
42
Bab. 42. Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan.
43
Bab. 43. Pulang Kampung.
44
Bab. 44. Mama Kecewa DenganMu.
45
Bab. 45. Pecat Wanita Itu.
46
Bab. 46. Tertangkap Basah.
47
Bab. 47. Aku Yang Memulai.
48
Bab. 48. Aku Tidak Mau.
49
Bab. 49. Tidak Ada Yang Lain.
50
Bab. 50. Sudah Berakhir.
51
Bab. 51. Bertemu Kembali.
52
Bab. 52. Kedatangan Reka.
53
Bab. 53. Hamil 6 Minggu.
54
Bab. 54. Bagaimana Bisa?
55
Bab. 55. Papa Punya Pilihan Lain.
56
Bab. 56. Percaya Diri Itu Perlu.
57
Bab. 57. Pria Paling Sombong.
58
Bab. 58. Bersiap Memberi Kejutan.
59
Bab. 59. Cara Membatalkan Perjodohan 21++
60
Bab. 60. Putri Om Regan?
61
Bab. 61. Tidak Mungkin.
62
Bab. 62. Aku Juga Mencintaimu.
63
Bab. 63. Beri Aku Waktu.
64
Bab. 64. Mama Sudah Tau.
65
Bab. 65. Kebetulan Macam Apa Ini?
66
Bab. 66. Ada Apa Dengan Regina?
67
Bab. 67. Siapa Ayahnya?
68
Bab. 68. Kamu Pilihan Papa.
69
Bab. 69. Aku Sangat Mencintainya.
70
Bab. 70. Aku Sengaja Melakukannya.
71
Bab. 71. Terima Kasih, Ayah.
72
Bab. 72. Beraninya Kamu Pergi.
73
Bab. 73. Kenapa Bisa Kecolongan?
74
Bab. 74. Seperti Tom dan Jerry.
75
Bab. 75. Mungkin Anakmu Perempuan.
76
Bab. 76. Ada Syaratnya.
77
Bab. 77. Berbahagialah, Nak.
78
Bab. 78. Tidak Ada Harapan.
79
Bab. 79. Tidak Pernah Merebutnya.
80
Bab. 80. Bertengkar Dengan Siapa?
81
Bab. 81. Mereka Di Jodohkan.
82
Bab. 82. Aku Menyesal, Ma.
83
Bab. 83. Wedding Day.
84
Bab. 84. Beautiful In White.
85
Bab. 85. Saatnya Kamu Bahagia.
86
Bab. 86. Disamakan Dengan Burung.
87
Bab. 87. Berebut Sekotak Susu.
88
Bab. 88. Terimakasih Untuk PengkhinatanMu.
89
Bab. 89. Kamu Milikku, Willona.
90
Bab. 90. Kamu Harus Membayar Ku.
91
Bab. 91. Feeling Ibu Hamil.
92
Bab. 92. Aku Bukan Sayangmu.
93
Bab. 93. Dimana Suami Mu?
94
Bab. 94. Hanya Berniat Menolong.
95
Bab. 95. Kamu Memang Pria Baik.
96
Bab. 96. Berhenti Mengharapkan Regina.
97
Bab. 97. Kita Perlu Bicara
98
Bab. 98. Aku Punya Calon Istri.
99
Bab. 99. Maukah Kamu Menjadi Kekasihku?
100
Bab. 100. Putri Nyonya Karin.
101
Bab. 101. Kasihan Sekali Dia.
102
Bab. 102. Siapa Yang Kamu Pilih?
103
Bab. 103. Apa Daddy Boleh Berkunjung?
104
Bab. 104. Tidak Mau Berdiri.
105
Bab. 105. Dia Menyindir Ku?
106
Bab. 106. Dokter Gombal.
107
Bab. 107. Cemburu Dengan Papa.
108
Bab. 108. Kekanakan dan Egois.
109
Bab. 109. Suami Takut Istri.
110
Bab. 110. Cinta Perlu Perjuangan.
111
Bab. 111. Rindu Ibu.
112
Bab. 112. Manis Sekali.
113
Bab. 113. Kejutan.
114
Bab. 114. Kamu Ingin Merebut Orang Tuaku?
115
Bab. 115. Aku Sudah Memaafkan Mu.
116
Bab. 116. Dokter Juga Bisa Sakit.
117
Bab. 117. Beraninya Menyakiti Putriku.
118
Bab. 118. Beri Aku Kesempatan.
119
Bab. 119. Ingin Melihat Burung Ayah.
120
Bab. 120. Berpamitan.
121
Bab. 121. Melakukan Dosa.
122
Bab. 122. Menikahlah Denganku, Tamara.
123
Bab. 123. Tidak Meminta Restu.
124
Bab. 124. Minum Apa?
125
Bab. 125. Maafkan Aku, Sayang. 21+
126
Bab. 126. Melamar Willona.
127
Bab. 127. Aku Juga Mencintai Reka.
128
Bab. 128. Pernikahan Alvino & Tamara.
129
Bab. 129. Persiapan Pernikahan.
130
Bab. 130. Berbahagia Selalu.
131
ExtraPart. Hadiah Pernikahan.
132
ExtraPart. Honeymoon, Babymoon.
133
ExtraPart. Bali.
134
ExtraPart. Periksa Kandungan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!