Bab. 7. Untuk Uang Jajan.

“Papa bagaimana sih. Masa mengangkat sekretaris yang kurang update begini?”

Mata William memicing pada sekretarisnya.

“Serius, Gi. Kamu tidak tau itu apa? Kamu lulus sarjana lho.” Pria itu kemudian berdecak heran.

“Aku tau ini, kartu kredit, Will. Maksudku, ini untuk apa? Kenapa memberiku kartu kredit?”

Kepala William menggeleng, ia pun memukul kecil keningnya sendiri.

“Kemarilah.”

Regina menurut. Duduk di atas pangkuan sang atasan.

“Itu untuk uang jajan mu.” Ucap William sembari mencuri sebuah kecupan pada pipi Regina.

Regina hanya bisa menganga.

‘Uang jajan dengan kartu kredit unlimited? Amazing.’

“Tutup mulutmu, Honey. Nanti ada nyamuk yang masuk.”

Seketika wanita itu mengatupkan bibirnya.

“Will, ini terlalu berlebihan. Aku tidak mau menerimanya.” Regina meletakkan kartu itu di atas meja, di hadapan mereka.

“Ambil.!! Atau aku akan membuka aib kita, dengan menyebarkan foto-foto syur kita.”

“Kamu mengancamku? Darimana datangnya foto syur kita?” Tantang Regina.

William meraih ponsel yang ada di atas meja. Menekan beberapa angka, kemudian benda pintar itu menyala.

“Lihatlah.” Mata Regina membulat sempurna. Ia ingat betul adegan itu. Dimana bibir William sedang bermain di leher dan dadanya.

‘Jangan meninggalkan jejak.’ Kata yang wanita itu ucapkan ketika merasakan William akan menggigit lehernya.

“Kamu ingat, Honey?”

“Bagaimana aku bisa tidak tau?” Ucapnya pelan.

“Kamu terlalu menikmati. Sampai tidak sadar apapun.”

Regina mengamati dengan lekat wajah atasannya.

“Ada apa?”

“Untuk apa kamu menyimpan foto itu?”

William terkekeh. Ia pun kembali mengecup tepat seperti pada foto yang ia perlihatkan.

“Hanya berjaga-jaga. Siapa tau kamu macam-macam di kemudian hari. Ini bisa aku gunakan sebagai perisai pelindung.”

“Hapus!!”

“Big No!!”

“Will…” Regina merengek.

“Ambil kartu itu, atau aku sebarkan?” Ancam pria itu. Tangannya sudah berada di atas lambang yang akan membuat foto itu terkirim kemana-mana.

Menghela nafasnya pelan. Regina pun meraih kartu itu, kemudian menyimpan pada saku blazer yang ia gunakan.

“Nah begitu dari tadi, kan cantik.” Pria itu tersenyum penuh kemenangan.

“PINnya tanggal ulang tahun mu. Maaf, kartu itu masih atas nama aku. Karena aku yang aktivasi.”

“Kenapa memberi ku kartu, kenapa tidak transfer saja setiap bulannya?” Wanita itu masih dalam mode tidak mau menerima.

“Kartu lebih baik. Kalau transfer nanti aku lupa.”

William menarik kaki Regina, membuat wanita itu duduk menghadapnya. Mereka sejenak saling menatap, dan entah siapa yang memulai, mereka sudah saling menyatukan bibir.

Tangan William tak tinggal diam, bergerak kesana kemari dengan lembut,

Dan Regina, ia hanya bisa pasrah, tunduk pada rasa yang William berikan.

Walau sebelumnya, bersama Alvino, Regina sempat sering melakukan sentuhan, namun yang William berikan terasa berbeda.

“Apa dengan si rahwana kamu pernah melakukan ini?” Tanya William dengan nafas yang tidak beraturan.

Regina mengangguk. Ia juga tengah mengatur nafasnya.

“Jadi hubungan kalian hanya sampai begini?” William kembali menyatukan bibir mereka. Dan Regina menyambutnya.

Hampir lima menit, William pun menyudahi perbuatan gila mereka. Sebelum semuanya terlanjur jauh.

Pria itu mendekap pinggang Regina, dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher wanita itu.

“Ceritakan padaku. Apa sebelumnya pria itu tidak menginginkan lebih dari seorang wanit se*si seperti dirimu?”

Regina membuang nafasnya dengan kasar. Sejujurnya ia tidak ingin mengingat Alvino saat bersama William, tetapi pria itu justru mengingatkan.

“Dari awal, hubungan kami biasa saja. Berkencan, jalan-jalan. Selayaknya orang pacaran pada umumnya. Tahun pertama, kami masih sering bertemu. Masih sering pergi berkencan.”

Regina menjeda ucapannya. Ia hendak turun dari atas pangkuan William, namun pria itu menahannya.

“Namun di tahun kedua, kami jadi jarang bertemu, yang dulunya hampir setiap hari, berubah menjadi seminggu dua kali, bahkan seminggu sekali.”

Sambil mendengarkan, William merapikan rambut Regina. Menyelipkan beberapa helai pada telinga wanita itu.

“Karena jarang bertemu, dia semakin memanjakan aku, sering mengirim hadiah, makanan, bahkan mentransfer uang setiap bulan.”

“Jadi karena itu kamu ingin aku mentransfer saja? Oo.. tidak bisa. Aku tidak mau di samakan dengan rahwana itu.”

Regina terkekeh kecil, William selalu saja menyebut Alvino dengan nama rahwana.

“Apa kamu tidak pernah curiga padanya?”

Regina menggeleng, jujur ia sangat percaya sepenuhnya dengan Alvino, apalagi pria itu sudah mengenalkan pada keluarganya.

“Mungkin aku terlalu hanyut dalam kemanjaan yang dia berikan, sehingga aku di butakan oleh kasih sayang yang dia berikan.”

William meraih pundak Regina. Membawa kepala wanita itu pada bahunya.

“Sekarang, sudah ada aku yang memanjakan mu, tidak perlu si rahwana itu lagi. Jimmy sedang mengumpulkan foto-foto pengkhianatan pria itu.”

Regina hanya bisa mengangguk dalam dekapan atasannya.

“Oh, ya. Kapan kamu membuat kartu kredit itu? Kenapa bisa menggunakan tanggal lahirku?”

Regina menegakan kembali kepalanya. Ia menatap lekat manik mata atasannya itu.

William mencebik, kemudian membenturkan kening mereka berdua.

“Kemarin aku sempat ke bank, karena aku tidak mau menunggu, jadi tadi sepupuku datang membawakannya kesini.”

“Wanita itu baik sekali. Pasti dia memiliki rasa padamu. Jika tidak, mana mungkin seorang menejer mau repot-repot datang mengantar kartu kredit.”

William tergelak. Wanita di atas pangkuannya ini, benar-benar seperti tidak percaya jika dia pria single.

“Dia itu lebih tua dua tahun dari ku, dan satu lagi. Dia sudah memiliki dua orang anak. Bisa di bunuh aku oleh suaminya jika sampai dia menyukai ku.”

Regina mengulum bibirnya. Bunga yang telah layu, kini bermekaran kembali, setelah mendengar perkataan William.

“Sudah percaya kan sekarang? Aku pria single. Dulu memang pernah berpacaran, tetapi hanya cinta monyet.”

Regina mengangguk. Mereka kembali berpelukan. Entah hubungan apa yang tengah mereka jalani saat ini.

Baru dua hari berkenalan, namun sudah banyak yang ia dapatkan dari William.

“Kenapa berdiri di halte kemarin?”

“Mobilku mogok.”

“Jual saja. Beli yang baru. Kamu bisa gunakan kartu kredit tadi.”

Kepala Regina menggeleng.

“Alvino juga menawari ku, tetapi aku menolak. Tidak enak jika aku justru menerima dari kamu.”

William berdecak kesal. Lagi-lagi pria itu yang menjadi alasannya.

“Selalu saja si rahwana itu yang menjadi alasanmu.”

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Lili aja❤️

Lili aja❤️

Will lucu juga ya,,,🤭🤭🤭

2022-11-12

0

Moms Rafialhusaini 🌺

Moms Rafialhusaini 🌺

Rahwana dan Ramayana...

2022-07-08

0

Fay

Fay

😉😀

2022-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Berakhir Di Ranjang.
2 Bab. 2. Direktur Baru.
3 Bab. 3. Awas Kamu Regina.
4 Bab. 4. Pembicaraan Apa Ini?
5 Bab. 5. Jadikan Aku Yang Kedua. 21++
6 Bab. 6. Siap Menjadi Simpananmu.
7 Bab. 7. Untuk Uang Jajan.
8 Bab. 8. Dasar Pria Nakal.
9 Bab. 9. Selalu Saja Begitu.
10 Bab. 10. Menyerobot di Tikungan!
11 Bab. 11. Saling Menguntungkan.
12 Bab. 12. Maafkan Aku.
13 Bab. 13. Kamu Tanggung Jawab Ku.
14 Bab. 14. Gara-Gara Handuk Kimono.
15 Bab. 15. Kedatangan Mama 21++
16 Bab. 16. Bos dan Sekretaris.
17 Bab. 17. Rahasia William.
18 Bab. 18. Gara-Gara Mobil Baru.
19 Bab. 19. Aku Cemburu!
20 Bab. 20. Akhir Pekan.
21 Bab. 21. Di Rumah Keluarga Sanjaya.
22 Bab. 22. Masih, Di Rumah Sanjaya.
23 Bab. 23. Gara-Gara Film 365 Hari.
24 Bab. 24. Are You Ready? 21++
25 Bab. 25. Aku Memberimu Harapan.
26 Bab. 26. APD Boy Habis.
27 Bab. 27. Bayar Dengan Cinta.
28 Bab. 28. Thanks, Babe.
29 Bab. 29. Rencana Pak Antony.
30 Bab. 30. Kita Kawin Lari.
31 Bab. 31. Satu Sama.
32 Bab. 32. Menyebalkan.
33 Bab. 33. Dia Adikku.
34 Bab. 34. Jangan Menyakitinya.
35 Bab. 35. Jauhi Kakakku.
36 Bab. 36. Aku Memiliki Hadiah Untukmu.
37 Bab. 37. Apa Kalian Sudah Pu-as?!
38 Bab. 38. Apa Kamu Ingin Menangis?
39 Bab. 39. Maafkan Aku Melanggar Janji.
40 Bab. 40. Dasar Pria Sombong.
41 Bab. 41. Regina Jodoh William.
42 Bab. 42. Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan.
43 Bab. 43. Pulang Kampung.
44 Bab. 44. Mama Kecewa DenganMu.
45 Bab. 45. Pecat Wanita Itu.
46 Bab. 46. Tertangkap Basah.
47 Bab. 47. Aku Yang Memulai.
48 Bab. 48. Aku Tidak Mau.
49 Bab. 49. Tidak Ada Yang Lain.
50 Bab. 50. Sudah Berakhir.
51 Bab. 51. Bertemu Kembali.
52 Bab. 52. Kedatangan Reka.
53 Bab. 53. Hamil 6 Minggu.
54 Bab. 54. Bagaimana Bisa?
55 Bab. 55. Papa Punya Pilihan Lain.
56 Bab. 56. Percaya Diri Itu Perlu.
57 Bab. 57. Pria Paling Sombong.
58 Bab. 58. Bersiap Memberi Kejutan.
59 Bab. 59. Cara Membatalkan Perjodohan 21++
60 Bab. 60. Putri Om Regan?
61 Bab. 61. Tidak Mungkin.
62 Bab. 62. Aku Juga Mencintaimu.
63 Bab. 63. Beri Aku Waktu.
64 Bab. 64. Mama Sudah Tau.
65 Bab. 65. Kebetulan Macam Apa Ini?
66 Bab. 66. Ada Apa Dengan Regina?
67 Bab. 67. Siapa Ayahnya?
68 Bab. 68. Kamu Pilihan Papa.
69 Bab. 69. Aku Sangat Mencintainya.
70 Bab. 70. Aku Sengaja Melakukannya.
71 Bab. 71. Terima Kasih, Ayah.
72 Bab. 72. Beraninya Kamu Pergi.
73 Bab. 73. Kenapa Bisa Kecolongan?
74 Bab. 74. Seperti Tom dan Jerry.
75 Bab. 75. Mungkin Anakmu Perempuan.
76 Bab. 76. Ada Syaratnya.
77 Bab. 77. Berbahagialah, Nak.
78 Bab. 78. Tidak Ada Harapan.
79 Bab. 79. Tidak Pernah Merebutnya.
80 Bab. 80. Bertengkar Dengan Siapa?
81 Bab. 81. Mereka Di Jodohkan.
82 Bab. 82. Aku Menyesal, Ma.
83 Bab. 83. Wedding Day.
84 Bab. 84. Beautiful In White.
85 Bab. 85. Saatnya Kamu Bahagia.
86 Bab. 86. Disamakan Dengan Burung.
87 Bab. 87. Berebut Sekotak Susu.
88 Bab. 88. Terimakasih Untuk PengkhinatanMu.
89 Bab. 89. Kamu Milikku, Willona.
90 Bab. 90. Kamu Harus Membayar Ku.
91 Bab. 91. Feeling Ibu Hamil.
92 Bab. 92. Aku Bukan Sayangmu.
93 Bab. 93. Dimana Suami Mu?
94 Bab. 94. Hanya Berniat Menolong.
95 Bab. 95. Kamu Memang Pria Baik.
96 Bab. 96. Berhenti Mengharapkan Regina.
97 Bab. 97. Kita Perlu Bicara
98 Bab. 98. Aku Punya Calon Istri.
99 Bab. 99. Maukah Kamu Menjadi Kekasihku?
100 Bab. 100. Putri Nyonya Karin.
101 Bab. 101. Kasihan Sekali Dia.
102 Bab. 102. Siapa Yang Kamu Pilih?
103 Bab. 103. Apa Daddy Boleh Berkunjung?
104 Bab. 104. Tidak Mau Berdiri.
105 Bab. 105. Dia Menyindir Ku?
106 Bab. 106. Dokter Gombal.
107 Bab. 107. Cemburu Dengan Papa.
108 Bab. 108. Kekanakan dan Egois.
109 Bab. 109. Suami Takut Istri.
110 Bab. 110. Cinta Perlu Perjuangan.
111 Bab. 111. Rindu Ibu.
112 Bab. 112. Manis Sekali.
113 Bab. 113. Kejutan.
114 Bab. 114. Kamu Ingin Merebut Orang Tuaku?
115 Bab. 115. Aku Sudah Memaafkan Mu.
116 Bab. 116. Dokter Juga Bisa Sakit.
117 Bab. 117. Beraninya Menyakiti Putriku.
118 Bab. 118. Beri Aku Kesempatan.
119 Bab. 119. Ingin Melihat Burung Ayah.
120 Bab. 120. Berpamitan.
121 Bab. 121. Melakukan Dosa.
122 Bab. 122. Menikahlah Denganku, Tamara.
123 Bab. 123. Tidak Meminta Restu.
124 Bab. 124. Minum Apa?
125 Bab. 125. Maafkan Aku, Sayang. 21+
126 Bab. 126. Melamar Willona.
127 Bab. 127. Aku Juga Mencintai Reka.
128 Bab. 128. Pernikahan Alvino & Tamara.
129 Bab. 129. Persiapan Pernikahan.
130 Bab. 130. Berbahagia Selalu.
131 ExtraPart. Hadiah Pernikahan.
132 ExtraPart. Honeymoon, Babymoon.
133 ExtraPart. Bali.
134 ExtraPart. Periksa Kandungan.
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab. 1. Berakhir Di Ranjang.
2
Bab. 2. Direktur Baru.
3
Bab. 3. Awas Kamu Regina.
4
Bab. 4. Pembicaraan Apa Ini?
5
Bab. 5. Jadikan Aku Yang Kedua. 21++
6
Bab. 6. Siap Menjadi Simpananmu.
7
Bab. 7. Untuk Uang Jajan.
8
Bab. 8. Dasar Pria Nakal.
9
Bab. 9. Selalu Saja Begitu.
10
Bab. 10. Menyerobot di Tikungan!
11
Bab. 11. Saling Menguntungkan.
12
Bab. 12. Maafkan Aku.
13
Bab. 13. Kamu Tanggung Jawab Ku.
14
Bab. 14. Gara-Gara Handuk Kimono.
15
Bab. 15. Kedatangan Mama 21++
16
Bab. 16. Bos dan Sekretaris.
17
Bab. 17. Rahasia William.
18
Bab. 18. Gara-Gara Mobil Baru.
19
Bab. 19. Aku Cemburu!
20
Bab. 20. Akhir Pekan.
21
Bab. 21. Di Rumah Keluarga Sanjaya.
22
Bab. 22. Masih, Di Rumah Sanjaya.
23
Bab. 23. Gara-Gara Film 365 Hari.
24
Bab. 24. Are You Ready? 21++
25
Bab. 25. Aku Memberimu Harapan.
26
Bab. 26. APD Boy Habis.
27
Bab. 27. Bayar Dengan Cinta.
28
Bab. 28. Thanks, Babe.
29
Bab. 29. Rencana Pak Antony.
30
Bab. 30. Kita Kawin Lari.
31
Bab. 31. Satu Sama.
32
Bab. 32. Menyebalkan.
33
Bab. 33. Dia Adikku.
34
Bab. 34. Jangan Menyakitinya.
35
Bab. 35. Jauhi Kakakku.
36
Bab. 36. Aku Memiliki Hadiah Untukmu.
37
Bab. 37. Apa Kalian Sudah Pu-as?!
38
Bab. 38. Apa Kamu Ingin Menangis?
39
Bab. 39. Maafkan Aku Melanggar Janji.
40
Bab. 40. Dasar Pria Sombong.
41
Bab. 41. Regina Jodoh William.
42
Bab. 42. Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan.
43
Bab. 43. Pulang Kampung.
44
Bab. 44. Mama Kecewa DenganMu.
45
Bab. 45. Pecat Wanita Itu.
46
Bab. 46. Tertangkap Basah.
47
Bab. 47. Aku Yang Memulai.
48
Bab. 48. Aku Tidak Mau.
49
Bab. 49. Tidak Ada Yang Lain.
50
Bab. 50. Sudah Berakhir.
51
Bab. 51. Bertemu Kembali.
52
Bab. 52. Kedatangan Reka.
53
Bab. 53. Hamil 6 Minggu.
54
Bab. 54. Bagaimana Bisa?
55
Bab. 55. Papa Punya Pilihan Lain.
56
Bab. 56. Percaya Diri Itu Perlu.
57
Bab. 57. Pria Paling Sombong.
58
Bab. 58. Bersiap Memberi Kejutan.
59
Bab. 59. Cara Membatalkan Perjodohan 21++
60
Bab. 60. Putri Om Regan?
61
Bab. 61. Tidak Mungkin.
62
Bab. 62. Aku Juga Mencintaimu.
63
Bab. 63. Beri Aku Waktu.
64
Bab. 64. Mama Sudah Tau.
65
Bab. 65. Kebetulan Macam Apa Ini?
66
Bab. 66. Ada Apa Dengan Regina?
67
Bab. 67. Siapa Ayahnya?
68
Bab. 68. Kamu Pilihan Papa.
69
Bab. 69. Aku Sangat Mencintainya.
70
Bab. 70. Aku Sengaja Melakukannya.
71
Bab. 71. Terima Kasih, Ayah.
72
Bab. 72. Beraninya Kamu Pergi.
73
Bab. 73. Kenapa Bisa Kecolongan?
74
Bab. 74. Seperti Tom dan Jerry.
75
Bab. 75. Mungkin Anakmu Perempuan.
76
Bab. 76. Ada Syaratnya.
77
Bab. 77. Berbahagialah, Nak.
78
Bab. 78. Tidak Ada Harapan.
79
Bab. 79. Tidak Pernah Merebutnya.
80
Bab. 80. Bertengkar Dengan Siapa?
81
Bab. 81. Mereka Di Jodohkan.
82
Bab. 82. Aku Menyesal, Ma.
83
Bab. 83. Wedding Day.
84
Bab. 84. Beautiful In White.
85
Bab. 85. Saatnya Kamu Bahagia.
86
Bab. 86. Disamakan Dengan Burung.
87
Bab. 87. Berebut Sekotak Susu.
88
Bab. 88. Terimakasih Untuk PengkhinatanMu.
89
Bab. 89. Kamu Milikku, Willona.
90
Bab. 90. Kamu Harus Membayar Ku.
91
Bab. 91. Feeling Ibu Hamil.
92
Bab. 92. Aku Bukan Sayangmu.
93
Bab. 93. Dimana Suami Mu?
94
Bab. 94. Hanya Berniat Menolong.
95
Bab. 95. Kamu Memang Pria Baik.
96
Bab. 96. Berhenti Mengharapkan Regina.
97
Bab. 97. Kita Perlu Bicara
98
Bab. 98. Aku Punya Calon Istri.
99
Bab. 99. Maukah Kamu Menjadi Kekasihku?
100
Bab. 100. Putri Nyonya Karin.
101
Bab. 101. Kasihan Sekali Dia.
102
Bab. 102. Siapa Yang Kamu Pilih?
103
Bab. 103. Apa Daddy Boleh Berkunjung?
104
Bab. 104. Tidak Mau Berdiri.
105
Bab. 105. Dia Menyindir Ku?
106
Bab. 106. Dokter Gombal.
107
Bab. 107. Cemburu Dengan Papa.
108
Bab. 108. Kekanakan dan Egois.
109
Bab. 109. Suami Takut Istri.
110
Bab. 110. Cinta Perlu Perjuangan.
111
Bab. 111. Rindu Ibu.
112
Bab. 112. Manis Sekali.
113
Bab. 113. Kejutan.
114
Bab. 114. Kamu Ingin Merebut Orang Tuaku?
115
Bab. 115. Aku Sudah Memaafkan Mu.
116
Bab. 116. Dokter Juga Bisa Sakit.
117
Bab. 117. Beraninya Menyakiti Putriku.
118
Bab. 118. Beri Aku Kesempatan.
119
Bab. 119. Ingin Melihat Burung Ayah.
120
Bab. 120. Berpamitan.
121
Bab. 121. Melakukan Dosa.
122
Bab. 122. Menikahlah Denganku, Tamara.
123
Bab. 123. Tidak Meminta Restu.
124
Bab. 124. Minum Apa?
125
Bab. 125. Maafkan Aku, Sayang. 21+
126
Bab. 126. Melamar Willona.
127
Bab. 127. Aku Juga Mencintai Reka.
128
Bab. 128. Pernikahan Alvino & Tamara.
129
Bab. 129. Persiapan Pernikahan.
130
Bab. 130. Berbahagia Selalu.
131
ExtraPart. Hadiah Pernikahan.
132
ExtraPart. Honeymoon, Babymoon.
133
ExtraPart. Bali.
134
ExtraPart. Periksa Kandungan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!