Aku Dan Singa Nemea

Aku Dan Singa Nemea

Bab 1 Chapter 1: Awal Mula

Insur merebahkan dirinya kembali di kamarnya. Lalu dengan malasnya dia bangun pukul 12 siang karena kemarin begadang untuk beemain mesin ding dong sampai subuh.

"Arrrggghhh kampret, dasar tutup panci!" Keluhnya sambil memegangi kepalanya sendiri layaknya kesurupan jika teringat kekalahannya kemarin malam.

Tapi dibalik keluhannya itu sebenarnya Insur sudah tidak memiliki emosi lagi dalam jiwanya. Sudah tidak ada perasaan yang tersisa di kedua matanya yang sayu, tatapan kosong tanpa harapan, serta alis yang saling berjauhan karena terlalu santainya kehidupan yang dijalaninya selama ini.

Insur mengangkat tubuhnya dan mendidihkan satu rantang air. Yaaah hanya kopi dan rokok yang bisa membuatnya sedikit merasakan gairah hidup.

"Orang bangsat macam apa aku ini. Yahhh kopi ini layaknya tentara yang sedang menenangkan warga sipil. hemmmm...." Ucapnya pada dirinya sendiri.

Lalu dinyalakannya sebuah rokok yang tinggal 2 batang di bungkus itu.

Belum selesai dia menghirup satu hisapan tiba - tiba pintu rumah kos nya digedor keras. Insur kaget setengah mati, jangan - jangan si nenek Faynem mau menagih uang kos. Dasar kutu kupret! Saat ini Insur tidak punya uang sepeserpun. Bahaya di depan mata Insur layaknya perang dunia ketiga yang setiap saat dapat terjadi. Gedoran di pintu makin keras, dan semakin keras pula degup jantung Insur. Masih teringat di kepalanya tunggakan 6 bulan yang belum dia bayar. Kampreeeettttt!!

Insur berpikir keras kemana dia harus sembunyi. di ruangan yang sempit itu hampir tidak ada ruang untuk sembunyi! Itu seperti engkau menaruh ikan dalam akuarium dengan air jernih lalu menyuruh ikan bersembunyi dari setiap tatapan orang yang melihatnya!! Tidak mungkin kampret tidak mungkin!!

Pintu didobrak, Bruaaaakkk!

Karena kaget dan panik Insur pun bersembunyi di balik sarung yang biasa dia kenakan sebagai selimut dengan posisi menungging. Sebisa mungkin rasanya ingin membenamkan mukanya ke dasar bumi. Terdengar suara langkah kaki mulai memasuki kamar kos Insur.

"Kamu ngapain sur?" Tanya orang yang baru masuk tersebut.

Suara itu..... Iya suara itu adalah suara.....

"Kampret kenapa gak bilang aja klo itu elu pantam!!!" Teriak Insur sembari meninju pipi si Pantam hingga dia tersungkur.

"Lu gila sur? temen sendiri luu pukul?"

"Lu yang gila, kenapa harus gedor - gedor segala, sapa dulu yang baik trus ketuk pintu yang sopan!"

"Tangan gua besar Sur, jadi gua niatnya mengetuk cuma tangan gua gini jadinya menggedor!"

Kedua sahabat ini pun saling berkilah. Insur yang sampai sekarang belum punya pekerjaan dan pantam yang bekerja tetapi tidak terlalu cukup. Keduanya saling berdebat panas. Mereka berapi - api.

"Mau coba tangan gua lu?" Tantang Pantam.

"Hohoohooo, jadi lu juga punya nyali ya badak jawa, kirain perut gedhe lu itu cuma buat pajangan! Zehahahahha." Cibir Insur.

"Sini luuu kalo berani!"

"Ayo siapa takut!!"

"Ayoo sini luuu!!"

"Eloo yang sini!!!"

"Ayooo, okee, gua gak takut, sini luuu!!!"

"Gua gak takut, rasain ntar bogem gua, sini luuu!!!"

Keduanya pun hanya saling berteriak tanpa mendekat.

Perang kata - kata memang lebih ganas dari pada pertempuran fisik. Tak sekalipun mereka adu fisik, hingga 30 menit kemudian......

"Sur, gua haus..." Ucap Pantam.

"Sama kampret, tuh ada kopi." Kata Insur menawari.

"Rokok ada Sur?"

"Pas dua batang, satu setengah buat gua setengah buat lu."

"Kok luu gitu Sur?"

"Apa?!!! Kan terserah gua, punya - punya gua!!"

"Ehhh lu nyolot yee Sur!!!"

Akhirnya keduanya bergulat. Mereka tidak adu pukul, mereka hanya saling mengunci satu sama lain. Tak sengaja kaos yang dikenakan pantam robek dibagian dada. Duel memanas!! Pantam pun mengunci Insur di kaki, Insur kesulitan lepas hingga sarungnya melorot....

Dan duel kedua sahabat itu tetap memanas hingga pintu kos terdobrak kedua kalinya di hari itu.

Faynem si ibu kos berusia 60 tahun yang kejam masuk. Dia terdiam, mulut ternganga terbuka karena kaget. Insur dan Pantam pun juga kaget dan memandang Faynem yang kaget. Suara sunyi. Di mata Faynem melihat Insur dan Pantam yang berpelukan (karena bergulat) dengan kondisi kaos Pantam robek di dada, sarung Insur melorot, dan keduanya ngos ngosan berkeringat.

"Dasar binatang!!!!" Teriak Faynem yang salah paham.

"Ini tidak seperti yang kamu pikirkan kampreeeettt!!" Ucap Insur menimpali.

"Ohhhh jadi dengan semua bukti ini kamu masih berkilah ya, dasar homo!" Teriak Faynem.

"Apaaa?! Dasar nenek peyot, kami tadi bergulat, bukan gituan dasar kacang kuaci!!!!"

"Ohhhh orang pengangguran kadang memang butuh sensasi"

"Sensasi pala lu nenek kampret!!!"

"Sudah akui saja" kata pantam tiba - tiba ikut menyela pembicaraan.

"Akui apanya?!!! seakan - akan cuma gua yang hina disini?!!" Jawab Insur membela diri.

"Iya, pengangguran adalah orang hina. Dan pengangguran yang tidak membayar uang sewa selama 6 bulan adalah binatang hina!!!" kata Faynem. Hening.....

Satu jam kemudian, mereka sudah duduk bertiga. 3 cangkir kopi diedarkan. Insur menyalakan satu batang rokok, dan memberikan sisa batang satu rokok sisanya pada pantam. Mereka berdua menghembuskam asap rokok bersamaan.

"Terkadang hidup tanpa pekerjaan memang sulit, tetapi sekali kamu sudah menemukan pekerjaan yang cocok maka aku harap itu akan menyatu dengan tubuh, pikiran, dan jiwamu." kata Faynem mencoba memberi nasihat pada Insur.

"Sulit, sulit sekali nek. Memang mudah dikatakan tapi sulit untuk dilakukan." Jawab Insur sekenanya.

"Sabar saja, aku yakin kamu bisa." Ucap nenek Faynem.

Insur menghela napas. Dia menatap langit langit atap kosnya. Segalanya yang terjadi telah membunuh emosinya bahkan sekedar marah pada nasib pun sudah tidak bisa. Dulu dia bekerja dengan penghasilan yang cukup. Hidup pun dia jalani dengan sederhana dan simpel. Hingga kejadian itu terjadi dan merubah kehidupannnya. Di puncaknya dia menanggalkan semuanya. Hubungannya, pekerjaannya, karirnya, dan emosi serta perasaan pun juga ikut lenyap. Hatinya kosong.

Setelah sepuluh menit terdiam Insur bangkit dan berkata dengan gaya malasnya dan berkata, "Iyaaa baiklah mulai besok aku akan mulai mencari pekerjaan."

"Bagus!" Tukas Faynem dengan singkat dan meminum kopinya dengan cepat serta segera pamit.

"Nenek tua itu begitu perhatian sama lu Sur. Harusnya luu bersyukur" Kata Pantam sebelum dia pergi karena mau bekerja lagi hari ini hingga malam nanti lembur.

Tinggal Insur sendiri di kamarnya saat ini. Kamar yang begitu lusuh, persis kedua mata Insur dalam memandang dunia. Semua hal tentang dirinya adalah kehinaan. Dia tidak pernah berani bertarung dalam kehidupannya. Tidak pernah. Tapi kali ini entah kenapa dia ingin bertarung untuk mendapat pekerjaan, pekerjaan yang sesuai dengan jiwanya.

"Baiklah! Sekarang aku akan bertarung!! Aku siap menang, Aku siap kalah!! Selamat datang dunia!! Aku akan segera mencari pekerjaan dan menundukkan singa Nemea dari dalam diriku!!!" Teriak Insur dengan suara genderang perang dalam jiwanya.

Dia membara!!! tapi baranya tidak sampai pada tindakannya. Dia tidak mandi sore itu, tidak mencuci baju, dan hanya menghabiskan harinya itu dengan tidur. Apa - apaan tokoh utama ini!!!!!!! Bangun, kerja woooi kerja!!!!!

Terpopuler

Comments

tintakering

tintakering

salam kenal thor. kalau berkenan mampir ya...

2022-08-13

1

olive

olive

halo kak, salken dari Cintaku di Lorong Waktu dan Suami Cadangan. Aku favoritkan dan like yah. Mohon dukung karyaku juga. Semangat terus untuk kamu 🤗 terimakasih

2022-07-03

1

Achi

Achi

Hay ka, aku mampir, salam kenal dari author remahan rengginang 🤗

2022-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Chapter 1: Awal Mula
2 Bab 1 Chapter 2: Paket!!!!!
3 Bab 1 Chapter 3: Antara Cinta (Nafsu) dan Harta
4 Bab 1 Chapter 4: Siapa kamu?
5 Bab 1 Chapter 5: Wawancara
6 Bab 1 Chapter 6: Keterkaitan Keterikatan
7 Bab 1 Chapter 7: Kekosongan, Kehampaan...
8 Bab 1 Chapter 8: Mengalir Tanpa Henti
9 Bab 1 Chapter 9: Mangga dan Bulan Purnama
10 Bab 1 Chapter 10: Sepakat? Sepakat!
11 Bab 1 Chapter 11: Pancing terusss.....
12 Bab 1 Chapter 12: Ngopi Dulu Jangan Panik!
13 Bab 1 Chapter 13: Rahasia dalam Rahasia
14 Bab 1 Chapter 14: Luka Lama, Lama - lama Jadi Luka!
15 Bab 1 Chapter 15: Sama - sama Lapor
16 Bab 1 Chapter 16: Smash!!! Smashhh!!!
17 Bab 1 Chapter 17: Sisi Penasaran
18 Bab 1 Chapter 18: Ternyata Oh Ternyata
19 Bab 1 Chapter 19: Alam Cerah, Jiwa Sepi
20 Bab 1 Chapter 20: Tekad yang Diwariskan
21 Bab 1 Chapter 21: Kecil Pandanganmu, Besar Pandanganku
22 Bab 1 Chapter 22: Daun Kering Terjatuh
23 Bab 1 Chapter 23: Dia Kembali?!
24 Bab 1 Chapter 24: Dia Datang, Dia Pasti Datang
25 Bab 1 Chapter 25: Kuda - kuda
26 Bab 1 Chapter 26: Kabut Putih
27 Bab 1 Chapter 27: Kisah Lama yang Usang
28 Bab 1 Chapter 28: Waduh, waduh, waduh.....
29 Bab 1 Chapter 29: Mungkin Malam Itu
30 Bab 1 Chapter 30: Bunga Kejahatan
31 Bab 1 Chapter 31: Rasa Cinta yang Alami
32 Bab 1 Chapter 32: Aku Tidak Setuju!
33 Bab 1 Chapter 33: Tetaplah Hidup meskipun Tidak Berrguna!
34 Bab 1 Chapter 34: Bahkan Kebodohan pun adalah Nikmat
35 Bab 1 Chapter 35: Hari Yang Dinanti
36 Bab 1 Chapter 36: Hewan Buas
37 Bab 1 Chapter 37: Hey Ganteng....
38 Bab 1 Chapter 38: Berakhir Seperti Ini?
39 Bab 1 Chapter 39: Urusan Anak Muda
40 Bab 1 Chapter 40: Tidak Memukul, Hanya Menendang
41 Bab 1 Chapter 41: Dendam Rudolfo
42 Bab 1 Chapter 42: Geleng dan Angguk
43 Bab 1 Chapter 43: Harus Tetap Hidup
44 Bab 1 Chapter 44: Orang Pingsan Tidak Merasakan
45 Bab 1 Chapter 45: Boneka ya boneka
46 Bab 1 Chapter 46: Penghalang Bikin Ribet
47 Bab 1 Chapter 47: Sebuah Rahasia
48 Bab 1 Chapter 48: Pengarang Tidak Bermutu
49 Bab 1 Chapter 49: Dok bukan Dog!!!
50 Bab 1 Chapter 50: Tekad Seseorang
51 Bab 2 Chapter 1: Aku Memperlihatkan Siang dan Malam
52 Bab 2 Chapter 2: Dibalik Bayangan
53 Bab 2 Chapter 3: Ruang Bawah Tanah
54 Bab 2 Chapter 4: Hidup Kembali
55 Bab 2 Chapter 5: Membutuhkan Orang Lain
56 Bab 2 Chapter 6: Semoga, Semoga Saja...
57 Bab 2 Chapter 7: Kesepakatan
58 Bab 2 Chapter 8: Batu darah
59 Bab 2 Chapter 9: Sejarah Desa
60 Bab 2 Chapter 10: Siap, Laksanakan!
61 Bab 2 Chapter 11: Indahnya Pantai Kecoak
62 Bab 2 Chapter 12: Aku
63 Bab 2 Chapter 13: Artis Desa Balatara
64 Bab 2 Chapter 14: Auw, auww, auuwww...
65 Bab 2 Chapter 15: Imut sih tapi...
66 Bab 2 Chapter 16: Ngambek
67 Bab 2 Chapter 17: Pertarungan Tepi Pantai
68 Bab 2 Chapter 18: Badai datang
69 Bab 2 Chapter 19: Rapat Besar Empat Pilar
70 Bab 2 Chapter 20: Kantor Militer Membara
71 Bab 2 Chapter 21: Kloning Ladusong vs Tengud
72 Bab 2 Chapter 22: Keberkahan dan Neraka
73 Bab 2 Chapter 23: Aliran ilmu pedang Surin
74 Bab 2 Chapter 24: Kadang di bawah, kadang di bawahnya lagi
75 Bab 2 Chapter 25: Berirama
76 Bab 2 Chapter 26: Kapal Besar Desa Magala
77 Bab 2 Chapter 27: Kerja sama
78 Bab 2 Chapter 28: Pencurian Tengah Malam
79 Bab 2 Chapter 29: Langkah Angin dan Masuk Angin
80 Bab 2 Chapter 30: Seperti yang Orang Lain Lakukan
81 Bab 2 Chapter 31: Keputusan Zhou
82 Bab 2 Chapter 32: Satu yang Lebih Baik dari Seribu
83 Bab 2 Chapter 33: Pemberontak, Desa Magala, dan Desa KangAgung
84 Bab 2 Chapter 34: Cinta Mendalam yang Sederhana
85 Bab 2 Chapter 35: Bambang dan Jurusnya
86 Bab 2 Chapter 36: Bantuan Desa Balatara
87 Bab 2 Chapter 37: Tinggal selangkah lagi
88 Bab 2 Chapter 38: Manusia Baik, Manusia Rusak
89 Bab 2 Chapter 39: Manusia Sampah
90 Bab 2 Chapter 40: Sepersekian Detik
91 Bab 2 Chapter 41: Becak Rudolfo Beraksi
92 Bab 2 Chapter 42: Sekarang Bukanlah Dulu
93 Bab 2 Chapter 43: Bola Slime Raksasa
94 Bab 2 Chapter 44: Kemenangan Desa KangAgung
95 Bab 2 Chapter 45: Pertarungan di Dasar Laut
96 Bab 2 Chapter 46: Pertarungan Pembalap
97 Bab 2 Chapter 47: Kelicikan vs Kelicikan
98 Bab 2 Chapter 48: Naga Angin di Puncak Gunung Kembar
99 Bab 2 Chapter 49: Pertarungan Tekad!
100 Bab 2 Chapter 50: The End
101 Bab 3 Chapter 1: Awal mula kedua
102 Bab 3 Chapter 2: Terang dan Gelap
103 Bab 3 Chapter 3: Sisa Semangat Hidup
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Chapter 1: Awal Mula
2
Bab 1 Chapter 2: Paket!!!!!
3
Bab 1 Chapter 3: Antara Cinta (Nafsu) dan Harta
4
Bab 1 Chapter 4: Siapa kamu?
5
Bab 1 Chapter 5: Wawancara
6
Bab 1 Chapter 6: Keterkaitan Keterikatan
7
Bab 1 Chapter 7: Kekosongan, Kehampaan...
8
Bab 1 Chapter 8: Mengalir Tanpa Henti
9
Bab 1 Chapter 9: Mangga dan Bulan Purnama
10
Bab 1 Chapter 10: Sepakat? Sepakat!
11
Bab 1 Chapter 11: Pancing terusss.....
12
Bab 1 Chapter 12: Ngopi Dulu Jangan Panik!
13
Bab 1 Chapter 13: Rahasia dalam Rahasia
14
Bab 1 Chapter 14: Luka Lama, Lama - lama Jadi Luka!
15
Bab 1 Chapter 15: Sama - sama Lapor
16
Bab 1 Chapter 16: Smash!!! Smashhh!!!
17
Bab 1 Chapter 17: Sisi Penasaran
18
Bab 1 Chapter 18: Ternyata Oh Ternyata
19
Bab 1 Chapter 19: Alam Cerah, Jiwa Sepi
20
Bab 1 Chapter 20: Tekad yang Diwariskan
21
Bab 1 Chapter 21: Kecil Pandanganmu, Besar Pandanganku
22
Bab 1 Chapter 22: Daun Kering Terjatuh
23
Bab 1 Chapter 23: Dia Kembali?!
24
Bab 1 Chapter 24: Dia Datang, Dia Pasti Datang
25
Bab 1 Chapter 25: Kuda - kuda
26
Bab 1 Chapter 26: Kabut Putih
27
Bab 1 Chapter 27: Kisah Lama yang Usang
28
Bab 1 Chapter 28: Waduh, waduh, waduh.....
29
Bab 1 Chapter 29: Mungkin Malam Itu
30
Bab 1 Chapter 30: Bunga Kejahatan
31
Bab 1 Chapter 31: Rasa Cinta yang Alami
32
Bab 1 Chapter 32: Aku Tidak Setuju!
33
Bab 1 Chapter 33: Tetaplah Hidup meskipun Tidak Berrguna!
34
Bab 1 Chapter 34: Bahkan Kebodohan pun adalah Nikmat
35
Bab 1 Chapter 35: Hari Yang Dinanti
36
Bab 1 Chapter 36: Hewan Buas
37
Bab 1 Chapter 37: Hey Ganteng....
38
Bab 1 Chapter 38: Berakhir Seperti Ini?
39
Bab 1 Chapter 39: Urusan Anak Muda
40
Bab 1 Chapter 40: Tidak Memukul, Hanya Menendang
41
Bab 1 Chapter 41: Dendam Rudolfo
42
Bab 1 Chapter 42: Geleng dan Angguk
43
Bab 1 Chapter 43: Harus Tetap Hidup
44
Bab 1 Chapter 44: Orang Pingsan Tidak Merasakan
45
Bab 1 Chapter 45: Boneka ya boneka
46
Bab 1 Chapter 46: Penghalang Bikin Ribet
47
Bab 1 Chapter 47: Sebuah Rahasia
48
Bab 1 Chapter 48: Pengarang Tidak Bermutu
49
Bab 1 Chapter 49: Dok bukan Dog!!!
50
Bab 1 Chapter 50: Tekad Seseorang
51
Bab 2 Chapter 1: Aku Memperlihatkan Siang dan Malam
52
Bab 2 Chapter 2: Dibalik Bayangan
53
Bab 2 Chapter 3: Ruang Bawah Tanah
54
Bab 2 Chapter 4: Hidup Kembali
55
Bab 2 Chapter 5: Membutuhkan Orang Lain
56
Bab 2 Chapter 6: Semoga, Semoga Saja...
57
Bab 2 Chapter 7: Kesepakatan
58
Bab 2 Chapter 8: Batu darah
59
Bab 2 Chapter 9: Sejarah Desa
60
Bab 2 Chapter 10: Siap, Laksanakan!
61
Bab 2 Chapter 11: Indahnya Pantai Kecoak
62
Bab 2 Chapter 12: Aku
63
Bab 2 Chapter 13: Artis Desa Balatara
64
Bab 2 Chapter 14: Auw, auww, auuwww...
65
Bab 2 Chapter 15: Imut sih tapi...
66
Bab 2 Chapter 16: Ngambek
67
Bab 2 Chapter 17: Pertarungan Tepi Pantai
68
Bab 2 Chapter 18: Badai datang
69
Bab 2 Chapter 19: Rapat Besar Empat Pilar
70
Bab 2 Chapter 20: Kantor Militer Membara
71
Bab 2 Chapter 21: Kloning Ladusong vs Tengud
72
Bab 2 Chapter 22: Keberkahan dan Neraka
73
Bab 2 Chapter 23: Aliran ilmu pedang Surin
74
Bab 2 Chapter 24: Kadang di bawah, kadang di bawahnya lagi
75
Bab 2 Chapter 25: Berirama
76
Bab 2 Chapter 26: Kapal Besar Desa Magala
77
Bab 2 Chapter 27: Kerja sama
78
Bab 2 Chapter 28: Pencurian Tengah Malam
79
Bab 2 Chapter 29: Langkah Angin dan Masuk Angin
80
Bab 2 Chapter 30: Seperti yang Orang Lain Lakukan
81
Bab 2 Chapter 31: Keputusan Zhou
82
Bab 2 Chapter 32: Satu yang Lebih Baik dari Seribu
83
Bab 2 Chapter 33: Pemberontak, Desa Magala, dan Desa KangAgung
84
Bab 2 Chapter 34: Cinta Mendalam yang Sederhana
85
Bab 2 Chapter 35: Bambang dan Jurusnya
86
Bab 2 Chapter 36: Bantuan Desa Balatara
87
Bab 2 Chapter 37: Tinggal selangkah lagi
88
Bab 2 Chapter 38: Manusia Baik, Manusia Rusak
89
Bab 2 Chapter 39: Manusia Sampah
90
Bab 2 Chapter 40: Sepersekian Detik
91
Bab 2 Chapter 41: Becak Rudolfo Beraksi
92
Bab 2 Chapter 42: Sekarang Bukanlah Dulu
93
Bab 2 Chapter 43: Bola Slime Raksasa
94
Bab 2 Chapter 44: Kemenangan Desa KangAgung
95
Bab 2 Chapter 45: Pertarungan di Dasar Laut
96
Bab 2 Chapter 46: Pertarungan Pembalap
97
Bab 2 Chapter 47: Kelicikan vs Kelicikan
98
Bab 2 Chapter 48: Naga Angin di Puncak Gunung Kembar
99
Bab 2 Chapter 49: Pertarungan Tekad!
100
Bab 2 Chapter 50: The End
101
Bab 3 Chapter 1: Awal mula kedua
102
Bab 3 Chapter 2: Terang dan Gelap
103
Bab 3 Chapter 3: Sisa Semangat Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!