Insur menggeliat pagi itu. Arrrghhhh nikmatnya hidup santai pengangguran. Heemmmm aroma kopi, suasana tenang pagi hari, dan gurihnya tembakau yang terbakar begitu sedap di dadanya. Sungguh suasana pagi hari yang nyaman, suasana pagi hari yang menenangkan hati, suasana pagi hari yang........
Brruaaaakkkkkk!!!
Suara pintu kos yang dibuka secara kasar membuat suasana pagi hari Insur hancur sudah.
"Siapa itu kampret?! Ketuk pintu yang santai woooooiii!" Teriak Insur mulai naik pitam.
"Maaf Sur gua buru - buru ada kabar penting buat luuu!!!" Jawab pantam yang ngos - ngosan karena berlari.
Tampaknya Pantam sungguh terburu - buru menyampaikan berita yang tampaknya amat sangat penting untuk disampaikan itu.
"Ada kabar penting apa Tam?" Tanya Insur.
"Iya ada kabar penting buat lu Sur." Jawab Pantam.
"Iya kabar apaan?"
"Jadi gua lari sampek ngos - ngos an tadi soalnya ada kabar penting!"
"Makanya kabar apaan itu?"
"Tau gak gua sampek haus looo...."
"Gak peduli kampret, kabarnya apaan?!!!"
Mereka berdua berdua berpandangan. Saling terdiam.
"Lu ngajak ribut Tam?" Tanya Insur.
"Sabar, kamu dengerin dulu kabar ini."
"Iya trus kabarnya apa?"
"Kabar ini amat sangat penting."
Insur terdiam, tidak bertanya lagi. Dia menyeruput kopinya dengan tatapan menahan emosi yang siap meledak.
"Jadi ini kabar penting buat luuu Sur." Lanjut Pantam.
Insur tetap terdiam, dinyalakannya sebatang rokok.
"Nahhh jadi karena kabar ini penting makanya gua tadi berlarian buat nyampein ke elu Sur."
Insur masih terdiam. Dia menyedot pelan hembusan demi hembusan rokoknya. Setelah 30 menit kemudian.....
"Jadi gini Sur, kan ini kabar penting..........Aaaaargggghhh...."
Gubraaaaakkkkkk.......!!!
Pantam tertendang tepat di muka dan menabrak pintu kos hingga terjerembab di halaman depan.
"Elu terlalu bertele - tele kampret!!!!! Ngajak ribut lu??!! sini!!!" Insur berteriak penuh amarah.
Bambang yang merupakan tetangga dekat kos Insur sampai kaget.
"Sabar Sur, ada masalah apa Sur? Pantam lu bangun sini, kita selesaikan masalahnya baik - baik." kata Bambang mencoba melerai Insur dan Pantam.
Pantam yang mukanya bonyok mulai berdiri dengan susahnya karena badannya memang besar sehingga pantam pernah mendapat julukan: sekali duduk susah berdiri!
"Jadi gini Bambang, gua kan cuma kasih berita, eh tiba - tiba Insur marah - marah gak jelas!" Ucap Pantam membela diri.
"Eh siapa yang gak jelas, lu atau gua??!! Jadi gini Bambang, si Pantam mau kasih kabar tapi ribet gak jelas gitu. Muter - muter!!" Ucap Insur menjelaskan.
"Yang bener luuu!!! Elu yang ribet, gitu Bambang!"
"Dia yang ribet, kenapa nyalahin orang, Bambang!"
"Ngaca dong, Bambang!!"
"Gua? gua? gua?!!! Eluuu, Bambang!!"
"Dasar Bambang!"
"Pala lu Bambang!"
Dan.......
Duuuuaaaghhh!!!
Keduanya pun ditonjok mukanya oleh Bambang.
"Lu kalo berdua kalo mau berantem ya berantem aja, ngapain nama gua lu bawa - bawa!!!" Teriak Bambang marah - marah.
Bambang pun mengamuk, diambilnya sapu lidi lalu diayunkannya layaknya akrobat kera sakti memainkan tongkat saktinya. Insur dan pantam mulai ketakutan dan saling berpelukan.
"Sabar bambang, sabar...." Ucap Insur sembari gemetaran karena takut.
"Tidak ada maaf bagi kalian berdua anak muda, rasakan pukulan ini.... ciaaaat... ciattt......" Teriak Bambang sembari memukulkan sapu lidi berkali - kali ke arah Insur dan Pantam.
Keduanya terkapar di tanah dengan tidak berdaya setelah menerima jurus 106 pukulan sapu lidi milik bambang. Melihat Insur dan Pantam yang terkapar, Bambang pun iba.
"Kasihan sekali kalian berdua, maaf, sebagai permintaan maaf sini gua genapin pukulan jadi 200!!!" Ucap Bambanh dengan penuh semangat berapi - api.
"Luuuu gila!!! itu bukan kasihan tapi kesadisan Bambang!!!" teriak Insur dan Pantam bersama - sama sembari lari terbirit - birit.
Bambang tidak mengejar mereka berdua. Dia hanya melihat dari kejauhan keduanya berlari menuju sungai dekat daerah tersebut. Sungai itu adalah sungai Tasbran. Satu - satunya sungai di desa KangAgung. Ukuruan sungai Tasbran itu lebar sekali walaupun tidak terlalu dalam.
Setelah dilihatnya Insur dan Pantam yang mulai menghilang dari pandangan, lalu Bambang mulai melanjutkan menyapu rumahnya kembali.
Di tepi sungai Insur dan Pantam duduk berselonjor kaki karena kelelahan berlari. Mereka berdua sama - sama kehabisan napas. Maklumlah kalau usia semakin tua pasti stamina juga semakin menurun. Begitu juga stamina pada duo sahabat kocak ini.
"Jadi ada kabar yang perlu gua sampein nih Sur... hoshhh... hoshhh...." Kata Pantam dengan napas tersengal - sengal.
"Kabar apaan Tam? hoshhh... hossshhh" Tanya Insur yang napasnya juga ikut tersengal - sengal.
"Ada loker jadi tukang antar paket... hosshhh... hoshhh..." Lanjut Pantam.
"Trusss? hoshhh... hossshhh..." Tanya Insur yang mulai fokus pada perkataan Pantam.
"Kerjanya cuma sehari, satu kali antar itu aja, tapi gajinya lumayan gedhe. hoshhh... hoshhh..."
"Emang berapa gajinya? hosh.... hoshhhh..."
"40 juta. hoshhh... hosshhh..."
Mendengar gaji yang begitu banyaknya itu seketika Insur terdiam. Insur lalu bangkit berdiri dengan penuh semangat.
"Ini dia kerja yang gua tunggu - tunggu Tam. haaah, akhirnya hari dimana gua akan bekerja dimulai. Kerja yang benar - benar sesuai dengan jiwa malas gua. Sekali kerja bayaran gedhe, terus malas - malasan lagi. Zehaahahahahha...." Insur tertawa jahat dengan kerasnya.
"Kyahahahhaha...." Pantam pun ikut tertawa jahat.
"Zehahahah...."
"Kyahahahahaa...."
"Zehahahaa...."
"Kyahahahha...."
Keduanya tertawa jahat bersama layaknya tokoh jahat dalam sebuah film sembari diterangi cahaya sore di tepi sungai itu. Sungguh duo sahabat sepemikiran dalam hal kepicikan, ruahahaha....
"Besok wawancaranya pukul 5 pagi Sur." Kata Pantam memberi penjelasan lebih lanjut.
Insur tiba - tiba melotot pada Pantam.
"Apaan dasar tutup panci?! Jadwal gua bangun pagi itu pukul 10 pagi! Ingat 10 pagi Tam!!! Lagian ngapain wawancara pukul 5 pagi?!!" Gerutu Insur.
"Gak tau gua. tertulisnya gitu Sur, wawancara pukul 5 pagi." jelas Pantam.
"Gawat.... gawat..... berati gua harus beli jam weker Tam agar gua bisa bangun jam segitu" Kata Insur sembari berjalan ke kiri dan ke kanan layaknya orang kebingungan.
"Iya beli aja tuh di toko mbak Hana, banyak disana." Ucap Pantam memberi masukan pada Insur.
"Ohhh iya ya Tam! Wah kok aku gak kepikiran ya. Ya udah aku berangkat ke toko mbak Hana dulu Tam.... makasih infonya!" Ucap Insur.
Insur pun bergegas berlari ke toko mbak Hana yang dikenal sebagai janda paling bahenol dan seksi di desa KangAgung itu. Mbak Hana merupakan salah satu dari beberapa perempuan desa KangAgung yang pernah dinobatkan sebagai perempuan pemersatu bangsa desa KangAgung. Ruahahaha....
Tapi kini Insur tidak terpikir untuk ke arah sana, karena saat ini segala pikiran Insur hanya tertuju satu hal untuk besok, yaitu "paketttt!!!!!!". Sore itu segalanya indah.... Kaki Insur yang telah lama diseret akhirnya akan dihentakkan kembali.... Sekalipun tertatih, secercah harapan yang mungkin bagi orang lain itu hanya hal kecil, tapi bagi Insur itu adalah Oase di tengah gurun Sahara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
tintakering
mantap ini duo kocak😁😁😁
2022-08-13
1