Bab 1 Chapter 5: Wawancara

Insur dan si pria gendut mulai menyusuri jalan setapak yang terlihat samar di hutan itu. Di samping kiri - kanan terlihat pohon yang amat sangat besar. Pohon - pohon tersebut berumur ratusan tahun. Mengerikan. Insur pun teringat akan tujuan utamanya.

"Eh maaf pak, ngomong - ngomong kapan dimulai wawancara kerja nya?" Tanya Insur.

Si pria gendut berhenti, berpaling pada Insur dan berkata, "Jangan banyak tanya, ikut saja, sebentar lagi kamu akan bertemu dengan bos besar."

Wahhhh benar - benar pekerjaan antar paket yang misterius, pantas gajinya sampek 40 juta cuma sekali kerja. Insur pun manggut - manggut sembari mengikuti langkah kaki si pria gendut.

Tiba di ujung ternyata jalan setapak itu sudah mentok, di depan mereka hanya terlihat rimbunan padang rumput liar yang tingginya hampir 2 meter!!

"Pegang tangan gua!" Perintah si pria gendut.

Insur pun menuruti perintah tersebut, dan si pria gendut mulai menyusuri pang rumput tersebut. Karena rimbunnya rumput tersebut Insur tidak dapat melihat apa - apa, dia hanya berjalan mengikuti arah si pria gendut yang menarik tangannya.

Hampir 5 menit perjalanan di padang rumput tersebut hingga akhirnya mereke keluar dari tempat itu. Di depan terlihat jalan raya yang cukup besar. Di tepi jalan tersebut telah tersedia mobil sport lamborgini. Si gendut segera sigap menaiki mobil tersebut, menyalakannya, memandang Insur sambil berkata "Ayo naik!"

Insur melongo, dia pun naik mobil sport tersebut dengan muka bengong. Dan mobil sport tersebut melaju dengan santainya. Insur masih bengong. Ada dua hal yang membuatnya bengong. Pertama, mobil sport ini kan tipe mahal, tipe sultan euuuuyyyy....

Kedua, ini kan jalan raya yang searah dengan jembatan Agung tadi, trus ngapain tadi harus muter - muter segala melewati bawah tanah, sungai, hutan, padang rumput..... ahhhhh kampret!!!!!!

Tapi ditelannya kalimat keluhan yang ingin dia lontarkan. Tiba - tiba mobil sport tersebut berbelok berhenti di tempat warung kopi terbuka dengan parkiran yang luas. Warung kopi tersebut merupakan warung kopi lesehan sederhana tepi jalan samping sungai. Mereka berdua turun.

"Kopi susu satu, tanpa gula pak Cik." Pesan si pria gendut.

"Gua sama, kopi susu tapi pakek gula." Sahut Insur ikut memesan.

Ahhh lumayan Insur dapat ngopi gratis hari ini.

"Iya... siap silahkan tunggu di lesehan pak." Jawab si penjual yang tua keriput dengan acuh tak acuh.

Insur dan si pria gendut segera mencari tempat duduk lesehan yang nyaman dengan pemandangan menghadap sungai.

Si pria gendut mengeluarkan rokoknya, menyulutnya dan menghisapnya dengan nyaman. Menghembuskannya. Insur hanya melihat dengan hati was - was berharap dia akan ditawari rokok. Selang lima menit kemudian ternyata si pria gendut brengsek ini tak juga menawarkan rokoknya!!

Dasar gendut pelit!!! Insur pun mengambil inisiatif, "Minta rokoknya pak, hehehe, satu batang aja buat tambah semangat"

"Kamu mau?"

"Iya saya mau pak"

"Beli sendiri sono!"

Tak tahan lagi, ditonjoknya muka si pria gendut tersebut. Suasana memanas, untuk si penjual kopi yang bernama pak Cik tersebut langsung lari melerai sambil membawakan dua kopi susu pesenan mereka.

"Sudah - sudah jangan ribut ada apa ini?" Tanya pak Cik.

"Ini si gendut pelit amat, cuma minta sebatang rokok aja sok banget!!"

"Sudah - sudah, kamu mau rokok?" Tanya pak Cik.

"I...ii..iiya pak Cik" jawab Insur mulai tenang.

"Beli sendiri sono!!!" Cibir pak Cik.

Dan ditonjoklah muka pak Cik sama Insur.

20 menit kemudian....

Pak Cik dan si pria gendut duduk bersebelahan, di depannya Insur duduk santai dengan sebatang rokok terselip di sela - sela bibirnya.

"Jadi.... wawancaranya?" Tanya Insur.

"Gini, se... sebenarnya yang mau minta tolong antar paket itu pak Cik." Jawab si pria Gendut terbata - bata dengan muka lebam.

"Iya nak, sebenarnya saya mau minta tolong antar paket." Sahut pak Cik dengan muka lebamnya pula.

"Trus kenapa harus muter - muter segala?"

"Viar misterius gitu.. "

Kangsung ditonjoknya muka pak Cik, Misterius pala luuu kampret!!!

"trus nama lu?"

"Gua Anci"

"Kenapa gak beritahu gua dari awal?"

"Biar misterius gitu"

Langsung ditonjok pula si pria gendut yang ternyata bernama Anci itu hingga tersungkur bersama pak Cik.

"Ta... tapi beneran saya akan kasih 40 juta kalo nak Insur bersedia antar paket saya!"

Insur pun terdiam, dihentikannya pukulan yang hendak dilayangkannya pada pak Cik. Mendengar uang 40 juta Insur pun mendadak menjadi sopan.

"Aduh - aduh pak Cik, kenapa tidak bilang dari tadi. Maaf pak Cik atas kesalah pahaman ini. Mari - mari pak Cik silahkan duduk di sini"

Dasar tokoh utama mata duitan!!!

"Jadi gini nak, paket ini sangat penting. Sudah sekian lama saya menaruh hati pada seorang wanita. Dia sungguh mempesona buat saya."

"Zehahaha pak Cik di umur segini ternyata pak Cik masih bisa didera asmara."

"Asmara bisa mendera siapa saja nak."

Mereka bertiga diam sejenak. Menikmati hangatnya kopi susu serta gurihnya rokok yang memenuhi rongga - rongga dada mereka.

"Sudah 2 tahun lamanya saya memendam rasa ini nak, tapi saya benar - benar tidak dapat menyampaikan perasaan saya secara langsung"

"Dimana pak Cik ketemu perempuan itu? siapa namanya?"

"Waktu itu dia ngopi di warung saya, pada pandangan pertama langsung terasa dada saya sesak terbakar asmara nak. lalu saya mencoba menguntitnya....."

Gubraaaaakkkkk!!!

Ditendangnya muka pak Cik oleh Insur.

"Dasar tua bangka tukang intip!!!"

"Sabar nak sabar, maksud saya mengintip informasi tentang tersebut. Namanya Filla. Ternyata dia bekerja di salah satu dinas pemerintahan. Umurnya 24 tahun, yah pak Cik rasa pas lah dengan umur pak Cik yang 55 tahun ini, dan...."

Gubraaaaakkkk!!

Lagi - lagi ditendangnya muka pak Cik hingga tersungkur lagi.

"Dasar orang tua selera daun muda!!!!"

"Sabar nak sabar, cinta tak memandang usia!"

"Cinta tak memandang usia pala lu botak kampret!!!"

"Tapi saya bersedia membayar 40 juta."

Insur pun langsung bersikap sopan lagi dan membenarkan pak cik, "Ohh iya benar pak Cik, cinta memang tidak memandang usia."

Pak Cik pun menjelaskan lagi dengan muka lebamnya, "Jadi karena saya tidak bisa mengutarakan cinta saya secara langsung maka saya meminta nak Insur mengantarkan paket saya untuk perempuan bernama Filla tersebut."

"Trus paketnya?"

"Besok kamu akan diantar si Anci ini ke dinas pemerintahan dengan membawa paketnya. Uangnya kontan langsung dibayar 40 juta begitu kamu sampaikan"

"Besok? Jam berapa?"

"Jam 6 pagi."

"Siapppp pak Cik!" Seru Insur dengan bayangan uang 40 juta akan memenuhi saku nya yang selama ini kosong melompong.

"Baik, sekarang kamu pulang dulu biar diantar si Anci, besok si Anci biar jemput kamu pagi - pagi."

Selesai dengan penjelasan pak Cik, lalu Insur berpamitan dan menyanggupi tugas esok hari tersebut. Anci mengantar Insur pulang dengan mobilnya tepat di depan kos lusuh Insur. Bambang yang merupakan tetangga kos Insur kaget dengan kedatangan Insur yang diantar mobil sport mewah tersebut. Setelah Anci berpamitan pulang, Bambang segera mendekati Insur.

"Gila luuu Sur, lu baru aja naik tuh motor mewah yeee?"

"Zehahaha.... Bersiap - siaplah Bambang, mungkin mulai besok lu gak akan manggil gua Insur si pengangguran lagi, tapi Insur sang jutawan. Zehahahahahhaa....." Insur tertawa dengan sombongnya, meninggalkan Bambang yang melongo.

Insur menuju pintu kos nya, bersiap membuka pintu kos yang sebentar lagi tanpa dia sadari sudah ada yang akan menantinya dibalik pintu tersebut......... Apakah itu?

Episodes
1 Bab 1 Chapter 1: Awal Mula
2 Bab 1 Chapter 2: Paket!!!!!
3 Bab 1 Chapter 3: Antara Cinta (Nafsu) dan Harta
4 Bab 1 Chapter 4: Siapa kamu?
5 Bab 1 Chapter 5: Wawancara
6 Bab 1 Chapter 6: Keterkaitan Keterikatan
7 Bab 1 Chapter 7: Kekosongan, Kehampaan...
8 Bab 1 Chapter 8: Mengalir Tanpa Henti
9 Bab 1 Chapter 9: Mangga dan Bulan Purnama
10 Bab 1 Chapter 10: Sepakat? Sepakat!
11 Bab 1 Chapter 11: Pancing terusss.....
12 Bab 1 Chapter 12: Ngopi Dulu Jangan Panik!
13 Bab 1 Chapter 13: Rahasia dalam Rahasia
14 Bab 1 Chapter 14: Luka Lama, Lama - lama Jadi Luka!
15 Bab 1 Chapter 15: Sama - sama Lapor
16 Bab 1 Chapter 16: Smash!!! Smashhh!!!
17 Bab 1 Chapter 17: Sisi Penasaran
18 Bab 1 Chapter 18: Ternyata Oh Ternyata
19 Bab 1 Chapter 19: Alam Cerah, Jiwa Sepi
20 Bab 1 Chapter 20: Tekad yang Diwariskan
21 Bab 1 Chapter 21: Kecil Pandanganmu, Besar Pandanganku
22 Bab 1 Chapter 22: Daun Kering Terjatuh
23 Bab 1 Chapter 23: Dia Kembali?!
24 Bab 1 Chapter 24: Dia Datang, Dia Pasti Datang
25 Bab 1 Chapter 25: Kuda - kuda
26 Bab 1 Chapter 26: Kabut Putih
27 Bab 1 Chapter 27: Kisah Lama yang Usang
28 Bab 1 Chapter 28: Waduh, waduh, waduh.....
29 Bab 1 Chapter 29: Mungkin Malam Itu
30 Bab 1 Chapter 30: Bunga Kejahatan
31 Bab 1 Chapter 31: Rasa Cinta yang Alami
32 Bab 1 Chapter 32: Aku Tidak Setuju!
33 Bab 1 Chapter 33: Tetaplah Hidup meskipun Tidak Berrguna!
34 Bab 1 Chapter 34: Bahkan Kebodohan pun adalah Nikmat
35 Bab 1 Chapter 35: Hari Yang Dinanti
36 Bab 1 Chapter 36: Hewan Buas
37 Bab 1 Chapter 37: Hey Ganteng....
38 Bab 1 Chapter 38: Berakhir Seperti Ini?
39 Bab 1 Chapter 39: Urusan Anak Muda
40 Bab 1 Chapter 40: Tidak Memukul, Hanya Menendang
41 Bab 1 Chapter 41: Dendam Rudolfo
42 Bab 1 Chapter 42: Geleng dan Angguk
43 Bab 1 Chapter 43: Harus Tetap Hidup
44 Bab 1 Chapter 44: Orang Pingsan Tidak Merasakan
45 Bab 1 Chapter 45: Boneka ya boneka
46 Bab 1 Chapter 46: Penghalang Bikin Ribet
47 Bab 1 Chapter 47: Sebuah Rahasia
48 Bab 1 Chapter 48: Pengarang Tidak Bermutu
49 Bab 1 Chapter 49: Dok bukan Dog!!!
50 Bab 1 Chapter 50: Tekad Seseorang
51 Bab 2 Chapter 1: Aku Memperlihatkan Siang dan Malam
52 Bab 2 Chapter 2: Dibalik Bayangan
53 Bab 2 Chapter 3: Ruang Bawah Tanah
54 Bab 2 Chapter 4: Hidup Kembali
55 Bab 2 Chapter 5: Membutuhkan Orang Lain
56 Bab 2 Chapter 6: Semoga, Semoga Saja...
57 Bab 2 Chapter 7: Kesepakatan
58 Bab 2 Chapter 8: Batu darah
59 Bab 2 Chapter 9: Sejarah Desa
60 Bab 2 Chapter 10: Siap, Laksanakan!
61 Bab 2 Chapter 11: Indahnya Pantai Kecoak
62 Bab 2 Chapter 12: Aku
63 Bab 2 Chapter 13: Artis Desa Balatara
64 Bab 2 Chapter 14: Auw, auww, auuwww...
65 Bab 2 Chapter 15: Imut sih tapi...
66 Bab 2 Chapter 16: Ngambek
67 Bab 2 Chapter 17: Pertarungan Tepi Pantai
68 Bab 2 Chapter 18: Badai datang
69 Bab 2 Chapter 19: Rapat Besar Empat Pilar
70 Bab 2 Chapter 20: Kantor Militer Membara
71 Bab 2 Chapter 21: Kloning Ladusong vs Tengud
72 Bab 2 Chapter 22: Keberkahan dan Neraka
73 Bab 2 Chapter 23: Aliran ilmu pedang Surin
74 Bab 2 Chapter 24: Kadang di bawah, kadang di bawahnya lagi
75 Bab 2 Chapter 25: Berirama
76 Bab 2 Chapter 26: Kapal Besar Desa Magala
77 Bab 2 Chapter 27: Kerja sama
78 Bab 2 Chapter 28: Pencurian Tengah Malam
79 Bab 2 Chapter 29: Langkah Angin dan Masuk Angin
80 Bab 2 Chapter 30: Seperti yang Orang Lain Lakukan
81 Bab 2 Chapter 31: Keputusan Zhou
82 Bab 2 Chapter 32: Satu yang Lebih Baik dari Seribu
83 Bab 2 Chapter 33: Pemberontak, Desa Magala, dan Desa KangAgung
84 Bab 2 Chapter 34: Cinta Mendalam yang Sederhana
85 Bab 2 Chapter 35: Bambang dan Jurusnya
86 Bab 2 Chapter 36: Bantuan Desa Balatara
87 Bab 2 Chapter 37: Tinggal selangkah lagi
88 Bab 2 Chapter 38: Manusia Baik, Manusia Rusak
89 Bab 2 Chapter 39: Manusia Sampah
90 Bab 2 Chapter 40: Sepersekian Detik
91 Bab 2 Chapter 41: Becak Rudolfo Beraksi
92 Bab 2 Chapter 42: Sekarang Bukanlah Dulu
93 Bab 2 Chapter 43: Bola Slime Raksasa
94 Bab 2 Chapter 44: Kemenangan Desa KangAgung
95 Bab 2 Chapter 45: Pertarungan di Dasar Laut
96 Bab 2 Chapter 46: Pertarungan Pembalap
97 Bab 2 Chapter 47: Kelicikan vs Kelicikan
98 Bab 2 Chapter 48: Naga Angin di Puncak Gunung Kembar
99 Bab 2 Chapter 49: Pertarungan Tekad!
100 Bab 2 Chapter 50: The End
101 Bab 3 Chapter 1: Awal mula kedua
102 Bab 3 Chapter 2: Terang dan Gelap
103 Bab 3 Chapter 3: Sisa Semangat Hidup
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Chapter 1: Awal Mula
2
Bab 1 Chapter 2: Paket!!!!!
3
Bab 1 Chapter 3: Antara Cinta (Nafsu) dan Harta
4
Bab 1 Chapter 4: Siapa kamu?
5
Bab 1 Chapter 5: Wawancara
6
Bab 1 Chapter 6: Keterkaitan Keterikatan
7
Bab 1 Chapter 7: Kekosongan, Kehampaan...
8
Bab 1 Chapter 8: Mengalir Tanpa Henti
9
Bab 1 Chapter 9: Mangga dan Bulan Purnama
10
Bab 1 Chapter 10: Sepakat? Sepakat!
11
Bab 1 Chapter 11: Pancing terusss.....
12
Bab 1 Chapter 12: Ngopi Dulu Jangan Panik!
13
Bab 1 Chapter 13: Rahasia dalam Rahasia
14
Bab 1 Chapter 14: Luka Lama, Lama - lama Jadi Luka!
15
Bab 1 Chapter 15: Sama - sama Lapor
16
Bab 1 Chapter 16: Smash!!! Smashhh!!!
17
Bab 1 Chapter 17: Sisi Penasaran
18
Bab 1 Chapter 18: Ternyata Oh Ternyata
19
Bab 1 Chapter 19: Alam Cerah, Jiwa Sepi
20
Bab 1 Chapter 20: Tekad yang Diwariskan
21
Bab 1 Chapter 21: Kecil Pandanganmu, Besar Pandanganku
22
Bab 1 Chapter 22: Daun Kering Terjatuh
23
Bab 1 Chapter 23: Dia Kembali?!
24
Bab 1 Chapter 24: Dia Datang, Dia Pasti Datang
25
Bab 1 Chapter 25: Kuda - kuda
26
Bab 1 Chapter 26: Kabut Putih
27
Bab 1 Chapter 27: Kisah Lama yang Usang
28
Bab 1 Chapter 28: Waduh, waduh, waduh.....
29
Bab 1 Chapter 29: Mungkin Malam Itu
30
Bab 1 Chapter 30: Bunga Kejahatan
31
Bab 1 Chapter 31: Rasa Cinta yang Alami
32
Bab 1 Chapter 32: Aku Tidak Setuju!
33
Bab 1 Chapter 33: Tetaplah Hidup meskipun Tidak Berrguna!
34
Bab 1 Chapter 34: Bahkan Kebodohan pun adalah Nikmat
35
Bab 1 Chapter 35: Hari Yang Dinanti
36
Bab 1 Chapter 36: Hewan Buas
37
Bab 1 Chapter 37: Hey Ganteng....
38
Bab 1 Chapter 38: Berakhir Seperti Ini?
39
Bab 1 Chapter 39: Urusan Anak Muda
40
Bab 1 Chapter 40: Tidak Memukul, Hanya Menendang
41
Bab 1 Chapter 41: Dendam Rudolfo
42
Bab 1 Chapter 42: Geleng dan Angguk
43
Bab 1 Chapter 43: Harus Tetap Hidup
44
Bab 1 Chapter 44: Orang Pingsan Tidak Merasakan
45
Bab 1 Chapter 45: Boneka ya boneka
46
Bab 1 Chapter 46: Penghalang Bikin Ribet
47
Bab 1 Chapter 47: Sebuah Rahasia
48
Bab 1 Chapter 48: Pengarang Tidak Bermutu
49
Bab 1 Chapter 49: Dok bukan Dog!!!
50
Bab 1 Chapter 50: Tekad Seseorang
51
Bab 2 Chapter 1: Aku Memperlihatkan Siang dan Malam
52
Bab 2 Chapter 2: Dibalik Bayangan
53
Bab 2 Chapter 3: Ruang Bawah Tanah
54
Bab 2 Chapter 4: Hidup Kembali
55
Bab 2 Chapter 5: Membutuhkan Orang Lain
56
Bab 2 Chapter 6: Semoga, Semoga Saja...
57
Bab 2 Chapter 7: Kesepakatan
58
Bab 2 Chapter 8: Batu darah
59
Bab 2 Chapter 9: Sejarah Desa
60
Bab 2 Chapter 10: Siap, Laksanakan!
61
Bab 2 Chapter 11: Indahnya Pantai Kecoak
62
Bab 2 Chapter 12: Aku
63
Bab 2 Chapter 13: Artis Desa Balatara
64
Bab 2 Chapter 14: Auw, auww, auuwww...
65
Bab 2 Chapter 15: Imut sih tapi...
66
Bab 2 Chapter 16: Ngambek
67
Bab 2 Chapter 17: Pertarungan Tepi Pantai
68
Bab 2 Chapter 18: Badai datang
69
Bab 2 Chapter 19: Rapat Besar Empat Pilar
70
Bab 2 Chapter 20: Kantor Militer Membara
71
Bab 2 Chapter 21: Kloning Ladusong vs Tengud
72
Bab 2 Chapter 22: Keberkahan dan Neraka
73
Bab 2 Chapter 23: Aliran ilmu pedang Surin
74
Bab 2 Chapter 24: Kadang di bawah, kadang di bawahnya lagi
75
Bab 2 Chapter 25: Berirama
76
Bab 2 Chapter 26: Kapal Besar Desa Magala
77
Bab 2 Chapter 27: Kerja sama
78
Bab 2 Chapter 28: Pencurian Tengah Malam
79
Bab 2 Chapter 29: Langkah Angin dan Masuk Angin
80
Bab 2 Chapter 30: Seperti yang Orang Lain Lakukan
81
Bab 2 Chapter 31: Keputusan Zhou
82
Bab 2 Chapter 32: Satu yang Lebih Baik dari Seribu
83
Bab 2 Chapter 33: Pemberontak, Desa Magala, dan Desa KangAgung
84
Bab 2 Chapter 34: Cinta Mendalam yang Sederhana
85
Bab 2 Chapter 35: Bambang dan Jurusnya
86
Bab 2 Chapter 36: Bantuan Desa Balatara
87
Bab 2 Chapter 37: Tinggal selangkah lagi
88
Bab 2 Chapter 38: Manusia Baik, Manusia Rusak
89
Bab 2 Chapter 39: Manusia Sampah
90
Bab 2 Chapter 40: Sepersekian Detik
91
Bab 2 Chapter 41: Becak Rudolfo Beraksi
92
Bab 2 Chapter 42: Sekarang Bukanlah Dulu
93
Bab 2 Chapter 43: Bola Slime Raksasa
94
Bab 2 Chapter 44: Kemenangan Desa KangAgung
95
Bab 2 Chapter 45: Pertarungan di Dasar Laut
96
Bab 2 Chapter 46: Pertarungan Pembalap
97
Bab 2 Chapter 47: Kelicikan vs Kelicikan
98
Bab 2 Chapter 48: Naga Angin di Puncak Gunung Kembar
99
Bab 2 Chapter 49: Pertarungan Tekad!
100
Bab 2 Chapter 50: The End
101
Bab 3 Chapter 1: Awal mula kedua
102
Bab 3 Chapter 2: Terang dan Gelap
103
Bab 3 Chapter 3: Sisa Semangat Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!