Ring....Ring...
Alarm jam di kamar Adelard mulai berbunyi
"Ahhhh,,,, sudah pagi" Ujar Mie sembari mematikan alarm tersebut ia merentangkan kedua tangannya saat ia menoleh ke samping terlihat Adelard yang masih lelap tertidur.
"Hmm,,,,hahahaha pasti aku lagi bermimpi, Adelard bodoh itu di samping ku aku ingin lihat wajahnya yang menyebalkan itu lebih dekat " Ucap Mie sembari mendekati Adelard, ia berpindah berada di atas tubuh Adelard yang masih tertidur ,Saat Mie bergerak di atas tubuh Adelard ia membuka kedua matanya.
Ia terkejut mieya berada di atas tubuhnya.
"Turun dari ranjang ku" ketus Adelard dengan wajah marah.
"Hahaha mimpi ku saja kamu masih jahat ini hanya lah mimpi Adelard" Jawab Mie yang polos itu.
Mie memegang pipi Adelard yang tiba - tiba berubah menjadi kemerahan meremas pipi Adelard mencubit pipi dan hidung nya.
Adelard yang merasa kesakitan dan terganggu ia membalikan tubuhnya, sehingga posisi Mieya berada dibawah tubuh Adelard kedua tangan Mieya di tahan sehingga ia tidak bisa bergerak
" Wanita yang masuk ke kamar ku kemudian pagi - pagi sudah menindih tubuh ku apa kau tidak takut,Bagaimanapun aku juga seorang pria.... Hmm aku bisa memakan mu kapan saja jika kau lengah " Ujar Adelard yang menakuti Mie.
"Hehehe,,,, ini mimpikan Adelard, Pasti mimpi!!" Jawab Mie dengan rasa curiga.
"Baiklah akan ku buktikan bahwa ini bukan mimpi"Ujar Adelard.
"Memangnya apa yang kau ingin lakukan padaku" Jawab Mie.
Adelard mencubit wajah Mie yang tembem itu sontak ia berteriak kesakitan ia terkejut sepertinya ini sebuah kenyataan.
Tuk tuk tuk....
"Adelard, Aku masuk yaah...." Ujar Adelia yang masuk ke kamar Adelard.
Saat itu Adelard terpaksa menimpa Mie yang berada dibawah tubuhnya yang terselimuti agar Mie tidak terlihat Adelia.
Mie pun terkejut dan ia merasa sesak karena tubuh Adelard yang besar dan kekar itu. ( Bagaimana ini, Aku yang ceroboh salah masuk kamar ku pikir ini mimpi mau di taruh kemana muka ku ini Haaahhhh sesak sekali tubuh Adelard besar sekali sepertinya kalau ia begitu lama berbicara dengan tante bisa - bisa aku akan mati di sini ya tuhan,Tapi ini pemandangan yang bagus untuk pagi hari badannya seksi sekali )Mie yang berbicara dalam hati.
" Bangun,,,, kamu gak kerja ,Ayo kita sarapan" Tanya Adelia
"Sebentar lagi kak" jawab Adelard
"Baiklah,,, Aku mencari Mie tapi dari tadi aku tidak melihatnya" Ujar Adelia yang kebingungan
"Kak aku akan menyusul kalian sarapan pagi" Adelard yang memotong omongan agar Adelia cepat keluar kamar.
" Okee,,,," Jawab Adelia dengan singkat.
Saat pintu sudah tertutup Adelard langsung membuka selimut dan memundurkan tubuhnya, Karena ia tahu pasti Mie merasa sesak.
"Hhhhhhaaa Haaahhhh aku hampir mati "Mie yang terengah-engah berbicara mencoba menarik nafas perlahan - lahan.
"Cepat keluar dari kamar ku Sebelum ada yang melihat kau di kamar ku" Ketus Adelard.
"Adelard yang tadi malam itu bukan diriku jadi jangan salah paham dan kamu juga bukan salah satu pria tipe ku" Ucap Mie dengan tegas.
"Apa kata mu!!!!!Seharusnya aku yang bicara seperti itu" Ketus Adelard.
Setelah kejadian itu, Mie dan Ibunya mempersiapkan sarapan.
Adelard dan Adelio menuruni tangga dengan jas putihnya.
"Sarapan...sarapan, Aduuuhhh senangnya kita bisa berkumpul seperti ini" Sapa Adelia dengan wajah gembira
"Mah, Aku ingin telur setengah matang bisa buatkan aku" Pinta Adelio.
"Kamu manja sekali,Mie buatkan Adelio telur goreng setengah matang" Ucap Adelia yang meminta Mie membuatkan Telur setengah matang.
"Baiklah tante, Aku akan membuatnya" Mie dengan sigap melaksanakan nya.
" Hei tidak perlu aku bisa melakukannya, Aku tidak sudi di buatkan olehmu " Ketus Adelio.
"Baiklah, Tuan muda yang manja" Jawab Mie sambil tersenyum.
"Apa kau bilang!!!!!!" Adelio yang terbawa emosi.
"bleeekkkk😋😋😋😋😋😋" Mie yang mengejek Adelio dengan menjulurkan lidahnya.
Saat memasak telur, Adelio kecipratan minyak goreng.
"Aaahhhh sakit,,, ini minyaknya kena tangan ku lagi,,, aduhhh" Adelio yang meringis kesakitan.
"Adelio kalau gak bisa Mie saja yang melakukannya" Ujar Adelia.
" Dasar bodoh blekkkkkkkk....heeee" Mie yang terus mengoloknya.
"Kau mengolok ku terus... Apa kau pikir dengan mama ku yang memanjakan mu kau bisa berprilaku sesuka hatimu" Ketus Adelio yang masih kesal dengan Mie.
"Cukup Adelio, Kita sedang makan" Ucap Adelia sebagai penengah anaknya.
Mieya pun mematikan kompor, Ia tarik tangan Adelio yang terkena cipratan minyak ia siram dengan air kran yang mengalir.
"Bagaimana rasanya tidak begitu sakit kan, bentar lagi sakitnya juga akan terasa hilang lalu kau bisa olesi obat untuk hilangkan bekas"Ucap Mie sembari memegang tangan Adelio.
Wajah Adelio menjadi kemerahan melihat Mie yang memegang tangannya itu.
"Duduk lah , Aku akan membuatkan mu telur goreng setengah matang"Ucap Mie yang begitu manis
Setelah itu mie pun meletakan telur setengah matang untuk Adelio, Mie tidak berani menatap Adelard yang dari tadi hanya berdiam saat makanan tanpa berbicara apa pun.
"Mie, Kenapa kamu cuci piring biar ibu saja apa kamu tidak kerja hari ini" Tanya Wulan.
"Aku mengundurkan diri,Sepertinya aku tidak cocok"Jawab Mie yang penuh dengan kepura-puraan.
"Bukannya itu Bakat terpendam mu dari dulu"Wulan yang ingin mengetahui apa yang terjadi pada anaknya.
"Aku tidak tahu akhir-akhir ini rasanya lebih baik aku cari pekerjaan yang lain saja bu" Ujar Mie.
"kamu ini.... plin-plan sekali" jawab Wulan ( aneh sekali)
Adelard dan Adelio bersiap untuk berangkat ke Rumkit, Namun di tahan oleh Adelia ia mengintrogasi mereka tentang pengunduran diri Mie.
Adelia pun menanyakan kepada mereka akhirnya Adelard membuka mulutnya ia ingin mengatakan tentang Mie sudah ia pecat. Namun pembicaraan itu dipotong oleh Mie karena jika di ceritakan semua pasti sangat memalukan.
"Tidak ada hubungan dengan mereka,Hanya saja lebih baik aku mencari kerja di tempat lain saja, Aku mohon tante tidak berpikir terlalu panjang "Ucap Mie.
"Baiklah,,, Mie Mie bagaimana hari ini kita jalan - jalan bersama wulan" Tanya Adelia
"Maaf tante,,, Aku kemarin sudah mendapat pekerjaan , Gajinya lumayan besar aku masuknya siang ini"Jawab Mie.
"Memangnya pekerjaan apa,,, anak ku"Wulan yang penasaran.
"Rahasia dong,,,, heeee" Mie pun bergegas ke kamarnya.
"Ma, Aku sama paman berangkat kerja dulu" Ucap Adelio.
Ring Ring
Telpon dari Zia
Mie pun mengangkat telpon dari Zia yang dari malam menghubunginya....
Z : " Mie Mie kau lari kemana,,,, rumah mu sudah milik orang lain"
M: " Pagi ini apa kita bisa bertemu di cafe yang biasa kita datangi"
Z: "Aku akan menunggu mu,, Mie Mie"
Setelah Membereskan kamarnya. Mie meminta izin keluar untuk menemui Zia dan sekalian meminta izin untuk berangkat kerja siang ini, Mie pun menjelaskan bahwa ia akan pulang agak malam, Karena wulan merasa ini adalah keinginan Mie ia pun menurutinya. Walaupun ia tidak tahu apa pekerjaan Mie Namun ia percaya kepada anaknya.
..........
Saat sampai di cafe,Mie melihat Zia yang sedang menunggu dengan wajah kecutnya.
" Mie Mie,,,, kau tinggal dimana,, aku kesepian " Tanya Zia yang begitu khawatir
"Aku tinggal dengan tante adelia" Jawab Mie dengan wajah lesu.
Mie Mie pun menjelaskan tentang anak dari Adelia, Zia pun terkejut ia merasa tidak terima Mie dijodohkan pria yang egois itu.
Mie pun menceritakan bahwa ia tidak akan bekerja lagi di Rumkit.
"Aku sudah dipecat, gara - gara aku sudah membuat kesalahan dengan Adelard yang menyebalkan itu" Ujar Mie.
"Aku tahu dari kemarin tentang hal itu,, semua sudah membicarakannya, kita akan melamar kerja dimana" Tanya Zia.
"Apa maksud mu dengan kita " Jawab Mie yang penuh kebingungan.
"Aku mengundurkan diri tadi pagi, Aku tidak bisa tanpa Mie Mie" Ucap Zia.
Mendengar ucapan itu ,Air mata mie mengalir deras.
"Hiks hiks hiks,,, kamu memang sahabat ku Zia,, mereka kejam sekali mempermainkan kita seperti ini, Lihat saja nanti....Hiks hiks hiks akan ku buat mereka mati di tangan ku haaaa"Teriak Mie.
"Maaf, Mbak pelankan suara kalian, Aku tidak ingin kalian mengganggu ketenangan pelanggan saya" Tegur seorang pelayan.
"Ooh maaf , Pak... kami juga akan pergi sebentar lagi" Jawab Zia.
" Zia, Ayo kita ke tempat dimana aku melamar kerja... itu toko kue dan ada cafenya , Toko itu baru buka,,, Bagaimana kalau kau melamar kerja saja disitu" Tanya Mie.
" Oke,,,, Mie Mie "Ucap Zia sembari tersenyum.
.........
Saat mereka sampai di cafe toko kue itu, Zia terkejut karena bos nya itu adalah teman sekolah Zia, Zia pun mendekati bosnya itu.
"Aku kerja bagian apa disini." Teriak Zia
"Zia... kau , kau ingin kerja disini" Jawab seorang bos di cafe tersebut.
"Aku akan kerja disini yaah.. terima aku ya..., teman ku kan kerja disini juga" Zia menunjuk kearah mieya.
"Baiklah.... apa sih enggak untuk kamu, si preman sekolah, Anggap aja aku membalas budi mu itu yang membantuku melawan anak - anak yang jahil itu" Ucap Bos cafe.
"Makasih ya,,,, anak manja, Kamu memang pria idaman baik sekali " Jawab Zia.
"Ssssttt pelan kan suara mu,,,, aku tidak mau orang tahu, Aku sekarangkan sudah segagah ini tidak manja lagi " Goda Bos cafe tersebut.
"Baiklah,, ssstttt aku aka merahasikan ini " Zia yang menggoda kembali.
" Kalian terlalu awal untuk bekerja" Tanya Bos Cafe cake.
Mie mendekati Zia yang berbicara dengan bosnya itu dengan akrab
"Bos... tidak apa kami datang terlalu awal,,, sekalian kami belajar menjadi pelayan yang baik" Ucap Mie.
"Baiklah, Tapi gaji kalian tidak sebesar di Rumkit yaaa Zia" Ucap Bos Cafe sembari mengelus rambut Mie.
"Hhahahaha,,, tidak apa yang penting aku bisa makan banyak dan bayar kontrakan" Jawab Zia yang begitu terang-terangan.
Pria tersebut menepuk- nepuk kepala Zia dengan lembut
"Kau masih saja seperti dulu" Ujar bos cafe cake.
"Kalian sangat akrab ,,,,Apa kalian teman masa kecil" Tanya Mie.
"Teman waktu SMU , Mie ayo kita bekerja.... "
Zia yang menarik Mie untuk berganti pakaian.
Bosnya yang bernama alexander itu menjelaskan apa saja yang akan mereka
lakukan , Zia pun beberapa kali menceritakan tentang alexander anak orang kaya tajir melintir, Tapi sangat pemalu dan sopan santunnya TOP dah.
Mie pun tertawa mendengar cerita mereka berdua, Mie pun merasa sedikit lega pekerjaan ini membuat ia semakin semangat.
Karena pekerjaan sudah selesai, Malam pun tiba, Mie menunggu bus di halte tapi tak kunjung ada ke arah rumah Adelia. Sedangkan Zia sudah berangkat dahulu karena rumahnya sangat jauh dari cafe itu.
Hujan pun begitu deras, membuat Mie susah mencari taksi yang berhenti ponselnya sudah kehabisan baterai tidak ada pilihan lain selain ia jalan kaki .
Tiba - tiba kakinya terpeleset karena jalan yang licin dan ia susah untuk bergerak, Saat itu Andrew sahabat lamanya itu melihatnya di jalan terjatuh, Ia pun membantu Mie, menopang Mie yang susah berjalan karena sudah basah - basahan Andrew pun membawa Mie ke salah satu apartemen terdekatnya.
"Kaki mu terkilir , Kau mandi saja dulu wajah mu pucat sekali" Tegur Andrew
"Maaf ya,,, aku merepotkan mu" Ucap Mie.
"Dasar si ceroboh...." Ucap Andrew sembari membuatkannya minuman hangat.
Setelah mandi Mie pun mengecas ponselnya, Andrew pun melihat kaki mie dan mengurutnya agar tidak sakit lagi saat berjalan.
"Ahhhhkkk sakit,, Andrew pelan - pelan saja"
"Pelan kan suaramu aneh itu, Karena sudah malam kau tidur disini saja hujan begitu lebat aku tidak akan mengantar mu pulang"Ketus Andrew
"Hhhhmm,,, Baiklah,,, Tapi jangan macam - macam ya..." Ketus Mie yang berhati-hati dengan Andrew.
"Aku sudah bertunangan untuk apa melirik wanita jelek seperti mu" Mengejek Mie.
"Hei... selalu saja mengejek ku, apa aku sejelek itu" Ucap Mie dengan kesal.
"Hhhaaahaha begitu saja marah" Andrew mencubit hidung mieya
"Sakit .....hidung ku ahhhh" Mie pun berbaring
.........
* Rumah Adelia
"Mie Mie belum sampai juga di rumah ,,,, dia kemana sih..." Ucap Wulan penuh kekhawatiran.
" Coba hubungi temannya Wulan" Tanya Adelia yang takut terjadi apa-apa pada Mie.
"Palingan dia lagi sama pacarnya" Ketus Adelio
"Adelio jaga bicara mu" Ketus Adelia.
"Zia katakan saat pulang kerja Mie di halte menunggu bus " Wulan begitu khawatir.
"Kalau ada apa - apa dengannya aku akan menyalahkan mu,,, kalian pikir aku tidak tahu kau memecat Mie kan Adelard"Teriak Adelia.
"Benar,,, itu pantas untuknya anak bodoh sepertinya tidak cocok bekerja di Rumkit Abraham" Ketus Adelard
Plaaaaaaaaakkk....
Tamparan Adelia
"Jaga bicaramu, Wulan sangat khawatir pada anaknya" Ujar Adelia yang begitu kesal.
" Hhhmm sudah lama aku tidak di tampar kakak ku ini karena wanita itu kak sampai menamparku....haaahhhh aku ngantuk sekali" Jawab Adelard.
Adelard pun pergi ke kamarnya dengan amarah, Wulan dan Adelia sangat khawatir apa yang terjadi pada Mie.
Tiba - tiba ponsel Wulan berbunyi
Mie menjelaskan bahwa ia akan tidur di apartemen Andrew karena sudah malam lebih baik tidur dirumah sahabat lamanya itu . Perkataan itu setidaknya membuat mereka berdua sedikit lega.
Adelard membuka balkon, ia melihat hujan sangat deras, sekilas ia memikirkan wajah Mie .... Adelard berusaha tenang dan menahan dirinya jangan pernah peduli dengan wanita itu.
Beberapa menit kemudian, Ia terbangun dari tidurnya hatinya merasa gelisah Adelard pun menggunakan jaket tebalnya dan menuruni tangga ia melihat Wulan dan Adelia yang melamun menatap ponsel Wulan mungkin ini adalah kesalahannya yang terlalu berlebihan.
"Kak Adelia dan kak Wulan, tenang saja .... Aku akan mencarinya aku tidak ingin kalian melamun seperti itu"
Adelard pun tergesa-gesa pergi mencari Mie ia menggunakan salah satu motor besarnya, agar mudah mencarinya .
Adelia pun tertawa .... ternyata mereka tidak melamun, Tetapi sedang serius menonton drama korea yang endingnya sedih.
"Apa kita kasi tahu Adelard saja sekarang sedang hujan deras " Tanya Adelard
"Biarin saja,,,biar ia tahu bagaimana rasanya bertanggung jawab" Ujar Adelia yang begitu kesal pada adiknya.
"Hhhhmm,,, ayo kita tidur Adelia.... aku sangat ngantuk" Wulan yang berjalan menuju kamar.
*************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Jeon Jungkook reinkarnasinya Inuyasha
Ada beberapa yg buat bingung, kadang salah nama. Seharusnya Adelia malah jadi Adelard.
2022-01-29
0
Arif Munawar
up
2020-04-29
2