Terdengar suara burung - burung berkicauan
Silaunya matahari membuat Adelard terbangun
.................
Saat itu Adelard belum sadar dari tidurnya ia merasa nyaman sekali dengan bantalnya Namun saat ia membuka kedua matanya ia tertegun ternyata seorang wanita yang ia kenal itu tertidur menghadap wajahnya, Wanita itu Mie yang sejak malam mengizinkan Adelard tertidur di paha mulusnya.
Adelard yang kaget itu beranjak dari tempat tidurnya ia yang merasa canggung bergegas masuk ke kamar mandi, Karena jantungnya sudah cenat - cenut....
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
"Apa tadi malam aku bermimpi buruk lagi??? Apa dia melihat ku meringis seperti anak kecil???Gawat!!!"Gumam Adelard.
Setelah Adelard keluar dari kamar mandi ia melihat di sekitarnya tidak ada lagi Mie yang terlihat hanya Adelio yang sedang menunggu Adelard.
"Paman....Awal sekali mandi"Tanya Adelio sembari menghirup kopi yang sudah ia siapkan.
"Dimana wanita itu!!!!"Ujar Adelard.
Adelio yang bingung itu menjawab,"Siapa dari tadi kamar mu tidak ada orang???"
"(Apa dia pergi?????Apa dia menceritakan mimpi buruk ku tadi malam kepada kak????Apa dia menertawakan ku!!!!!Awas saja!!!)" Ujar Adelard yang berbicara dalam hatinya.
"Paman..?Paman jangan melamun,,, Ayo kita pulang???"Ujar Adelio.
...............
Pagi itu Adelard melihat Mie sedang memasak sup kepiting saat ia memandangi wajah Mie terlihat wajahnya begitu ceria tertawa bersama Adelia dan Wulan, Namun pandangan Adelard berbeda ia malah curiga.
Karena makanan sudah siap Adelard dan Adelio ikut duduk di meja makan
Mie yang terlihat bersenang-senang itu sesekali memandangi Adelard yang terlihat seperti ingin menerkamnya. Mie yang acuh tak acuh hanya berpikir bahwa Adelard otaknya sedang terganggu karena tertekan oleh pekerjaan.
.
.
.
" Wowwww banyak sekali makanannya....Sudah lama tidak makan masakan rumahan" Seru Adelio yang sudah ngiler.
"Tentu saja, Mie lho yang memasak" Jawab Adelia
"Hmmm.... Apa enak????" Ketus Adelio.
"Hey...Gendut!!! Coba dulu....Aku masaknya dengan penuh cinta lho" Ketus Mie.
"Gendut!!!! Itu hanya masa lalu sekarang aku sudah menjadi Pria tampan"
"Ya ya ya....Aku tahu itu, Adelio memang tampan sejak kecil" Goda Mie.
Mendengar ucapan Mie membuat Adelio tersipu malu, Adelard yang menyadari itu berbicara dalam hatinya ( Jangan tergoda oleh rubah ini Adelio ).
........
Usai makan - makan Adelard mendekati Wulan dan Adelia yang sedang meminum Teh di Taman belakang.
"Ada yang ingin ku tanyakan pada kalian mimpi buruk itu, Aku sebenarnya!?!"Ujar Adelard.
"Apa maksud mu aku tidak paham, Jangan menggangu kami"Ketus Adelia.
"Apa dia tidak mengatakan sesuatu tentang diriku???" Tanya Adelard.
"Maksud mu anak ku??? Dia hanya bercerita kalau semalam kau bekerja keras untuk perusahan mendiang orang tua mu "Ujar Adelia
"Terimakasih ya adik ku....Aku bangga padamu"Ucap manis Adelia.
"Baiklah.... Aku ke kamar ku dulu ..."Ucap Adelard .
Saat Mie keluar kamar ia berpapasan dengan Adelard
" Paman kenapa kau melihat ku seperti itu????Memangnya aku salah apa!!!" Ketus Mie.
"Aku tidak suka melihat wajahmu merusak pemandangan" Ujar Adelard sembari masuk ke dalam kamar.
"Aku sadar wajah ku merusak pemandangan,Tapi aku tidak pernah kesepian sepertimu blekkkkkkkk " Goda Mie sembari menjulurkan lidah
.............
Mie yang melihat Adelio yang tengah asik bermain games ia pun menggodanya.
"Hei Adelio..... Ayo kita bertanding games ini aku yakin kau pasti akan kalah waktu masih kecil kau sering kalah melawan ku soalnya kamu itu gendut dan pendek...hahahahaha"Goda Mie sembari tertawa.
"Apa kau bilang!!!!!Aku akan menghajar mu!!" Teriak Adelio.
Mie pun berlari menghampiri ibunya yang sedang berenang.
Saat Mie lengah Adelio pun mendorong Mie ke dalam kolam renangnya,
Adelia pun ikut mendorong Adelio masuk ke kolam renang, Semua tertawa melihat kenakalan mereka.
"Mie, Kau masih saja tidak bisa berenang, Dasar manja" Usil Adelio.
"Blekkkkkkkk.... Bu pegang aku hahahahah"Ujar Mie.
Setelah Mie keluar dari kolam renang ia pergi berendam di bathup dengan aroma coklat. Adelard saat itu meletakan cardigan pink tua itu di balkon utama yang sangat luas biasanya di gunakan Adelia dan Wulan untuk bersantai.
Awalnya ia ingin membuangnya karena tidak menemukan pelakunya, Tetapi ia letakan lagi di balkon utama ia berharap jika ada angin yang berhembus cardigan itu akan terbang.
Mie yang terburu-buru masuk kerja itu pun segera keluar dari kamarnya saat itu ia lihat cardigan yang ia cari dari dulu.Saat itu aroma coklat pada cardigan itu masih melekat ia pun menggunakannya untuk pergi bekerja.
Saat menuruni tangga Mie melihat Adelard yang sedang menonton Tv dengan wajah datar.
"Bu, aku pergi dulu ya...." Teriak Mie.
" Ya sayang, Eh cardigan mu sudah kamu temukan"Tanya Wulan.
"Haaa bukanya ibu yang menemukannya, Masih wangi lagi"Ucap Mie.
Adelard mendengar itu langsung menoleh kearah Mie sontak Mie terkejut mengingat apa yang ia lakukan kepada Adelard sungguh sudah keterlaluan.
"Kau mau berangkat kerjakan, Bagaimana aku antar saja kebetulan aku ingin ke cafe temanku"Ketus Adelard.
"Paman tidak perlu repot - repot aku bisa pergi sendiri, Trimakasih"Ucap Mie.
"Menurutku itu sangat tidak merepotkan....Aku suka aroma coklat dan cardigan pink tua ini mengingatkan aku pada seseorang"Ujar Adelard dengan wajah licik.
"( Ya tuhan,Bagaimana ini aku sudah ketahuan)"Mie yang berbicara dalam hati.
" Mie jangan menolak kebaikan orang lho,Pergi lah bersama Adelard hati - hati ya..." ujar Wulan.
Karena tidak ada lagi jalan keluar Mie pun menaiki mobil Adelard.
Sunyi
"Paman maafkan aku ya,Itu sepertinya bukan diriku Pamankan sudah tahu aku ini anak yang baikkan???"Bujuk Mie.
Sssssrrttttttt..........
Adelard memberhentikan mobilnya di tempat yang sepi.
Adelard mendekati telinga Mie ia berbisik. 😈😈😈
" Aku akan memakanmu Mieya Miesila"Bisik Adelard.
Seketika Mie merinding karena bisikan Adelard
"Bu tolong aku, Om -Om cabul ini ingin memakan ku"Teriak Mie yang begitu ketakutan.
"Kau ketakutan ya.....Dasar anak kecil!!!!( Lucu sekali wajahmu) ...."Ujar Adelard.
"Kau jangan menakuti ku"Ucap Mie.
"Aku akan membalas mu tapi sekarang bukan waktunya,Dimana kau bekerja nona kecil"Ketus Adelard.
"berhentikan saja di halte!!!!" Ketus Mie dengan wajah masam.
"Baiklah sepertinya kau tak ingin semua orang tahu pekerjaan mu"Ketus Adelard dengan wajah angkuhnya.
Beberapa menit kemudian sampai lah Mie di halte ia menaiki bus yang berhenti.
"Hampir saja,,,, Aku takut sekali apa yang akan ia lakukan padaku bodoh bodoh" Mie yang mengerutu di bus.
Cafecake's
Terdengar suara sepatu Mie yang berlari karena terlambat.
"Haaaaa Maafkan aku terlambat, Kau cepat sekali sampai" Ucap Mie.
" Heee sebenarnya sekarang aku sudah tinggal di lantai 2 dan gratis lho"Ujar Zia.
"Haaa....benarkah,Aku senang sekali mendengarnya"Ujar Mie
" Mie...gantilah pakaian mu"Ucap Zia sembari membawa Mie ke kamarnya di lantai dua.
Pada saat itu cafe sangat lah ramai Mie juga kerepotan membuatkan minuman untuk pelanggan.
.
.
.
.
.
Waktu pun sudah larut malam pengunjung pun tidak begitu ramai.
Tiba - tiba segerombolan Pria dan wanita datang menggunakan mobil mewah memasuki Cafe.
Ternyata Ray yang membawa teman - temannya untuk berkumpul di Cafe, Saat itu Mie sedang fokus untuk bekerja ia tidak memperhatikan siapa pun yang telah datang.
"Mie tolong tangani kasir...aku ingin mengecek ketersediaan barang di belakang" Ucap Alex.
"Oke bos"Ujar Mie sembari merapikan kasir yang sedikit berantakan.
"Nak, Saya pesan...Cappu!??"Ucap seorang pelangan.
Mie pun menyapa wanita tersebut saat ia melihat wanita itu yang terkejut melihatnya....
"bu..... " Ujar Mie sembari menatap ibunya dengan mata lelahnya.
"Kau disini...." Ujar Wulan.
Karena beberapa pelanggan yang mengantri menunggu Wulan, Akhirnya Wulan kembali duduk di meja Adelia dan Adelio yang menyadari itu hanya berdiam saja.
"Mie Mie cantik bisa buatkan minuman yang paling enak untuk tamu penting ku???? "Ujar ray sembari menggodanya.
"Baiklah kak ray"Ketus Mie yang acuh pada Ray.
Semua menjadi hening Zia yang melihat ibu Mie yang terlihat sedih melihat anaknya bekerja keras.
Zia mendekati Mie yang sedang mengusap air matanya di dekat dapur.
"Mie jangan menangis" Ucap Zia yang merasa sedih.
Mie pun berusaha menarik nafasnya dalam - dalam.
" Aku saja yang mengantar minumnya"Ujar Zia.
"Aku bukan seorang pengecut Zia, Masalah sebesar apa pun harus di hadapi benarkan??"Ucap Mie sembari memeluk sahabatnya.
"Kamu benar.....Kamu memang anak yang baik" Ucap Zia.
Mie dengan matanya sedikit bengkak itu pun mengantar minuman tersebut.
Saat itu Wulan menatap anaknya begitu serius yang menganggu Wulan bukan pekerjaannya tapi anaknya yang sangat bekerja keras untuk menyenangkan ibunya.
Kemudian Adelard datang ia tersenyum sembari menepuk-nepuk bahu Mie.
"Jadi ini pekerjaan mu gajinya mungkin lebih besar dari gajiku berikan pada bawahanku!!!! benar tidak kak wulan???"Ucap Adelard yang ingin membalas dendam kepada Mie.
"Mie duduk lah "Ujar Adelia yang memegang tangan Mie.
Ray pun menjadi bingung semua menjadi canggung.
"Maafkan aku bu, Aku tidak ingin ibu mengetahui semua ini maaf hanya di tempat ini aku diterima bekerja"Jawab Mie yang berbicara dengan gugup.
"Kita bahas ini setelah kau pulang kerja ,Permisi" Ujar Wulan dengan mata-matanya yang berkaca-kaca.
Wulan pun keluar dari cafe diikuti oleh Adelia.
Ray yang bingung itu memegang tangan Mie.
"Hmm ada apa ini Mie jadi kau anaknya Kak Wulan dulu kau masih kecil sekali Apa kau mengingatku......Kenapa kau????" Tanya Ray.
Adelard hanya tersenyum licik ia merasa puas tanpa memikirkan perasaan Mie dan ibunya yang merasa anaknya terlalu memaksakan dirinya.
Zia pun mendekati Mie ia menarik tangan Mie.
"Hebat sekali persahabatan kalian sepertinya kalian sangat pantas bekerja disini dari pada menjadi seorang perawat di Rumah sakit" Ketus Adelio saat melihat Zia.
Buuuuuuuurrrrrrrrrr
Adelio yang terdiam karena di sirami air dingin oleh Zia .
Zia menarik kerah kemeja Adelio sembari mengatakan " Kalian tahu apa tentang orang seperti kami, Kalian hanya anak manja yang menghabiskan uang untuk bersenang-senang "
Braaaakkkkkk....
Zia memukuli wajah Adelio dengan puas karena sudah lama ia menahannya
"Zia....hentikan!!!!! " Teriak Mie
"Kalian orang yang tidak mempunyai perasaan sama sekali Terutama kau Adelard , Cih Sampah"Ketus Zia.
Mendengar itu Adelard pun tersenyum saja tidak menghiraukan perkataan Zia
"Zia hentikan, Biarkan saja mereka ayo kita ke pergi .."Ucap Mie sembari menarik Zia ke kamarnya.
"Mereka jahat sekali padamu, Kenapa kau tidak melawannya Hiks hiks hiks"Ucap Zia sembari memeluk Mie.
"Bagaimana pun kami masih menumpang pada mereka, Uang ku tidak cukup untuk membeli rumah heeee....." Ucap Mie yang berusaha tersenyum.
"Haahhhhha Mie Kenapa menyulitkan sekali...."Teriak Zia.
"Sudahlah... Ayo kita selesaikan pekerjaan ini, Sebentar lagi cafe sudah tutup"
.............
"Wanita sialan wajah ku sakit sekali, Zia akan ku hancurkan hidupmu!!!!"Ketus Adelio.
"Heiii,,, Jangan begitu padanya , Zia itu sudah tidak memiliki orang tua ia hidupnya begitu sulit ia tidak memiliki keluarga selain sahabat wanitanya Mie , Jangan macam - macam dia itu pacar adik ku!!!!"Bujuk Ray.
"Adik mu itu,,,,, Mau dengan preman itu!!!!" Teriak Adelio
"Aku pamit dulu ada sesuatu yang ingin ku urus"Ucap Adelard sembari berjalan keluar.
"Adelard jangan lupa mampir kesini lagi" Ucap Ray
Adelard hanya melambaikan tangan.
"Sebenarnya masih dalam pengejaran" Ucap Ray yang membahas cinta Alex yang belum terucap.
"Paman ray setuju?" Tanya Adelio
"Tentu saja , Sebenarnya dia itu wanita yang baik ia tinggal di lantai atas setiap pagi dia sudah beres - beres dan membuat sarapan pagi untuk Alek, Wanita idaman"Ucap Ray.
"Aku tidak percaya!!!!"Ucap Adelio
"Jika kau mengenalnya mungkin kau bakal mengerti betapa baiknya Zia, Haaa tentang Mie?"Tanya Ray
"Dia itu calon tunangan yang akan menikah dengan ku!!"Ujar Adelio yang tersipu malu.
"Apa!!!!!!Ya Tuhan" Ucap Ray.
"Tenang saja kami berdua menentang hubungan pertunangan ini, Kami juga tinggal satu atap"Ucap Adelio sembari membersihkan Pakaiannya.
"Syukurlah...."Ucap Ray yang begitu lega.
"Kenapa...Kak ray menyukai wanita bodoh itu "Ucap Adelio.
"Cinta pandangan pertama"Ujar Ray sembari memikirkan Mie.
"Ahhhhh kalian ini kakak adik sangat aneh memilih pasangan,Aku pulang saja"Ketus Adelio.
"Trimakasih sudah mampir ya" Ucap Ray.
"Ya ya ya......" Ujar Adelio.
Cafe pun di tutup pekerjaan Mie sudah selesai.
Mie pun meminta izin untuk pulang saat itu Ray ingin mengantarnya tapi Mie menolaknya dia lebih memilih menunggu bus di halte.
"Kenapa dia selalu mengacuhkan ku, Padahal aku sudah tampan begini" Ucap Ray sembari memandangi wajahnya di cermin cafe.
Saat itu halte sangat sepi tidak ada bus yang lewat karena sudah larut malam. Tiba - Tiba sebuah mobil berhenti ternyata Adelard yang melintas saat itu ia baru pulang dari pertemuan dengan Cliennya.
Ia turun dari mobilnya mendekati Mie yang menunduk tidak ingin melihat wajahnya.
"Kau begitu sedih anggap saja itu balasan ku padamu dengan apa yang telah kau lakukan padaku" Ketus Adelard.
Mie hanya terdiam matanya dibanjiri air mata, Hatinya terasa menyakitkan karena selama ini ia merahasikan kepada ibunya agar ibunya tidak sedih melihat anaknya bekerja sebagai seorang pelayan.
Mie yang tidak tahan lagi menghadapi pria yang berhati batu itu, ia berdiri menghadap Adelard.
Ekspresi wajahnya mengeras bibirnya bergetar matanya terlihat sembab dan memerah .
Plaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkk
"Jika kau membenciku cukup aku saja kau sakiti, Jika kau ingin mempermalukan diriku cukup aku cukup aku saja!!!!!!Aku hanya ingin melihatnya tersenyum padaku saat pulang bekerja tanpa kekhawatiran dan sedih. Tapi kau begitu Mudahnya kau merencanakan semua ini,Kau tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya memiliki seorang ibu yang ingin selalu kau lindungi!!!!!!!" Teriak Mie sembari memukul dada Adelard.
Ucapaan itu mengagetkan Adelard, Ia terdiam yang ia lakukan sudah keterlaluan tidak hanya menyangkut perasaan Mie tetapi ibunya juga.
Saat Mie ingin pergi, Adelard menarik tangannya.
"Lepaskan aku, Adelard apa yang kau ingin lakukan padak!!"Teriak Mie.
"Aku memang tidak tahu bagaimana rasanya ingin melindungi seorang ibu"Ucap Adelard dengan matanya yang memerah.
Adelard pun mengangkat tubuh kecil Mie masuk ke dalam mobilnya, Mie yang tidak bisa berbicara apa pun setelah mendengar ucapan Adelard yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu yang pasti ingin ia lindungi .
**************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Jeon Jungkook reinkarnasinya Inuyasha
Banyak yg Favorite dan like, tapi ngga ada yg komen🤔🤔
2022-01-29
0