Pagi-Pagi ponsel mieya sudah berdering....
Ring Ring Ring
" Halo,Ada apa....aaaa ...aku masih ngantuk, Apaaaaa!!!! Bukannya katamu aku libur hari ini.... Aaaa Kaki ku masih sakit tahu, kak Evans" Teriak Mie.
" Aku atasan mu sekarang datang lah kesini hari ini ada pemeriksaan kau harus menggantikan perawat lain yang sakit, Kaki mu nanti aku rawat cepat lah mandi jika kamu tidak ingin di pecat hari ini" Ancaman Evans.
Tut Tut Tut......
Evans memutuskan telponnya....
"Dasar.....kalian...kejam sekali" Teriak Mie dengan wajah kesal
"Hei,Pagi - Pagi sudah berteriak"Ucap Adelia sembari membawakan sarapan untuk Mie.
"Tante hari ini aku masuk kerja padahal aku sudah janji mau membantu tante pindahan huhhhh" Manja Mie memeluk Adelia dari belakang.
"Hhhm,,, tidak apa, Aku akan pergi bersama wulan" Tutur Adelia.
"Anak ibu, Sekarang mandi lah semangat ya..." Ucap Wulan sembari mengelus rambut Mie.
"Aku sayang kalian" Ucap Mie sembari memeluk mereka berdua dengan erat.
Saat berjalan keluar rumah.....
" Hai,, Mieya " sapa Zia
" Zia,,kauuuuu " Ucap Mie dengan wajah kagetnya itu.
" Aku juga hari ini masuk kerja, Kita berdua gantiin perawat yang sakit..." Ujar Zia
" Dasar mereka kejam sekali pada junior " Mie dengan wajah kesal
" Itu siapa, Apakah ibu mu...????Selamat pagi tante... " Tanya Zia.
Adelia pun tersenyum melihat Zia yang menyapanya.
" Dia adalah harta karun ku, Tante aku pergi dulu yaah " Mieya yang menjawab sembari berjalan ke halte yang tidak jauh dari kontrakan mereka.
" Kau sangat sayang dengan tante mu ya... "Tanya Zia sembari berjalan menaiki bus.
"Benar sekali,Sebenarnya dia bukan adik ibuku bisa dibilang sahabat baik ibu. Dia orang yang menyelamatkan hidup ku pada waktu itu aku pernah tenggelam di danau saat itu kami sedang berwisata ayah dan paman waktu itu masih hidup di dunia ini , Waktu itu aku tenggelam sungguh sangat menyiksa saat aku sudah sadarkan diri tante berada di samping ku ,Tidak hanya itu mereka membantu keluarga ku saat kami hampir bangkrut paman dan tante selalu membantu kami. Mereka adalah orang baik aku harus membalas budi mereka suatu saat nanti , Ayah ku meninggal karena kecelakaan yang menimpanya setelah ayah meninggal tak lama paman pun menyusul meninggal kan kami... Mereka memang sahabat sejati, Aku harus membalas budi kepada mereka" Ujar Mie dengan matanya yang berkaca - kaca.
" Maaf aku jadi membuat kamu mengingat hal itu kembali " Zia yang menyesal menanyakan itu pada Mie.
"Tenang saja, Aku malah sangat bahagia menceritakan ini semua padamu aku ingin kita seperti ibuku dan tante Adelia bersahabat" tutur Mie sembari menarik tangan Zia keluar dari bus karena sudah sampai di Rumkit.
"Aku juga ingin seperti itu mie instan yum yum yum...." Keisengan Zia yang sudah muncul.
"Zia amelia,,,, huuuuuuuuuuhhhhhh " Teriak Mie.
"Ayo kejar aku..... hhhehehehe" Zia berlari memasuki IGD saat itu wajah nya menoleh kearah mieya ,Zia malah menabrak adelio yang ingin pergi ke ruangannya.
"Apa kau tidak punya mata berlari seperti anak kecil bersama wanita bodoh yang kemarin, Siapa nama mu mie instan yaaa???Jelek sekali namamu" ketus Adelio yang menatap mereka begitu rendah.
Mendengar teriakan itu Evans datang mendekati mereka.
"Maafkan mereka direktur, Mereka datang kesini karena menggantikan perawat yang sakit" Ucap Evans dengan gugup.
"Dasar tidak tahu berterimakasih kami datang kesini untuk membantu kalian" Ketus Zia yang menatap Adelio dengan tajam.
"Apa kata mu!!!"Adelio menatap zia hingga mendekati wajahnya.
Mie pun langsung menarik zia ke ruangan IGD agar tidak menambah keributan.
"Hahhhhh, Apa kau cari mati Zia bisa - bisa kita di pecat hari ini juga" Ujar Mie.
"Benar juga maafkan aku Mie, Aku juga belum bayar kontrakan bulan ini" Jawab Zia dengan wajahnya yang memelas.
"Heehehe dasar bodoh untuk apa kau minta maaf aku kan sahabatmu" Mie yang memberi semangat temannya itu.
"Kalian lama sekali datang, Kenapa kalian selalu membuat masalah"
"Maaf kepala ruangan" uUar Zia dan Mieya
"Mieya jika ada waktu senggang datang lah ke ruangan ku, Aku akan mengobati luka mu"
"Yah....dokter Evans"
Evans pun berjalan meninggalkan mereka berdua
"Apa kalian saling kenal, Aku lihat dia sedikit berbeda denganmu" Tanya Zia dengan wajah heran.
"Sebenarnya dia itu mantan pacar ku waktu SMA, Aduhh malu kalau di ceritain" Mie yang menutup wajahnya karena malu.
"Apa!!!!...Mantan pacar" Zia yang begitu kaget.
"Ssstttt Zia nanti kedengaran orang " Mie yang menutup mulut Zia.
"Aku juga ingin berbicara padanya" Mie berbicara dengan dahi yang mengerut.
"Kalian mau balikan ya......" Goda Zia.
Tiba - Tiba seorang dokter menghampiri mereka dan berkata,
"Apakah ini tempat kalian bergosip, bersiap lah mereka akan memeriksa ruangan kita.Tolong jaga kesopanan kalian".
Serempak mereka berdua menjawab "Maaf dokter, Baiklah kami akan menunjukan bahwa kami perawat yang berkompeten"
"Baiklah,,,, baiklah... kalian anak muda semangat sekali" Ujar dokter tersebut.
Pemeriksaan pun sudah selesai ,Waktu senggang pun mieya manfaatkan untuk bertemu Evans.
tuk tuk tuk
"Dokter Evans " Mie yang memanggil Evans.
"Masuklah,Santai saja... duduklah di samping ku nona Mie Mie " Goda Evans.
"Kaki ku kemarin sudah ku obati jadi jangan khawatir" Ucap Mie.
"Sini aku lihat duduk lah di sampingku " Ucap Evans kemudian ia menarik kaki Mie di letakannya di atas pahanya.
"Bagaimana sudah sembuhkan "ketus Mie untuk menghilangkan kegugupannya
"Tidak bengkak lagi,Apa calon suami mu yang mengobatinya"Tanya Evans sembari melepaskan kaki Mie.
"Aku tidak mengerti maksud kak evans aku juga ingin meminta maaf seharusnya kemarin aku tidak begitu padamu dan maafkan ibuku ,Aku pergi dulu... Terimakasih" Ujar Mie sembari berjalan keluar.
"Akhirnya ia sudah mengetahuinya,Mie Mie yang ceroboh.... yang selalu membuat jantung berdebar-debar tapi semua sudah berlalu" Gumam Evans.
Perasaan gelisah itu ia rasakan setelah mengatakan semua walaupun itu sudah berakhir, Tetap saja ia merasa bahwa ia begitu naif. Mie pun pergi ke Roof top Rumkit untuk menenangkan dirinya,Angin begitu mendayu langit juga begitu gelap sepertinya akan turun hujan.
" Tuhan aku merasa sedikit kesal dan lega tetapi perasaan ku kepada kak Evans sudah berakhir haaaaaaa angin berhembus lah , ( Melihat ke samping ) Siapa itu Yang sedang berbaring???? Apa dia galau juga??? ( Mie mendekati pria tersebut) Itu direktur utama,Waaaawww seksi sekali wajahnya bulu matanya,hidung dan bibir nyaa serasa tidak asing, Apa kita pernah bertemu sebelumnya???? Hmmm saat matanya terpejam seperti orang baik lembut dan...(Wajah Mie memerah dan jantungnya berdebar debar) Oh ... Tuhan, Jangan tergoda dengan paras iblisnya.... Aku pergi saja kalau dia bangun habis sudah aku.. bisa - bisa aku di pecat apa dia kedinginan sepertinya mau hujan??? Bagaimana kalau ia kehujanan" Mie menyelimuti Adelard dengan cardigannya yang berwarna pink tua dengan aroma coklat kesukaanya saat ia ingin meninggalkan Adelard jalanya terhenti mie berbalik lagi mendekatinya sepertinya iblis yang ada pada dirinya sudah terbangun. " Heeeeehheeeee maafkan aku ya tuan direktur ini pasti sangat cocok untukmu" Ucap Mie sembari mengambil lipstik yang berwarna merah itu di sakunya ia mengoleskan lipstik tersebut di bibir Adelard.
" Hohoho bibirnya seksi juga sangat cocok sekali dengan warna merah" Ujar Mie dengan keahliannya merias wajah ia menambahkan di pipi dan kelopak mata Adelard menjadi berwarna merah setelah selesai mengerjai direktur sombong itu,
Ia pun berdiri sembari tertawa seperti preman saja untung saja Adelard yang terlelap itu tidak mendengarnya. Ia pun berjalan menuju pintu keluar dan berkata " Kamu akan tahu rasanya di permalukan Adelard Abraham"
Tiba - tiba rintik - rintik hujan itu membangunkan Adelard dari tidurnya.
Saat ia bangun dari kursi panjang yang ia jadikan tempat tidurnya ia melihat cardigan aroma coklat yang menenangkan itu yang menyelimuti tubuh kekarnya.
Karena hujan sudah semakin lebat ia membawa cardigan itu untuk melindunginya dari hujan."Apa ini milik bawahan ku,Sangat berguna" Gumam Adelard sembari membawa cardigan itu ke ruangannya di lantai 5 ia pikir mungkin bawahan yang peduli dengannya.
Terdengar bisikan- bisikan dari orang yang ia temui setiap berpapasan dengannya ia merasa sedikit aneh.
Beberapa wanita tertawa kecil melihat wajahnya sudah seperti waria.
"Ada apa ini.....ada apa dengan wajahku????" Gumam Adelard sembari bergegas ke toilet.
Saat ia melihat wajahnya di cermin matanya melebar melotot ia meremas tangannya dahinya mengkerut " Haaaaaaa.....siapa yang berani melakukan ini padaku....cardigan ini adalah buktinya, Aku akan mendapatkan mu, Lihat saja akan ku buat hidupmu hancur" Teriak Adelard.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Jeon Jungkook reinkarnasinya Inuyasha
Nah kayaknya yang nolongin sih Mie waktu tenggelam itu adalah Direktur Adelard, tapi dia salah sangka bahwa tante Adelia yang menyelamatkannya karena ketika dia sadar, tante Adelia yang kebetulan ada di sampingnya.
2022-01-29
0
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
❤️👍🔥🙈❤️👍🤗🙈
2021-02-15
1
Busni
bingung bacanya soalnya gak tau siapa siapa yg lgi bicara si thor nya gak ada nulis.
thor kasih nama di akhir percakapan
2020-12-04
1