* Pagi yang begitu cerah
Burung-burung pun berkicau
"Terasa hangat nafas yang menderu di bahuku,Tangan siapa ini yang memelukku"Ucap Mie yang terkejut saat ia menghadap ke belakang.
"Haaa wanita nakal kau naik ke tempat tidur ku lagi.... Sepertinya kau sangat suka dipeluk seperti ini ya "Goda Adelard .
"Ya Tuhan apa yang telah ku perbuat!!!???" Keluh Mie.
Tiba - tiba pintu terbuka saat itu Wulan dan Adelia menatap mereka berdua dengan serius.
" Kalian jangan salah paham wanita ini saja yang sangat mesum...."Ucap Adelard yang tergesa-gesa.
"Sepertinya aku tidak perlu menjenguk mu, Kamu sudah sangat sehat Adelard"Ucap Wulan.
"Kak wulan,,,bukan seperti itu"Teriak Adelard yang takut di marahi Wulan.
Mereka berdua cuek saja tidak memperdulikan perkataan Adelard mereka meninggalkan mereka berdua.
"Apa yang mereka lakukan...." Tanya Adelia
"Aku juga tidak tahu adelia..."Jawab Wulan
"Jika Adelio tidak bisa menikahi Mie, bagaimana digantikan oleh Adelard saja" Wulan yang memberi ide.
"Tidak buruk aku juga tidak masalah Adelard juga pria yang baik dan bertanggung jawab" Jawab Adelia yang tersenyum kecil.
"Paman mengatakan aku yang mesum!!! Apa kau tidak sadar dengan dirimu mesum" Teriak Mieya.
Tangan Adelard yang besar itu memegang kedua tangan Mie ia berkata ,"kamu bukan selera ku anak kecil!!! Turun dari bed ku" Ketus Adelard yang begitu sinis.
Mie pun turun dari bed ia bersiap - siap untuk keluar dari kamar Adelard.
" Memangnya kau pikir aku menyukaimu aku akan pergi lagian Paman sudah baik baik saja, Aku permisi!!!"Mie menjawab dengan wajah kesal.
"Cih... dimana tanggung jawab mu aku tidak suka makanan Rumkit pulang lah minta Adelia membuatkan aku bubur"Ujar Adelard yang memaksa Mie.
"Bukannya jaraknya terlalu jauh, Siang ini aku harus bekerja paman"Jawab Mie.
"Aku tidak mau tahu....ini kan semua salahmu" Goda Adelard.
"Siapa suruh kau mencari ku , Aku juga tidak mau dicari Om-Om mesum seperti mu"Teriak Mie
" Terserah kau mau bilang apa yang penting kau bawakan bubur Adelia untuk ku "Ujar Adelard sembari memegang ponselnya.
Mie pun mengenakan sepatu saat ia ingin keluar dari kamar rawat Adelard
"Tunggu.....!!!!" Ucap Adelard
" Apa lagi!!!!!!Teriak Mie dengan wajah marah yang meronta-ronta.
"Hahaha jangan marah begitu aku cuma mau bilang bisakah kau hapus dulu tahi mata dan air liur mu yang masih menempel di wajahmu itu tolong di hapus ya ahhhh sangat menganggu tahu!!!!!Haaaaaaa"Goda Adelard yang sembari tertawa melihat Mie.
"Hhhaaa sialan...... Memalukan sekali " Gumam Mie yang langsung pergi keluar.
"Hhhhhhhhahahaha..... lucu sekali wajahnya pada saat marah.....hhahahaaa sudah lama sekali aku tidak tertawa seperti ini , Apa aku yang gila kerja ini sampai lupa untuk tertawa hahahah Mie sepertinya sangat menyenangkan bermain denganmu" .
Pagi itu adelard di jenguk oleh Adelio dan Ray.
Ray adalah sahabat adelard dari ia kecil , ia juga bekerja di ruangan bedah RUMKIT Abraham ,Ray pun menanyakan kejadian itu namun Adelard menutupinya karena ia tidak ingin orang tahu bahwa ia mencari calon istri adelio hingga terjatuh dari motor bukannya itu sangat memalukan.
Adelio yang paham Pamannya yang mencari alasan yang tidak jelas ia pun berdiam saja tanpa menceritakan ke Ray kejadian yang sebenarnya.
Mereka sudah lama tidak berkumpul bersama pria - pria yang gila kerja, Ray juga seorang pengusaha di kota lain.
"Sudah jam segini aku pulang duluan ya,,,, Aku harus ke cafe Adik ku"Ujar Ray.
"Baiklah Kak Ray biar aku saja menjaga paman ku ini "Jawab Adelio.
Setelah itu Ray pun berjalan menuju pintu keluar meninggalkan mereka berdua yang sedang bercanda.
Beberapa jam kemudian Mie pun datang membawa bubur, Adelio terkejut kenapa Mie kesini bukannya Pamannya tidak pernah seakrab ini dengan Mie.
"Paman ini bubur dari tante Adelia aku letakan disini"Ketus Mie
Ring....Ring....
Ponsel Adelio berbunyi.
Adelio pun tiba - tiba pamit karena harus menemui yuna yang lagi tengah mendapatkan kesulitan.
Mieya pun berjalan menuju pintu keluar segera mungkin agar bisa menghindar dari Adelard.
"Hei,,, suapi aku!!!!" Teriak Adelard.
"Aku tidak mau ..."Ketus Mie dengan wajah masam.
"Baiklah...Aku akan ceritakan pada ibumu waktu itu kau masuk ke kam.."Goda Adelard yang begitu licik.
"Baiklah....Baiklah..Tuan Adelard"Senyum terpaksa Mie.
Mieya pun menyiapkan makanan untuk Adelard ia menyuapi Adelard dengan cepat sambil bergumam saat Adelard belum sempat menelan ia sudah menyuapi Adelard lagi.
"Apa kau ingin aku mati, uhuk uhuk uhuk..." Adelard tersedak.
"Kenapa paman tidak menyuruh pacar paman saja.... Aku juga sibuk hari ini"Ketus Mie yang masih kesal dengan Adelard.
"Hhmmm... Aku mau kau yang melakukannya "Jawab Adelard.
"Paman, Apa aku bisa minta tolong rahasiakan yang kemarin saat aku dikamarmu"Pinta Mie .
"Hmmm...tentu saja"Jawab Adelard dengan senyum licik.
"Tumben sekali dia baik begitu padaku senyuman licik itu membuat ku gelisah apa yang kau rencanakan padaku Adelard"Gumam Mie.
"Paman, Aku harus bekerja...sebentar lagi"Ucap Mie sembari membereskan Mangkuk bubur Adelard.
"hmmmm...." Jawab adelard dengan cuek sambil membuka laptopnya
"Apa kepalamu tidak sakit bekerja seperti itu " Tanya Mie.
"Hmmm....semua ini untuk keluargaku tercinta, Adelio dan Adelia" Jawab Adelard yang begitu serius melihat laptopnya.
"Dari tadi aku tidak melihat keluarga paman yang lain menjenguk, Apa mereka sibuk" Tanya Mie.
"Aku tidak memiliki keluarga lain selain Adelia dan Adelio!!!Pergi sana!!!" Ketus Adelard
Mie pun pergi meninggalkan ruangan Adelard.
Saat di jalan ia melihat Adelard yang seperti kesepian tidak ada kerabat lain selain Adelia dan Adelio menemuinya, Mie pernah diberitahu ibunya bahwa mereka adalah keluarga besar yang sangat kaya raya.
...............
" Bos... Maaf aku terlambat hahhhhh" Ucap Mie yang terengah-engah.
"Maaf ya merepotkan mu,,, Harusnya jam segini kalian belum masuk kerja tapi tolong bantu pria yang di dekat kasir ia kewelahan membuat minuman itu" Ujar Alex
"Baiklah...bos"Mie yang penuh semangat.
"Permisi kak,,, ada yang bisa saya bantu" Sapa Mie.
"Hhhhaa... Tolong ambil gelas - gelas itu cepat yaa aduhhh ramai sekali.... "Jawab Ray.
Mie pun ke dapur mencari gelas - gelas , Zia pun sibuk membantu Bos mengambil cake - cake pesanan pelanggan sedangkan yang lain sibuk mengantar ke meja pelanggan dan sebagian delivery.
"Lambat sekali.... apa anak baru!!!!Kalau kerjanya lama begini tidak bisa selesai"Teriak Ray
"Maaf kak...."Jawab Mie.
"Tolong selesaikan ini aku akan mengantar ke meja pelanggan"Ketus Ray.
30 menit pun berlalu.
Cafe cake sudah sedikit sepi.
Mie pun membawa gelas - gelas kotor ia juga mengelap meja yang kotor.
Zia dan yang lain sedang sibuk di dapur bersama bos alex.
"Ini masih kotor....bersih - bersih dong"Teriak Ray
"Maaf kak....Aku akan bersihkan kembali"Jawab Mie.
.......
Alex pun keluar mendengar teriakan Ray
"Kak ray jangan begitu dong...Dia sudah membantu ku terlalu banyak" Ucap Alex
"Hhhmmm...Benarkah"Jawab Ray sembari melihat Mie.
Mie pun secepat mungkin menyelesaikan kerjaanya yang dibantu oleh sahabatnya Zia.
Setelah selesai mereka berdua menghela nafas karena sangat lelah.
Pada saat itu Ray terus melihat Mie yang bekerja keras dan beberapa kali ia lihat Mie yang tersenyum dan tertawa bersama Zia.
Membuat jantungnya berdebar dan cenat cenut.
"Alex siapa wanita itu....Apa teman zia"Tanya Ray
"Namanya Mieya kak mereka berdua itu sebelumnya berkerja di Rumkit Abraham karena ada masalah dengan direkturnya mereka mengundurkan diri"
"Begitu ya...Mieya Mieya santapan yang enak masih sangat segar di pandang"
"Kak kenapa????"
"Apa kau tidak lihat aku yang sedang cenat cenut sepertinya kak mu ini sedang jatuh cinta pada pandangan pertama"Ujar Ray.
"Hentikan ini kak kan sudah punya sella?? Kenapa lagi cari wanita lain"Ketus Alex
"Hmmmmm... Sekedar pilih - pilih "Jawab Ray
"Kak dia itu wanita polos dan baik"Ucap Alex
"Bukannya sangat bagus....Ssssttt kamu tahu apa jomblo ngenes,,, kamu juga sampai sekarang belum mengatakan perasaan mu pada Zia"Ketus Ray
"Kak nanti kedengaran... Aku tidak ingin persahabatanku akan hancur karena keegoisan ku sendiri"Jawab Alex dengan lesu.
Malam pun tiba
Saatnya pulang bekerja, Ray memberi tumpangan pada Mie.
Namun saat Mie ingin menjawabnya ponselnya berdering
Mode Telpon
"Hallo..."M
"Kesini sekarang juga, Aku sedikit perlu bantuan dari mu" A
"Apa....aku sangat lelah"M
"Ya sudah aku suruh wulan saja datang menemani ku " A
"Baiklah aku akan kesana" M
Tut Tut Tut
"Maaf kak Ray lain kali saja aku harus menemui kakekku yang sedang sakit "Ucap Mie yang tergesa-gesa.
"Baiklah....( Ternyata susah di dekati ).Ray yang tersenyum kecil.
***********
Tuk....Tuk...Tuk....
"Masuk lah hmmm badan mu bau sekali .... Sekarang aku minta kau mandi dulu disitu pakaian ganti dari ibu mu membawanya kesini" Ketus Adelard.
"Ha... ibu apa yang kau lakukan kenapa kau mengizinkanku menemani pria gila ini" Mie yang bergumam.
Saat ia keluar dari kamar mandi ia melihat Adelard keluar dengan asisten yang biasa membantunya ... Ia melihat banyak dokumen yang harus Adelard kerjakan
"Pria ini....Sudah sakit seperti itu masih saja bekerja!!!! Apa dia menanggung perusahan ini sendiri???Kenapa aku bersimpati pada pria licik ini haaahh" Gumam Mie.
" Apa kau sudah mandi cepat sekali biasanya wanita mandi sangat lama "Tanya Adelard.
"Hanya wanita kasmaran yang mandinya sangat lama infus paman sudah di lepas ya"Ucap Mie.
"Besok aku sudah diizinkan pulang"Ucap Adelard.
Kruk.....Kruuuuuk......Kruuukkk
"Kau lapar ya... Memangnya kau tidak makan"Ketus Adelard.
"Kerjaan ku terlalu banyak sampai lupa untuk makan, Aku membeli ramen tadi Apa paman mau???"Tanya Mie menyiapakan Ramen untuk diberi air panas.
"Hhhhhmmm...boleh juga" Jawab Adelard sambil memegang pulpen dan kertas.
"Di lihat - lihat ia memang sangat Tampan badan juga oke tapi kenapa dia selalu sendiri, Apa dia gay????"Mie yang berbicara dalam hati sembari melihat Adelard "Kau terpana dengan wajah ku ya"Goda Adelard.
"Paman percaya diri sekali Aku bukan wanita yang mudah jatuh cinta, Aku hanya berpikir kau sangat berkerja keras dan sangat kesepian"Tanya Mie.
"Itu sudah resiko yang ku ambil sejak aku kecil tanpa kedua orang tua di sisiku"Ucap Adelard sembari melihat Mie.
"Hhhhmmm maafkan aku,,,,Paman ini ramennya"Jawab Mie sembari memberikan Ramen kepada Adelard.
Mie pun memakan 2 Cup Ramen dengan lahap tanpa peduli Adelard yang di sampingnya , Adelard terus memperhatikannya yang begitu lucu.
"Hhhhhahaha....kau rakus sekali 2 cup lagi "Ucap Adelard yang tertawa.
"Aku lapar sekali aku bersyukur masih bisa makan Ramen yang enak ini, Ramen ini begitu enak rasanya ingin cepat - cepat menghabiskannya"Ucap Mie yang begitu polos.
"Begitu ya... Kau sesenang itu dengan makanan murah ini"Ketus Adelard
"Menurutku bukan mahal atau murahnya tapi rasa bersyukur kita terhadap apa yang kita makan sekarang, Tapi makan banyak memang menyenangkan" Jawab Mie.
Kemudian semua menjadi sangat canggung suasana begitu hening karena Adelard sangat fokus bekerja.
"Paman kenapa kau menyuruh ku datang kesini memangnya apa yang bisa ku bantu????"Tanya Mie yang berbaring di sofa.
"Aku hanya ingin kau menemaniku itu saja"Jawab Adelard.
"Kau takut yaaa.....heeeee" Goda Mie.
"Jangan ganggu aku......!!!!!!"Teriak Adelard.
"Begitu saja marah....haaaaa lelah sekali hari ini"Ucap Mie sembari melihat Adelard.
Adelard begitu keras seperti batu karena keadaanya yang membuat ia seperti itu . Sebelumnya ia belum pernah merasa kehangatan kedua orang tuanya ia begitu kesepian sejak kecil.
Mie pun tidak lama matanya terpejam melihat Adelard yang masih bekerja.
Saat itu Adelard melihatnya Mie kedinginan.
Adelard mendekati Mie ia membawakan selimut untuk Mie yang sudah terlelap di Sofa.
***********
Mie terbangun dari tidurnya karena ingin membuang air kecil ia melihat Adelard tertidur sambil memegang pulpennya itu.
Saat Mie keluar dari toilet terdengar suara nafasnya Adelard yang terengah-engah.
Mie mendekatinya saat ia melihat wajahnya Adelard menangis ia bermimpi buruk "Aku bukan anak sial, Aku juga ingin melihat kedua orang tua ku hiks hiks hiks"Adelard yang bermimpi buruk.
Mie pun merapikan dokumen penting Adelard dan menyelimutinya.
Ia merasa kasihan padanya seperti sedang tertekan.
Ia pun duduk di samping Adelard dan meletakan kepala adelard di pahanya
air mata itu Mie usap perlahan - lahan.
"Paman kau begitu kesepian seperti ini.... Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu,Tenanglah semua akan baik-baik saja" Ucap Mie sembari mengelus rambut Adelard yang lembut itu.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Rahardiani Yeoppeuda
kenapa nggak ketik RS aja ketimbang RUMKIT kata yg tdk baku dan gk bagus bgt untuk sebuah singkatan
2020-12-20
0