Akhir pekan pun tiba acara pertunangan Adelard di hotel mewah akan di
laksanakan malam ini.
Adelio, Zia ,Mie dan Ray mempersiapkan acara pertunangan mereka.
Mereka menemui tamu dari luar kota menjemputnya di bandara dan mempersiapkan penginapan khusus tamu - tamu tersebut.
Semua pun terselesaikan berkat mereka berempat.
"Hhhaaaah aku lelah sekali menjemput pejabat - pejabat tinggi itu"Ucap Zia.
" Demi menjaga kesopanan kita setidaknya kerabat Paman yang menjemput mereka"Ujar Adelio yang sedang minum di sofa.
"Ini masih sore aku mau tidur???Sebentar saja acara di mulai jam 8 malam kan??"Ucap Mie
"Aku juga ngantuk sekali" Ucap Adelio.
Saat itu mereka bertiga tertidur pulas di kamar hotel Ray yang sudah mengurus dekorasi agar konsepnya terlihat berbeda dari yang lain datang menemui mereka.
Ia melihat semua sudah kelelahan Ray pun yang kelelahan juga merebahkan tubuhnya merangkul Mie yang tertidur pulas di kasur sendirian karena Adelio dan Zia tertidur di sofa.
Malam pun tiba Adelard menuju kamar hotel ia mengetuk pintu kamar karena sedari tadi mereka tidak terlihat oleh Adelard saat itu Adelio terbangun dengan sempoyongan membuka pintu kamar.
"Paman kami ketiduraan???" Ucap Adelio menunjuk ke arah Mie dan zia.
Adelio terkejut melihat Ray yang memeluk Mie saat tertidur.
"Kalian sepertinya sangat lelah, Aku tunggu kalian dikamar ganti!!"Ketus Adelard sembari Melihat Mie dengan kecut.
"Baiklah Paman, Kenapa ada kak Ray disini...." Ucap Adelio.
"Kalian bersiap lah... Aara jam 8 di mulai "Ucap Adelard sembari berjalan pergi ke ruang ganti.
Adelard begumam dengan amarah yang membara
"Dasar wanita itu bisa - bisanya dia tidur di pelukan Pria lain... Apa aku yang terlalu polos memandangnya sebagai wanita polos..." Ucap Adelard menggigit bibirnya.
"Sayang apa kau sudah memanggil mereka"Ucap Amira yang sedang di rias.
"Hmm." Adelard tidak begitu merespon Amira ia malah pergi meninggalkannya
Amira hanya tersenyum melihat Adelard ia merasa hari ini begitu beruntung bisa bertunangan dengan orang ia cintai.
Tepat pukul 20.00 malam.
Acara pun sudah di mulai Zia, Adelio dan Ray sudah memasuki gedung acara pertunangan Adelard namun Mie belum datang sejak tadi membuat Wulan khawatir.
"Dimana anak ku" Ujar Wulan yang cemas.
"Tante tadi aku melihat ia sudah selesai mandi mungkin sekarang di kamar ganti karena tadi ia sulit di bangunkan" Jawab adelio.
"Anak itu acara penting seperti ini, Dia lama sekali!!"Ujar Wulan.
"Tenang saja pasti dia akan datang"Ujar Ray sembari berjalan mendekati temannya.
"Wulan, Kita gagal menyatukan keluarga ini"Ucap Adelia yang sedih.
"Adelia bagaimana pun kita tetap satu keluarga aku yakin suami kita disana juga bahagia"Ucap Wulan.
"Cinta memang tidak bisa dipaksakan"Ucap Adelia
"Aku hanya merasa anak ku menutup dirinya terlalu dalam untuk pria"Ujar Wulan.
"Aki rasa tidak wulan, Percayalah itu "Ujar Adelia yang memberi semangat.
"Sepertinya sudah mulai untuk Adelard memakaikan cincin untuk Amira" Ucap Wulan melihat Adelard.
"Adelard kau begitu menyebalkan!!!"Ucap Adelia yang masih kesal.
Kemudian akhirnya Adelard di persilahkan untuk memakaikan cincin kepada Amira saat itu Adelard terdiam sejenak di dalam pikirannya hanya Mie yang tak kunjung datang ia merasa khawatir dan kesal ia berbicara di dalam hatinya (apa maksud anak itu ,Aku dari tadi mencarinya di kamar ganti... tidak mungkin anak itu menghilang membuat khawatir saja).
" Hemmmmm...Tuan Adelard... Tuan Adelard....Adelard Abraham ...." Ucap Pembawa acara yang melihat Adelard yang melamun.
"Hem....Maafkan saya sedikit gugup"Ucap Adelard.
Wajah Amira begitu bahagia melihat Adelard yang sudah melamarnya ini adalah impianya selama ini.
Keluarga Amira pun memberi respon yang baik semua bertepuk tangan untuk mereka berdua dan mengucapkan selamat.
Tiba - Tiba terdengar suara sepatu yang berjalan begitu cepat dan tergesa - gesa.
Wanita yang begitu cantik sehingga semua orang terpesona oleh kecantikannya.
"Haaaah.....Maafkan aku terlambat Paman, Aku terlalu lama menunggu bunga untuk hadiah Pertunangan kalian, Baiklah....Selamat Paman Adelard dan kak Amira semoga kalian langgeng ini bunga untuk kalian Haciuuuuuu..... "Ujar Mie sembari bersin membuat Adelard semakin kesal.
"Maafkan aku...."Ujar Mie.
"Hmmm tidak apa terimakasih Mie, Kau cantik sekali hari ini semua Pria memandangimu"Ujar Amira.
Namun Adelard tertegun melihat Mie ia terpana hingga tidak mendengar ucapan Mie sama sekali mata nya terus melihat ke arah Mie yang begitu menawan
Ray yang dari belakang langsung memegang tangan Mie.
" Ayo kita berdansa nona cantik..."Ujar Ray memegang tangan Mie
"Aku tidak bisa....kak Ray "Ucap Mie yang tersipu malu
Mie pun di tarik Ray Tiba- tiba Adelard menarik tangan Mie.
"Kau jelek sekali hari ini, Aku tidak suka warna bibir mu" Ucap Adelard sembari menghapus lipstik di bibir Mie dengan jarinya.
"Ahhh....Jangan lakukan aku seperti anak kecil Paman!!!!"Ketus Mie ia menjadi kesal selalu saja diperlakukan seperti itu .
Untuk menghindari Adelard ia pun setuju berdansa,Amira hanya tertawa kecil ia merasa sedikit iri dengan Mie yang sangat di perdulikan Adelard ia percaya bahwa ini hanya kebetulan saja ia selalu berusaha berpikir bahwa Adelard sangat mencintainya.
"Bagaimana kita berdansa saja "Ucap Amira .
"Hhhmm...Baiklah..."Ujar Adelard yang terus memperhatikan Mie.
Mereka pun berdansa di susul dengan Zia dan Adelio.
"Tangan bejar Ray itu!!!! Dia memegang pinggang Mie"Ketus Adelard semari berdansa dengan Amira.
"Hahahha bukannya dansa memang seperti itu sayang sekarang kamu juga pegang pinggang ku"Ujar Amira.
"Aku hanya tidak ingin Mie di permainkan Pria!!!"Ujar Adelard.
"Aku jadi cemburu, Tapi kau memang sangat peduli padanya dari ia masih kecil"Ujar Amira
"Tapi dia sudah lupa padaku, Ia sudah kehilangan ayahnya sejak kecil begitu juga Adelio aku hanya mengangap nya seperti itu saja tidak lebih dari itu jadi jangan cemburu"Ucap Adelard sembari menatap Amira.
Dansa pun telah berakhir mereka semua berkumpul untuk makan malam bersama keluarga Amira.
"Heiii.... Kau jelek sekali berdansa kaku sekali aku kasian melihat Ray kakinya terus kau injak bisa - bisa pulang dari sini ia langsung ke ruang bedah karena kaki nya terinjak oleh wanita buas seperti mu"Ejek Adelard kepada Mie yang sedang makan.
"Hahahaha benar Paman dia memang sangat buas aku saja sering babak belur dibuatnya"Ketus Adelio.
Mendengar perkataan itu semua tertawa di meja makan.
Mie pun berdiri menarik kerah baju Adelard.
" Dengarkan aku paman!!!! Setidaknya wajahku tidak seperti orang bodoh "Teriak Mie.
"Apa kau bilang wajah ku seperti .....Dasar wanita sialan!!!"
Mie pun berjalan ke lantai dua sembari mengejek Adelard.
" Adelard susul lah dia, Kalau dia marah akan susah membujuknya "Ujar Adelia.
"Aku tidak mau kak Adelia!!!Itu karena kalian sering memanjakannya"Ketus Adelard sembari mendapat suapan dari Amira.
" Aku saja yang menemani Mie, Permisi" Ucap Ray berjalan mencari Mie.
Zia dan Adelio pun permisi untuk keluar mencari Mie.
Lantai 2 Kamar no 202
"Mie apa kau ada di dalam kamar"Ujar Ray.
"Kak Ray kenapa disini"Ucap Mie sembari membuka pintu.
"Kau sudah ganti pakaian ,Hmm bagaimana aku ajak kamu jalan - jalan"Ujar Ray.
"Aku ingin makan ... Tadi aku belum sempat makan"Ujar Mie.
Kruuuuukkkk kruuuukkk
"Hahahah perut mu sudah bunyi, Aku akan mentraktirmu wanita kecil " Ujar Ray.
"Aku mau makan yang banyak ya kak,,, Tapi kak yang bayar semua kan"Ujar Mie.
"Iya iya ...Dengar makanan kamu langsung tersenyum,Dasar"Ujar Ray.
"Yosh....Ayo kita pergi kak Ray!!!"Ucap Mie sembari menarik Ray .
Saat Mie berjalan menuju pintu keluar hotel Adelard melihat Mie bersama Ray membuatnya semakin marah, Namun ia tetap menahan rasa amarah itu karena begitu banyak tamu yang harus ia sapa.
" Rumah Makan Jepang "
"Kak Ray pesan semua ini , Aku senang sekali..."Ujar Mie.
"Kau begitu senang dengan makanan..."Ujar Ray yang tersenyum melihat Mie.
"Waaahhh apa kak tidak tahu aku ini jago makan, Aku juga pernah menjuarai makan banyak waktu masih SMA"Ujar Mie.
"Hahaha pantas saja perut mu buncit..."Ujar Ray mengejek Mie.
"Kak Ray hemmmmmm....." Ucap Mie sembari encubit pinggang Ray.
"Eh sakit......Makanan sudah datang ayo kita makan puas puas" Ujar Ray terlihat sangat bahagia.
"Ayoooo......."Ujar Mie yang penuh semangat.
Usai membayar makan Mie pun mengajak Ray ke salah satu cafe yang mempunyai es cream yang begitu enak.
" Kak Ray, ayo lah "Goda Mie.
" Mie sayang, Aku sudah kenyang "Ujar Ray
"Ayo lah kak Ray aku yang teraktir " Ucap Mie menarik tangan Ray.
Akhirnya Ray pun mengalah perut nya begitu kenyang ia tidak pernah kencan seperti ini.
Karena sudah larut malam Ray pun ingin mengantar Mie pulang saat itu Adelard yang ingin mengantar Amira berhenti seketika sontak Amira terkejut.
"Kenapa sayang...."Ucap Amira yang terkejut.
"Anak itu sudah jam segini belum pulang"Ujar Adelard.
Amira pun melihat kearah Mie yang sedang tertawa bersama Ray
saat itu Ray menjilat tangan Mie yang masih tersisa Ice cream membuat Mie terkejut.
Adelard yang melihat itu pun berteriak
"Mieya Miesila Apa yang kau lakukan!!!!!!"Teriak Adelard di depan semua orang.
"Ha....Paman"Ujar Mie yang terkejut.
"Masuk....Ke dalam mobil"Ketus Adelard yang cemburu.
"Kenapa sih kamu, Adelard biar aku saja yang mengantar Mie" Ujar Ray memegang tangan Mie.
"Ray.....Aku tidak ingin kau mempermainkannya!!!! " Ucap Adelard menarik Mie dengan kuat.
"Ahhh sakit paman..."Ujar Mie yang berontak.
"Aku serius tentang perasaan ku...."Ujar Ray.
"Begitukah baiklah akan ku tunggu, tapi sekarang Mie harus ikut aku!!!"Ujar Adelard.
"Memang siapa dirimu!!!!Kenapa kau yang menentukan hidupnya Mie!!!"Teriak Ray yang kesal kepada Adelard
" ( Dari pada kak Ray terkena imbas nya lebih baik aku mengalah) Kak Ray!!!!"Ucap Mie dan berbisik padanya,( "aku pulang dulu ya,Aku akan menunggu kencan kedua kita").
Mendengar Ucapaan itu membuat Ray cenat-cenut.
Mie pun masuk ke dalam mobil
" Hem...Kak Amira"Ujar Mie yang tidak tahu jika ada Amira di dalam mobil
"Heii...Mie kalian kemana saja"Ujar Amira.
"Aku sama kak Ray pergi makan saja,Dia baik sekali membelikan aku makanan banyak"Ujar Mie yang begitu senang.
" Apa kau anak kecil yang terumpan oleh makanan???Kau kan tahu Ray itu playboy!!!"Ketus Adelard.
"Tapi dia sangat lembut dan tidak kasar seperti Paman, Cihhh"Ujar Mie yang kesal.
"Haahaha cukup lah jangan berkelahi lagi nanti kalian bisa tidak akur" Ujar Amira sembari menuruni mobil karena sudah sampai di Apartemennya.
"Duduklah di depan ku!!!"Ujar Adelard.
"Tidak!!!"Ketus Mie.
"Duduklah nanti aku marah lagi lho"Ujar Adelard.
"Bukanya dari tadi paman marah terus!!!Aku juga tidak tahu salah ku dimana???"Ujar Mie.
"Ya sudah kalau tidak mau"Ucap Adelard dengan senyum licik.
Adelard belok dengan tingkungan tajam sehingga Mie jatuh dari tempat duduknya.
"Berhenti!!!!Aku duduk di depan"Ucap Mie.
"Hehehe,,,, Kauu menyerah ya.."Goda Adelard.
"Dasar... Pria sial" Mie yang bergumam
"Aku pikir kau adalah wanita polos yang tidak pernah di sentuh pria, Tapi saat aku ke kamar melihat mu tidur mu sangat pulas di pelukan pria aku tidak menyangka kau begitu naif "Ujar Adelard menatap Mie penuh amarah.
"Aku tidak mengerti maksud mu aku sudah tidak sadar lagi saat tidur karena kelelahan membantu acara tunangan Paman!!!!Bukannya berterimakasih"Ujar Mie dengan wajah kecut.
"(dasar wanita bodoh ternyata ia tidak sadar selama itu tidur di pelukan Ray)" Adelard berbicara di dalam hatinya.
"Paman, Ada apa ayo kita jalan"Ujar Mie yang khawatir karena jalan begitu sepi.
"Sebentar saja aku lelah sekali"Ujar Adelard.
Adelard menarik tubuhnya menghadap wajah Mie, Ia terkejut dan memejamkan kedua matanya.
" (Apa dia ingin mencium ku lagi ,, Gawat gawat gawat aku harus menolaknya tapi kenapa aku seperti menyerahkan diri)" Ucap Mie berbicara di dalam hati.
"Kau kenapa??Berharap aku menciummu"Goda Adelard.
"Tidak enak saja aku juga jijik"Ujar Mie sembari membuka mata.
"Lihat aku jika pria lain atau Ray melakukan ini padamu,Kau harus menamparnya"
"Haahaha Paman mempraktekkan ini agar aku waspada pada pria???"Ujar Mie yang tertawa.
"Tentu saja untuk wanita polos sepertimu,Kenapa kau berharap aku mencium mu lagi ya"Goda Adelard.
"Bukannya Paman yang sering begitu padaku, Aku juga tidak pernah berharap berciuman denganmu!!!"Ucap Mie yang tersipu malu.
"Jika Ray melakukan itu tampar saja, Ray itu pria mesum" Ujar Adelard.
" Menurut ku yang mesum itu Paman, Kak Ray tidak pernah melakukan itu padaku"Ujar Mie begitu kecut kepada Adelard.
"Disaat kau lengah ia akan memakan mu, Hhaaa sudah lah bicara padamu sepertinya sia - sia saja"Ucap Mie sembari melanjutkan perjalanan pulang ke rumah Adelia.
"Aku juga sudah dewasa, Aku bisa menjaga diriku!!!"Ketus Mie.
Tibalah di rumah Adelia sudah di tunggu Wulan.
"Kalian jam segini baru pulang memangnya dari mana" Ujar wulan yang khawatir
"Hmmmm anak mu ini kencan dengan Ray sampai larut malam"Ujar Adelard sembari minum air putih.
"Bukan bu, Aku hanya pergi makan saja" Ujar Mie yang tersipu malu.
"Iya ibu percaya lagian Ray sepertinya baik" Ujar Wulan
"Dasar wanita lihat Pria tampan dan lemah lembut saja sudah mengatakan pria baik " Adelard bergumam di hatinya.
"Hei....Kau tidak tinggal bersama tunanganmu"Ujar Adelia.
"Hmmmm.... Aku tidak ingin melakukan hal tidak senonoh lebih baik pulang ke rumah saja "Ujar Adelard.
"Cih.....Sok suci sekali!!!Padahal sangat mesum begitu!!!"Teriak Mie yang berada di tangga.
"Apa katamu!!!Jangan lari!!!" Ucap Adelard mengejar Mie.
Adelia dan Wulan hanya tertawa melihat kelakuan mereka berdua tetap tidak berubah padahal dulunya mereka seperti kakak dan Adik.
Namun ingatan Mie sedikit lupa tentang Adelard karena tragedi ia tenggelam di danau.
😴😴😴😴😴😴😴
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Endang Daman
lanjut dong thooorrr seru 👍👍👍👍
2020-05-12
3