Malam itu jalan begitu hening Mie yang selalu menatap jalan memejamkan kedua matanya karena hari ini begitu melelahkan.Adelard memandangi Mie dengan rasa bersalah, Awalnya ingin memberi Mie pelajaran tapi malah menyakiti perasaanya begitu dalam.Tidak lama mobil terhenti di parkiran rumah Adelia.
Adelard melihat Mie yang sudah terlelap ia tidak ingin membangunkan Mie dari tidurnya. Ia pun mengendong Mie keluar dari mobilnya.
Mie yang tersadar merasa seseorang telah menggendongnya walaupun matanya masih tertutup. Terdengar bunyi suara sepatu Adelard saat berjalan Aroma tubuh Adelard yang Mie sangat kenal detak jantung Adelard yang begitu kencang.
Mie yang sadar bahwa itu Adelard membuka kedua matanya dan berkata,"Turunkan aku.... Jangan sentuh sentuh sentuh aku!!!!"
"Aku hanya tidak ingin menggangu tidurmu yang penuh iler" Ujar Adelard.
"Kau!!!!!!Turunkan aku"Teriak Mie.
Mie pun masuk ke dalam rumah yang tidak terkunci suasana rumah terasa sepi saat itu yang di dalam pikiran Mie ia hanya ingin menceritakan pada ibunya tentang pekerjaannya selama ini.
Saat Adelard masuk ke dalam rumah tiba- tiba lampu menjadi padam sontak membuat Mie ketakutan ia memeluk Adelard.
"Heng.....Bukanya tadi kau bilang jangan sentuh sentuh sentuh aku,Dasar wanita tidak punya pendirian"Ketus Adelard sembari menyentil dahi Mie yang terlihat oleh lampu ponsel Adelard.
"Ah sakit sakit..... Aku tidak suka gelap rasanya begitu sesak!!! Sini ponsel mu aku saja yang pegang ...Aku takut gelap"Teriak Mie sembari mengambil ponsel Adelard.
"Jadi ada juga yang membuatmu takut dasar anak manja!!!"Ketus Adelard pun berjalan menuju ke sebuah laci.
"Bu .....Tante aku sudah pulang... Sekarang mati lampu apa kalian tidak bangun???"Ucap Mie.
Semuanya begitu sunyi Adelard mencari - cari senter di dekat laci tapi tidak di temukan.
"Hei...Berhenti mengoceh,Bisakah kau tidak menyenter lampu ponsel ku itu di wajah mu saja!!!"Ketus Adelard.
"Baiklah..... Baiklah cerewet banget"Ujar Mie dengan wajah masam.
Tiba - Tiba " Duarrrrrrrrrrrr " Bunyi balon yang di pecahkan Adelio.
Lampu di hidupkan kembali.
"Happy Birthday Mie, Anak ibu????"Ucap Wulan.
"Tapi aku sudah membuat kesalahan Hiks hiks hiks"Tangis Mie.
"Heiii sebelumnya ibu sudah tahu waktu itu ibu lagi bantu Adelia mempersiapkan proyek di cafe sebelah, Ibu lihat dirimu dan zia ibu pikir ibu begitu egois memaksa mu bekerja di rumah sakit (Maafkan ibu yang berbohong padamu mungkin dengan berkata seperti ini bisa membuatmu senang)"Ujar Wulan.
"Bukan begitu bu"Jawab Mie.
" Kak wulan maafkan aku ini semua salahku memasukan masalah pribadiku dengan pekerjaan anakmu waktu itu aku yang memecatnya, Aku minta maaf"Ujar Adelard.
"Pantas saja.... Adelard kau keterlaluan"Ketus Adelia yang begitu marah.
"Tante Adelia tidak sepenuhnya ia bersalah, Sebenarnya bukan paman saja yang salah tapi aku juga yang selalu membuat masalah dengannya"Ucap Mie sembari melihat Adelard.
"Hallo apa ini seperti di drama - drama korea, Aku pegal nih memegang kue anak cengeng ini"Ketus Adelio
"Adelio.....kalian berdua, Zia kau juga bekerjasama dengan ibu mengerjaiku" Ucap Mie.
"Tidak...Adelio menjemput ku setelah kau pergi aku pikir dia datang meminta ganti rugi karena wajahnya sedikit memar hahaha"Ujar Zia.
"Terimakasih aku senang sekali (aku pikir paman sudah merencanakan hal jahat apa ini kebetulan saja, Sepertinya dia tidak mengetahui bahwa hari ini ulang tahunku)" Ucap Mie sembari memeluk ibunya.
"Cih...aku terpaksa melakukannya kalau tidak dipaksa aku juga tidak mau"Ketus Adelio
"Terserah kamu mau bilang apa??Tapi kamu tinggi sekali sekarang??? Tidak pendek dan gendut seperti dulu"Goda Mie sembari tertawa.
"Mie Mie .....Kau......!!!!!!" Teriak Adelio sembari mengelitik Mie.
"Mie aku senang sekali, Kita berkumpul seperti keluarga besar aku sudah menanti semua ini cukup lama "Ujar Adelia sembari memegang tangannya.
"Terimakasih tante..." Ucap Mie.
"Zia kamu juga bagian dari keluarga Abraham"Ucap Adelia.
"Benar tambah satu orang lagi,Bukannya semakin menyenangkan"Ucap Wulan.
"Bagaimana dengan aku...." Ucap Ray yang berada di depan pintu.
"Bagaimana kau bisa ke sini" Ucap Adelia.
"Tentu saja, Aku melihat Zia tergesa-gesa pergi bersama Adelio....Aku takut terjadi apa - apa pada Mie yang ku sayang"Ujar Ray
"Penguntit....Ayo lah kau juga bagian dari keluarga kami"Ucap Adelia.
"Yes...Akhirnya aku bisa bersama dengan sayangku Mie"Ujar Ray sembari melihat Mie.
"Mie apa kau tidak ingin berdoa dulu sebelum memotong kue nya " Ujar zia
"Benar juga aku kelaparan jadi ingin cepat-cepat memotong kuenya" Ucap Mie.
Mie pun berdoa agar ia menjadi anak yang bisa membahagiakan ibunya selamanya tak hanya itu ia berharap mereka bisa berkumpul seperti ini lagi.
Adelard memandangi wajah kecil Mie yang berdoa dengan penuh harapan.
"Apa kau tahu Adelio sudah mempersiapkan kado juga untuk kamu sejak seminggu yang lalu berikan lah jangan malu-malu???"Ujar Adelia.
" Aku terpaksa membelikan mu ini ambilah " Ketus Adelio sembari melempar kado tersebut kearah Mie.
"Kasar sekali!!!!! Wahhhh ini....Bagaimana kau tahu aku suka ini butuh 6 bulan aku bekerja untuk mendapatkan ini...bantal "TOMOE" , Aku suka"Ucap Mie yang sudah kegirangan.
(Tomoe adalah toko anime Pria siluman rubah)
"Bagaimana aku tidak tahu setiap hari kau membuka anime itu!!!"Ketus Adelio dengan wajah memerah.
"Ya ya ya....terimakasih,Aku tahu kok kamu memang baik "Ucap Mie dengan senyum manis.
"Mie ini untuk mu...Maaf aku hanya bisa memberikan ini gelang ini adalah barang berharga bagi diriku aku tahu kau suka gelang ini kan Mie "Ujar Zia.
"Tapi gelang ini bukannya sangat penting untuk mu"Ucap Mie.
"Kau kan orang yang paling penting juga dalam hidup ku"Jawab Zia
"Trimakasih Zia....Aku suka sekali"Ujar Mie sembari memeluk Zia.
" Ibu dan tante apa tidak memberi ku sesuatu"Ujar Mie dengan wajah manjanya.
"Sudah berada di kamar...Nanti saja dilihat kita makan-makan dulu"Ujar Wulan.
.
.
.
"Mie...Maaf ya aku tidak membawakan kado untukmu aku juga baru mengetahuinya"Rayu Ray sembari memegang tangan Mie.
"Aku ke kamar dulu"Ketus Adelard yang tidak suka melihat Ray yang memegang tangan Mie.
"Adelard...kita lagi merayakan ulang tahun Mie???"Ketus Adelia.
"Aku capek.... Aku mau istirahat lagian dia lebih suka tanpa aku"Ketus Adelard sembari melihat Mie.
"(Ahh dari tadi aku tidak memperdulikannya ,Aku juga sudah mengatakan hal yang jahat di halte...Apa aku harus meminta maaf)"Mie yang berbicara dalam hatinya
Kalimat yang di ucapkan Adelard itu membuat orang di sekitarnya menjadi sedikit canggung, Adelia pun mengalihkan pembicaraan yang menyenangkan tentang masa kecil Mie dan Adelio yang sering berkelahi.
************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments