Pagi itu Mie mencuci wajah dan bersiap pergi dari kamar Adelard sebelum Amira datang.
" Sudah mau pergi....Hmmmm"Ucap Adelard.
"Hhaahhh kau mengagetkan ku,Aku harus secepat mungkin jika tidak kak Amira akan datang aku bisa dibilang pelakor"Ketus Mie.
"Hhhhhahahahaha... Dasar bocah di dunia ini juga tahu tidak mungkin aku menyukai wanita sepertimu,Lihatlah wajah mu di cermin sangat tidak sepadan dengan diriku jadi jangan khawatir seperti itu cukup jelaskan pada mereka yang sebenarnya"Ujar Adelard yang begitu sombong.
"Hhhhah ya benar, Aku memang tidak sepadan dengan dirimu jika hanya ada satu pria di dunia ini seperti mu lebih baik aku mati saja karena kamu juga bukan seleraku pak tua"Ketus Mie sembari berjalan keluar menutup pintu begitu keras.
"Hmmmm memangnya aku salah bicara anak muda jaman sekarang sedikit - sedikit marah " Ketus Adelard.
" Sayang apa sudah bangun...."Ucap Amira di depan pintu
"Masuklah....Pintunya tidak ku kunci"Ucap Adelard.
"Hari ini kita akan berenang "Ujar Amira yang penuh semangat
"Hmmmm...." Ujar Adelard.
"Sayang ada apa dengan wajahmu, Apa kau tidak tidur!!!!"Ujar Amira.
"Tadi malam....Aku bermimpi tidur dengan gorila jadi aku tidak bisa tidur"Ucap Adelard sembari mencuci wajah.
"Sayang, Ada- ada saja"Ucap Amira sembari memeluk Tunangannya itu.
"Hmmm apa semuanya ikut berenang"Ujar Adelard
"Tentu saja......"Ucap Amira.
Mie pun berlari dan memasuki kamarnya dengan terengah-engah.
"Mie tadi malam kau tidur dimana??? Aku sudah mencarimu dikamar tante tidak ada????"Ujar Zia sembari melihat Mie.
"Akuu....Sudahlah tidak penting, zZa tadi adelio mencari mu...Aku ingin mandi dulu"Ujar Mie.
"Ceritakan padaku yang tadi malam dengan kak Ray heee...."Ujar Zia.
"Akuu mandi dulu ya..." Ucap Mie.
Mie pun melemaskan tubuhnya di dalam bathup yang ia beri aroma coklat.
"Saat paman bicara seperti itu aku merasa sangat sedih, Haaaahh pria sial dia pikir dia itu tampan" Ucap Mie.
" Beach "
"Mie Mie....." Ujar Zia yang melambaikan tangan.
"Zia, Maaf aku lama ...." Ucap Mie.
"Hhhemm aku menunggumu dari tadi , ayo kita bermain air"
"Aku tidak bisa ini begitu menakutkan"Ujar Mie.
"Mie????Kapan lagi kamu bisa berubah sayang ini ibu kasi pelampung"Ujar wulan.
"Tapi bu, Aku takut!!!!" Ujar Mie sembari melihat lautan.
"Tenang saja kita semua ada disini"Ujar Zia
" Baiklah aku akan mencobanya" Ujar Mie yang bersemangat.
Zia pun memegang tangan Mie ia menariknya ke laut Ray dan Adelio pun datang perang air pun tiba.....
"Kak Ray hahaha.... Kena wajahku"Ucap Mie.
"(Cihhh anak itu mesra-mesraan lagi dengan Ray)" Adelard berbicara dalam hati sembari memantau Mie.
"Memangnya kau anak kecil pakai pelampung" Tanya Ray.
"Kak!!!! aku tidak bisa berenang" Jawab Mie yang tersipu malu.
"Sini aku ajarin sayang..."Ucap Ray.
"Ha kalian pacaran"Tanya Adelio yang tiba-tiba muncul.
"Hmm bukan begitu Adelio, Kami hanya kencan biasa belum ke tahap seperti itu" Ucap Mie.
"Apa kalian tidak iri pada kami, Kami sudah berpacaran hahaha"Ujar Adelio sembari memeluk Zia.
"Hmmm memalukan sekali tutup mulut mu"Ketus Zia sembari menutup mukut Adelio.
"Kau malu punya pacar sepertiku!!!"Ujar Adelio.
"Hhhhhahahahah" Mie tertawa.
"Mereka lucu sekali kak Ray, Hmmm kak Ray melihat siapa???" Ujar Mie.
"Tidak..." Ray menarik pelampung Mie.
"Hei.....Heee apa itu wanita kak Ray cintai" Tanya Mie.
"Itu sudah berlalu, Dia sudah pernah menikah"Ujar Ray yang sedikit kecewa.
"Pernah???Apa sekarang dia sudah sendiri temui saja, Ayolah!!!!" Ujar Mie.
" Bagaimana kau sendiri disini??? yang lain sedang kencan ibumu dan kak Adelia juga pergi"Ucap Ray
"Tenang saja, aku kan pakai pelampung aku ingin terkena matahari" Ujar Mie yang mencoba memberanikan diri.
Mie pun merebahkan tubuhnya di pelampung.
"Setelah aku menemuinya aku akan kesini lagi jangan ke tengah gelombangnya lumayan kuat hari ini"Ujar Ray.
"Iya iya....Sana sana cepat lah hehehe" Ucap Mie yang tersenyum padahal dia sedang ketakutan.
Saat itu Mie tertidur di pelampung, saat ia bangun Mie terkejut berada di tengah lautan.
"Apa!!!! Aku sudah di tengah" Ucap Mie saat ia melihat lautan gelombangnya semakin kuat Mie pun terombang ambing.
Beberapa menit kemudian mereka semua berkumpul di pinggir pantai untuk makan bersama.
"Anak - Anak ayo kita makan..."Teriak Wulan.
Mereka pun berlari mendekati Adelia dan Wulan
"Wwah ini enak sekali ma"Ucap Adelio
"Tentu saja ini kan special"Ucap Adelia
"Dimana anak ku"Tanya Wulan.
"Hhhmm palingan lagi kencan sama Ray"Jawab Adelio.
"hmm aku juga setuju"Ucap Wulan.
"Pria playboy itu..." Ketus Adelard sembari di suapi Amira buah.
"Hei...kalian tidak mengajak ku makan"Tanya Ray.
"Dimana Anak itu!!!!"Ketus Adelard berdiri dari tempat duduknya.
"Apa dia belum naik ke pinggir pantai"Tanya Ray.
"Bukanya bersama kak Ray???"Tanya Zia.
Adelard tiba - tiba berlari ke arah laut ia melihat Menggunakan teropong Mie sedang terombang-ombing karena gelombang yang begitu kuat.
" Haaaa dasar wanita bodoh!!!!Dia malah berada di tengah lautan!!!!" Gumam Adelard sembari menyelam.
"Mie .... ini salah ku Adelia"Ujar Wulan.
" Tenang lah wulan, Dia pasti baik - baik saja"Ujar Adelia yang khawatir.
Ray pun pergi mengejar Adelard yang masuk ke dalam air.
"Ini begitu sesak dan dingin sama seperti hari itu seseorang tolong lah aku....aku mohon???Bu maafkan aku selalu membuatmu khawatir???? Mata Mie terpejam dan badannya melemah, Namun Ia berusaha membuka kembali matanya ia melihat seorang pria yang ia kenal.
"(Paman tolonglah aku)"Ucap Mie di dalam hatinya ia begitu lemah dan memejamkan matanya, Adelard berusaha memberi nafas buatan di dalam air namun tidak berhasil.
Adelard menggendong Mie dan meletakannya di tempat yang datar, Ia segera mungkin memberi nafas buatan namun Mie masih saja tidak bangun.
"Mie Mie sadar......Miee" Teriak Zia sembari menangis bersama Wulan.
"Hei..... sadar lah.....Bangun lah jika kau mati aku tidak memaafkanmu!!!!!!Hehhh sial......!!!!!"Teriak Adelard yang begitu khawatir ia segera kembali memberi nafas buatan untuk Mie tanpa memperdulikan Amira yang melihatnya, Saat itu Amira terdiam saja.
Uhukkkk Uhukkk Uhukkkk
"Uhuk Uhuk (Bibir yang begitu lembut mata yang begitu tajam ini) Hhhaaaa apa yang terjadi" Ucap Mie yang langsung duduk setelah mendapatkan nafas buatan dari Adelard.
"Mie mie sayang.... Maafkan ibu" Ujar Wulan memeluk Mie.
"Bu aku..... Hhiks hiks hiks aku takut disana sangat sesak dan dingin aku...Hiks hiks"Mie menagis tersedu-sedu.
"Dasar wanita bodoh kalau sudah tidak bisa berenang jangan pernah turun ke air, Apa kau tidak memikirkan kami yang begitu khawatir padamu, Dasar bodoh!!!"
Teriak Adelard yang begitu marah dan meninggalkan mereka.
Mendengar itu Mie merasa sangat sedih dan berdiri dengan pelan - pelan.
"Bu... Ayo kita ke kamar aku sangat pusing"Ujar Mie
"Jagan menangis lagi... Adelard memang seperti itu dia terlalu khawatir padamu" Ujar Adelia.
"Aku memang bodoh...Maafkan aku tante"Ujar Mie.
Malam pun tiba Mie tak kunjung keluar dari kamar. Adelard pun pergi menemuinya di kamar hotel dan mengetuk pintu.
"Hmmmmm aku akan menyusul"Ujar Mie.
"Buka pintu!!!!"Ujar Adelard.
"( Paman!!!) Aku kan bodoh jadi aku tidak bisa membuka pintu"Ketus Mie yang masih marah.
"Dasar keras kepala , Buka pintunya sekarang aku tidak ingin bercanda"Ujar Adelard.
Mie pun membuka pintunya dengan wajah cemberut.
"Kenapa ...Jangan sentuh aku"Ujar Mie.
"Kau tidak demam????"Tanya Mie sembari meraba kening Mie,
"Siapa bilang aku demam!!!!"Ujar Mie.
"Kau marah padaku!!!! Ya sudah tapi kau harus makan!!!!"Ujar Adelard.
"Tidak mau..."Ujar Mie.
"Apa kau mau gaji mu ku potong" Ancam Adelard.
"Hhhmm... Dasar pria jahat"Ucap Mie.
"Sini biar aku saja yang melanjutkan deadline mu itu... Ayo pergi sana" Ketus Adelard mendorong Mie keluar kamar.
Mie pun berjalan ke ruang makan.
"Kamu sudah bangun sayang" Ujar Wulan.
"Ini makanan kesukaan mu, Kamu harus banyak - banyak makan ya sayang " Ujar Adelia.
"Ibuu sama tante baik sekali " Ucap Mie yang tersenyum.
"Mie maafkan aku meninggalkanmu????"Ujar Ray yang merasa bersalah.
"Tidak apa...Aku saja yang ketiduran heee..."Ujar Mie.
"Ayo makanlah anak-anak" Ujar Adelia.
"Apa kau baik - baik saja Mie" Tanya Amira.
"Hhhmm aku baik baik saja kak Amira ( nafas buatan itu apa kak amira tidak marah)" Ucap Mie kepada Amira.
"Jangan melamun kalau makan" Ujar Ray yang melihat Mie tidak nyaman dengan Amira.
"Hhhahhah kak Ray aku tidak melamun "Jawab Mie.
"Wulan apakah kau masih ingat ini seperti dejavu"Ujar Adelia sembari mengiris daging untuk Mie.
"Hhmmm...Ia benar sekali" Ucap Wulan sembari mengiris daging untuk Zia.
"Ini sebuah rahasia tentang kalian"Ujar Adelia.
"Apa itu tante" Tanya Zia.
"Zia!!!!Waktu masih kecil kalian sering main bersama ,Apa kau lupa dengan teman kecilmu "Ujar Wulan.
"Hhhmm aku sudah lupa masa kecilku itu tante "Ujar Zia.
"Teman kecil mu dulu si gendut Adelio dan Mie??" Ujar Adelia.
"Hhhhhhaaaaaaaaaaaaa" Serentak mereka menjawab.
"Hahaha dulu kalian pernah bermain bersama di danau saat itu kakek mu yang membawamu zia, Kalian bertiga bermain di danau kita waktu itu piknik bersama, Pada saat kalian mengejar kupu - kupu Mie malah terjatuh ke danau Adelio dan Zia menangis berlari ke arah ku saat itu kami kaget dan berlari ke danau" Ujar Adelia.
"Dan Tante menyelamatkan aku"Ucap Mie sembari minum jus.
"Sepertinya kau salah paham Mie" Ujar Adelia perkataan itu membuat Mie menjadi semakin bingung.
"Mie apa kau lupa dengan Adelard "Ucap Amira.
"Hhmm maksud kak amira aku tidak begitu paham"Ucap Mie.
"Setelah kejadian itu Mie sedikit menutup diri apa lagj sejak kematian ayahnya yang mendadak setelah ia tenggelam" Jawab wulan sembari memegang tangan Mie.
"Hmmmm..Mie tante ingin jujur padamu sebenarnya yang menolongmu waktu itu aAelard ia memberimu nafas buatan sama seperti kejadian tadi aku jadi teringat kembali"Ujar Adelia.
"Apa kak Amira dan kak Ray juga ada disana " Tanya mie
"Tentu saja.,,." Jawab Ray dan Amira.
"Mie kau harus berterimakasih pada adelard sudah 2 kali ia menyelamatkan nyawa mu"Ucap Wulan.
"Bu aku permisi???Aku ingin menemui Paman"Ucap Mie sembari berdiri dari tempat duduknya.
Wulan tersenyum puas mendengar ucapan itu dari Mie. Ia pun pergi menemui Adelard yang berada di kamarnya.
"Aku tidak menyangka kita sudah saling kenal aku sudah lupa karena kecelakaan itu....Hhiks hiks hiks saat itu kakek menyelamatkan ku aku begitu kesepian aku lupa semua tentang diriku maafkan aku...."Ucap Zia.
"Hei lihat aku Zia kau kelak tidak akan kesepian lagi karena kita disini ada untukmu"Ucap Adelia sembari memeluk Zia.
"Hiks hiks terimakasih kalian sangat baik padaku"Ujar Zia.
Adelio pun ingin memeluk Zia yang menangis.
"Berhenti jangan sentuh Zia....Dasar pria mesum "Teriak Adelia.
"Mama tega sekali "Ucap Adelio dengan wajah kecewa.
Mendengar kekonyolan itu membuat yang lain tertawa.
Mie berdiri di depan kamarnya ia menarik nafas pelan-pelan.
"(Aku harus mengingatnya lagi.....)"Ucap Mie di dalam hatinya sembari memejamkan kedua matanya saat itu ia sedikit mengingat seorang pria yang selalu menemaninya dan selalu terbayang dalam mimpinya itu tapi ia lupa wajahnya.
"(Haaa...Aku mengingatnya Pria itu Paman......Aku sudah mengingatnya)"Ucap Mie di dalam hatinya.
"Paman .... Hikks hiks hiks "Teriak Mie.
"Hmmmdia sudah kembali, Kenapa suaranya seperti menangis!!!! " Ucap Adelard sembari membuka pintu.
"Siapa yang menindasmu.....Apa Ray melakukan sesuatu padamu....."Teriak Adelard.
"Tidak ada yang menindasku....Hiks hiks hiks" Ucap Mie sembari memeluk Adelard.
"Hei jangan peluk aku, Nanti orang bisa salah paham...."Ujar Adelard.
"Paman kenapa kau tidak mengatkan padaku bahwa kita pernah bertemu sebelumnya , Aku sudah mengingat semuanya kau Pria yang sering membantuku saat mengerjakan tugas sekolah yang menyelamatkan ku di danau dan saat di pemakaman ayah kau lah menyadarkan aku agar aku menjadi wanita yang tegar dan pantang menyerah hiks ....hiks" Ucap Mie yang menangis.
" Tentang itu aku juga tidak menyangka wanita itu dirimu ku pikir dulu sering mengajarkan mu agar kau menjadi anak yang pintar tapi kenyataanya tidak sesuai harapanku"Goda Adelard.
"kau mengejek ku ya... Aku juga tidak ingin pria itu kamu selalu yang membuatku kesal"Ketus Mie.
"Hei mau berapa lama kau memeluk ku...."Ujar Adelard.
"Hhhaahhhh ..... Maafkan aku"Ujar Mie yang tersipu malu.
"Ayo ikuti aku "Ucap Adelard yang memegang tanga Mie.
"Paman, Apa yang ingin kau lakukan padaku"Ujar Mie
"Jangan berpikir kotor!!!!"Ketus Adelard sembari menyentil kening Mie.
"Awwww sakit sekali"Ketus Mie yang tangannya di pegang erat oleh Adelard.
Adelard membawa Mie di tempat yang banyak di kelilingi bintang.
"Bintangnya indah sekali"Ujar Mie
"Kamu suka......"Tanya Adelard
"Tentu saja... Apa paman tahu aku sering memimpikanmu tapi aku lupa dengan wajah mu dulu kau begitu hangat"Ujar Mie sembari melihat bintang.
"Hhhhmmm.... Apa kau ingin aku hangat seperti dulu"Ujar Adelard yang menatap wajah Mie.
"Tidak perlu aku juga suka paman yang seperti ini!!!!"Ucap Mie
"Hmmmm....Ternyata kau pandai merayu, Apa ini pertahanan mu agar gaji mu tidak di potong"Ujar Adelard.
"Paman aku tidak bercanda "Jawab Mie.
"Kenapa kau menangis dan memeluk ku"Ujar Adelard sembari melihat bintang.
"Karena........ Hhmmm aku merindukanmu dan selalu menunggumu sebagai seorang penyelamat ku " Ujar Mie yang membuat Adelard cenat-cenut.
Mie menarik lengan besar Adelard dan mencium pipinya wajah Adelard menjadi kaku dan gugup. Jantungnya seperti di sambar petir berdegup begitu kencang.
"Selamat malam paman dan terimakasih telah menyelamatkan ku, Maafkan aku sepertinya aku keliru ternyata Paman tidak berubah sama sekali" Ucap Mie sembari berjalan menuju hotel.
"
"Dasar!!!!Beraninya kau mencium bos mu sendiri!!!Hmmmm....Mie Mie???" Ucap Adelard yang tersenyu-senyum sendiri.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Endang Daman
sebenarnya yang di sukai adelard itu mey apa amira sih kok pada php 🤔🤔🤔🤔
2020-05-15
2