Panas pada tubuh Mie sudah menurun pagi itu Mie membuka kedua matanya karena terik matahari yang menyilaukan.
"Kyaaaa... Kenapa kau ada disini"Teriak Mie.
Mei menerjang Adelio hingga jatuh dari tempat tidur nya.
"Tadi malam kau pingsan di depan pintu kamar ku badanmu sangat panas"Ucap Adelio.
Krakkkkkk.......
Adelard yang membuka pintu kamar Adelio.
" Apa yang kalian lakukan Jangan membuat ribut!!!! Adelio pacar mu sudah menunggumu di bawah"Ketus Adelard.
"Wanita itu datang kesini merepotkan sekali!!!!"Ketus Adelio.
"Pergilah selesaikan masalahmu!!!"Ketus Adelard
Adelio pun menuruni anak tangga ia pun bergegas menemui Yuna.
Punggung tangan Adelard meraba kening Mie yang panasnya sudah turun.
" Sepertinya kau sudah sembuh aku sudah memasakan mu bubur ...turun lah"
"Terimakasih Paman (Pagi-pagi gini jantungku sudah cenat-cenut)"Ujar Mie dengan wajahnya yang memerah.
Mie pun turun melewati anak tangga sembari melihat Adelio dan Yuna sedang bertengkar di dekat kolam renang.
"Paman pacar Adelio cantik sekali seperti model - model di tv pantas saja ia langsung menolak ku heee"Ucap Mie.
"Hmm....Ya bisa di bilang begitu, Apa kau tidak cemburu"Tanya Adelard.
"Untuk apa aku cemburu hehehe...Aku sama Adelio hanya teman masa kecil saja"Jawab Mie yang begitu spontan.
"Bagaimana dengan aku????"Adelard yang bertanya lagi pada Mie.
"Hmmm bagaimana ya kita kan baru kenal jadi aku susah menyimpulkannya??Apa kita pernah bertemu sebelumnya!!!"Ucap Mie sembari memandang wajah Adelard
"Tidak pernah, Cepat makan lah bubur mu selagi masih hangat" Ucap Adelard wajah kecut.
Pada saat itu Mie sedang sarapan bubur bersama Adelard tiba - tiba Yuna mendekati mereka ia menumpahkan air teh pada Mie untung saja air tehnya sudah dingin saat itu Mie terjatuh dari tempat duduknya karena ingin menghindar.
" Dasar wanita jalang!!!!!Apa kau sudah meniduri pria - pria ini"Teriak Yuna.
Adelard pun bangun dari kursinya ia ingin membantu Mie, Namun Adelio terlebih dahulu yang mengangkat Mie yang terjatuh di lantai.
" Cukup!!!Yuna kita putus jangan pernah temui aku!!!!kau ku pecat!!!"Teriak Adelio.
"Hahaha apa karena wanita jalang ini!!!!"Teriak Yuna yang begitu sinis melihat Mie.
"Maafkan aku sebelumnya aku belum memberitahumu bahwa wanita ini adalah calon istriku jangan pernah kau sentuh Mie jika kau tau akibatnya!!!"Ketus Adelio.
Setelah itu Yuna pun pergi ia begitu kesal, Adelio pun membersihkan wajah Mie yang terkena air teh wajahnya pun terlihat sangat serius begitu dengan Adelard tetap melanjutkan makannya.
"Padahal aku sudah menghindar tapi wajahku kena juga heee"Ujar Mie untuk mencairkan suasana.
"kaki mu ada yang terluka"Ucap Adelio.
"Tidak.... Wanita itu memang sulit di pahami"Ucap Mie sembari melihat Adelio.
" Ayo kita kencan"Ujar Adelio yang menatap wajah Mie.
Adelard menoleh kearah Adelio ia merasa sedikit terganggu mendengar itu.
"Aku tidak bisa jatuh cinta pada mu, Jangan memaksa ku Adelio"Ujar Mie.
"Aku tahu itu???? Aku juga tidak mungkin jatuh cinta padamu maksud ku bagaimana kau bersama kak Ray dan aku bersama Zia"Ucap Adelio yang memohon.
"Aku tidak setuju kau memberikannya dengan Ray yang playboy itu!!!"Ketus Adelard.
"Ahhh aku tahu bagaimana paman saja ini kan hanya sekedar jalan - jalan ya Paman" Ujar Adelio sembari menunggu jawaban adelard.
"(Tidak ada pilihan lain, Aku hanya ingin melindungi wanita polos ini) Baiklah kita akan pergi besok saja hari ini aku akan pergi ke Apartemen Amira" Ucap Adelard.
"Kak Amira sudah datang ya.... pantas saja Paman pulang sampai larut malam " Tanya Adelio.
"Aku akan pergi sebentar lagi, Hei kau karena kau sudah sembuh jangan lupa cuci piring!!"Ketus Adelard.
"Padahal aku sakit gara-gara paman yang memaksaku mengerjakan semua!!!"Ketus Mie melihat Adelard begitu sinis.
"Sudah lah....baru saja baikan sudah berkelahi lagi"Ujar Adelio yang menenangkan mereka berdua.
Setelah Adelard pergi ke Apartemen Amira.
Adelio dan Mie pun bersantai di depan tv menonton kartun sembari bercanda seperti kakak adik.
"Adelio kau menyukai Zia ya"Tanya Mie sembari memakan Snak.
"Enak saja... Kencan kan bukan berarti aku menyukainya "Jawab Adelio.
"Kau pasti jatuh cinta karena mendapat pukulan cinta dari Zia ya" Goda Mie.
"Kau ini!!!Hanya saja dia berbeda dengan wanita lain terlihat mandiri aku ingin mengenalnya lagi???"Ujar Adelio
"Pasti Zia mencari ku, Bagaimana kita ke cafe saja??"Ujar Mie.
" Kau ini aku bisa di marahi paman jika kau pergi jalan - jalan"Tegur Adelio.
"Ayolah sebentar saja aku bosan di rumah????Sekalian kau ajak zia kencan"Goda mie yang menarik-narik tangan Adelio.
"Jika kau yang memaksa baiklah" Ketus Adelio namun wajah Adelio tersipu malu.
Tibalah di Cafe saat Mie membuka pintu masuk Cafe terlihat Zia begitu sibuk dengan alex membuat Adelio sedikit cemburu.
"Bos...Aku hari ini bekerja"Ujar Mie.
"Kak Adelard sudah mengizinkan mu"Ucap Alex
"Tapi aku rindu Zia, Bos diam - diam saja sssttt...."Goda Mie.
" Dasar Mie Mie coba kau lihat di sebelah sana"Ujar Alex yang mengarahkan ke meja pelanggan
"( Haaaa Gawat pantas saja Zia diam saja dari tadi)"Mie yang berbicara di dalam hatinya.
Seketika wajah Adelio menjadi pucat karena Adelard berada di cafe tersebut bersama Amira.
"Heii Adelio sini lah " Ucap Amira sembari melambaikan tangan ke Adelio.
"Hei kau juga kucing liar!!!!! "Ketus Adelard yang menunjuk Mie.
"Hmmm siapa kucing liar itu????" Ucap Amira yang terkejut mendengar ucapan Adelard tersebut.
"Kak Amira ya perkenalkan aku Mieya" Ucap Mie yang memperkenalkan dirinya.
" Aku Amira senang berkenalan dengan mu,Apakah kau calon istri Adelio itu???"Tanya Amira.
"Bukan bukan kami hanya teman masa kecil"Ujar Mie.
"Benar sekali kak amira kami hanya berteman "Ucap Adelio yang terus melihat ke arah Zia yang sedang sibuk bersama Alex.
"Kak Amira aku permisi seben...." Ucap Mie sembari berdiri dari tempat duduknya.
"Duduk!!!!Bukannya aku sudah bilang di rumah saja, Kau kan baru sembuh!!!"Ketus Adelard.
"Memangnya aku ini anak mu!!!!!"Ketus Mie.
Tatapan Adelard pun semakin tajam melihat Mie yang terus memberontak, Adelio pun meminta izin mengantikan Mie kepada Pamannya karena ingin membantu Zia yang kelelahan karena terlalu ramai pelanggan.
Amira dan Adelard pun kembali berbincang menceritakan tentang bisnis yang akan mereka kelola, Namun tidak sedikit pun Mie mengerti ia seperti obat nyamuk saja.
"( Paman begitu lembut dengan wanita ini sepertinya kak Amira sangat spesial untuk Paman???Apa dia pacar Paman???Aku pikir paman itu gay) heee" Mie yang berbicara dalam hatinya.
Amira beberapa kali melirik ke arah Mie yang terlihat kebosanan ia pun mengubah topik pembicaraan dengan Adelard.
"Mieya apa kau sangat bosan,Kami berdua kalau sudah bertemu pasti membahas bisnis"Ucap Amira.
"Haaa...Tidak kak"Ucap Mie dengan spontan.
"Bagaimana temani aku pergi ke panti asuhan disana banyak anak - anak kecil yang lucu"Ujar Amira dengan senyuman manisnya.
"Anak kecil!!!!"Ujar Mie yang sedikit ragu.
"Apa kau suka anak kecil"Tanya Amira.
"Hmmm...Aku juga bingung karena aku belum pernah mempunyai Adik"Ujar Mie yang begitu polos.
"Heng...wanita galak ini bisa membuat anak - anak menangis"Ketus Adelard.
"Haahaha benarkah ternyata kau sangat mengenal Mie, Adelio bisakah aku memesan semua kue ditoko ini aku ingin membawanya ke panti asuhan " Ucap Amira yang mendekati kasir.
"Baiklah kak terimakasih atas pesanannya aku akan menyiapkannya"Ujar Zia yang bersemangat.
"Alexander,bisakan aku membawa anak buah mu " Ucap Amira menunjuk ke arah Zia.
"Wahhh zia juga ikut, Terimakasih ya kak Amira"Ucap Mie.
"Kamu ini seperti anak kecil saja tapi sejak tadi aku melihat kalian sangat akrab"Ujar Amira.
" Bagiku Mie sudah seperti adikku sendiri.....Walupun kami seumuran" Ucap Zia.
Beberapa menit kemudian sampailah di panti asuhan tampak anak - anak yang bermain layang - layang angin begitu mendayu rasanya teringat masa kecil dulu.
Mie dan Zia membawa kue untuk anak - anak tersebut beberapa anak - anak itu berlari mendekati mereka.
"Kak aku mau"Teriak Anak-Anak.
"Baiklah sebentar ya" Ucap Zia.
"Zia spertinya kau sangat suka dengan anak kecil"Tanya Mie.
"Mie cobalah ramah sedikit wajah mu saja bisa membuat mereka takut"Ketus zia
"Haah..baiklah Adik kecil kamu mau kue ini"Ujar Mie kepada seorang anak yang melihatnya sejak tadi.
Anak kecil itu mengambil kue tersebut ia melempar kue itu ke baju Mie.
"Dasar wanita bodoh!!!!!" Teriak Anak laki-laki itu.
"Haaaaa ( Apa kata mu!!!!kenapa ucapaanya mirip dengan Paman) Hei kamu nakal sekali!!!!"Ucap Mie sembari melihat bajunya terkena krim kue. "Hahahahahaha kakak itu lucu sekali"Ucap sekumpulan anak - anak yang melihat Mie sudah seperti bom yang ingin meledak.
Saat Mie ingin mencubit anak tersebut Adelard tiba - tiba menarik jidat Mie ia membawanya ke toilet Amira yang melirik Adelard begitu perhatian kepada Mie membuat dia ingin mengetahui tentang Mie.
"Paman, anak itu nakal sekali!!!!"Teriak Mie.
"Mereka itu hanya anak kecil tanpa orang tua di sisinya kau harusnya mengerti, Haah coba lihat baju mu kotor sekali leher mu juga terkena krim kue" Ketus Adelard.
"Dimana?????"Ucap Mie sembari meraba bagian leher mana yang terkena krim kue.
Adelard menarik pinggang Mie yang berdiri di depan pintu toilet ia membersihkan leher Mie dengan sapu tangannya, saat Mie ingin menoleh kearah Adelard mata mereka saling beradu cukup lama beberapa cm lagi mereka berciuman.
Jantung mereka berdua berdetak begitu cepat nafas Adelard yang sedikit berat menahan jantungnya seperti ingin meledak.
Tiba - tiba terdengar suara Zia mencari Mie di toilet.
"Mie kau dimana???? Haaa ( Adegan panas di toilet) Haaa maaf menganggu kalian berdua" Ucap Zia yang melihat Adelard yang sedang memegang pinggang Mie dan saling bertatapan.
Zia yang melihat adegan itu pun pergi keluar.
"Zia!!!! Kau pasti salah paham!! Paman lepaskan aku tidak bisakah kau tidak menarik pinggang ku seperi itu???"Ketus Mie yang ingin melepaskan rangkulan Adelard.
"Cih....Aku kan hanya membantu mu!!!!Dasar tidak tahu berterimakasih"Ketus Adelard sembari melepaskan Mie.
Mie pun berjalan mendahului Adelard kemudian semua sudah berkumpul untuk makan bersama, anak - anak itu dengan senyum polosnya membuat Mie sedikit senang.
"Zia tadi itu Adelard hanya mengerjaiku" Ketus Mie.
"Tenang lah.... Mie dulu aku juga seperti ini tanpa kedua orang tua saat masih kecil"Ujar Zia dengan mata yang terlihat sendu.
"Zia!!!! Bukan hanya kau saja aku dan Adelio sudah di tinggal oleh ayah kami begitu pun Adelard yang tidak pernah melihat wajah mereka, Tapi aku tahu bahwa mereka selalu ada di hati kita,Benarkan????"Ucap Mie
"Benar sekali...Aku bahagia sekali punya kalian"Ucap Zia.
"Ayo makan anak - anak, Makan yang banyak ya " Ucap Mie yang mengajak anak panti asuhan.
"Kak aku minta maaf " Ucap Anak yang melempari Mie dengan Kue namun anak itu menoleh ke arah penjaga panti asuhan.
"Aku maafin tapi kamu harus mendapat hukuman bisakah kamu menyanyi untuk ku"Ujar Mie.
Awalnya anak itu ragu namun setelah melihat Mie yang bersemangat ia ingin menunjukan kepada Mie bahwa ia bisa bernyanyi.
"Wahhh....Suara kamu bagus sekali, Aku suka sekali" Ujar Mie.
Anak itu duduk kembali wajahnya tersipu malu karena mendapatkan tepuk tangan dari teman - temannya.
Setelah itu Mie melihat anak - anak yang bermain layang - layang angin bertiup sedikit kencang udara sedikit dingin.
Mie duduk bersama Zia dan Adelio di pohon yang rindang.
"Mie yang tadi itu kau dengan Adelard"Tanya Zia.
"Bukannya sudah ku jelaskan" Jawab Mie.
"Memangnya ada apa" Tanya Adelio.
"Kau tidak perlu tau!!!!!Ini urusan wanita " Jawab Mie.
"Adelard bersama Amira bermain layang - layang romantis sekali"Ujar zia yang melihat kemesraan Adelard bersama Amira.
"Waahhhh seperti di film - film!!!! Apa mereka pacaran, Adelio"Tanya Mie.
"Benar sekali mereka memang pacaran Amira adalah wanita yang lemah dan hatinya begitu lembut Paman sudah hampir 5 tahun berpacaran denganya mungkin sebentar lagi mereka akan menikah???"Jawab Adelio.
"Pantas saja Adelard begitu lembut padanya..."Ujar Mie.
"Tapi ibu tidak setuju "Ujar Adelio dengan wajah sedih.
"Harusnya Tante bersyukur masih ada yang mau dengan Paman orang yang membosankan seperti itu ,Siapa yang mau!!!"Ujar Mie.
"Haaaahahha benar sekali" Jawab Zia.
"Adelio apa kau sudah katakan pada Ziaa tentang kencan"Ujar Mie yang melihat ke arah Adelio.
Adelio tersipu malu wajahnya memerah,Mie pun berdiri dari tempat duduknya untuk memberi kesempatan Adelio berdua dengan Zia.
"Aku ingin melihat anak - anak dulu ya... Mereka lagi apa di pohon itu " Ucap Mie yang melirik kearah Adelio yang tersipu malu.
"Zia, Ayo kita berkencan"Ucap Adelio dengan gugup.
"Haaaahahahaha kau bodoh ya..."Ujar Zia.
"Aku serius!!!"Ujar Adelio.
"Apa!!!!!Istrimu kan Mie Mie" Ujar Adelio
"Mie dan Aku tidak akan menikah besok kita tidak hanya berdua tapi Mie dan Paman juga ikut"Ujar Adelio yang membuat Zia pipinya memerah.
Terdengar teriakan seorang anak-anak Mie pun bergegas mendengar teriakan itu.
"Tolong tolong tolong " Teriak anak-anak itu.
"Ada apa dik"Tanya Mie.
"Kak tolong teman ku ia masuk ke jurang itu"Ujar Anak tersebut.
Mie pun berlari pergi menyelamati anak itu dari jurang
" Pegang lah tangan ku....Percaya padaku" Ucap Mie dengan tegas.
Anak itu begitu ketakutan dan menangis.
" Bisakah kalian panggil kakak yang lain" Ujar Mie.
"Baik kak"Ucap sekumpulan anak-anak.
"( Tidak ada jalan lain aku harus turun ke bawah menyelamatinya ia begitu ketakutan) Adik kecil Tenang saja aku akan datang menyelamatimu!!"Ucap Mie yang menyemangati anak tersebut.
Saat itu Mie pun turun kebawah jurang itu ia memegang setiap dahan yang tumbuh di jurang ia pun menarik tubuh anak itu ke atas. Anak itu pun sekuat tenaga naik ke atas. Saat itu Mie ingin naik ke atas dahannya patah sehingga ia terjatuh namun dengan sigap ia langsung memegang dahan yang lain disekitarnya sehingga ia tidak sempat terjatuh.
"Kakak....Aku akan panggil yang lain"Teriak Anak tersebut sembari menangis
Mie pun melihat kearah bawah yang begitu curam membuat dia sedikit takut
saat itu ia memejamkan kedua matanya karena ia begitu takut.
(Apa aku akan jatuh) Mie berbicara di dalam hatinya.
"Kau........" Teriak Adelard yang turun ke jurang tersebut.
"Paman aku takut...disini curam sekali, Kenapa kau turun juga hiks hiks hiks" Ucap Mie yang ketakutan.
"Dengarkan aku ini bukan waktunya menangis cepat pegang tangan ku!!!"Teriak Adelard.
Adelard memegang tangan Mie dengan erat hingga sampai lah ke atas
Adelio begitu ketakutan melihat Mie yang jatuh ke dalam jurang ia memeluk Mie dari belakang.
"Adelio kau kenapa...."Ujar Adelio sembari memeluk Mie dari belakang.
"Aku takut kau mati itu saja hiks hiks hiks "Ucap Adelio.
"Ternyata kau masih Adelio yang sama menangis di saat aku terluka" Ujar Mie yang tersenyum.
"Mie apa kau baik - baik saja kan hiks hik hiks" Ucap Zia sembari menangis.
Adelard melihat Mie di peluk Adelio membuatnya kesal. Ia pergi meninggalkan mereka Amira menyadari bahwa Adelard begitu perhatian kepada Mie
membuatnya sedikit cemburu.
" Ayo kita pulang"Ucap Adelard sembari memegang tangan Amira.
"Apa tidak menunggu mereka "Ujar Amira.
"Aku lelah!!!Mereka bisa pulang sendiri "Ketus Adelard.
"Boleh aku menginap di rumah mu jika ada Adelia aku ingin berbicara padanya" Ucap Amira.
"Kau tidak bisa menyapanya sekarang kak Adelia masih tidak merestui kita,lain kali saja aku akan mengantarmu ke Apartemen"Ucap Adelard.
"Adelard boleh aku bertanya..." Ucap Amira sembari masuk ke dalam mobil.
"Ada apa???"Tanya Adelard.
"Siapa Mieya???"Jawab Amira sembari melihat wajah Adelard.
" Dia adalah anak kak wulan"Ujar Adelard.
"Apa itu anak yang dulu kau selamatkan "Tanya Amira
"Tapi di sudah tidak ingat lagi padaku, Anak kecil yang cengeng, keras kepala dan menyebalkan"Ketus Adelard.
"Pantas saja wajahnya mirip sekali dengan ibunya"Ujar Amira.
Adelard hanya tersenyum kecut ia mengantar Amira ke Apartemen.
Setelah itu ia langsung pulang kerumah sekalian melihat keadaan Mie yang ia pikirkan sejak tadi. Saat sampai di rumah ternyata Mie sudah tertidur pulas begitu pun juga dengan Adelio.
" Apa aku terlalu mengkhawatirkannya???"Ucap Adelard
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments