Pagi itu Mie menunggu di halte yang tidak jauh dari rumah Adelia.
" (Bus penuh semua!!! Aku bisa terlambat mereka tega sekali tidak membangunkan ku haaaahhh ini gara - gara kejadian semalam aku jadi tidak bisa tidur)"Gumam Mie.
Beberapa menit kemudian ada bus yang berhenti Mie pun segera mungkin menaiki bus meskipun berdesakan.
Setelah sampai di Rs Mie pun menuju ruangan Adelard di lantai 7 jantung Mie berdebar - debar saat melihat kearah ruangan Adelard, Tiba-Tiba staf yang bekerja di lantai 7 itu begitu ramai mengerumuni ruangan Adelard.
Mie pun sedikit penasaran ingin melihat apa yang terjadi ternyata Adelard melamar Amira di depan anak buahnya.
Mereka begitu antusias melihat Adelard yang begitu serius melamar Amira saat itu Mie melihat kejadian itu jantung yang berdebar - debar sejak tadi itu seketika hilang begitu saja seperti di hempas angin.
"(Paman melamar Kak Amira???Debar-debar di jantungku pun menghilang begitu saja apa aku yang terlalu terbawa suasana???Ternyata aku hanya kelinci percobaannya saja)"Mie yang berbicara di dalam hatinya.
"Haaahh Kelinci percobaan"Ujar Mie yang melamun.
"Mie kau baru datang....Apa kau tidak lihat Adelard begitu romantis"Ujar Zia yang penuh semangat.
"Tentu saja, Aku yang mempersiapkan semua" Ujar Ray yang begitu bangga.
"Wahhh Kak Ray memang hebat"Ucap Zia.
"Kau terlalu memuji ku Zia" Ujar Ray yang hidungnya sudah kembang kempis.
"Hmmm.... kalau seramai ini, Bagaimana mau bekerja"Ujar Mie yang sudah layu.
Tangan Ray yang nakal itu akhirnya bisa menggapai tangan Mie ia membawanya ke suatu tempat yaitu kantin Rs.
"Zia , Maaf aku pinjam teman mu ini, Apa kamu sudah sarapan Mie???"Tanya Ray.
"Belum.... Aku lapar sekali"Ujar Mie.
Mereka berdua memesan bubur ayam yang sangat enak di Rs.
"Amira pasti sangat bahagia hari ini"Ujar Ray yang penuh makna.
"Tentu saja semua wanita pasti sangat bahagia di lamar"Ujar Mie sembari memakan bubur.
"Kalau aku yang melamarmu bagaimana"Ujar Ray begitu serius
"Hmmmm langsung aku tolak hahahah"Ucap Mie yang menggoda Ray.
"Kau tega sekali padaku apa tidak ada harapan untukku"Ujar Ray yang memohon.
"Kak Ray sangat tampan pasti banyak sekali wanita yang menyukai kak Ray"Ujar Mie yang tersenyum padanya.
"Tapi aku ...."Ucap Ray yang terhenti karena jari telunjuk Mie.
"Sssstttt......Carilah wanita yang tulus menyukai kak Ray percuma jatuh cinta kepada orang yang sejak awal tidak pernah mencintaimu "Ucap Mie yang membuat Ray terdiam.
Braaakkk.....
Bunyi botol minuman yang Adelard letakan dengan keras di meja kantin.
"Jadi kalian disini"Ketus Adelard.
"Adelard dan Amira selamat ya, Aku tunggu undangan pertunangan kalian"Ujar Ray yang mengalihkan pembicaraan.
"Tentu saja aku akan mengundangmu"Ucap Amira.
"Hari pertama bekerja kau terlambat, Aku dari tadi mencari mu ternyata malah pacaran di saat jam kerja"Ujar Adelard yang melihat Mie.
"Aku tadi ke lantai atas tapi disana sangat ramai melihat adegan lamaran lebay " Ucap Mie melihat Adelard dengan sinis.
" Aku lebay kata mu!!! Kau pikir ada pria yang ingin melakukan itu padamu"Ketus Adelard
"Aku akan melakukannya untuk mu Mie "Ujar Ray penuh percaya diri.
"Kau terang - terangan sekali Ray" Sahut Amira.
"Maaf kak Amira aku permisi " Mie pun pergi menuju kantornya.
"Aku tidak tahu wanita ini sangat menarik sekali"Ujar Ray yang melihat Mie berjalan.
"Ray aku tekankan kembali, Dia itu calon istri Adelio"Ketus Adelard.
"Hmm....Ya kali ini aku akan memperjuangkan wanita yang ku cintai lagian Adelio sukanya sama Zia ???"Ujar Ray yang tersenyum sendiri.
Amira melirik ke arah Adelard yang terlalu memperhatikan Mie ia melihat wajah Adelard seperti sedang kesal saat Mie di dekati seorang Pria.
Amira merasa sedikit cemburu namun Amira selalu berpikir baik ia berharap yang ia pikirkan itu hanyalah ke salah pahaman saja.
Adelard berjalan menuju Ruangannya ia melihat Mie yang sudah akrab dengan staf lain apa lagi Pria-Pria sering mendekatinya. Ia pun mendekati Mie untuk ke ruangannya.
Mie pun mengetuk pintu dan masuk ke ruangan Adelard.
"Ada yang bisa saya bantu direktur Adelard"Ucap Mie yang begitu gugup.
"Buatkan aku teh jangan terlalu manis"Ucap Adelard yang sibuk melihat laptop.
"Baiklah"Ucap Mie yang begitu sopan.
Mie pun meletakan teh di meja Adelard
" Apa ada yang harus saya kerjakan "Ujar Mie yang penasaran.
"Antarkan dokumen ini ke Adelio"Ujar Adelard yang acuh
"Baiklah"Ujar Mie.
Hingga sore Adelard hanya menyuruh Mie bolak - balik mengantar dokumen tidak seperti asisten yang lain bekerja di layar komputer hingga sore ia begitu kesal ia tahu pasti akan seperti ini. Namun ia berusaha menahan diri bahwa dia sangat profesional dalam hal pekerjaan.
"Bisakah kau membantuku memilah-milah dokumen ini tolong selesaikan pekerjaan ku... Aku ingin menjemput Kak Adelia dan kak Wulan sekalian membawanya ke keluarga Amira mungkin kami akan pulang terlambat"Ucap Adelard wajahnya begitu tegang.
"Baiklah direktur"Ucap Mie ia menghela nafas pekerjaan yang sangat melelahkan hanya bolak balik mengantar dokumen dan sekarang akhirnya bisa bekerja dengan santai.
Tibalah di bandara terlihat Adelia dan Wulan sudah menunggu Adelard.
"Aku tidak menyukai hal ini Adelard,Apa kau bodoh!!!!Pertunangan yang terpaksa kau lakukan itu!!!!"Teriak Adelia di dalam mobil.
"Tolonglah sekali ini saja, Aku mohon "Ujar Adelard.
Adelia hanya berdiam diri tanpa menggucapkan apapun
"Kak wulan bantu aku keluarganya sudah menunggu kita"Ujar Adelard yang tergesa-gesa.
"Adelia bagaimana kita penuhi saja permintaan anak ini"Ujar Wulan.
"Wanita itu terlalu memaksa Adelard!!!Dia hanya melemparkan kesalahannya sendiri untuk mengancam Adelard untuk menikahinya!!!!"Ketus Adelia.
"Hentikan kak semua itu salah ku, Semua itu salahku!!!!Aku tidak pernah meminta apa pun kepada tapi kali ini tolong aku"Ujar Adelard yang penuh harapan.
"Baiklah akan ku turuti kali ini saja jika terjadi masalah aku tidak ingin ikut campur"Ketus Adelia yang meneteskan air mata.
Mereka pun menuju salah satu Resto jepang yang ternama dikota itu.
" Aelamat malam..." Ujar Adelia yang penuh wibawa
"Silahkan duduk???" Ucap Ayah Amira.
"Maaf menunggu begitu lama, Perjalanan sangat macet"Ujar Adelia.
"Tidak masalah, Aku tidak menyangka Adelard melamar Amira secepat ini"Ujar ibu Amira.
"Saya juga terkejut namun itu sudah pilihan Adelard"Ujar Adelia.
"Ini siapa????" Ucap Ibu Amira yang menunjuk kearah Wulan.
"Dia dalah sahabat ku Wulan "Ucap Adelia.
"Perkenalkan saya Wulan"Ucap Wulan.
Mereka pun berbincang sekali - kali bercanda senyum palsu Adelia sangat terlihat oleh Wulan, wulan menyadari bahwa Adelia sangat mencintai adiknya itu.
Sampailah di rumah saat itu Adelia begitu marah kepada Adelard mereka bertengkar hebat.
Plaaaakkkkkk.......
Adelia menampar Adelard begitu keras.
"Bodoh!!!! Kenapa kau bertunangan dengan wanita yang tidak pernah kau cintai perjanjian bodoh itu!!!!!Dia sakit itu sudah kehendak Tuhan bukan karena dirimu!!!!"Teriak Adelia sembari menangis.
"Jangan ikut campur urusan ku, Kak cukup menyetujuinya saja "Ketus Adelard yang keras kepala itu.
"Yah.....aku memang tidak mengerti masalah mu..."Ucap Adelia .
" Aku sudah berjanji padanya!!!! Sejak itu aku sudah merasa sangat bersalah dengannya, Aku harus memenuhi keinginannya kalau tidak karena kesalahan ku mungkin ia tidak sakit - sakitan seperti ini"Teriak Adelard.
"Haaaa...Baiklah itu terserah kau saja tapi suatu saat kau akan menyesal dengan perbuatan mu itu "Ujar Adelia yang penuh amarah.
Adelia pun menuruni tangga meninggalkan Adelard.
Adelard pun memegang pipinya yang terasa begitu menyakitkan hingga hatinya terasa begitu sakit.
Saat ia membuka pintu kamar ternyata Mie berada di kamar membawa dokumen Adelard yang ia kerjakan tadi sore.
Mie menjadi sedikit gugup karena ia mendengar semua pembicaraan Adelard dan Adelia.
"Heeeheee....Aku tidak dengar kok???Aku permisi ya Paman dokumennya sudah ku letakan di meja"Ujar Mie.
"Duduklah di dekat ku"Ujar Adelard yang begitu menyedihkan.
"Apa kau ingin menertawaiku setelah mendengar semua"Ujar Adelard menatap Mie.
"Tidak"Ucap Mie begitu tegas.
"Apa kau ingin menceritakan pada Zia dan Adelio"Tanya Adelard.
"Tidak" Ucap Mie begitu tegas.
"Jadi apa yang kau inginkan agar menutup mulut mu"Ujar Adelard yang sudah kelelahan.
"Paman memangnya aku sejahat itu padamu... Aku pikir semua orang punya permasalahan tapi aku yakin Paman bisa mengatasinya kau kan Pria menyebalkan pasti dapat mengatasinya heeee"Ujar Mie.
"Apa kau ingin menghiburku.....????"Tanya Adelard.
"Tidak,Bukanya aku sudah berjanji padamu selama aku disini kita akan bersenang-senang"Ucap Mie yang menyemangati Adelard.
"Waktu itu kami masih kecil Amira adalah satu - satunya yang mau bermain dengan ku saat itu aku begitu egois karena keinginanku tidak ia penuhi, aku pun berlari Amira mengikuti ku dan terdengar bunyi hantaman mobil wajah lugunya itu penuh dengan darah saat itu aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri ia di rawat hingga setengah tahun orang tuanya saat itu sudah menyerah, seketika aku melihat dokter - dokter itu berlari memasuki kamar Amira jantungnya sudah tidak berdetak lagi aku pun menangis memanggil namanya aku tidak tahu apa itu sebuah keajaiban ia bangun dari maut nya dia sangat berharga untuk ku saat ia telah sadar dan sembuh aku meminta maaf namun dengan satu syarat yaitu pernikahan???Aku menyetujuinya aku tidak berpikir panjang hingga dewasa kami masuk satu falkultas kedokteran dan ia menanyakan hal itu lagi saat kami berpacaran orangtuanya memberitahu ku tentang penyakit Amira karena kecelakaan masa kecil itu, Kami pacaran sudah 5 tahun tapi kak Adelia sedari dulu tidak menyukai Amira ia pikir Amira terlalu terobsesi padaku namun aku menyangkal hal itu hari ini aku memutuskan untuk melamarnya saat melihat matanya begitu berbinar - binar membuatku sedikit bahagia"Ujar Adelard yang menceritakan perasaan yang ia rasakan sekarang.
"Apa Paman mencintainya hubungan kaliankan cukup lama "Ujar Mie
"Perasaan cinta???Aku tidak pernah memiliki perasaan seperti itu bagi ku itu sangat merepotkan, Amira wanita yang hampir begitu sempurna di mata Pria aku juga pasti beruntung memilikinya"Ujar Adelard
" Hmmm begitu ya benar cinta itu memang merepotkan??? Selama kau bisa mengatasinya itu tidak masalah Paman, Haaa... Aku membelikanmu sesuatu kau sering bermimpi buruk jadi aku membelikan kau lilin terapi"Ujar Mie sembari memperlihatkan lilin.
"Memangnya aku ini stress berat , ini aroma lavender???"Ujar Adelard.
"Ak suka aroma ini, Kau harus mencobanya agar kau tidak mimpi buruk lagi"Ujar Mie sembari menghidupkan lilin tersebut.
" Hmmm Kak Adelia dulu sering bercerita ibuku suka membeli lilin lavender saat ia merasa kelelahan"Ujar Adelard matanya terlihat sedih.
"Benarkah?????"Ujar Mie yang tersenyum.
"Apa kau tahu mimpi buruk itu selalu menghantuiku"Ucap Adelard matanya berkaca-kaca.
"Kenapa...Apa kau ada masalah???"Tanya Mie yang begitu lembut.
"Karena aku penyebab kematian ibu" Ucap Adelard sembari melihat Mie.
"Kenapa bisa, Aku tidak percaya itu???" Ucap Mie yang tersenyum melihat Adelard.
"Setelah aku dilahirkan ibu meninggal mendengar itu ayah begitu shock hingga ia mulai sakit - sakitan dan meninggalkan kami,Saat aku berusia 7 tahun keluarga ayah dan ibu menemui kami semua keluarga menyalahkanku bahwa kematian orang tua ku karena anak sial seperti ku, Aku begitu trauma mendengar sepupu dan anak - anak lain bahwa aku yang menyebabkan kematian orang tua ku....hiks hiks hiks"Ucap Adelard sembari menangis
"Paman.....Tenanglah"Ucap Mie sembari menghapus air matanya.
"Aku melihat kak Adelia selalu membelaku hingga ia pun terkena imbasnya, Kami berdua tidak di akui oleh keluarga saat aku melihat mata kak Adelia yang menangis membuat ku sadar bahwa aku harus melindunginya ,Aku terus belajar untuk menjadi seorang direktur hebat Seperti ayah ku walaupun aku ingin seperti yang lain bisa bebas memilih mimpi dan bersenang - senang tapi itu tidak mungkin karena aku tidak ingin merasa bersalah untuk kedua kalinya" Ucap Adelard ia menceritakan semua yang ia pendam selama ini dia hanya bisa menceritakan semua yang ia rasakan kepada Mie yang sangat mengerti Adelard.
"Heiii kenapa paman menangis, Paman kau sudah dua kali curhat dengan topik yang berbeda pada ku, Aku juga pusing menyimpulkannya seperti apa??? "Ucap Mie yang begitu cerewet.
"Kau diam saja, Aku hanya ingin sebentar saja menangis!!!Harusnya kau beruntung bisa melihatku menangis!!!!"Teriak Adelard
"Ya ya ya aku memang wanita yang beruntung bisa mendengar isi hatimu yang kau bawa ke mimpi itu, Cup... cup... Apa semua berhubungan dengan kecelakaan kak Amira, Paman menerima Amira karena Paman tidak ingin merasa bersalah lagi seperti kejadiaan kematian orang tua paman" Ucap Mie sembari memeluk Adelard.
"Hmmm bisa dibilang seperti itu....Aku tidak mau dibilang seorang pembawa sial"Ujar Adelard.
"Pantas saja tante bilang paman sangat bodoh,Tetapi tidak akan ada lagi yang memanggilmu seperti itu"Ujar Mie.
"Kenapa!!!"Ujar Adelard sembari merasakan kehangatan tubuh Mie.
"Hahaha Tentu saja aku akan menghajar orang-orang itu" Teriak Mie.
"Ini bukan lelucon dasar anak kecil"Ujar Adelard.
"Dengarkan aku apa pun itu semua sudah menjadi masa lalu, Aku yakin setelah ini kau tidak akan bermimpi buruk lagi,Adik kecil"Ujar Mie yang masih memeluk Adelard.
"Jangan peluk - peluk aku, Kalau ada yang masuk bagaima......."Ujar Adelard yang terhenti karena tiba - tiba Adelia membuka pintu.
Brakkkkkkkkk.....
Adelia ternyata sudah lama menguping pembicaraan mereka ia pikir adiknya itu adalah Pria berhati batu ternyata ia memiliki keluh kesah dan sangat tertekan dengan masa lalunya yang kelam, Ia merasa dirinya begitu egois.
"Haa Tante!!!!" Ucap Mie yang begitu kaget ia keluar secara perlahan dari kamar Adelard.
"Maafkan aku.....Aku terlalu egois....Aku minta maaf "Ujar Adelia.
"Kak aku tidak ingin kakak menangis seperti ini, Aku ...."Ujar Adelard terhenti karena Adelia langsung memeluk erat adelard sambil menangis.
" Kenapa kau begitu tertutup padaku "Ujar Adelia.
"Aku tidak ingin kau menangis sangat jelek"Goda Adelard.
"Heiii jangan bercanda Pria menyebalkan!!! " Ujar Adelia sembari mencubit pipi Adelard.
"Kalian sedang apa!!! Ayo kita makan dari tadi aku dan Mie sudah menunggu dia sudah pulang ternyata"Ujar Wulan yang bertanya pada Adelia dan Adelard.
"Baiklah Ayo kita makan"Ujar Adelia penuh semangat.
"Kalian sudah baikkan ya??"Tanya Wulan.
"Tentu saja "Ucap Adelia sembari menuruni anak tangga.
Mereka bertiga pun menyusul Mie yang sudah menunggu di meja makan.
" Tante, selamat malam"Ucap Mie wajah nya tersipu malu Adelia pun menjahilinya tidak menghiraukan Mie.
"Tante????Aku tidak melakukan apa- apa pada Paman dia saja yang cenggeng"Ujar Mie yang begitu polos.
"Enak saja!!!!"Ujar Adelard sembari menjitak Mie.
"Ahhhhh sakit " Ucap Mie sembari membalas dengan memukul lengan Adelard.
"Hhhhahahahaha....Apa kau tahu wulan anak mu sekarang sangat agresif"Ujar Adelia melihat Mie.
"Ohhhhh dia memang sedikit agresif "Ujar Wulan begitu polos.
"Ibu...."Ucap Mie yang tersipu malu.
" Haaahaha ayo kita makan....Mie terimakasih kamu memang malaikatku aku sangat bahagia sekali hari ini"Ujar Adelia yang bersemangat.
Sepertinya wulan tidak begitu memahami "Agresif" mereka pun makan bersama tanpa adelio karena adelio sedang dalam perjalanan dinas bersama Zia.
❤family
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments