🚔Tiba-tiba sebuah mobil polisi berhenti didepan yayasan.
“Selamat sore.” Dua orang polisi datang menghampiri dan memberi salam ke Ustadz Fadlan dan Alief yang sedang duduk di depan yayasan.
“Sore........ ada yang bisa dibantu.” Jawab Ustadz Fadlan.
“Kami dari kepolisian......... apa benar ini Yayasan Baabuttaubah.” Tanya seorang polisi.
“Ya…benar.” Jawab Ustadz Fadlan.
“Ada yang namanya Fadlan.” Tanya polisi itu kembali.
“Ya........ saya sendiri.” Jawab Ustadz Fadlan kembali.
“Maaf............. bapak harus ikut kami ke kantor.” Jelas polisi itu.
“Boleh saya lihat surat tugasnya?” Tanya Ustadz Fadlan.
“Ini suratnya", Jawab polisi itu.
“Lief.......... hubungi Ustadz Amir.......... susul saya ke Polres ", Perintah Ustadz Fadlan pada Alief.
Ustadz Fadlan langsung digiring ke Polres.
Bersamaan dengan itu Alief pun langsung lari memberitahukan Ustadz Amir yang berprofesi sebagai pengacara.
"Assalamualaikum....." dengan suara lantang dan agak ter engah-engah Alief memberikan salam didepan rumah Ustadz Amir yang kebetulan pintu rumah nya terbuka.
"Wa'alaikumussalam...." jawab ustadz Amir yang suaranya terdengar dari dalam kamar.
"Ada apa lief...?" tanya ustadz Amir.
"Afwan ustadz..... gawat....gawat nih..." jelas Alief dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Gawat kenapa?" tanya ustadz Amir sambil menenangkan Alief yang panik.
"Ustadz Fadlan ditangkap polisi..." teriak Alief.
"Innalilahi wa innailaihi roji'un..." seru ustadz Amir.
"Gimana ceritanya?" tanya ustadz Amir kembali.
"Waduh.... ngga tau ustadz.... pokoknya ustadz Amir diminta segera kekantor polisi", jelas Alief.
"Kasihan ustadz Fadlan", tambah Alief.
"Tadi saya dan ustadz Fadlan sedang duduk diteras Yayasan, tiba-tiba ada 2 orang polisi menghampiri kami", kembali Alief menjelaskan apa yang tadi terjadi.
"Setelah polisi itu memperlihatkan surat panggilan, ustadz Fadlan langsung dibawa mereka", tambah Alief.
Sesampainya di kantor polisi.
Ustadz Amir mendampingi Ustadz Fadlan saat pemeriksaan.
Lebih dari lima puluh pertanyaan dicerca polisi kepada mereka.
Untungnya ustadz Fadlan didampingi ustadz Amir, jadi Alhamdulillah proses pemeriksaan selesai dan ustadz Fadlan diperkenankan untuk pulang.
“Gimana...... Tadz?” Ujar Alief.
“Alhamdulillah......” Jawab Ust. Fadlan.
“Ente kagak tau, kemana aja tuh Aki-aki?” Tanya Ust. Amir pada Alief.
"Emang kenapa Tadz?" tanya Alief.
"Ente ditanya malah nanya lagi", sanggah ustadz Amir.
“Semenjak memukul pak Fachri….. Aki menghilang.” ujar Alief.
“Apa…..?” Ust. Fadlan dan Amir terkejut.
“Kenapa ente ngga pada bilang.!!!...... kapan kejadiannye?” Tanya Ust. Fadlan.
“Seminggu yang lalu sebelum pak Fachri ikut pelatihan di Senayan.” Jawab Alief.
“Aki bilang....... pak Fachri pengkhianat..... tanpa banyak omong dia langsung memukul pak Fachri.” Tambah Alief.
“Maksudne opo iku pengkhianat?” Tanya Ust. Amir.
“Ane ngga tahu Tadz...... mereka kaga ada yang ngejelasin.” Jawab Alief kembali.
“Tapi apa hubungannya hilangnya pak Fachri sama Aki?” Tambah Alief.
"Trus kenapa juga ustadz Fadlan sampe diseret ke Polres", Alief makin bingung.
"Polisi tidak menjelaskan banyak hal, malah kite ditanya banyak hal", jelas ustadz Fadlan.
"Tadi polisi menanyakan perihal mobil granmax milik yayasan", ustadz Amir menambahkan.
"Trus.... ada apa dengan granmax?" tanya Alief makin penasaran.
"Mobil itu diduga dipakai untuk kasus pembunuhan", jelas ustadz Amir.
😱"Innalilahi wa innailaihi roji'un", teriak Alief kaget mendengar hal yang tak biasa itu.
“Tuh mobil...... mobil yayasan...... Aki lagi dicari-cari polisi....... polisi udah nangkep yang bawa mobil itu..... katenye sih tuh mobil dipinjemin ama Aki.” Jelas Ust. Fadlan.
“Trus kenapa Aki bisa dicari-cari polisi?” Tanya Alief kembali.
“Ngga tahu tuh....... mungkin ada hubungannye ama hilangnya pak Fachri....... yang pasti polisi belom ceritain apa yang sebenarnya terjadi.” Jawab Ustadz Fadlan.
🏥Situasi di ICU RS Tugu Jakarta Utara.
“Kasihan orang ini...... tidak ada sanak saudara yang menjenguk.” Keluh seorang suster yang bertugas di ruang ICU sambil membersihkan tubuh ini yang terbaring tak berdaya.
Sudah seminggu ini Suster Diana merawat Fachri yang masih koma.
Tiba-tiba jari telunjuk Fachri bergerak.
“Subhanallah....... mas…mas… bisa dengar suara saya?” Teriak suster itu.
"Dok.....dokter...." suster Diana memanggil Dokter yang kebetulan baru masuk keruangan ICU.
Merekapun langsung melakukan tindakan medis.
Tiba-tiba suara handphone suster itu berbunyi.
“Assalamu’alaikum…… ya.. Pae…… maaf Diana lagi nanganin pasien nih…."
"Ono opo…. "
"Boleh… itung-itung irit ongkos……"
" ya... ya... jam delapan...ya.... "
"Diana sholat Isya dulu...."
"Yo wis…"
"Wa’alaikumsalam.” Jawab suster Diana saat menerima telepon dari ayahnya.
Seusai sholat Isya.....
Diana pulang dijemput ayah angkatnya......
Dan didalam perjalanan.
“Gimana kerjaanmu hari ini nduk?” Tanya ayah Diana sambil mengendarai terios hitam.
“Melelahkan...... tapi Alhamdulillah...... hari ini aku senang...." jelas Diana.
"Apatuh yang membuat anak Pa'e senang sekali hari ini?" Ayah suster Diana yang ternyata bernama Andi.
🤔Masih ingatkan dengan pak Andi....
Itu lho.... sahabat Fachri yang kemarin membantu proses seleksi kepelatihan di Senayan.
"Itu lho Pa'e..... ada pasien yang sudah seminggu koma, Alhamdulillah hari ini dia sudah mulai siuman.” Jawab Diana.
“Sakit opo nduk.” Sambut pak Andi
“Korban percobaan pembunuhan......."
"Dibuang sekitar pelabuhan......."
"Kadarullah.... petugas patroli pelabuhan malam itu berhasil dengan cepat membawanya ke rumah sakit.” Jelas Diana kembali.
“Waaah...... sadis tenan......."
"Trus udah ketangkep pelakunya?” Tanya pak Andi kembali.
“Diana ndak tahu kelanjutannya......... namun yang pasti, tagihan biaya rumah sakit sudah menunggu saat dia terbangun nanti.” Jawab Diana.
🌃 Sesampainya di rumah Diana.
Diana yang sudah mandi dan siap tidur itu tak mampu memejamkan mata.
Fikirannya menerawang ke pasien yang sedang dia tangani itu.
"Setelah aku cukup kumis dan jenggotnya....."
"Dia ganteng juga...."🤭Diana tersenyum sendiri mengingat kebersamaan dia dengan Fachri yang saat dia tangani belum juga sadar.
"Hus....kok aku punya pikiran gini ya?" 🤦♀️keluh Diana
"Nasip perawan tua...." ledeknya pada diri sendiri 😁
"Semoga besok laki-laki itu sudah bisa diajak bicara"
"Dia mirip siapa ya"
"kayaknya aku pernah melihat orang mirip dia...." Diana masih saja terngiang wajah Fachri yang sepertinya tidak asing difikirannya.
"Hidungnya mancung..."
"Bibirnya seksi.... sepertinya tidak pernah merokok"
"Kulitnya putih bersih..."
"Tinggi besar...."
🤔
"Diana.... Diana.... kamu lagi mikirin apa sih?" tegurnya dalam hati.
"Ya.... Allah.... kok hati ini jadi deg degan ya...?"
"Allahu Akbar", sambil menghela nafasnya, Diana mencoba untuk memejamkan mata.
Malam itu terasa sangat hangat, Diana pun terlelap.
Suster cantik itu seorang gadis yang energik.
Namun dia tipe wanita yang sering menghindar jika didekati laki-laki.
Bahkan dia tidak pernah punya pacar, yang mungkin menyebabkan dia masih belum nikah sampai saat ini.
Pak Andi pun sebagai ayah angkatnya tak berani membahas tentang laki-laki jika berbicara dengan Diana.
Karena pasti Diana langsung memasang muka cemberut jika ayahnya itu mengingatkan dia untuk segera menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Hwaiting Bg Agus
Perjuangan Ucup mampir
2022-10-21
1
GHIBRAN ASSEGHAF
RS Tugu
2022-09-17
1
Arsya
makin serem....
2022-07-30
2