Sambutan Kyai Hasan

"Assalamualaikum", sesosok pemuda yang muncul dari samping masjid dengan pakaian sederhana menghampiri mereka.

"Wa'alaikumussalam", serempak mereka menjawabnya.

"Sampai jam berapa mas Ali, kelihatannya semangat sekali hari ini", tanya seorang pemuda yang baru datang itu.

"Tadi pagi akhi (saudara laki-laki dalam bahasa Arab)"

"Perkenalkan ini Pak Fachri", Ali mengenalkan Fachri kepada pemuda itu.

"Nama saya Joko irama, ya nggak jauh beda ama bang Haji Rhoma irama gitu....☺️", canda Joko sambil mengajak berjabat tangan.

"hehehe.... Afwan bercanda", begitulah Joko saat berbicara selalu penuh dengan canda gurau.

"Oh iya sudah masuk waktunya nih", bergegas Joko menghampiri mimbar dan mengambil mic yang ada di atas mimbar.

📢Tak berapa lama setelah Joko memegang mic, azan pun berkumandang

"Subhanallah, indah nian suaranya", itu bisik Fachri dalam hati.

"Entah mengapa jantung ini jadi berdebar, apa karena suara anak itu yang indah atau memang hati ini sangat merindukan siraman rohani yang sangat diharapkan?" terawang Fachri saat itu.

"Allahu Akbar, inilah sholat pertamaku sejak 20 tahun yang lalu saat masih di sekolah", tambah Fachri dalam hati

Sesosok tubuh tinggi besar berjenggot lebat masuk dari pintu utama masjid dengan gagahnya.

"Assalamualaikum", salam orang yang baru masuk itu

"Wa'alaikumussalam", jawab semua orang yang sudah berada dalam masjid sambil menghampiri orang itu mencium tangannya.

"Dia Kyai Hasan, Pimpinan Pondok Pesantren ini", sambil menarik tangan Fachri menuju Kyai Hasan.

Setelah sholat sunah rawatib dilanjutkan sholat zuhur berjamaah yang di imami Kyai Hasan, lalu beliau memberikan tausiah kepada para santri yang saat itu tidak pulang kampung.

"Begitulah Allah subhanahu wa ta'ala, dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang dia kehendaki dan dia mencabut kekuasaan kepada yang dia kehendaki", dengan suaranya yang lantang Kyai Hasan menjelaskan ayat-ayat Allah subhanahu wa ta'ala mengenai kekuasaan Illahi.

"Allah subhanahu wa ta'ala akan memberikan ujian sebatas kemampuan kita", jelas Kyai Hasan memberikan semangat dan harapan kepada jamaah yang hadir saat itu.

"Kalaulah benar ini ujian dari Allah, maka sepertinya saya pun juga bisa bangkit dari keterpurukan ini", gerutu Fachri dalam hati.

Kalimat yang disampaikan Kyai Hasan membuat aliran darahnya begitu cepat mengalir ke seluruh tubuh.

Sebenarnya banyak yang mau ditanyakan pada saat itu namun memang tidak ada sesi tanya jawab. Bahkan setelah selesai, seketika itu pula Kyai Hasan dan seluruh Santri bergegas meninggalkan masjid

"Nak Ali bisa antarkan bapak ke rumah Kyai Hasan", pinta Fachri

"Dengan senang hati ☺️", jawab Ali begitu bersemangat.

"Sekalian minta tolong beliau untuk mengizinkan Pak Fachri untuk tinggal di sini", tambah Ali.

"Terima kasih ya nak Ali, semoga Allah senantiasa memberikan berkah dan rahmatNya kepada nak Ali dan keluarga", doa Fachri tulus kepada Ali.

"Aamiin", ali menyambut doa Pak Fachri.

Sesampainya didepan pintu rumah Kyai Hasan

"Assalamualaikum", salam mereka.

"Wa'alaikumussalam", sambil membuka pintu Kyai Hasan menyambut mereka dengan senyuman yang khasnya.

"Silahkan duduk dulu, saya lagi membereskan buku-buku di kamar, sebentar ya.....lagi nanggung", jelas Kyai Hasan.

"Afwan Kyai kami mengganggu", tandas Ali.

"Ah ndak kok, cuman kebetulan aja ada waktu untuk beresin", jawab Kyai Hasan.

"Tunggu sebentar ya", Kyai Hasan mengulangi perintahnya kepada mereka

"Kyai Hasan memiliki seorang putra dan seorang putri".

"Yang putra sudah 10 tahun sedangkan yang putri baru 7 tahun", bisik Ali untuk menjelaskan sekilas biografi Kyai Hasan.

Hal itu mengingatkan Fachri pada Gibran dan Arsya. Karena usia anaknya juga tidak jauh berbeda dengan anak Kyai Hasan.

Ghibran sudah 12 tahun sedangkan Arsya kalaupun masih hidup mungkin sudah berusia 6 tahun ingat nya dalam angan.

Selesai merapihkan buku-buku, Kyai Hasan langsung menghampiri mereka.

"Ada yang bisa bapak bantu mas Ali?" tanya Kyai Hasan pada Ali.

"Ini Pak Fachri, beliau meminta saya untuk mengantarkannya menghadap Kyai", jelas Ali.

"Mohon maaf sebelumnya Kyai Hasan, nama saya Fachri, saya berasal dari Jakarta, namun tinggal di Aceh sejak 5 tahun yang lalu", jelas Fachri pada Kyai Hasan.

Satu jam sudah mereka menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke rumah Kyai Hasan

Dan sepertinya Kyai pun sudah paham apa yang Fachri inginkan.

"Terus terang kami sangat membutuhkan guru untuk mengajar, namun sepertinya Pak Fachri bukan termasuk guru yang kami maksud".

"Kalaupun Pak Fachri ingin tinggal sementara disini dan sekedar bantu-bantu di pesantren ini saya sih sangat menerima dengan senang hati", kata Kyai Hasan.

Tiba-tiba Kyai Hasan menyeletuk....

"Kenapa Pak Fachri tidak menjadi pelatih sepakbola saja?" tanya Kyai Hasan.

"Dari pembicaraan kita tadi, saya melihat Pak Fachri berpotensi untuk menjadi pelatih sepakbola loh", tambah kyai Hasan.

Begitulah kalau Kyai Hasan sedang berbicara, tidak ada hentinya, kayak gitarnya Haji Rhoma Irama🤔 ngga ada ujungnya😆.

Namun Ali dan pak Fachri hanya terdiam dan mengangguk-ngangguk kan kepala saja.

"Kelihatannya serius sekali ini pembicaraannya", ujar seorang wanita berjilbab berwarna putih yang datang menghampiri Ali dan Pak Fachri dengan membawa tiga gelas teh manis hangat.

"Subhanallah..... cantik dan anggun sekali wanita ini", gerutu Pak Fachri dalam hati.

Walau ingin sekali memandang wajahnya namun sepertinya Pak Fachri tidak sanggup untuk terus memandang wajahnya yang putih bersih dan bersinar.

🤦‍♂️"Astaghfirullah ucap Fachri saat itu terbayang wajah istri dan anaknya di Aceh

"Iya nih mi.... (maksudnya Ummi) Pak Fachri ini lagi cari pekerjaan", jelas Kyai Hasan pada sang istri yang datang langsung komentar serunya pembicaraan mereka

"Tapi tadi abi tanya, mau kerja apa? eh.... Pak Fachri malah bingung.... hahaha😆", mereka pun tertawa walau pun enggak jelas yang mereka tertawa kan itu apa.😁

"Sudah hampir masuk sholat Ashar nih", ujar Ali mengingatkan kami untuk segera ke masjid.

"Kalau begitu terima kasih banyak Kyai, kami pamit dulu", sambil bangkit dari tempat duduk mereka mencium tangan Kyai Hasan dan bergegas pergi.

Sambil menepuk pundak Fachri, Kyai Hasan mengatakan sesuatu yang membuat Ali dan Fachri merenung.

"Innamal A'malu binniyati, segala perbuatan bergantung pada niatnya", ujar Kyai Hasan.

"Maka, teguhkan niatmu, niatkan semua aktivitas kita hanyalah kepada Allah subhanahu wa ta'ala", tegas Kyai Hasan.

"Berprasangka baiklah kepada Allah subhanahu wa, karena Allah itu tergantung prasangka hambaNya", sambil tersenyum Kyai Hasan menyudahi pertemuan mereka saat itu.

Ali dan Fachri pun merasakan hari ini begitu indah dan penuh keberkahan.

Langkah semakin ringan kearah kehidupan yang lebih baik.

Wajah Fachri berseri-seri menatap masa depan yang semula terkubur, kini bangkit kembali.

Terpopuler

Comments

R.F

R.F

2like hadir kak
jangan lupa saling dukung iya
semangat kak

2022-11-07

0

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Hahaha😅😅😅
Bisa aja mah

2022-10-12

1

Maya●●●

Maya●●●

aku mampir lagi kak

2022-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Perjalanan Fachri ke Jakarta
2 Sambutan Kyai Hasan
3 Kejutan dari Ali
4 Terusir.....
5 Yayasan Baabuttaubah
6 Aki seperti mengenali Fachri
7 Oh..... jadi ini, pengkhianat PERSIJA
8 Kalo udah selesai.... mayatnye langsung lho buang ya....
9 Ustadz Fadlan di bawa ke POLRES
10 Fachri dan Diana
11 Dia adalah bandar judi pertandingan sepak bola
12 Diluar Batas
13 Harokah Football Club
14 Harokah FC vs Persitara
15 Menyerang adalah Pertahanan terbaik
16 Liburan ke Banda Aceh
17 Tendangan Menembus Ombak
18 MTB.... Misteri Tukang Bubur
19 Ujang sang Penantang
20 Balada Pasar Baru
21 Clean Sheet
22 Seleksi Tim Nas
23 Sepuluh Petunjuk untuk Para Kapten
24 Dasar PANJUL
25 Senyum adalah Sedekah yang Paling Murah
26 Antara SINGA dan Si JABRIK
27 Catenaccio ala Italiano
28 Bagai Katak Dalam Tempurung
29 Siasat Priok United
30 Ajang Promosi
31 Tendangan Pisang
32 Biarlah hasil yang menjawab kecurangan yang terjadi
33 Mirip Euis
34 Muara Kasih Bunda
35 Nafas Kuda Pasukan Cianjur
36 Masakan ala Chef Diana
37 Divisi 3 Liga Indonesia
38 Touring of Java
39 Satu Milyar
40 Kota Kembang yang Menawan
41 Dorokdok Cinta
42 Cemburu Niye....
43 Rayuan Maut Goyang Samba
44 Pemain terbaik dari Kota Santri
45 Meminang anak pak Lurah
46 Pelabuhan Ratu
47 Diana hilang
48 Tendangan Pemecah Ombak
49 Mochi untuk Diana
50 Jamur Bisa Bikin Makmur
51 Betismu Kayak Talas Bogor
52 Bojo Loro
53 Nasi Jamblang Empal Gentong
54 Tahu Gejrot Rasanya Ikan
55 Satu Gol Satu Assist
56 Malam Jum'at Kliwon
57 Telur Asin Buatan Iqbal
58 Geng Motor
59 Engkau lah sandaran hati
60 Tugas kita hanya berusaha, namun tetap Allah SWT yang menentukan.
61 Keroncong Kemayoran
62 Di Tinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya
63 Jika Sudah Tiada... Barulah Terasa...
64 Diary sang pujaan hati
65 Giea Nabela Iswati
66 MRC - Menahan Rasa Cemburu
67 Pilih Gadis atau Janda
68 Matahari Biru
69 Tiba-tiba Aku Melayang... Menembus Lapisan Awan...
70 Tantangan Makan Sushi
71 Wanita Cantik Blazer Biru
72 Tubuh Kita Adalah Dokter yang Terbaik
73 Kembalinya Sang Matahari Biru
74 Beasiswa S1 dari Harokah FC
75 Berita Kepada Kawan
76 Persiapan Seleksi
77 VIRAL... tembus satu juta follower...
78 Sandy terjatuh
79 Sulistyantika
80 Alphard hitam
81 Berfikir Positif
82 Pertemuan Diana dengan Giea
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Perjalanan Fachri ke Jakarta
2
Sambutan Kyai Hasan
3
Kejutan dari Ali
4
Terusir.....
5
Yayasan Baabuttaubah
6
Aki seperti mengenali Fachri
7
Oh..... jadi ini, pengkhianat PERSIJA
8
Kalo udah selesai.... mayatnye langsung lho buang ya....
9
Ustadz Fadlan di bawa ke POLRES
10
Fachri dan Diana
11
Dia adalah bandar judi pertandingan sepak bola
12
Diluar Batas
13
Harokah Football Club
14
Harokah FC vs Persitara
15
Menyerang adalah Pertahanan terbaik
16
Liburan ke Banda Aceh
17
Tendangan Menembus Ombak
18
MTB.... Misteri Tukang Bubur
19
Ujang sang Penantang
20
Balada Pasar Baru
21
Clean Sheet
22
Seleksi Tim Nas
23
Sepuluh Petunjuk untuk Para Kapten
24
Dasar PANJUL
25
Senyum adalah Sedekah yang Paling Murah
26
Antara SINGA dan Si JABRIK
27
Catenaccio ala Italiano
28
Bagai Katak Dalam Tempurung
29
Siasat Priok United
30
Ajang Promosi
31
Tendangan Pisang
32
Biarlah hasil yang menjawab kecurangan yang terjadi
33
Mirip Euis
34
Muara Kasih Bunda
35
Nafas Kuda Pasukan Cianjur
36
Masakan ala Chef Diana
37
Divisi 3 Liga Indonesia
38
Touring of Java
39
Satu Milyar
40
Kota Kembang yang Menawan
41
Dorokdok Cinta
42
Cemburu Niye....
43
Rayuan Maut Goyang Samba
44
Pemain terbaik dari Kota Santri
45
Meminang anak pak Lurah
46
Pelabuhan Ratu
47
Diana hilang
48
Tendangan Pemecah Ombak
49
Mochi untuk Diana
50
Jamur Bisa Bikin Makmur
51
Betismu Kayak Talas Bogor
52
Bojo Loro
53
Nasi Jamblang Empal Gentong
54
Tahu Gejrot Rasanya Ikan
55
Satu Gol Satu Assist
56
Malam Jum'at Kliwon
57
Telur Asin Buatan Iqbal
58
Geng Motor
59
Engkau lah sandaran hati
60
Tugas kita hanya berusaha, namun tetap Allah SWT yang menentukan.
61
Keroncong Kemayoran
62
Di Tinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya
63
Jika Sudah Tiada... Barulah Terasa...
64
Diary sang pujaan hati
65
Giea Nabela Iswati
66
MRC - Menahan Rasa Cemburu
67
Pilih Gadis atau Janda
68
Matahari Biru
69
Tiba-tiba Aku Melayang... Menembus Lapisan Awan...
70
Tantangan Makan Sushi
71
Wanita Cantik Blazer Biru
72
Tubuh Kita Adalah Dokter yang Terbaik
73
Kembalinya Sang Matahari Biru
74
Beasiswa S1 dari Harokah FC
75
Berita Kepada Kawan
76
Persiapan Seleksi
77
VIRAL... tembus satu juta follower...
78
Sandy terjatuh
79
Sulistyantika
80
Alphard hitam
81
Berfikir Positif
82
Pertemuan Diana dengan Giea

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!